Anda di halaman 1dari 6

JENDELA ILMU PENGETAHUAN

Jumat, 21 November 2008


Kegiatan dan jabatan Guru
Diposkan oleh indolisme di 02:15
KEGIATAN DAN JABATAN GURU
A. Eksistensi dan Proteksi Jabatan Guru
Menurut undang-undang system pendidikan nasional, pendidik merupakan
tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi. Pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan
dasr dan menengah disebut guru dan pendidik pada perguruan tinggi disebut
dosen. ( pasal 39 ayat 2 dan 3 No 20/2003 )
Berdasrkan jumlah sumber itu dapatlah disimpulkan bahwa seorang guru
bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya.
B. Makna Jabatan Guru Sebagai Jabatan Fungsional
Menurut undang-undang nomor 8/1974 tentang pokok kepegawaian, ada
dua jenis pegawai negeri sipil, yakni jabatan structural dan jabatan fungsional.
Jabatan structural adalah jabatan maneger yang disusun pada struktur organisasi
serta dibawahi oleh satu jabatan atasan dan membawahi beberapa struktur
bawahan.
Sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan profesi yang disusun untuk
menerapkan fungsi tertentu suatu organisasi, yang didasarkan pada tingkat
keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi dan
profesinya.
Jabatan guru terdiri dari empat bentuk keinginan atau aktivitas, yakni :
pendidikan
proses beljar mengajar atau bimbingan penyuluhan
pengembangan profesi
penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan
PROFESI DAN PROFESIONALISME JABATAN GURU
Pegerian Profesi dan Profesionalisme
Dalam kamus bahasa Indonesia, istilah profesionalisasi ditemukan
sebagai berikut :
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
( keterampilan, kejuruan, dan sebagainya ) tertentu.
Professional adalah :
bersangkutan dengan profesi
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.
Menurut mukhtar lutfi, ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh
suatu pekerjaan agar dapat disebut sbagi profesi, yaitu :
pangilan hidup yang sepenuh waktu
pengetahuan dan kecakapan / keahlian
kebakuan yang universal
pengabdian
kecakapan diagnostic dan kompetensi aplikatif
otonomi
kode etik
klien
Sedangkan menurut rochman natawijaya mengemukakan beberapa criteria
sebagai cirri suatu profesi :
ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan
program dan jenjang pendididikan yang baku serta memiliki
standar akademik yang memadai dan yang bertanggung jawab
tentang pengembangan ilmu pengetahuan yang melandasi profesi
itu
ada organisasi yang mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan
dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya
ada etika dan kode etik yang mengaur perilaku para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya
ada system imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku
ada pengakuan masyarakat ( professional, penguasa, dan awam )
terhadap pekerjaan itu sebagai suatu profesi
Tantangan Profesionalisasi Jabatan Guru
T. Raka Joni, mengemukakan ada enam tahap dalam proses
profesionalisasi, jabatan guru.
Enam tahap itu adalah sebagai berikut :
bidang layanan ahli “ unik “ ang diselenggarakan itu harus
ditetapakan. Dengan adanya surat keputusan men-PAN
No.26/1989 berarti untuk bidang ini telah tercapai dan terpenuhi.
kelompok profesi dan penyelenggara pendidikan pra jabatan yang
mempersiapkan tenaga guru yang professional. Guna meyakinkan
agar para pendatang baru dilingkungan profesi ini memiliki
kompetensi minimalbagi penyelenggaraan layanan ahli yang
mempersatukan kepentingan pemakai layanan.
adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada
program pendidikan pra jabatan yang memenuhi standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada
lulusan program pendidikan pra jabatan yang memiliki
kemampuan minimal yang disyaratkan ( sertifikadsi )
secara perorangan dan kelompok , kaum pekerja professional
bertanggung jawab penuh atas segala aspek pelaksanaan tugasnya.
kelompok professional memiliki kode etik yang merupakan dasar
untuk melindungi para anggota yang menjunjung tinggi nilai-nilai
professional, di samping merupakan sarana untuk mengambil
tindakan penertiban terhadap anggotayang melakukan perbuatan
yang tidak sesui dengan suara dan semangat kode etik itu.
Dari enam tahap itu apabila disimpulkan, maka ada dua aspek yang
harus saling menunjang sesuai dengan bidang layanan, memenuhi syarat
untuk dinyatakan sebagai profesi, yaitu [a] keterandalan layanan dan [b]
layanan yang khas itu,diakui dandi hargai oleh msyarakat dan pemerintah.
Selanjutnya suatu layanan dapat diandalkan apabila; [a] pemberi layanan
menguasai betul apa yang dikerjakan dan [b] penerima layanan dapat
mempercayai bahwa kemaslahatannya didahulukan dalam proses
pemberian layanan itu.
Upaya Peningkatan Profesi Guru Di Indonesia
Sehubungan hal di atas,maka upaya peningkatan profesi guru di
Indonesia sekurang-kurangnya menghadapi dan memperhitungkan empat
factor, yaitu :
ketersediaan dan mutu calon guru
pendidikan pra-jabatan
mekanisme pembinaan dalam jabatan dan
peranan organisasi profesi.
Keempat factor dapat diuraikan sebagai berikut :
ketersediaan dan mutu calon gur
jabatan fungsional diharapkan menjadi daya pikat tersendiri
terhadap profesi guru. Daya piakt itu merefleksikan masyarakat
untuk memberikan makna tersendiri , baik dalam membangkitkan
rasa bangga diri maupun dalam usaha mencari bibit-bibit guru
berkualitas.
pendidikan pra jabatan
pertama, untuk meyakinkan pemilihan kemampuan professional
awal, saringan calon peserta pendidikan pra jabatan perlu
dilakukan secara efektif, baik dari segi kemampuan potensial,
aspek-aspek kepribadian yang relevan, maupun motivasinya
kedua, pendidikan pra jabatan harus benar-benar secara sistematis
menyiapkan calon guru untuk menguasai kemampuan professional.
mekanisme pembinaan dalam jabatan
pertama, mekanisme dan prosedur penghargaan aspek layanan ahli
keguruan perlu dikembangkan.
Kedua, system penilaian dijenjang SD dan juga system
kepagawaian di jenjang SMA yang berlaku sekarang jelas
memerlukan penyesuaian mendasar.
Ketiga, keterbukaan informasi dan kesempatan untuk meraih
kualifikasi formal yang lebih tinggi, katakanlah S1 dan bahkan S2
dan S3.
peranan organisasi profesi
dengan diberlakukannya undang-undang RI No.20/2003 tentang
system pendidikan nasional dan surat keputusanmenteri penertiban
aparatur Negara no.26/1989. langkah awal yang mendasar untuk
mengakhiri perlakuan kurang taat asas terhadap jajaran guru telah
diambil.

http://indolisme.blogspot.com/2008/11/kegiatan-dan-jabatan-guru.html

Anda mungkin juga menyukai