Anda di halaman 1dari 8

SKE A

 Puskesmas
 Infeksi menular
 Cakupan KIA dan KB
 Promosi Kesehatan
 Penyuluhan
 Komunikasi efektif promkes

1. Puskesmas A setiap hari ramai dikunjungi pasien dengan penderita penyakit infeksi menular,
terutama anak-anak, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Penyakit infeksi menular yang terdapat di
wilayah Puskesmas A adalah DBD, ISPA, dan gastroenteritis.

a. Apa definisi dari Puskesmas?


Menurut Permenkes RI No. 75 Tahun 2014
Puskesmas ialah suatu unit pelaksanaan fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,
pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada
suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

a. Apa saja jaringan pelayanan kesehatan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan?
 Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa.
- Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah
kerja Puskesmas.
- Puskesmas keliling bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak (mobile), untuk
meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum
terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.
- Bidan merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja
Puskesmas
 Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.

b. Apa saja upaya kesehatan puskesmas?


a. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional
dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
 Upaya Promosi Kesehatan
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
 Upaya Perbaikan Gizi
 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
 Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni:
 Upaya Kesehatan Sekolah
 Upaya Kesehatan Olah Raga
 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
 Upaya Kesehatan Kerja
 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
 Upaya Kesehatan Jiwa
 Upaya Kesehatan Mata
 Upaya Kesehatan Usia Lanjut
 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Kepmenkes, 2004)
c. Kegiatan penunjang : Usaha Pencatatan dan Pelaporan serta Usaha Laboratorium Kesehatan Masyarakat
(Azwar, 2008).

d. Apa yang dimaksud dengan penyakit infeksi menular?

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Angka kesakitan dan
kematiannya yang relatif tinggi dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya
bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua lapisan masyarakat. Penyakit jenis ini diprioritaskan
mengingat sifat menularnya yang bisa menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar
(Widoyono, 2011).

e. Apa saja jenis penyakit yang menimbulkan wabah?


Jawab:
 Diare
 DBD
 ISPA/ Influenza
 Kolera
 Campak
 Difteri
 Malaria
 Demam Dengue
 Pnemonia
 Fillariasis
 Diare berdarah
 Tifus
 TB Paru BTA (+)
 Kusta
 Tetanus
 Hepatitis
 Sifilis
 Gonorrhoe
 Meningitis
 Encephalitis
(Permenkes RI No. 1501, 2012)

f. Apa program pokok Puskesmas untuk menanggulangi penyakit infeksi menular?

Program pokok Puskesmas untuk menanggulangi penyakit menular, adalah pencegahan dan pengendalian
penyakit menular (P2M). Tujuan dari program P2M, yaitu untuk menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan akibat penyaki menular (Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, 2006).

2. Sebagai salah satu usaha menurunkan angka kejadian penyakit infeksi menular, sebelum
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dimulai, dr. B dokter yang bertugas di Puskesmas A
melakukan penyuluhan kepada pasien-pasiennya di ruang tunggu. Selain itu dr. B juga membagikan
leaflet sebagai alat bantu penyuluhan untuk warga di sekitar Puskesmas agar masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat.

a. Apa yang dimaksud dengan penyuluhan kesehatan?

 Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek
belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu,
kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
(Depkes, 2002).

b. Apa tujuan program penyuluhan kesehatan?


Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi
prilaku masyarakat baik itu secara individu atau pun kelompok dengan menyampaian pesan.
(Heri, Promosi Kesehatan 2007).

c. Apa saja metode penyuluhan kesehatan?


Metode penyuluhan yang dapat dilakukan :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang
telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
o Bimbingan dan penyuluhan
o Wawancara

2. Metode penyuluhan kelompok


a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok
ini adalah ceramah dan seminar.
1). Ceramah Metode
2). Seminar
b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok untuk
kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan, permainan
simulasi
3. Metode penyuluhan massa
Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public.
a. Apa saja media promosi kesehatan?
Jawab:
1. Media cetak
Sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
a. Booklet
b. Leaftlet
c. Flyer
d. Flip chart
e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah
f. poster
2. Media elektronik
Sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan
a. Televisi
b. Radio
c. video
3. Media papan
Papan (billboard) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan. Media papan juga mencangkup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran
seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum (bus dan taksi).

b. Bagaimana cara komunikasi yang baik saat melakukan promosi kesehatan?


Jawab:
1. Komunikasi antarpribadi dalam kesehatan
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi langsung, tatap muka antara satu orang dengan orang lain baik
perorangan maupun kelompok. Komunikasi antarpribadi dapat efektif bila memenuhi tiga hal, yakni
empathy, respect, dan jujur dalam menanggapi pertanyaan orang lain yang diajak berkomunikasi
(Notoatmodjo, 2014).

2. Komunikasi massa dalam kesehatan


Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kepada
khalayak atau masyarakat. Komunikasi dalam kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai media massa (TV, radio, media cetak, dan sebagainya),
dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup sehat (Notoatmodjo, 2014).

d. Apa yang dimaksud dengan PHBS?


1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan
di masyarakat (Depkes RI, 2007).

e. Apa yang mempengaruhi PHBS?


Jawab:

Lawrence Green menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:
a.  Faktor Predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan,
nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.
b.  Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana  dan
prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan.
c.  Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor-faktor yang mendorong dan memperkuat
terjadinya perilaku.
(Soekidjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, 2014)

f. Berapa macam tatanan PHBS?


Jawab:
6 Macam Tatanan PHBS :
1) PHBS di rumah tangga,
2) PHBS di sekolah,
3) PHBS di institusi,
4) PHBS di tempat kerja,
5) PHBS di tempat-tempat umum,
6) PHBS di pondok pesantren.

g. Apa indikator dari tatanan PHBS rumah tangga?


10 indikator tatanan PHBS rumah tangga adalah :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.


2. Memberi bayi ASI Ekslusif.
3. Menimbang balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
(Heri, Promosi Kesehatan 2007).

1) Puskesmas A juga memiliki upaya pelayanan KIA dan KB yang rendah. Oleh karena itu, Dr. B
menyelanggarakan latihan mengenai teknik promosi kesehatan bagi kader posyandu dan petugas
kesehatan Puskesmas.

a. Apa saja upaya-upaya pelayanan KIA dan KB?


Sasaran yang digunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu satu tahun dengan prinsip konsep wilayah
(misalnya: Untuk provinsi memakai sasaran provinsi, untuk kabupaten memakai sasaran kabupaten).
b. Apa makna upaya pelayanan KIA dan KB yang rendah di Puskesmas?
Maknanya adalah program kesehatan, pendidikan, dan pelayanan kesehatan puskesmas tidak mencapai target
sehingga upaya pelayanan KIA dan KB rendah
2) Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)
3) Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN 1)
4) Cakupan pelayanan neonatus Lengkap (KN Lengkap).
5) Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat
6) Cakupan Penanganan komplikasi Obstetri (PK)
7) Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
8) Cakupan kunjungan bayi (29 hari – 11 bulan)
9) Cakupan pelayanan anak balita (12 – 59 bulan).
10) Cakupan Pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS
11) Cakupan Peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)

a. Siapa saja yang dapat menjadi kader kesehatan?


Jawab :
Yang dapat menjadi Kader :
1. Setiap warga desa setempat laki-laki maupun perempuan.
2. Bisa membaca dan menulis huruf latin.
3. Mempunyai waktu luang.
4. Memiliki kemampuan.
5. Mau bekerja sukarela, tulus ikhlas.

e. Apa visi dan misi promosi kesehatan?


Visi:
Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik,
mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Misi:
1. Advokat (advocate)
2. Menjembatani (Mediate)
3. Memampukan (Enable)
c. Apa komponen utama dari promosi kesehatan?\
Jawab:
1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan artinya mengupayakan agar para penentu kebijakan
di berbagai sektor dan tingkatan administrasi mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap kebijakan
yang dibuat.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung artinya mencipatakan suasana lingkungan yang mendukung
sehingga masyarakat termotovasi untukmelakukan upaya-upaya yang positif bagi kesehatan.
3. Memperkuat gerakan masyarakat artinya memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih
berdaya dalam upaya mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.
4. Mengembangkan keterampilan individu artinya mengupayakan agar masyarakat mampu membuat
keputusan yang efektif dalam upaya kesehatan, melalui pemberian informasi, pendidikan dan pelatihan
yang memadai.
5. Reorient pelayanan kesehatan artinya mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan
upaya preventif dan promotif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

a. Siapa saja yang bertugas dalam promosi kesehatan KIA dan KB?
Jawab:
Petugas kesehatan (dokter, bidan desa), kader, dan PKK (pembina kesejahteraan keluarga) (Departemen
Kesehatan RI, 2009).

b. Apa saja tugas dari kader posyandu dan petugas kesehatan Puskesmas?
Jawab:
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Depkes RI (2000) ada dua peran kader yaitu:
1. Peran kader saat posyandu (sesuai dengan sistem lima meja) adalah:
a. Melaksanakan pendaftaran (pada meja I)
b. Melaksanakan penimbangan bayi balita (pada meja II)
c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan (pada meja III)
d. Memberikan penyuluhan (pada meja IV)
e. Memberi dan membantu pelayanan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (pada meja V)
2. Peran kader di luar posyandu adalah:
a. Menunjang pelayanan KB, KIA, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
b. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan posyandu.
c. Menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada, seperti pemberantasan
penyakit menular, penyehatan rumah, pembersihan sarang nyamuk, pembuangan sampah, penyediaan
sarana air bersih, menyediakan sarana jamban keluarga, pemberian pertolongan pertama pada penyakit,
P3K dan dana sehat.

a. Apa saja strategi dari promosi kesehatan?


Jawab:
1. Strategi Global (Promosi Kesehatan) Menurut WHO,1984
a. Advokasi
Kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di bidang kesehatan maupun
sektor lain diluar kesehatan, yang mempunyai pengaruh terhadap publik
b. Dukungan Sosial
Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal (guru, lurah, camat, petugas kesehatan,
dan sebagainya) yang mempunyai pengaruh di masyarakat.
c. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan ini di tujukan kepada masyarakat langasung sebagai sasaran primer atau utama promosi
kesehatan.
2. Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter)
a. Kebijakan berwawasan kesehatan
b. Lingkungan yang mendukung
c. Reorientasi pelayanan kesehatan
d. Keterampilan individu
e. Gerakan masyarakat
(Notoatmodjo, Soekidjo. 2012)
Dr. B yang bertugas di Puskesmas A menyelenggarakan latihan teknik promosi kesehatan bagi
kader posyandu dan petugas kesehatan karena pelayanan KIA dan KB yang rendah yang mengakibatkan
meningkatnya penyakit infeksi menular di wilayah Puskesmas A.

I. Kerangka Konsep

Program wajib Puskesmas

Pemberantasan penyakit Pelayanan KIA dan KB


menular rendah

Terjadi DBD, ISPA, dan Penyuluhan pada


Media leaflet
Gastroenteritis masyarakat

Dilakukan pelatihan
promosi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai