Puskesmas
Infeksi menular
Cakupan KIA dan KB
Promosi Kesehatan
Penyuluhan
Komunikasi efektif promkes
1. Puskesmas A setiap hari ramai dikunjungi pasien dengan penderita penyakit infeksi menular,
terutama anak-anak, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Penyakit infeksi menular yang terdapat di
wilayah Puskesmas A adalah DBD, ISPA, dan gastroenteritis.
a. Apa saja jaringan pelayanan kesehatan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan?
Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa.
- Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah
kerja Puskesmas.
- Puskesmas keliling bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak (mobile), untuk
meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum
terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.
- Bidan merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja
Puskesmas
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Angka kesakitan dan
kematiannya yang relatif tinggi dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya
bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua lapisan masyarakat. Penyakit jenis ini diprioritaskan
mengingat sifat menularnya yang bisa menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar
(Widoyono, 2011).
Program pokok Puskesmas untuk menanggulangi penyakit menular, adalah pencegahan dan pengendalian
penyakit menular (P2M). Tujuan dari program P2M, yaitu untuk menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan akibat penyaki menular (Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, 2006).
2. Sebagai salah satu usaha menurunkan angka kejadian penyakit infeksi menular, sebelum
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dimulai, dr. B dokter yang bertugas di Puskesmas A
melakukan penyuluhan kepada pasien-pasiennya di ruang tunggu. Selain itu dr. B juga membagikan
leaflet sebagai alat bantu penyuluhan untuk warga di sekitar Puskesmas agar masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek
belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu,
kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
(Depkes, 2002).
Lawrence Green menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:
a. Faktor Predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan,
nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan
prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan.
c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor-faktor yang mendorong dan memperkuat
terjadinya perilaku.
(Soekidjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, 2014)
1) Puskesmas A juga memiliki upaya pelayanan KIA dan KB yang rendah. Oleh karena itu, Dr. B
menyelanggarakan latihan mengenai teknik promosi kesehatan bagi kader posyandu dan petugas
kesehatan Puskesmas.
a. Siapa saja yang bertugas dalam promosi kesehatan KIA dan KB?
Jawab:
Petugas kesehatan (dokter, bidan desa), kader, dan PKK (pembina kesejahteraan keluarga) (Departemen
Kesehatan RI, 2009).
b. Apa saja tugas dari kader posyandu dan petugas kesehatan Puskesmas?
Jawab:
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Depkes RI (2000) ada dua peran kader yaitu:
1. Peran kader saat posyandu (sesuai dengan sistem lima meja) adalah:
a. Melaksanakan pendaftaran (pada meja I)
b. Melaksanakan penimbangan bayi balita (pada meja II)
c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan (pada meja III)
d. Memberikan penyuluhan (pada meja IV)
e. Memberi dan membantu pelayanan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (pada meja V)
2. Peran kader di luar posyandu adalah:
a. Menunjang pelayanan KB, KIA, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
b. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan posyandu.
c. Menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada, seperti pemberantasan
penyakit menular, penyehatan rumah, pembersihan sarang nyamuk, pembuangan sampah, penyediaan
sarana air bersih, menyediakan sarana jamban keluarga, pemberian pertolongan pertama pada penyakit,
P3K dan dana sehat.
I. Kerangka Konsep
Dilakukan pelatihan
promosi kesehatan