Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TAHAPAN EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

Oleh :

Herdiansyah Shorenata Widodo

12.2018.1.00337

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


2021

DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI.................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3

2.1 Pembahasan...........................................................................................3

BAB III PENUTUP....................................................................................14

3.1 Kesimpulan...........................................................................................14

DAFTAR ISI

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak dan gasbumi hingga saat ini masih memiliki peranan sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan energi umat manusia, meskipun sumber
energy alternatif lainnya sudah banyak ditemukan. Mengingat masih besarnya
peranan tersebut maka eksplorasi dan eksploitasi masih terus dilakukan.
Kebutuhan dunia terhadap minyak dan gasbumi yang masih tinggi menjadikan
peranan eksploitasi sangat penting untuk menutupi berkurangnya cadangan
tiap waktunya. Oleh karena itu, dalam eksplorasi minyak dan gasbumi, pada
umumnya keberadaan minyak dan gas bumi tidak ditentukan secara langsung,
melainkan didasarkan atas pendekatan tidak langsung, yakni didasarkan atas
interpretasi geologi dan geofisika. Pendekatan yang tidak langsung (artinya
tidak dilihat dan tidak disentuh secara langsung), ini menyebabkan eksplorasi
minyak dan gasbumi tidak selalu membawa keberhasilan. Wawasan tentang
geologi regional dan detil, teknologi pemetaan bawah permukaan (terutama
dengan metoda seismik dan metode logging) merupakan hal yang sangat
diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam eksplorasi minyak dan
gasbumi.

Tingginya resiko dalam pencarian cadangan baru minyak dan gasbumi


menyebabkan perlunya dilakukan pemetaan bawah permukaan, metode yang
umum dilakukan yaitu dengan metode logging dan seismik refleksi. Logging
memberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kuantitas
banyaknya hidrokarbon di lapisan pada situasi dan kondisi sesungguhnya.
Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat batuan dan
cairan. Metode seismik yang telah diperoleh dari lapangan, kemudian diproses
melalui mekanisme yang panjang untuk merubah data seismik tersebut
menjadi suatu model struktur bumi secara geologi sehingga dapat diketahui
lokasi prospek hidrokarbon. Selain itu di dalam industri minyak dan gasbumi,

1
logging merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data sifat-sifat fisik 2
batuan dengan resolusi vertikal yang baik. Dari segi biaya, logging juga lebih
murah dibandingkan dengan core (batuan inti). Beberapa sifat fisik batuan
yang diukur selama logging antara lain : intensitas sinar gamma, resistivitas,
densitas, dan kecepatan gelombang seismik pada batuan.

Prinsip eksplorasi menggunakan metode seismik pantul adalah


membangkitkan suatu sumber gelombang seismik di permukaan bumi yang
akan dirambatkan ke segala arah di dalam bumi karena sifat material bumi
yang elastik. Ketika mencapai bidang batas antar lapisan, sebagian gelombang
dipantulkan dan sebagian lagi dibiaskan untuk diteruskan menuju permukaan
bumi. Gelombang yang mencapai permukaan bumi inilah yang direkam oleh
serangkaian array geophone.

Seismik refleksi mengukur two-way travel time, energi seismik dari


sumber seismik buatan ke lapisan pemantulnya sampai ke penerimanya.

Secara umum metode seismik refleksi dilakukan melalui 3 tahapan


penting, meliputi akuisisi, processing dan interpretasi data. Interpretasi data
seismic merupakan suatu tahapan yang sangat penting untuk memperoleh
gambaran geologi bawah permukaan dari data seismik. Dari berbagai
gambaran bidang pemantul yang ada, berbagai horison akan digambarkan,
selanjutnya dapat dibuat peta struktur waktu suatu formasi yang diperkirakan
sebagai interest zone. Dengan demikian dapat dipergunakan sebagai acuan
untuk tahapan eksploitasi minyak dan gasbumi baik untuk penentuan daerah
prospek maupun perkiraan besarnya cadangan hidrokarbon yang tersimpan.

1.2 Rumusan masalah


a) Bagaimana proses eksplorasi pada minyak dan gas bumi ?

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam eksplorasi minyak
dan gas bumi dari beberapa PT.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembahasan

Minyak bumi berasal dari sisa mahkluk hidup atau biasa di sebut dengan
jasad renik. Sisa sisa mahkluk hidup itupun akhirnya terkubur sampai
tertimbun mendekati inti bumi sampai jutaan tahun lamanya. Akibat
tertimbun jutaan tahun lamanya dan juga karena sisa mahkluk hidup tadi
berada jauh di dalam bumi maka mengalami tekanan dan temperatur yang
sangat tinggi.

Asal muasal minyak bumi tidak sesimpel yang kita bayangkan. Ternyata
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang sangat lama. Banyak
sekali teori dari para ilmuwan untuk menggambarkan bagaimana
terbentuknya minyak bumi. Banyaknya teori yang di cetuskan oleh para
ilmuwan dikarenakan terbentuknya minyak bumi dengan proses yang
mempunyai durasi jutaan tahun lama nya.

Teori keberadaan minyak Bumi ada dua buah, yaitu teori organik dan teori
anorganik. Teori organik sekarang ini banyak dianut oleh para ahli geologi,
dimana minyak Bumi dipercayai dihasilkan oleh sisa-sisa organisma yang
sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik
kebanyakan berkembang di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli
mempercayai bahwa minyak Bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan
organik. Prinsip geologi minyak Bumi yang sekarang umum dipakai adalah
teori organik sehingga minyak Bumi sering disebut bahan bakar fosil. Bila
teori anorganik terbukti, maka akan muncul lagi sumber-sumber minyak
Bumi yang selama ini belum dieksplorasi. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai dua teori utama mengenai berbagai keberatan serta kesulitan yang
timbul, serta beberapa masalah yang masih belum terpecahkan dalam teori
anorganik maupun teori organik. Ternyata masih banyak persoalan yang
timbul, juga dalam teori organik yang diterima masyarakat luas.

a) Teori Anorganik

3
Teori anorganik sudah tidak banyak dianut orang, karena kebenarnya
sulit dipertahankan. Misalnya teori alkali panas dengan CO2. Menurut
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian teori karbida
panas dengan air, menurut Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada
karbidakarbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi
mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk
dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa
batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
b) Teori Organik
Teori organik saat ini merupakan teori yang diakui oleh banyak orang.
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga
mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh
sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936),
Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas
bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang
lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
c) Teori Duplex

Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori


Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas,
menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis
organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak
bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.

4
Minyak dan gas bumi merupakan hasil dari proses mahluk hidup
purbakala yang mati dan terkubur selama jutaan tahun mendapatkan tekanan
dan suhu tinggi lalu berproses menjadi mineral. Untuk membawa minyak dan
gas bumi sampai ke permukaan dibutuhkan proses yang mahal. Industri
migas bumi membagi menjadi dua tahap yaitu, tahap eksplorasi dan tahap

produksi. Kegiatan eksplorasi dimaksudkan untuk menemukan cadangan


migas sedangkan produksi bertujuan untuk mengangkatnya ke permukaan.
Kegiatan ekplorasi ini terdiri dari beberapa tahap meliputi :

Gambar Petroleum System

A. Studi Geologi

Untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi,


maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah
satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak
mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

1. Batuan Sumber (Source Rock)

Merupakan batuan yang menjadi bahan utama pembentukan


hidrokarbon. Umumnya yang berperan sebagai batuan sumber ini
ialah serpih. Batuan tersebut kaya akan kandungan unsur atom
karbon (C) yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang ada

5
di batuan itu. Karbon itulah yang akan menjadi unsur utama dalam
rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.

2. Tekanan dan Temperatur

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, temperatur


dan tekanan yang tinggi di perlukan. Temperatur dan tekanan ini
akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi
rantai hidrokarbon.

3. Migrasi

Hidrokarbon yang telah terbentuk dari suatu proses diatas harus


bisa berpindah ke tempat dimana hidrokarbon mempunyai nilai
ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri bisa
dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi sebab
hidrokarbon disana tidak terakumulasi serta tidak bisa mengalir.
Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan
kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

4. Reservoar

Batuan yang merupakan suatu wadah untuk hidrokarbon yang


merupakan kumpulan dari proses migrasinya. Reservoar ini
umumnya merupakan batu pasir serta batuan karbonat, sebab
kedua jenis batuan ini mempunai pori yang cukup besar untuk
tersimpanya hidrokarbon. Reservoar begitu penting sebab pada
batuan ini minyak bumi diperoduksi.

5. Perangkap (Trap)

Begitu penting sebuah reservoar di lindungi oleh batuan perangkap.


Tujuannya ialah agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu
terakumulasi di tempat itu saja. Bila perangkap ini tidak ada maka
hidrokarbon bisa mengalir ke arah tempat lain yang berarti ke
ekonomisannya akan berkurang atau tidak sama sekali. Perangkap

6
dalam hidrokarbon terbagi 2 yakni perangkap stratigrafi dan
perangkap struktur.

Kajian geologi merupakan kajian regional, bila secara regional


tidak menungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada
gunanya untuk diteruskan.

Bila semua kriteria diatas dapat terpenuhi maka daerah tersebut


kemungkinan memiliki potensi minyak bumi ataupun gas bumi.
Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan
kajian lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka
penelitian batuan akan dilanjutkan pada langkah selanjutnya.

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional


tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada
gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi
maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak
bumi atau pun gas bumi.

Gambar lapisan batuan di bawah permukaan

7
B. Kajian Geofisika

Setelah kajian dengan cara regional dan memakai metoda geologi


dilakukan, dan hasilnya mengidentifikasikan potensi hidrokarbon, maka
tahap selanjutnya ialah kajian geofisika.

Di tahap ini metoda-metoda khusus dipakai untuk mendapatkan


data yang lebih akurat untuk memastikan keberadaan hidrokarbon serta
kemungkinannya untuk bisa di eksploitasi. Data-data yang dihasilkan
dari pengukuran, yang merupakan cerminan kondisi serta sifat-sifat
batuan di dalam bumi.

Ini penting untuk mengetahui apakah batuan tersebut mempunyai


sifat-sifat sebagai batuan sumber, reservoar, serta batuan perangkap atau
hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-
metode ini memakai prinsip-prinsip fisika yang dipakai sebagai aplikasi
engieering. Metode tersebut adalah:

1. Eksplorasi seismik
Ini merupakan ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran.
Kajiannya meliputi daerah yang sangat luas. dari hasil kajian ini akan
didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi.

8
Gambar survey seismik di laut

2. Data resistiviti

Prinsip dasarnya ialah setiap batuan berpori akan di isi dengan


fluida. Fluida ini dapat berupa air, gas ataupun minyak.
Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya
dengan memakai sifat resistan yang ada pada fluida. Fulida air
mempunyai nilai resistan yang rendah dibandingkan minyak,
demikian juga dengan nilai resistan minyak lebih rendah daripada
gas.

- Data porositas

- Data berat jenis

Gambar data resistiviti pada umumnya

3. Data berat jenis

9
Data diambil dengan memakai alat logging dengan memakai bahan
radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini
akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan
jika pori batuan berisi sebuah air dengan batuan berisi hidrokarbon
maka akan memiliki berat jenis yang berbeda.

C. Pengeboran eksplorasi

Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan


reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-
construction) meliputi pemboran (drilling), memasang tubular sumur
(casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses completion untuk
membuat sumur siap digunakan.

Kegiatan eksplorasi mengandung risiko dan ketidakpastian yang


sangat tinggi, oleh sebab itu idbutuhkan modal yang sangat besar,
tekonologi yang canggih dan sumber daya manusia yang
berpengalaman . Risiko terburuk dari kegiatan eksplorasi adalah dry hole
atau tidak ditemukannya cadangan migas. Tetapi keduanya tidak dapat
ditemukan tanpa melalui kegiatan ekplorasi. Jika kegiatan ekplorasi
berhasil kegiatan dapat dilanjutkan degan tahap pengembangan atau
produksi. Kegiatan ini mencakup kegiatan sumur, pengembangan serta
pembangunan fasilitas produksi. Kegiatan produksi mengangkat minyak
dan gas bumi ke permukaan. Aliran migas akan masuk ke dalam sumur
lalu dinaikan ke permukaan melalui tubing. Minyak dan gas bumi
kemudia dialirkan ke sumur lalu naik ke permukaan melalui pipa salur
setalah itu dinaikkan kembali ke separator yang akan memisahkan
keduanya dari material yang tidak dibutuhkan hingga akhirnya minyak
dan gas bumi saling dipisahkan. Proses ini biasanya memakan waktu
enam bulan hingga tiga tahun.

Minyak dialirkan melalui tangki pengumpul sementara gas


dialirkan melalui pipa kepada konsumen. Proses pengangkatan ini dapat

10
memanfaatkan tekanan alami atau menggunakan metode pengangkatan
buatan. Pada kontrak kerjasama yang dianut Indonesia semua biaya yang
timbul dari kegiatan produksi maupun ekplorasi sepenuhnya ditanggung
kontraktor dan nantinya akan dikembalikan  saat lapangan sudah
menghasilkan dalam bentuk hasil produksi minyak dan gas bumi.
Kegiatan ekplorasi dan produksi migas memakan waktu dan proses yang
lama kurang lebih sepuluh tahun. Minyak dan gas bumi yang saat ini kita
nikmati merupakan hasil dari ekplorasi  dan produksi selama puluhan
tahun. Semua dilakukan untuk menjamin ketersediaan minyak dan gas
bumi bagi masa depan.

Proses ini meliputi perforasi yaitu pelubangan dinding sumur;


pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi beserta asesorinya
untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan kepala
sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan
berbagai peralatan keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan,
dsb.

Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini.


Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan
formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan logging
yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor ataupun sumurnya
sudah jadi.

11
Gambar Proses pengeboran Migas

 Tiga Macam Jenis Sumur:

Berikut Ini Merupakan Tiga Macam Jenis Sumur:

a) Sumur Eksplorasi
(sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk mentukan
apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
b) Sumur Konfirmasi
Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur
konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang
berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan
hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
c) Sumur Pengembangan (Development Well)
adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis.
Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari
lapangan tersebut.

 Tahap Produksi Migas

Setelah tahap eksplorasi migas berhasil menemukan lokasi cadangan


minyak, selanjutnya dilakukan tahap produksi migas dengan membuat sumur-
sumur minyak. Tahap ini bertujuan untuk mengangkat cadangan minyak dan gas
dari perut bumi ke permukaan bumi, kemudian menuju gas booth atau gas
separator untuk pemisahan fasa cair dan gas.

Fasa gas yang terpisah selanjutnya dialirkan melalui pipa menuju gas plant
untuk proses pengolahan gas lebih lanjut. Sedangkan fasa cair masuk ke wash
tank untuk pemisahan minyak dan air. Minyak yang terpisah (crude oil) dialirkan
ke shipping tank agar lebih bersih, selanjutnya dikirim ke kilang minyak untuk
dijadikan produk yang diinginkan.

12
Adapun air hasil pemisahan di wash tank dialirkan ke water tank, yang
selanjutnya dilakukan physical dan chemical water treatment hingga dihasilkan air
yang aman dan memenuhi syarat untuk dibuang / dikembalikan ke alam.

Gambar Proses Produksi Migas

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa
makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya
memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair
karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian,
industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada
bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu
bangsa.

Eksplorasi migas atau eksplorasi hidrokarbon merupakan kegiatan yang


bertujuan mencari cadangan hidrokarbon seperti minyak dan gas bumi
melalui perolehan informasi mengenai kondisi geologi dari para ahli
perminyakan dan ahli geofisika atau geosaintis.

Proses eksplorasi minnyak bumi dapat dilakukan dengan melewati


berbagai tahapan, di antaranya:

a) Tahapan Persiapan dan Penilaian Prospek


Merupakan serangkaian kegiatan survey lapangan secara umum dan
penyiapan dan penawaran wilayah kerja yang sudah diyakini berdasarkan
studi geologi awal berpotensi cadangan migas seperti batuan sumber,
migrasi, reservoar, batuan penutup, dan perangkap reservoar kepada
calon kontraktor (KKKS) oleh pemerintah.
b) Tahap Eksplorasi Awal
Terdiri dari studi geologi, studi geofisika, pemboran eksplorasi. Pada
studi geologi, dilakukan pemetaan geologi pada permukaan secara detail

14
yang dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan. Hal ini bertujuan
untuk memetakan persebaran batuan dan formasi batuan, umur batuan,
kandungan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta
struktur geologi, dan  menggambarkan kondisi bawah permukaan dan
lebih efektif dalam ekplorasi selanjutnya yang mendukung kelengkapan
dan akurasi data G & G (Geology & Geophysic /Geoscience).
Kegiatan lain dari tahap eksplorasi awal yaitu studi geofisika. Merupakan
ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran, kajiannya meliputi daerah
yang luas. Hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di
dalam bumi melalui survei seismik, survey magnetik, dan survey
gravitasi.
Pemboran Eksplorasi. Bertujuan mengetahui dengan pasti jenis batuan
yang lebih detail antar lapisan serta pengambilan contoh sample batuan
untuk analisis lebih lanjut di laboratorium. Selain itu dilakukan wireline
logging untuk mengambil data. menggunakan alat logging dengan
bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Semua data
yang diperoleh diintegrasikan dalan studi G&G (geology &geophysic)
untuk memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk
dapat di ekploitasi.
c) Tahap Ekplorasi Lanjut/Tahap Detail
Pada tahap ini kegiatannya hampir sama dengan ekplorasi sebelumnya
namun dilakukan lebih mendetail dan aplikasi teknologi yang
menghasilkan data yang lebih detail namun secara keseluruhan antara
lain Geologi Permukaan detail, Pemboran Struktur, Seismik DetaiL 2D
dan 3D, Gravitasi Detail, Pemboran pemboran stratigrafi. Hasil tahap
eksplorasi lanjut adalah berupa data geologi bawah permukaan detail
termasuk reservoir, serta evaluasi prospek prognosis untuk rencana ke
tahap appraisal driilling untuk menentukan cadangan, dan selanjutnya
persiapan untuk fase pengembangan jika ada sumur yang ditemukan
cadangan hidrokarbon kembali.

15
DAFTAR PUSTAKA

SKK Migas & field experience , 2019, Proses Eksplorasi dan Produksi Migas.

OMC oil and gas management center, 20 mei 2016, Eksplorasi dan Produksi
Migas

,Permata Kuningan Bld; 17th Floor.

Chantika Putri Febianty, 12 maret 2016, Eksplorasi Minyak dan Gas, IATMI

SMUI.

Aris Kjurniawan, 13 April 2021, Eksplorasi Minyak Bumi – Komponen, Waktu,

Penggolongan, Geologi, Geofisika, Proses, Jenis, Persumuran, Rig.

Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA, Januari 2014, [TEKNIK EKSPLORASI

DASAR MINYAK DAN GAS], Jakarta

E-Book Migas.id

16

Anda mungkin juga menyukai