Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH ILMIYAH

Panitia Pembinaan Santri Tingkat Akhir di Pondok Pesantren Fathan Mubina


menyatakan bahwa makalah dengan keterangan di bawah :
Judul : Jual Beli Online
Penyusun : Alfian Mubharak
Kelas :6A
Tahun Ajaran : 2020/2021
Kegiatan : PENULISAN MAKALAH ILMIYAH
Tujuan Penulis : “Makalah Ilmiyah” ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas Kegiatan Santri Kelas Akhir di Pondok Pesantren Fathan
Mubina sebagai persyaratan kelulusan
Telah disetujui dan disahkan oleh pembiming dan diperbolehkan untuk
kegiatan diskusi

Bogor, 4 Januari 2021


Pembimbing

Ust. Ivan Abdurrahman S.Pd.I

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Puja puji syukur kita kehadirat Illahi Rabbi yang mana telah
memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, yakni nikmat iman, nikmat
islam, serta nikmat sehat wal’afiat sehingga kami para santri akhir, dapat
menuntaskan tugas kami yakni membuat makalah di tahun ini.

Salawat beriringkan salam kita panjatkan kepada baginda kita yakni


Nabi Muhammad.SAW, yang mana telah membawa kita dari zaman
kebodohan hingga ke zaman kepintaran seperti saat ini.

Tentunya disusun nya makalah ini bertujuan untuk menuntaskan salah


satu tugas dan persyaratan kelulusan SMAIT Fathan Mubina.

Dalam makalah ini dengan sengaja saya buat khususnya untuk


memberikan sedikit wawasan kepadan kawan dan saudara sesama dan
semoga dapat menambah wawasan ilmu dalam nilai nilai islam yang ada.
Penulisan makalah ini untuk sebagai syarat kelulusan santri tingkat akhir
yang akan saya bahas sekarang inti dari permasalahan tugas saya tentang
JUAL BELI ONLINE menurut pandangan islam.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kawan saya dan pendukung
saya khusus nya yang telah memotivasi dalam segala hal dalam
pembuatan makalah ini,semoga semua hal yang kita bahas dapat menjadi
hal pandangan baik dan menjadi ibadah Amin ya Robbal`Alaminn.

Bogor, 4 januari 2021

Penulis

Alfian Mubharak

ii
DAFTAR ISI

Halaman sampul
Lembar pengesahan……………………………………………………...i
Kata pengantar…………………………………………………………...ii
Daftar isi…………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………..........……………………………..2
C. Tujuan Pembahasan…………..........………...……………………2
D. Manfaat..........………………………………...…………………...2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..4
A. Pengertian Jual beli Online………………………………………...4
B. Manfaat Jual Beli Online……………..........………………………6
C. Jual Beli Online Menurut Pandangan Islam…………..........……...6
D. Perbedaan Pendapat Tentang Hukum Jual Beli Online..........…......8

BAB III PENUTUP……………………………………………………..9


A. Kesimpulan………………………………………………………..9
B. Saran………………………………………………………............9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….........10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdagang / berbisnis merupakan salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan


dalam ajaran Islam. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pun dalam salah satu hadistnya
mengatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang. Artinya,
melalui jalan perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga
karunia Allah terpancar daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu yang
diperbolehkan (menurut QS 2: 275 yang dalam potongan artinya “…padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”), dengan catatan selama
dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Dalil di atas dimaksudkan untuk transaksi offline. Sekarang bagaimana dengan
transaksi online di akhir zaman ini? Kalau kita bicara tentang bisnis online, banyak
sekali macam dan jenisnya. Namun demikian secara garis besar bisa di artikan
sebagai jual beli barang dan jasa melalui media elektronik, khususnya melalui
internet atau secara online.
Mungkin ada definisi lain untuk bisnis online, ada istilah e-commerce. Tetapi
yang pasti, setiap kali orang berbicara tentang e-commerce, mereka memahaminya
sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet. Dari definisi diatas, bisa diketahui
karakteristik bisnis online, yaitu: 1) Terjadinya transaksi antara dua belah pihak; 2)
Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; 3) Internet merupakan media utama
dalam proses atau mekanisme akad tersebut.
Dari karakteristik di atas, bisa di lihat bahwa yang membedakan bisnis online
dengan bisnis offline yaitu proses transaksi (akad) dan media utama dalam proses
tersebut. Akad merupakan unsur penting dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis
dalam Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan
benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa menghadirkan benda yang dipesan,
tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara konkret, baik
diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu tertentu, seperti
dalam transaksi as-salam dan transaksi al-istishna. Transaksi as-salam merupakan
bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara tunai/disegerakan tetapi
penyerahan barang ditangguhkan. Sedang transaksi al-istishna merupakan bentuk
transaksi dengan sistem pembayaran secara disegerakan atau secara ditangguhkan
sesuai kesepakatan dan penyerahan barang yang ditangguhkan.

Salah satu contoh adalah penjualan produk/barang secara online melalui


internet seperti yang dilakukan Lazada, Tokopedia, Buka Lapak, Blibli, Elevania,
Shopee dll. Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan terhadap konsumen
menggunakan situs atau website tertentu via laptop atau computer; ataupun
aplikasi yang dapat diunduh dari gadget atau ponsel via playstore.

1
B. Rumusan Masalah

Pada judul kali ini tentang jual beli online saya akan membahas 4 rumusan masalah:

1.Pengertian Jual beli Online

Apa itu jual beli online? Apa saja syarat-syarat jual beli? Namun bagaimana dengan
jual beli online? Adakah perbedaan atau tidak?

2.Manfaat Jual Beli Online

Apa saja manfaat dari jual beli online? Apakah jual beli online lebih praktis dan
membantu manusia dalam jual beli?

3.Jual Beli Online menurut Pandangan Islam

Bagaimana agama islam dalam memandang jual beli online? Apakah boleh atau
tidak? Apa hukumnya?

4.Perbedaan Hukum dan Pendapat tentang Jual Beli Online

Apakah ulama setuju dengan jual beli online? Apa saja pendapat ulama 4 imam
mazhab dalam meamandang jual beli online?

C. Tujan Pembahasan

Dalam makalah ini dengan sengaja saya buat khususnya untuk memberikan
sebuah wawasan kepadan kawan dan saudara sesama semoga dapat menambah
wawasan ilmu dalam nilai nilai islam khususnya dalam perkara jual beli online,
apalagi dizaman teknologi seperti yang terjadi sekarang betapa pentingnya
pembahsan tentang jual beli online karena perkembangan zaman.
Penulisan makalah ini juga untuk sebagai syarat kelulusan santri tingkat akhir
yang akan saya bahas sekarang inti dari permasalahan tugas saya tentang JUAL BELI
ONLINE menurut pandangan islam.

D. Manfaat

Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dalam pembuatan makalah ini,
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat dapat mengetahui pengertian Jual Beli Online

b. Masyarakat dapat mengetahui manfaat Jual Beli Online

2
c. Masyarakat dapat mengetahui Jual Beli Online menurut pandangan Islam

d. Masyarakat dapat mengetahui Perbedaan Hukum dan Pendapat Jual Beli


Online

e. Masyarakat bisa bermuamalah dengan baik dan benar

f. Masyarakat bisa mengetahui betapa pentingnya jual beli sesuai ajaran islam
apalagi dizaman sekarang yang teknoogi semakin canggih sehingga ada namanya
jual beli online

g. Sarana Komunikasi dengan Allah

Dengan mengikuti hukum islam, secara langsung anda mengetahui apa saja yang
Allah perintah dan Allah larang, dalam kondisi senang, sedih, sedang mengharap
sesuatu, anda senantiasa mengingat Nya dengan berdoa sesuai anjuran dalam syariat
islam, maka anda menjadi hamba yang senantiasa mengingat dan diingat oleh Allah.

h. Mendatangkan Manfaat

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) tentang
urusan itu, maka ikutilah dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu”. (QD Al Maidah :
18). Penjelasan dari firman Allah tersebut ialah, dalam kondisi apapun umat muslim
hendaknya mengambil sikap sesuai hukum islam, bukan mengambil keputusan
berdasarkan hawa nafsu atau keinginan pribadi agar urusan tersebut dapat
mendatangkan manfaat atau hikmah baik di dunia maupun di akherat.

i. Mengatur dan Memperlancar Interaksi Sosial

Kita berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki berbagai sifat dan kepentingan,
tentu tidak semuanya berpandangan sama, ada berbagai pendapat dan prinsip. Ketika
terlibat suatu hal yang melibatkan orang banyak, hukum islam menjadi jalan terbaik
untuk segala urusan, kita dapat menyatukan keputusan berdasarkan hukum islam,
manakah yang lebih banyak manfaatnya dibanding yang lain, seperti firman Allah
berikut “Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada
Al Qur’an dan sunnah, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya”. (QS
An Nisa : 59).

j. memiliki aklahkul karimah

Akhlak artinya budi pekerti, perangai, atau tingkah laku. Pada jaman sekarang
banyak informasi masuk melalui berbagai media, baik lingkungan secara
langsung atau tidak langsung seperti media televisi dan internet. Pendidikan
akhlak berdasar hukum islam penting untuk ditanamkan sejak dini dalam
kehidupan sehari hari agar generasi muda nantinya dapat menyaring serta
memiliki akhlakul karimah.

Maka diterapkannya hukum islam dalam jual beli online itu melatih kita untuk
jujur dan tidak berbohong dalam menjual barang secara online

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Jual Beli Online

Adapun definisi dari sebagian ulama yang mengatakan jual beli adalah menukar
satu harta dengan harta yang lain dengan cara khusus merupakandefinisi yang bersifat
toleran karena menjadikan jual beli sebagai saling menukar, sebab pada dasarnya akad
tidak harus ada saling tukar akan tetapi menjadi bagian dari konsekuensinya, kecuali
jika dikatakan: Akad yang mempunyai sifat saling tukar menukar artinya menuntut
adanya satu pertukaran.46 Beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa secara
garis besar jual beli adalah tukar menukar atau peralihan kepemilikan dengan cara
pergantian menurut bentuk yang diperbolehkan oleh syara atau menukarkan barang
dengan barang atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari
seseorang terhadap orang lainnya atas kerelaan kedua belah pihak.47 Barang tersebut
dipertukarkan dengan alat ganti yang dapat dibenarkan. Adapun yang dimaksud
dengan ganti yang dapat dibenarkan di sini berarti milik atau harta tersebut
dipertukarkan dengan alat pembayaran yang sah, dan diakui keberadaannya, misalnya
uang rupiah dan mata uang lainnya

Jual beli dalam bahasa Arab disebut dengan al-bai‟ adalah menukarkan sesuatu
dengan sesuatu. Imam Taqiyuddin Al-Hisni dalam kitabnya Kifayatul Akhyar
mengatakan bahwa Al-Bai‟ dalam bahasa Arab adalah memberikan sesuatu dengan
ganti sesuatu yang sebanding. Sedangkan menurut hukum syarak jual beli
mempunyai arti menukarkan harta dengan harta lain yang sama-sama dapat
dimanfaatkan dengan suatu ijab. Itulah yang dimaksud dengan jual beli(offline),
berbeda dengan jual beli online.

Pengertian jual beli online adalah suatu kegiatan jual beli dimana penjual dan
pembeli tidak harus bertemu langsumg untuk melakukan negoisasi dan transaksi dan
komunikasi yang digunakan oleh penjual dan pembeli bisa melalui alat komunikasi
seperti chat, telfon, sms dan sebagainya. Seperti aplikasi yang digunakan dizaman
sekarang ini ada yang namanya Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dsb.

Adapaun syarat-syarat jual beli sebagai berikut:

1. Ada penjual dan pembeli (orang yang saling bertransaksi)

Sebaiknya, antara penjual dan pembeli yang bertransaksi tidak ada unsur
keterpaksaan. Di sinilah terdapat syarat yang disebut dengan khiyar (hak untuk
memilih).

Selain itu, syarat antara penjual dan pembeli harus sama-sama ahli dalam jual beli.
Ahli di sini bukan berarti paham segala hal tentang ekonomi melainkan keduanya
bukanlah anak kecil, orang gila dan orang bodoh.

4
2. Adanya lafaz ijab (pernyataan menyerahkan dari penjual) dan kabul
(pernyataan menerima dari pembeli)

Syarat kedua ini menurut para ulama adalah syarat yang paling utama. Lafaz serah
terima dalam hal ini tidak memiliki aturan redaksi yang baku tetapi cukup dengan
menyesuaikan adat kebiasaan masyarakat selama masih menunjukkan transaksi jual
beli.

Sebagai contoh, pembeli berkata, "Saya ambil celana ini ya, uangnya saya kasih nanti
sore."

Kata 'ambil' dan 'kasih' dalam kalimat di atas, secara kebiasaan adat di Indonesia
sudah bermakna saling menjual dan membeli. Sehingga kalimat tersebut sah
digunakan dalam jual beli.

3. Ada barang dan harganya

Syarat ketiga ini jelas bahwa dalam jual beli pasti harus ada barang yang dijual serta
harganya.

Secara umum, barang yang dijual harus memenuhi syarat seperti suci, bermanfaat,
tidak berupa benda najis atau haram, karena barang yang secara zatnya haram dilarang
untuk diperjualbelikan.

Selain itu, barang yang diperjualbelikan harus milik sendiri bukan milik orang lain
kecuali sudah mendapat amanah dari pemilik barang untuk menjualkannya.

Maka yang menjadi pembahasan dalam jual beli online adalah terjadinya
kontradiksi dengan syarat-syarat jual beli yaitu pada poin ketiga dalam syarat jual
beli, ada barang dan harganya karena pada jual beli online pembeli tidak secara
langsung melihat barang yang akan dibeli.

5
2. Manfaat Jual Beli Online

 Lebih Nyaman
Belanja barang kebutuhan sehari-hari atau barang yang diinginkan kini lebih
mudah dilakukan secara online. Anda tidak perlu lagi keluar dari rumah
ataupun meluangkan waktu untuk sekedar pergi ke pusat perbelanjaan. Hanya
dengan mengetik barang atau merek yang diinginkan, Anda sudah dapat
melihat varian barang yang bisa dibeli.
Proses belanja online ini juga bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, saat Anda
sedang beraktivitas atau sedang duduk santai di rumah. Hanya dalam beberapa kali
klik, Anda pun tinggal menunggu barang tiba di depan rumah. Tidak perlu lagi
menunggu antrean kasir, seperti saat berbelanja di toko.
 Minim Kontak Fisik
Di tengah wabah COVID-19 ini, kita semua dihimbau untuk meminimalisir
kontak fisik. Jika Anda tipe orang yang ingin semuanya serba cepat dengan
Ainteraksi antar manusia yang minim, belanja online adalah solusi yang tepat.
Dengan berbelanja online, Anda tidak perlu khawatir terkena paparan virus
karena seluruh transaksi dilakukan dari kenyamanan rumah Anda. Begitu pula
dalam pengantaran barang. Sebagian besar kurir ekspedisi sudah paham
mengenai pengantaran yang minim kontak fisik ini. Dalam artian lain, Anda
pun sudah ikut berkontribusi dalam mencegah penularan dan penyebaran
virus.

 Bisa Membandingkan Harga dan Kualitas


Ragu dengan harga dan kualitas produk yang ditawarkan? Jangan khawatir.
Adanya fitur ulasan dan pembanding yang bisa membantu Anda mencari tahu
juga membandingkan harga dan kualitas produk. Terutama jika Anda
berbelanja melalui market place. Anda akan dengan mudah dapat melihat
mana toko yang menjual produk dengan harga terbaik. Begitu juga sebaliknya.
Anda bisa membaca semua ulasan positif dan negatif dari orang-orang yang
telah membeli produk tersebut sebelumnya. 

 Banyak Promo
Satu lagi kelebihan dari belanja online, yakni promosi yang ditawarkan, baik
itu kupon gratis ongkos kirim, potongan harga, atau cashback di setiap
transaksi. Terutama menjelang hari raya atau liburan, umumnya Anda akan
mendapatkan promosi-promosi menarik, sehingga barang-barang yang dijual
pun menjadi lebih murah dari biasanya.

3. Jual Beli Online menurut Pandangan Islam

Dalam jual beli baik online maupun offline ada yang halal ada yang haram,
ada yang legal ada pula yang ilegal. Hukum asal mu'amalah adalah al-ibaahah (boleh)
selama tidak ada dalil yang melarangnya. Karena itu, hukum dasar jual beli
online sama seperti akad jual beli dan akad as-salam, yaitu diperbolehkan dalam
Islam. Allah mengatakan dalam firman-Nya

6
 ‫وا‬ ۘ L‫ ُل الر ِّٰب‬L‫ ُع ِم ْث‬L‫ك بِاَنَّهُ ْم قَالُ ْٓوا اِنَّ َما ْالبَ ْي‬ ۗ ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَأْ ُكلُوْ نَ ال ِّر ٰبوا اَل يَقُوْ ُموْ نَ ِااَّل َكما يَقُوْ ُم الَّ ِذيْ يَتَ َخبَّطُهُ ال َّشي ْٰطنُ ِمنَ ْالم‬
َ ِ‫سِّ ٰذل‬
ٰۤ ُ َ َ
َ‫ك‬Lِ‫ا َد فَاول ِٕٕى‬Lَ‫ ر ٗ ُٓه اِلَى هّٰللا ِ ۗ َو َم ْن ع‬L‫فَ َواَ ْم‬ ۗ L‫ َّر َم ال ِّر ٰب‬L‫ َع َو َح‬Lْ‫َواَ َح َّل هّٰللا ُ ْالبَي‬
ۗ َ‫ل‬L‫ا َس‬L‫هٗ َم‬LLَ‫ا ْنتَ ٰهى فَل‬Lَ‫ةٌ ِّم ْن َّرب ِّٖه ف‬Lَ‫ ۤا َء ٗه َموْ ِعظ‬L‫وا فَ َم ْن َج‬
َ‫ار ۚ هُ ْم فِ ْيهَا ٰخلِ ُدوْ ن‬
ِ َّ‫اَصْ ٰحبُ الن‬

Terjemahan
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata
bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.

Al-Baqarah : 275

ۗ ‫ َواَ َح َّل هّٰللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم الر ِّٰب‬yang artinya dan Allah menghalalkan jual
Didalam ptongan ayat ‫وا‬
beli dan mengharamkan riba,

Dalam Islam berbisnis melalui online diperbolehkan selagi tidak terdapat


unsur-unsur riba, kezaliman, menopoli dan penipuan. Bahaya riba terdapat
didalam Al-quran diantaranya di (QS. Al Baqarah [2]: 275, 279 dan 278, QS. Ar-
Rum [30]: 39, QS. An Nisa [4]: 131). Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl.
Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang
meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang
sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi,
dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat
ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah. Rasulullah
mengisyaratkan bahwa jual beli itu halal selagi suka sama suka (Antaradhin).
Karena jual beli atau berbisnis seperti melalui online memiliki dampak positif
karena dianggap praktis, cepat, dan mudah. Allah Swt berfirman dalam Alquran
Surah Al Baqarah [2] : 275: “….Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba...”
riba…”. Al Bai’ (Jual beli) dalam ayat
termasuk didalamnya bisnis yang dilakukan lewat online.

Namun jual beli lewat online harus memiliki syarat-syarat tertentu boleh
atau tidaknya dilakukan. Adapun syarat-syarat mendasar diperbolehkannya jual beli
lewat online diantaranya:
1. Tidak melanggar ketentuan syari’at agama, seperti transaksi bisnis yang
diharamkan, terjadinya kecurangan, penipuan dan menopoli.
2. Adanya kesepakatan perjanjian diantara dua belah pihak (penjual dan pembeli)
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (fasakh). Sebagaimana yang telah diatur
didalam fikih tentang beniutk-bentuk option atau alternative dalam akad jual
beli(alkhiarat) seperti khiyar almajlis (hak pembatalan ditempat jika terjadi ketidak
sesuaian), khiyar A-syarath (hak pembatalan jika tidak memenuhi syarat),
antara sepakat (Alimdha’) atau pembatalan

7
4. Perbedaan Hukum dan Pendapat tentang Jual Beli Online

Murut imam as- syafi’i rahimahullah diantara syarat sahnya jual beli adalah
ru’yatul mabii’. Atau yang artinya san pembeli melihat barang dagangan yang akan
dibeli supaya tidak masuk kewilayah ketertipuan yang kadang barangnya tidak
sesuai pada gambar yang dipromosikan lalu bagaimana cara menyikapi zaman
sekarang yang zamannya zaman online? Maka didalam hal ini tidak bisa kita pakai
hanya mazhab Imam As-Syafi’i saja , disana ada mazhab Imam Malik dan Mazhab
Imam abu hanifah. Kalau mazhab Imam Malik itu tengah-tengah, sedangkan Mazhab
Imam Abu hanifah itu mudah.
Kalau mazhab Imam Malik jika anda ingin menjual barang, asalkan jika anda
sudah sebutkan sifat-sifatnya yang bisa dibayangkan oleh pembeli maka itu sudah sah,
sedangkan Imam Abu hanifah itu lebih mudah lagi biarpun tidak disebut sifatnya itu
tidak ada masalah jika pembeli ingin membeli barang tersebut ya silahkan saja, cuman
syariat islam itu indah dan adil yang mana tidak membiarkan adanya penipuan dalam
jual beli khususnya dalam jual beli online, makanya dalam mazhab jumhur termasuk
Imam Abu hanifah maka ujungnya ada yang namanya khiyar...., jika barangnya tidak
sesuai maka pembeli berhak membatalkan. Jadi, menurut Imam Malik dan Imam Abu
hanifah sah sah saja walau tidak melihat barang dagangan sepenuhnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari beberapa pembahasan dan penganalisaan dari “JUAL BELI ONLINE” dapat
disimpulkan sebagai berikut:

a) Jual beli online adalah transaksi jual beli yang mana penjual dan pembeli tidak
bertemu langsung

b) Diantara manfaat yang ada pada jual beli online adalah lebih nyaman, bisa
membandingkan harga dan kualitas, banyak promo dan minim kontak fisik apalagi
sekarang diera pandemi,

c) Hukum asal muamalah Jualbeli dalam pandangan islam boleh-boleh saja selama
tidak ada dalil yang melarangnya

d) Imam As-Syafi’i mengatakan dalam jual beli pembeli harus melihat terlebih
dahulu barang yang akan dibeli, menurut Imam Malik cukup disebutkan sifat-sifatnya
saja sudah menjadi sah, sedangkan menurut Imam Abu Hanifah lebih mudah lagi
biarpun tidak disebut sifatnya itu tidak ada masalah jika pembeli ingin membeli
barang tersebut ya silahkan saja,

B. SARAN

Dengan ini, saya menyarankan agar para pembaca dapat mengamalkan setiap
poin-poin penting yang tertera pada penelitian ilmiah ini/makalah agar dapat
memberikan hal-hal positif kepada sesama muslim yang lain.

Khususnya dalam jual beli omline untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih barang
yang akan dibeli

9
DAFTAR PUSTAKA

(QS. Al Baqarah [2]: 275, 279 dan 278, QS. Ar-Rum [30]: 39, QS. An Nisa [4]: 131)

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/view/4890

http://www.repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38980/1/DIO
%20ADITYA-FDI-Artikel.pdf

https://www.kompasiana.com/zidafarha/574afc5a6b7e614813344010/hukum-jual-beli-
online-dalam-islam?page=all

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 03 NO. 01,

https://nadariau.com/2019/11/03/hukum-transaksi-jual-beli-online-dalam-perspektif-
islam/

Jual Beli Online (Online Shop)


Dalam
Hukum Islam Dan Hukum
Negara ISSN : 2477-6157
Jual Beli Online (Online Shop)
Dalam
Hukum Islam Dan Hukum
Negara ISSN : 2477-6157
40. Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini, Kifayatul Akhyar J. II, Pt. Bina Ilmu
Offset,

10
Surabaya, 1997, hlm. 1
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM
Jual Beli Online (Online Shop) Dalam
Hukum Islam Dan Hukum Negara ISSN : 2477-6157

JURNAL ILMIAH EKONOMI


ISLAM
JURNAL ILMIAH EKONOMI
ISLAM

11

Anda mungkin juga menyukai