Anda di halaman 1dari 7

NAMA :DIMAS PRATIKA WIJAYA

KELAS :REGSUS 2017

NPM :3017215012

PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL

NOMER:01/PJBM/Had.Sul/010410

Pada hari ini, kamis, tanggal satu Bulan april tahun dua ribu sepulh (1-4-2016), bertempat di jakarta,
para pihak yang bertandatangan dibawah ini:

Hadijoyo trenggono,pengusaha beralamat di jln kebagusan raya no 17,jakarta selatan,pemegang Kktp


NO 09.4403.187743.8334 selanjtnya sebagai“Pihak Penjual”;

Sulaiman Mubarak,pekerjaan swasta,beralamat dijln nyiur hijau no 73 rt 05 rw 08,kelurahan gandaria


selantan,kecamatan cilandak,Jakarta psat,pemegang KTP no 09.5779.15407.6831 selanjutnya sebagai
“Pihak Pembeli”;

serta yang untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa Pihak Penjual berkehendak untuk menjual mobil miliknya berupa sebuah mobil Toyota tipe
Avanza E,model mini bus,no polisi B 2304 DD,tahun pembuatan 2004, berikut segala kelengkapannya
sehubungan dengan akan dilakukannya penggantian mobil tersebut.

- Bahwa Pihak Pembeli telah sah tercatat membeli pada tanggal 15 maret 2016 telah sepenuhnya
menyerahkan uang jaminan sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta Rupiah) kepada dan yang sebagaimana
disyaratkan oleh Pihak Penjual (yang untuk selanjutnya disebut sebagai “Uang Jaminan”);

- Bahwa Pihak Pembeli telah melihat dan meneliti kondisi mobil tersebut berikut segala kelengkapannya
maupun kesesuaiannya dengan seluruh buku-buku dan dokumen-dokumen kepemilikannya, dan Pihak
Pembeli berkesimpulan kesemuanya telah sesuai dengan yang ditawarkan oleh Pihak Penjual, hal mana
dituangkan secara lengkap dalam Berita Acara Penelitian yang dibuat oleh Pihak Pembeli dan Pihak
Penjual pada tanggal 15 maret 2016 (yang untuk selanjutnya disebut sebagai “Berita Acara Penelitian”);

- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pihak Penjual selanjutnya berkehendak untuk menjual
mobil tersebut kepada Pihak Pembeli dan Pihak Pembeli berkehendak untuk membeli mobil tersebut
dari Pihak Penjual, karenanya, Para Pihak dengan ini sepakat dan saling mengikatkan dirinya satu
dengan lainnya untuk membuat, menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Jual Beli Mobil (yang
untuk selanjutnya disebut sebagai "Perjanjian"), dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur di dalam Pasal-pasal berikut:!

PASAL 1
JUAL BELI

(1) Pihak Penjual dengan ini menjual 1 (satu) sebuah mobil Toyota tipe Avanza E,model mini bus,no
polisi B 2304 DD,tahun pembuatan 2004 kepada Pihak Pembeli berikut segala kelengkapannya
sebagaimana disebutkan dalam Lampiran 1 Perjanjian ini yang menjadi satu kesatuan dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, dan Pihak Pembeli dengan ini membeli mobil berikut
segala kelengkapannya tersebut.

(2) Kesepakatan penjualan atas mobil sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini berlaku efektif
setelah Pihak Pembeli melaksanakan kewajibannya untuk membayar harga pembeliannya sebagaimana
diatur dalam Pasal 2 Perjanjian ini.

PASAL 2

HARGA JUAL BELI

(1) Pihak Pembeli berkewajiban untuk membayar harga pembelian mobil sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini sebesar Rp. 95.000.000,00 (Sembilan puluh lima juta Rupiah) diluar
Bea Balik Nama (BBN) kepada Pihak Penjual secara sekaligus, dengan cara melakukan pemindahbukuan
atas sejumlah uang senilai harga pembelian di atas dengan dikurangi nilai Uang Jaminan yang
keseluruhannya adalah sebesar Rp. 91.000.000,00 (Sembilan pulh satu juta Rupiah) ke rekening bank
Pihak Penjual pada Rekening Nomor A/C 8952344576 di Bank BNI, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.

(2) Dalam hal Pihak Pembeli telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1)
Pasal ini dengan baik, maka Uang Jaminan yang berada pada Pihak Penjual berubah statusnya menjadi
bagian dari pemenuhan kewajiban pembayaran harga pembelian oleh Pihak Pembeli, dan karenanya
Pihak Pembeli telah melunasi keseluruhan harga pembelian sebesar Rp. 95.000.000,00 (Sembilan puluh
lima juta Rupiah) kepada Pihak Penjual.

(3) Dalam hal Pihak Pembeli akan membayar harga pembelian sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1)
Pasal ini dengan mata uang (denominasi) lain selain mata uang Rupiah, maka Pihak Pembeli harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Penjual atas dimungkinkannya hal tersebut, yang
termasuk namun tidak terbatas pada jenis mata uangnya maupun penyesuaian cara pembayarannya,
pada selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak ditandatanganinya Perjanjian ini, dengan ketentuan
kurs tengah mata uang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia lah yang berlaku bagi penentuan jumlah
ekuivalen mata uang asing tersebut.

(4) Pihak Pembeli berkewajiban untuk menanggung sepenuhnya Bea Balik Nama maupun segala
pajak/retribusi yang sepatutnya ditanggung oleh seorang pembeli dan pemilik baru atas mobil
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini berdasarkan peraturan
perundangundangan berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya yang berlaku, sejak berlaku
efektifnya penjualan dan pengalihan kepemilikan mobil tersebut.

(5) Dalam hal Pihak Pembeli lalai atau sengaja melanggar kewajibannya sebagaimana diatur dalam Ayat
(1) Pasal ini, maka dengan suatu pemberitahuan tertulis untuk itu dari Pihak Penjual kepada Pihak
Pembeli, Pihak Penjual berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak tanpa membutuhkan
persetujuan Pihak Pembeli untuk itu, dan untuk selanjutnya Pihak Penjual berhak untuk menawarkan
dan menjual mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini kepada pihak ketiga
selain Pihak Pembeli, serta Uang Jaminan yang telah disetorkan oleh Pihak Pembeli hangus dan
sepenuhnya sah menjadi miliknya Pihak Penjual karenanya.

PASAL 3

PENYERAHAN MOBIL

1.Dalam hal Pihak Pembeli telah memenuhi kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 Ayat
sampai dengan Pasal 2 Ayat (3) Perjanjian ini, maka Pihak Penjual berkewajiban menyerahkan mobil
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini berikut seluruh buku-buku dan dokumen-
dokumen kepemilikannya dalam rangka pengalihan kepemilikannya kepada Pihak Pembeli pada
selambatlambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak uang harga pembelian diterima secara penuh pada rekening
Pihak Penjual.

2. Dalam hal Pihak Pembeli telah memenuhi kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 Ayat
sampai dengan Pasal 2 Ayat (3) Perjanjian ini dan Pihak Penjual belum menyerahkan mobil sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini berikut seluruh buku-buku dan dokumen-dokumen
kepemilikannya kepada Pihak Pembeli, maka Pihak Penjual berkewajiban untuk menjaga dan merawat
mobil tersebut agar tidak berubah kondisinya seperti sebagaimana yang disebutkan dalam Berita Acara
Penelitian atas tanggungan biaya Pihak Penjual.

3. Dalam hal Pihak Penjual lalai atau sengaja melanggar kewajibannya sebagaimana diatur dalam Ayat
(1) dan Ayat (2) Pasal ini, maka dengan suatu pemberitahuan tertulis untuk itu dari Pihak Pembeli
kepada Pihak Penjual, Pihak Pembeli berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak tanpa
membutuhkan persetujuan Pihak Penjual untuk itu, dan untuk selanjutnya Pihak Penjual berkewajiban
untuk mengembalikan Uang Jaminan kepada Pihak Pembeli maupun berkewajiban mengganti segala
kerugian yang diderita Pihak Pembeli yang diakibatkannya.

PASAL 4

JAMINAN PARA PIHAK

(1) Pihak Penjual menjamin bahwa pada saat mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) dan
Pasal 3 Ayat (1) Perjanjian ini dijual dan diserahkan kepada Pihak Penjual, mobil tersebut adalah benar-
benar miliknya Pihak Penjual sendiri yang sah, bukan yang didapat dari atau alat untuk melakukan suatu
tindak pidana, tidak sedang dalam keadaan dibebani oleh suatu hak jaminan kebendaan, tidak sedang
dalam keadaan disita oleh suatu Pengadilan atau Instansi Pemerintah yang berwenang untuk itu, tidak
sedang berada dalam keadaan tersita berdasarkan suatu Sita Umum Kepailitan dan atau tidak sedang
dalam keadaan dilarang untuk dialihkan berdasarkan Putusan Sela/Putusan suatu Pengadilan yang
berwenang untuk itu, dengan ketentuan apabila hal-hal tersebut ternyata tidak benar, maka Pihak
Penjual harus membebaskan Pihak Pembeli dari
segala risiko dan akibat hukum yang timbul maupun menanggung segala kerugian yang diderita Pihak
Pembeli yang diakibatkannya

(2) Pihak Pembeli menjamin bahwa uang yang digunakannya untuk membayar harga pembelian
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 Ayat (1) sampai dengan Ayat (3) Perjanjian ini adalah benar-
benar miliknya Pihak Pembeli sendiri yang sah, bukan yang didapat dari atau alat untuk melakukan suatu
tindak pidana, tidak sedang dalam keadaan dibebani oleh suatu hak jaminan kebendaan, tidak sedang
dalam keadaan disita oleh suatu Pengadilan atau Instansi Pemerintah yang berwenang untuk itu, tidak
sedang berada dalam keadaan tersita berdasarkan suatu Sita Umum Kepailitan dan atau tidak sedang
dalam keadaan dilarang untuk dialihkan berdasarkan Putusan Sela/Putusan suatu Pengadilan yang
berwenang untuk itu, dengan ketentuan apabila hal-hal tersebut ternyata tidak benar, maka Pihak
Pembeli harus membebaskan Pihak Penjual dari segala risiko dan akibat hukum yang timbul maupun
menanggung segala kerugian yang diderita Pihak Penjual yang diakibatkannya.

PASAL 5

KEWAJIBAN LAIN PARA PIHAK

(1) Pada saat mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini dialihkan
kepemilikannya oleh Pihak Penjual kepada Pihak Pembeli, Pihak Penjual berkewajiban untuk
memastikan telah terlunasinya atau melunasi segala pajak, retribusi dan kewajiban-kewajiban apapun
atas mobil tersebut sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Daerah berikut
Peraturan-peraturan Pelaksanaannya yang berlaku, dengan ketentuan apabila Pihak Penjual lalai atau
sengaja melanggarnya, maka Pihak Penjual harus menanggung segala kerugian yang diderita Pihak
Pembeli yang diakibatkannya!

(2) Pada saat mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini dialihkan
kepemilikannya dan atau diserahkan oleh Pihak Penjual kepada Pihak Pembeli, Pihak Penjual
berkewajiban untuk memastikan mobil tersebut beserta segala kelengkapannya berfungsi dengan baik,
dengan ketentuan apabila Pihak Penjual lalai atau sengaja melanggarnya, maka Pihak Penjual harus
menanggung segala kerugian yang diderita Pihak Pembeli yang diakibatkannya.

PASAL 6

PEMBATALAN DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu oleh Para Pihak berdasarkan suatu kesepakatan tertulis
untuk itu, namun dengan tanpa mengenyampingkan keberlakuan aturan-aturan khusus mengenai sanksi
pengakhiran sepihak sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Ayat (5) dan Pasal 3 Ayat (3) Perjanjian ini.

(2) Perjanjian ini dapat dibatalkan sewaktu-waktu oleh Para Pihak berdasarkan suatu kesepakatan
tertulis untuk itu.

(3) Untuk pembatalan Perjanjian ini sebagaimana disebutkan dalam Ayat (2) Pasal ini, Para Pihak sepakat
untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Ayat (2) dan Ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (Burgerlijk Wetboek).

PASAL 7

KEADAAN MEMAKSA
(1) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) yaitu peristiwaperistiwa yang terjadi di luar
kekuasaan Para Pihak yang menghalangi pelaksanaan kewajiban-kewajiban Para Pihak sebagaimana
diatur dalam Perjanjian ini, yang termasuk namun tidak terbatas pada terjadinya bencana-bencana alam
berupa gempa bumi, tanah longsor, banjir besar dan angin topan maupun terjadinya kebakaran serta
peristiwa-peristiwa sosial berupa pemogokan umum, huru-hara, pemberontakan dan perang, Para Pihak
yang terhalang untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya sama sekali tidak dapat dikualifikasikan
telah ingkar janji (wanprestatie).

(2) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1)
Pasal ini, masing-masing dari Para Pihak yang terhalang untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya harus
memberitahukannya secara tertulis kepada Pihak yang lainnya selambat– lambatnya 3 (tiga) hari sejak
terjadinya keadaan memaksa dengan disertai dengan bukti–buktinya untuk dapat disetujui oleh Pihak
yang lainnya tersebut, dengan ketentuan Pihak yang lainnya yang menerima pemberitahuan tersebut
harus telah memberikan persetujuannya atau menyatakan penolakannya pada selambat-lambatnya 3
(tiga) hari sejak diterimanya pemberitahuan tersebut.

(3) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya pemberitahuan telah terjadinya keadaan
memaksa dari Pihak yang terhalang ternyata Pihak yang diberitahu belum juga memberikan
persetujuannya atau menyatakan penolakannya, maka adanya keadaan memaksa harus dianggap telah
disepakati oleh Para Pihak, namun, apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya
pemberitahuan ternyata Pihak yang diberitahu menyatakan penolakannya, maka keadaan memaksa
harus dianggap tidak terdapat dan Para Pihak menjadi tetap berkewajiban untuk memenuhi segala
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

(4) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini yang
dinyatakan sah adanya berdasarkan tata cara sebagaimana diatur dalam Ayat (2) dan Ayat (3) Pasal ini
ternyata hanya menyebabkan tertundanya pelaksanaan kewajiban Pihak yang terkena keadaan
memaksa tersebut, maka Pihak yang tadinya terkena keadaan memaksa tersebut harus memenuhi
kewajibankewajibannya yang telah dapat dilaksanakan seketika keadaan memaksa tersebut telah tidak
terdapat lagi.

(5) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini yang
dinyatakan sah adanya berdasarkan tata cara sebagaimana diatur dalam Ayat (2) dan Ayat (3) Pasal ini
ternyata menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya sama sekali kewajiban Pihak yang terkena keadaan
memaksa tersebut, maka Perjanjian ini menjadi batal dengan sendirinya.

(6) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa yang mengakibatkan batalnya Perjanjian ini sebagaimana
disebutkan dalam Ayat (5) Pasal ini, masing-masing Pihak berkewajiban untuk mengembalikan apa yang
telah diterimanya dari dan kepada Pihak yang lainnya, namun segala kerugian selebihnya yang diderita
oleh Para Pihak yang diakibatkan keadaan memaksa adalah menjadi tanggungannya masing-masing
Pihak sepenuhnya.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Setiap perselisihan yang terjadi di antara Para Pihak yang merupakan perselisihan hukum mengenai
keabsahan sebagian atau seluruh klausula dari Perjanjian ini dan atau Lampiran-lampirannya ataupun
yang merupakan perselisihan penafsiran atas sebagian atau seluruh klausula dari Perjanjian ini dan atau
Lampiran-lampirannya akan diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui musyawarah untuk
mufakat oleh Para Pihak.

(2) Apabila upaya penyelesaian perselisihan-perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk mufakat
oleh Para Pihak sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini tidak juga berhasil dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari kerja sejak timbulnya perselisihan, maka upaya penyelesaiannya akan dilakukan
oleh Para Pihak sesuai dengan yang sebagaimana diatur dalam Ayat (3) Pasal ini.

(3) Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini tidak juga
berhasil dalam jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam Ayat (2) Pasal ini, maka seluruh
perselisihan yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur yang
berlaku pada BANI, yang Putusannya mengikat Para Pihak yang bersengketa sebagai Putusan Tingkat
Pertama dan Terakhir.

PASAL 9

LAIN-LAIN

(1) Dalam hal sebagian klausula dalam Perjanjian ini harus dianggap batal demi hukum (null and void)
disebabkan oleh suatu peraturan perundangundangan berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya
yang berlaku, sepanjang tidak menyangkut klausula-klausula sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1,
Pasal 2 dan Pasal 3 Perjanjian ini, maka ketidakberlakuan sebagian klausula tersebut tidak
mengakibatkan batalnya keseluruhan Perjanjian ini kecuali hanya terhadap klausula yang terkait, dan
untuk itu, Para Pihak sepakat untuk kemudian membuat perubahan atas Perjanjian ini guna
menggantikan klausula yang telah batal demi hukum tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya yang berlaku tersebut.

(2) Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini berikut Lampiran-lampirannya mengenyampingkan seluruh
penawaran-penawaran dan kesepakatankesepakatan yang menyangkut obyek perjanjian sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 Perjanjian ini yang pernah dibuat sebelumnya oleh Para Pihak, baik secara
lisan maupun secara tertulis, terkecuali dinyatakan secara tegas keberlakuannya oleh Perjanjian ini
maupun Lampiranlampirannya.

(3) Seluruh Lampiran yang disebutkan dalam Perjanjian ini ataupun yang akan ditambahkan kemudian
berdasarkan persetujuan tertulis Para Pihak adalah menjadi satu kesatuan dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

(4) Bahasa resmi yang berlaku bagi Perjanjian ini adalah Bahasa Indonesia, namun dalam hal Para Pihak
menghendaki adanya terjemahan dari Perjanjian ini dalam bahasa asing lainnya, maka terjemahan
tersebut harus dibuat oleh Penerjemah Bersumpah (Sworn Translator) yang disepakati dan ditunjuk
bersama oleh Para Pihak, dengan ketentuan terjemahan bahasa asing lainnya tersebut tidak boleh
bertentangan dengan isi dan penafsiran Perjanjian ini dalam bahasa resminya.
(5) Perjanjian ini tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan berikut peraturan-peraturan
pelaksanaannya yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak pada tempat dan tanggal
sebagaimana tercantum pada awal Perjanjian ini, dengan disaksikan oleh Saksi-saksi; dibuat dalam 2
(dua) rangkap yang sama isinya serta masing-masing bermeterai cukup dan berkekuatan hukum sama
untuk kepentingan Para Pihak.

Pihak Penjual, Pihak Pembeli,

Hadijoyo trenggono Sulaiman Mubarak

Saksi I, Saksi II,

.............................. ..............................

Anda mungkin juga menyukai