Anda di halaman 1dari 2

1.

Untuk mencapai tujuan tujuannya, perusahaan menyusun anggaran yang merupakan


penjabaran secara lebih terperinci dari masing masing tujuan menjadi pogram kerja yang
akan dilaksanakan.

Di dalam garis besarnya, mekanisme penyusunan anggaran berjalan paralel dengan


pembagian wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan
organisasi perusahaan. Komisi anggaran umumnya berada langsung di bawah Direksi,
karena baik dalam penyusunan maupun dalam pelaksanaannya anggaran perlu
melibatkan personalia dari berbagai bagian. Hal ini dilakukan agar anggaran menjadi alat
vital bagi manajemen untuk menggerakan serta mengarahkan kegiatan kegiatan seluruh
bagian. Keanggotaan dari Komisi Anggaran ini meliputi : a. Salah seorang Anggota
Direksi. Bertugas memberikan pedoman umum yang akan dipakai dalam penyusunan
anggaran, baik jangka pendek atau tahunan. b. Manajer Pemasaran. Bertugas menyusun
anggaran penjualan dan anggaran biaya distribusi, termasuk biaya iklan dan promosi. c.
Manajer produksi. Bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan seluruh
kegiatan produksi seperti : tenaga kerja, bahan mentah, pembelian, biaya overhead dll. d.
Manajer Keuangan. Bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan posisi
keuangan perusahaan seperti anggaran kas, anggaran rugi/laba dan neraca.

2 e. Manajer Bagian Umum, Administrasi dan Personalia. Bertugas menyusun anggaran yang
berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia. Komisi Anggaran umumnya
bukan merupakan organ yang tetap, melainkan hanya dibutuhkan pada waktu waktu tertentu saja,
misalnya setiap akhir tahun guna menyusun anggaran untuk tahun berikutnya. Rapat Komisi
Anggaran lebih banyak bersifat koordinatif, yang berfungsi untuk membentuk keserasian
pendapat.

2. Tujuan penyusunan anggaran : a. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan
formal, sehingga bisa mengindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen. b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan. c. Untuk menyediakan rencana rinci mengenai
aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi
individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. d. Untuk mengkoordinasikan
cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. e. Untuk menyediakan
alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang
mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran. a. Faktor Internal 1. Data penjualan pada tahun-tahun
yang lalu, 2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat
pembayaran barang yang dijual, promosinya, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya, 3. Kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan, 4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan 5. Modal kerja yang dimiliki
perusahaan, 6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan dan 7. Kebijakan-kebijakan perusahaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, produksi,
pembelanjaan, administrasi maupun di bidang personalia. b. Faktor Eksternal 1. Keadaan persaingan 2.
Tingkat pertumbuhan penduduk 3. Tingkat penghasilan masyarakat 4. Tingkat penyebaran penduduk 5.
Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat 6. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik
dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan 7. Keadaan perekonomian nasional
maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.

4. prinsip-prinsip yang dapat di gunakan sebagai ukuran dalam menyusun anggaran yang baik :
a. Management Involvement Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai
makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang
direncanakan b. Organizational Adaptation Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan
struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer
tidak dapat memindahkan tanggung jawab atas suatu pekerjaan walaupun dapat melimpahkan
sebagaian wewenangnya kepada bawahan c. Responsibility Accounting Agar rencana keuangan
dapat di laksanakan dengan baik maka harus didukung dengan adanya sistem responsibility
accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisasi d. Goal Orientation
Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan
perusahaan dalam jangka panjang e. Full communication Suatu perencanaan dan pengendalian
dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang
sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai f. Realistic Expectation Dalam
perencanaan manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan yang
menjadikan sasaran tidak dapat dicapai. Sehingga manajemen harus menetapkan sasaran yang
realistis artinya memungkinkan dapat dicapai g. Timeeliness Laporan-laporan berupa informasi
harus diterima manajer tepat pada waktunya sehingga informasi tersebut efektif dan berguna bagi
manajemen h. Flexible Application Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah
untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi i. Reward and Punishment
Manajemen harus melakukan penilaian kinerja. Manajer yang kinerjanya bagus dan buruk harus
diketahui manajemen sehingga pemberian reward dan punishment menjadi transparan

Anda mungkin juga menyukai