burnout
Mayastuti
1. Introduction
Menurut Mary P. Folett, konflik maupun dalam organisasi (Lingard &
yang dikelola oleh individu terbagi dalam Francis, 2006). Bentuk keluaran negatif
tiga cara utama yaitu dominasi, kompromi, dari individu dalam keluarga adalah
dan integrasi. Dia juga menemukan cara ketidak-puasan hidup (life dissatisfaction)
lain untuk penanganan konflik yang dan ketidak-puasan pernikahan (marital
digunakan oleh organisasi, seperti dissatisfaction). Sedangkan bentuk
menghindari konflik (Wren & Bedeian, keluaran negatif dari individu dalam
2009). Sedangkan Menurut Killman dan pekerjaan adalah ketidak-puasan kerja (job
Thomas (1978), Konflik merupakan dissatisfaction), niat untuk keluar dari
kondisi terjadinya ketidakcocokan antar pekerjaan (intention to turnover), dan
nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, burnout (Netemeyer, Boles, & McMurrian,
baik yang ada dalam diri individu maupun 1996).
dalam hubungannya dengan orang lain. Work-family conflict yang dialami
Kondisi yang telah dikemukakan tersebut oleh pekerja adalah pemicu stres yang
dapat mengganggu bahkan menghambat dapat berakibat turunnya kesejahteraan
tercapainya emosi atau stres yang pekerja sehingga mempengaruhi kinerja
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas pekerja dan pada akhirnya mempengaruhi
kerja (Wijono, 1993). kinerja organisasi (Lingard & Francis,
Beberapa penelitian secara 2006). Work-family conflict yang terjadi
konsisten meneliti work-family conflict dirasakan oleh seluruh pekerja, baik pria
sebagai penyebab munculnya keluaran maupun wanita. Pekerja pria dan wanita
negatif dari individu, baik dalam keluarga mempunyai peran yang berbeda dalam
keluarga tetapi mempunyai peran yang pekerja mampu menyeimbangkan peran
sama dalam pekerjaan. dan tanggung-jawab di pekerjaan dan di
Perbedaan peran dalam keluarga keluarga. Organisasi sebagai tempat
tersebut akan memberikan tingkatan bekerja pekerja dapat membantu
konflik pekerjaan dan keluarga yang menyeimbangkan peran dan tanggung-
berbeda. Pekerja wanita yang mempunyai jawab tersebut dengan memberikan
peran sebagai ibu dalam keluarga akan dukungan dan mengakomodasi
mempunyai tugas yang lebih berat kepentingan pekerja diluar organisasi.
dibandingkan dengan peran pekerja pria Lingard dan Francis (2006)
sebagai bapak dalam keluarga. Pekerja menyatakan bahwa individu yang bekerja
wanita memiliki peran dan tanggung- pada sektor pelayanan sosial (terdapat sifat
jawab yang lebih besar dibandingkan pertolongan dalam pekerjaannya) rentan
pekerja pria terhadap tugas-tugas rumah terhadap tekanan pekerjaan. Pada individu
tangga seperti mengurus anak, memasak yang bekerja di sektor pelayanan sosial
dan sebagainya sehingga pekerja wanita tuntutan dalam diri cenderung besar, yaitu
akan mengalami konflik pekerjaan tuntutan untuk tampil sebagai orang yang
keluarga yang lebih besar dari pada berkemampuan, efektif dan bertanggung-
pekerja pria (Kopelman et al., 1983 dalam jawab terhadap kesejahteraan orang lain.
Duxbury & Higgins, 1991). Individu dengan tuntutan internal tersebut
Lebih lanjut, Foley, Hang-Yue & cenderung akan mudah terancam harga
Lui (2005) menjelaskan adanya pengaruh dirinya bila menemui hambatan dalam
status pernikahan dan jumlah anak pada pekerjaanya yang pada akhirnya mudah
work-family conflict. Pekerja yang telah mengalami burnout.
menikah mempunyai work-family conflict
lebih tinggi dibandingkan dengan yang 2. Work-family conflict
belum menikah. Sedangkan bagi pekerja Work-family conflict adalah konflik
yang telah memiliki anak akan mengalami peran antara dua domain yang berbeda.
work-family conflict yang lebih tinggi Domain tersebut adalah domain keluarga
dibandingkan dengan pekerja yang belum dan domain pekerjaan (Greenhaus &
memiliki anak. Beutell 1985). Menurut Greenhaus dan
Penelitian Proenca (2008), Beutell (1985) work-family conflict
Innstrand, Langballe, Espnes, Falkum, & muncul akibat peran ganda antara peran di
Aasland (2008) dan Lingard dan Francis pekerjaan sebagai pekerja dengan peran di
(2006) menjelaskan work-family conflict keluarga sebagai suami/istri atau sebagai
sebagai anteseden dari burnout. Burnout orang tua.
adalah sindrom emotional exhaustion Individu yang mempunyai peran di
(kelelahan emosional), depersonalization pekerjaan dan di keluarga menghadapi dua
(depersonalisasi) dan reduced personal tuntutan peran yang berbeda. Netemeyer et
accomplishment (penurunan prestasi) al. (1996) juga menjelaskan adanya lima
(Maslach & Jackson, 1981). tuntutan utama dalam suatu peran yang
Work-family conflict adalah konflik dimiliki setiap individu. Lima tuntutan
peran dan tanggung-jawab antara tersebut yaitu, tanggung-jawab
pekerjaan dan keluarga (Lambert, 2000). (responsibility), persyaratan
Pekerja yang memiliki konflik pekerjaan (requirements), harapan (expectations),
keluarga akan berusaha mencari solusi tugas (duties), dan komitmen
dalam mengurangi pengaruh dari konflik (commitments). Peran di keluarga
tersebut. Menurut Lingard dan Francis mempunyai tanggung-jawab, persyaratan,
(2006) solusi yang dilakukan adalah harapan, tugas dan komitmen yang
dengan cara mencari dukungan dari atasan, berbeda di pekerjaan.
rekan kerja, maupun organisasi agar
Greenhaus dan Beutell (1985) meyakini nilai yang sama (value
menjelaskan bahwa individu memerlukan similarity). Value similarity adalah derajat
sumber daya secara fisik dan psikologis kesamaan nilai antara anggota keluarga.
dalam memenuhi tuntutan tersebut. Misalnya, seorang suami menganggap
Sehingga ketika individu tersebut merasa hanya suami yang berperan sebagai
sumber daya yang dimiliki tidak mampu pencari nafkah, tetapi ketika istri
memenuhi tuntutan tersebut maka akan menganggap dirinya berhak untuk ikut
muncul konflik antara pekerjaan dan mencari nafkah maka terjadi konflik nilai.
keluarga. Kreitner dan Kinicki (2007) Sedangkan konfik dalam pekerjaan tidak
menjelaskan work-family conflict muncul akan terjadi jika terdapat persamaan nilai
karena ada perbedaan nilai antara nilai (value congruence) yang diyakini antara
dalam keluarga dengan nilai dalam pekerja dan organisasi. Value congruence
pekerjaan. Gambar 1 berikut ini
menjelaskan bagaimana munculnya
konflik pekerjaan keluarga akibat
perbedaan nilai tersebut.
Family values
Value
similarity
Work/family Value Job and Life
General life
conflict attainment satisfaction
values
Value
congruence
Work values
Gambar 1
A value-based model of
work/family conflict
Sumber: Kreitner dan Kinick(2007)
Do not want to work Feel other people blame you No longer feel exhilarated
with other people by your job
Burnout
Lowered Job
Physical
Performance
exhaustion
Emotional
exhaustion
Intense and Adverse
prolonged impact on job
work- related Depersonalizaton performance
stres and personal
Feelings of Low health
personal
Ill health
accomplishment
Gambar 2
Empat komponen burnout
Sumber : Greenberg dan Baron
(2008).
keamanan akan berat bagi satu individu
untuk melakukannya sendiri.
Ketiga role stresor tersebut
merupakan pemicu munculnya burnout.
Sehingga pada akhirnya burnout yang
Emotional exhaustion (kelelahan terjadi akan menyebabkan keluaran yang
emosional) adalah perasaan depresi, negatif bagi level individu maupun level
merasa tidak mempunyai harapan atau organisasi. Penelitian Fogarty et al. (2000)
masa depan karena merasa terjebak dalam menemukan hubungan negatif antara
suatu pekerjaan. Depersonalization burnout dengan kepuasan kerja, turnover
(Depersonalisasi) adalah perasaan dan intentions dan kinerja pada level
sikap negatif terhadap diri dan orang lain. organisasi. Penelitian Fogarty et al. (2000)
Seseorang yang merasakan depersonalisasi ini didukung oleh Maslach dan Jackson,
akan bersikap tidak peduli dengan orang (1981) yang menemukan burnout mampu
lain, bersikap menyebabkan rendahnya kinerja, tingginya
kasar, berkata tidak sopan atau dengan tingkat absensi dan tingginya tingkat
kata lain memperlakukan orang lain perputaran tenaga kerja. Sedangkan pada
sebagai obyek bukan subyek. Low level individu dapat menyebabkan masalah
personal accomplishment adalah perasaan kesehatan, kecemasan, depresi dan
dan sikap yang tidak mempercayai penurunan kepercayaan diri (Maslach &
kemampuan diri sendiri untuk Jackson, 1981).
menyelesaikan suatu pekerjaan. Empat
komponen tersebut akan mengakibatkan 6. Discussion
turunnya kinerja seseorang dan munculnya Semakin tinggi konflik pekerjaan-
gangguan kesehatan (Gambar 2). keluarga yang dialami oleh karyawan,
Penelitian lain tentang burnout maka semakin tinggi burnout yang
adalah penelitian yang dilakukan oleh dirasakan karyawan. Hal tersebut
Fogarty et al. (2000). Fogarty et al. (2000) disebabkan konflik pekerjaan-keluarga
meneliti anteseden yang menyebabkan merupakan konflik peran ganda yang
munculnya burnout. Anteseden itu adalah dimiliki pekerja. Peran ganda tersebut
role stresor yang terdiri dari tiga bentuk, merupakan bentuk tanggung jawab dari
yaitu role conflict, role ambiguity, dan dua domain yang berbeda. Dua domain
role overload. Role conflict adalah adalah tersebut, yaitu domain pekerjaan dan
konflik peran yang berasal dari dua domain keluarga sama-sama
lingkungan berbeda dan saling membutuhkan peran dari karyawan.
berlawanan. Misalnya peran di keluarga Konflik muncul ketika karyawan tidak lagi
dengan peran di pekerjaan. Role ambiguity mampu menjalankan salah satu dari dua
adalah ketidak-jelasan peran yang dituntut peran yang dimiliki. Karyawan yang tidak
kepada individu agar memenuhi harapan lagi mampu memenuhi tuntutan peran dari
role senders. Role senders adalah individu kedua domain akan merasa stress. Kondisi
yang memberikan peran kepada individu stress yang dialami oleh karyawan
lain sesuai peran yang diharapkan. disebabkan karyawan tidak lagi merasa
Misalnya, atasan yang memberikan peran mampu untuk mengendalikan situasi yang
kepada bawahan untuk melakukan suatu ada. Kondisi tersebut sesuai dengan
pekerjaan tertentu. Role overload adalah penjelasan Hobfoll (2001) dalam
peran yang dituntut pada seorang individu conservations of resources yang
secara kuantitas terlalu banyak untuk mengatakan kondisi stress yang dialami
diperankan oleh satu individu. Misalnya oleh seseorang diakibatkan hilangnya
seorang supir yang merangkap sebagai kendali atas situasi yang dialami dan
pembantu, tukang kebun dan petugas
seseorang tersebut tidak mempunyai solusi Tipe ketiga adalah behavior based
terhadap permasalahan yang dihadapi. conflict. Behavior based conflict adalah
Konflik pekerjaan-keluarga yang konflik pekerjaan-keluarga yang
dirasakan oleh karyawan terbagi menjadi diakibatkan perbedaan tuntutan perilaku
tiga tipe, yaitu time based conflict , strain antara domain keluarga dengan domain
based conflict dan behaviour based pekerjaan. Misalnya, karyawan yang selalu
conflict. Time based conflict terjadi ketika terbiasa untuk melakukan sesuatu dengan
waktu yang dibutuhkan karyawan untuk cepat, ketika karyawan tersebut melakukan
melakukan aktivitas di pekerjaan dan hal yang sama di rumah, akan terjadi
waktu yang diperlukan untuk aktivitas di beberapa ketidakcocokan dengan anggota
keluarga saling berbenturan. Waktu yang keluarga yang lain. Ketidak-cocokan
dperlukan untuk melakukan aktivitas di tersebut akan menimbulkan konflik antara
pekerjaan menyita waktu yang seharusnya anggota keluarga dan pada akhirnya
disediakan untuk keluarga. Sedangkan muncul burnout.
peran karyawan sendiri dalam keluarga Burnout yang muncul karena karyawan
tidak dapat diabaikan. Kedua harus merasa tidak mampu dengan mudah dan
dijalankan oleh karyawan. Akibatnya cepat merubah perilaku yang bertolak
karyawan merasa tidak dapat lagi belakang antara tuntutan perilaku di
melakukan kendali yang kuat terhadap pekerjaan dengan tuntutan perilaku di
waktu yang diperlukan bagi kedua domain keluarga. Ketidakmampuan tersebut
tersebut. Karyawan akan merasa stress mendesak karyawan berada dalam kondisi
karena waktu dalam sehari (24 jam) tidak tidak lagi mampu mengendalikan situasi
dapat dibagi secara seimbang untuk yang sedang dihadapi, sehingga karyawan
pemenuhan peran di pekerjaan maupun di akan merasa burnout.
keluarga.
Tipe kedua adalah strain based 7. Conclusion
conflict. Strain based conflict adalah Berdasarkan penemuan penelitian-
konflik pekerjaan-keluarga yang penelitian tersebut dapat disimpulkan
diakibatkan karyawan mengalami bahwa yaitu work to family conflict
kejadian-kejadian menegangkan atau mempunyai pengaruh yang lebih besar
mengakibatkan kondisi stress dan pada outcomes di tempat kerja
mempengaruhi peran di domain yang lain. dibandingkan family to work conflict
Misalnya, karyawan yang baru saja (Premeaux, Adkins, & Mossholder, 2007).
mendapat keluhan keras dari customer Sedangkan family to work conflict
akan merasakan kondisi tegang atau stress mempunyai pengaruh yang lebih besar
yang mengakibatkan karyawan menjadi pada outcomes di keluarga dibandingkan
murung. Kondisi psikologis tersebut akan work to family conflict (Premeaux et al.,
dibawa karyawan ke rumah. Di rumah, 2007). Penelitian tersebut memberikan
karyawan yang melakukan perannya dalam manfaat bagi organisasi agar organisasi
keluarga tidak akan dapat tenang atau menjaga konsistensi kinerja dari karyawan
fokus dalam menjalankan peran di yang diharapkan, dengan cara memahami
keluarga karena kondisi stress akibat variabel konflik pekerjaan keluarga
keluhan yang diterima dari pasien. sebagai variabel yang mempengaruhi
Karyawan akan sering melakukan burnout, sehingga organisasi mampu
kesalahan dalam melakukan pekerjaan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
dalam rumah karena beban pikiran yang turunnya kinerja karyawan.
dirasakan.
REFERENSI Duxbury, L.E., and Higgins, C.A., (1991).
Gender differences in work-family
Babakus, E., Cravens, D.W., Johnston, M., conflict. Journal of Applied
& Moncrief, W.C. (1999). The role Psychology, 76:60-74.
of emotional exhaustion in sales Demerouti, E., and Sabine, G. (2004).
force attitude and behavior Towards a typology of work-home
relationships. Journal of The interaction. Community, Work, and
Academy of Marketing Science, Family, 7:285-309.
27:58–70 Fick, D.S., Goff, S.J., & Oppliger, R.A.
Batt, R. And Valcour. P.M. (2003) Human (1996). Running and its effect on
resources practices and predictors family life. Archives of Family
of work-family outcomes and Medicine 5; 385-390.
employee turnover, Industrial Frone, M.R., Russell, M., and Cooper,
Relations, 42, 189-220. M.L. (1994). Relationship between
Boyar, S.L., Maertz. Jr.,C.P., Pearson, job and family satisfaction: Causal
A.W., and Keough, S. (2003). or noncausal covariation. Journal
Work-family conflict: A model of of Management, 20:565-579.
linkages between work and family Fogarty, T.J., Singh, J., Rhoads, G.K., and
domain variables and turnover Moore, R.K. (2000). Antecendents
intentions. Journal of Managerial and consequences of burnout in
Issues. accounting: Beyond the role stress
Cohen, S., and Syme, S.L. (1985). Social model. Behavioral Research in
support and health. Academic Accounting, 12:213-256.
Press,Inc. Gaines, J., and Jermier, J.M. (1983).
Cook, J.D., Hepworth, S.J., Wall, T.D. and Emotional exhaustion in a high
Warr, P.B. (1981). The experience stress organization. Academy of
of Work; A Compendium and Management Journal, 26 : 567–
Review of 249 Measures and Their 586
Use, Academic Press, London. Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly,
Cooper, D. R. and Schindler, P.S. (2006). J.H., and Konopaske,R. (2006).
Business Research Methods, 9th Organizations behavior structure
ed., New York, NY: processes. McGraw-Hill Irwin. 12th
Irwin/McGraw-Hill. ed.
Cordes, C. L., Smith, and Dougherty, T.W. Greenberg, J. and Baron, R.A. (2008).
(1993). A review and an integration Behavior in organizations ( Ninth
of research on job burnout. Edition) Pearson Prentice Hall
Academy of Management Review, Greenhaus, J.H. and Beutell, N.J. (1985).
18:621-656. Sources and conflict between work
Cooke, R. A., and Rousseau,D.M., (1984). and family roles. Academy of
Stress and strain from family roles Management Review, 10:76-88.
and work-role expectation. Journal Hill, E.J., Jacob, J.I., Shannon, L.L.,
of Applied Psychology, 69:251-262 Brennan, R.T., Blanchard, V.L.,
Daniel A. Wren., and Arthur G. Bedeian and Martinengo, G. (2008).
(2009). The Evolution of Exploring the relationship of
Management Thought, 6th ed., John workplace flexibility, gender, and
Wiley & Sons, Inc, 312. life stage to family-to-work
conflict, and stress and burnout.
Community, Work, & Family, 11:2, work conflict scales. Journal of
165-181 Applied Psychology, 81:400-410.
Innstrand, S.T., Langballe, E.M., Espnes, Netemeyer, Richard. G., Maxham III,
G.A., Falkum, E., and James G., and Pullig, Chris.
Aasland,O.G. (2008). Positive and (2005). Conflicts in the work-
negative work-family interaction family interface : links to job
and burnout: A longitudinal study stress, customer service employee
of reciprocal relations. Work and performance and customer
Stress, 22:1-15. purchase intent. Journal of
Kreitner, R and Kinicki, A. (2007). marketing, 69; 130-143.
Organizational Behavior. O’Driscoll, M.P., Ilgen, D.R., and
McGraw-Hill 7th eds. Hildreth,K. (1992). Time devoted
Lambert, E.G., Pasupuleti, S., Tolar, T.C., to job and off-job activities,
Jennings, M., and Baker, D. interrole conflict, and affective
(2006). The Impact of work-family experiences.. Journal of Applied
conflict on social work and human Psychology, 77:272-279.
service worker job satisfaction and Parasuraman, S., Greenhaus, J.H., and
organizational commitment: An Granrose, C.S. (1992). Role
exploratory study. Administration stressors, social support, and well-
in Social Work, 30:145-159. being among two-career couples.
Lambert, S.J. (2000). Added benefits: The Journal of Organizational
link between work-life benefits and Behavior, 13:339-356.
organizational citizenship behavior. Proenca, J. (2008). Work-family conflict
Academy of Managemen Journal, and attitudes of nursing assistants:
43:801-815. Mediating and moderating effects.
Lee, R.T., and Ashforth, B.E. (1993). A Academy of Management
further examination of managerial Proceedings, 6:16-28.
burnout: toward an integrated Premeaux, S.F., Adkins, C.L., and
Model. Journal of Organizational Mossholder, K.W. (2007).
Behavior,14:3-20. Balancing work and family: A field
Leiter, M.P.(2008). Coping patterns as study of multidimensional, multi-
predictor of burnout: the function role work-family conflict. Journal
of control and escapist coping of Organizational Behavior.
patterns. Journal of Organizational 28:705-727.
Behavior, 12:123-144. Sarafino, Edward P. (2002). Health
Lewin, J.E. and Sager, J.K. (2008). psychology: Biopsychosocial
Salesperson burnout: A test of the interactions. (4th ed). New York:
coping-mediational model of social John Wiley & Sons, Inc.
support. Journal of Personal Taylor, Shelley. E. (1999). Health
Selling and Sales Management, psychology. (4th ed). United States
28:233-246. of America: The MacGraw-Hill
Maslach, C., and Jackson, S.E. (1981). The Companies, Inc
measurement of experience Wijono (1993). Konflik Dalam Organisasi.
burnout, Journal of Occupational Semarang : Satya Wacana
Behaviour, 2:99-113. Williams, K.J and Alliger, G.(1994). Role
Netermeyer, R. G., Boles, J. S., and stressors, mood spillover, and
McMurrian, R. N. (1996). perceptions of work-family conflict
Development and validation of in employed parents. Academy of
work-family conflict and family- Management Journal, 37:837-868.