Oleh :
12.2018.1.00337
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI.................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
2.1 Pembahasan...........................................................................................3
3.1 Kesimpulan...........................................................................................14
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak dan gasbumi hingga saat ini masih memiliki peranan sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan energi umat manusia, meskipun sumber
energy alternatif lainnya sudah banyak ditemukan. Mengingat masih besarnya
peranan tersebut maka eksplorasi dan eksploitasi masih terus dilakukan.
Kebutuhan dunia terhadap minyak dan gasbumi yang masih tinggi menjadikan
peranan eksploitasi sangat penting untuk menutupi berkurangnya cadangan
tiap waktunya. Oleh karena itu, dalam eksplorasi minyak dan gasbumi, pada
umumnya keberadaan minyak dan gas bumi tidak ditentukan secara langsung,
melainkan didasarkan atas pendekatan tidak langsung, yakni didasarkan atas
interpretasi geologi dan geofisika. Pendekatan yang tidak langsung (artinya
tidak dilihat dan tidak disentuh secara langsung), ini menyebabkan eksplorasi
minyak dan gasbumi tidak selalu membawa keberhasilan. Wawasan tentang
geologi regional dan detil, teknologi pemetaan bawah permukaan (terutama
dengan metoda seismik dan metode logging) merupakan hal yang sangat
diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam eksplorasi minyak dan
gasbumi.
1
logging merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data sifat-sifat fisik 2
batuan dengan resolusi vertikal yang baik. Dari segi biaya, logging juga lebih
murah dibandingkan dengan core (batuan inti). Beberapa sifat fisik batuan
yang diukur selama logging antara lain : intensitas sinar gamma, resistivitas,
densitas, dan kecepatan gelombang seismik pada batuan.
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam eksplorasi minyak
dan gas bumi dari beberapa PT.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembahasan
Minyak bumi berasal dari sisa mahkluk hidup atau biasa di sebut dengan
jasad renik. Sisa sisa mahkluk hidup itupun akhirnya terkubur sampai
tertimbun mendekati inti bumi sampai jutaan tahun lamanya. Akibat
tertimbun jutaan tahun lamanya dan juga karena sisa mahkluk hidup tadi
berada jauh di dalam bumi maka mengalami tekanan dan temperatur yang
sangat tinggi.
Asal muasal minyak bumi tidak sesimpel yang kita bayangkan. Ternyata
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang sangat lama. Banyak
sekali teori dari para ilmuwan untuk menggambarkan bagaimana
terbentuknya minyak bumi. Banyaknya teori yang di cetuskan oleh para
ilmuwan dikarenakan terbentuknya minyak bumi dengan proses yang
mempunyai durasi jutaan tahun lama nya.
Teori keberadaan minyak Bumi ada dua buah, yaitu teori organik dan teori
anorganik. Teori organik sekarang ini banyak dianut oleh para ahli geologi,
dimana minyak Bumi dipercayai dihasilkan oleh sisa-sisa organisma yang
sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik
kebanyakan berkembang di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli
mempercayai bahwa minyak Bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan
organik. Prinsip geologi minyak Bumi yang sekarang umum dipakai adalah
teori organik sehingga minyak Bumi sering disebut bahan bakar fosil. Bila
teori anorganik terbukti, maka akan muncul lagi sumber-sumber minyak
Bumi yang selama ini belum dieksplorasi. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai dua teori utama mengenai berbagai keberatan serta kesulitan yang
timbul, serta beberapa masalah yang masih belum terpecahkan dalam teori
anorganik maupun teori organik. Ternyata masih banyak persoalan yang
timbul, juga dalam teori organik yang diterima masyarakat luas.
a) Teori Anorganik
3
Teori anorganik sudah tidak banyak dianut orang, karena kebenarnya
sulit dipertahankan. Misalnya teori alkali panas dengan CO2. Menurut
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian teori karbida
panas dengan air, menurut Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada
karbidakarbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi
mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk
dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa
batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
b) Teori Organik
Teori organik saat ini merupakan teori yang diakui oleh banyak orang.
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga
mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh
sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936),
Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas
bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang
lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
c) Teori Duplex
4
Minyak dan gas bumi merupakan hasil dari proses mahluk hidup
purbakala yang mati dan terkubur selama jutaan tahun mendapatkan tekanan
dan suhu tinggi lalu berproses menjadi mineral. Untuk membawa minyak dan
gas bumi sampai ke permukaan dibutuhkan proses yang mahal. Industri
migas bumi membagi menjadi dua tahap yaitu, tahap eksplorasi dan tahap
A. Studi Geologi
5
di batuan itu. Karbon itulah yang akan menjadi unsur utama dalam
rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
3. Migrasi
4. Reservoar
5. Perangkap (Trap)
6
dalam hidrokarbon terbagi 2 yakni perangkap stratigrafi dan
perangkap struktur.
7
B. Kajian Geofisika
1. Eksplorasi seismik
Ini merupakan ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran.
Kajiannya meliputi daerah yang sangat luas. dari hasil kajian ini akan
didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi.
8
Gambar survey seismik di laut
2. Data resistiviti
- Data porositas
9
Data diambil dengan memakai alat logging dengan memakai bahan
radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini
akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan
jika pori batuan berisi sebuah air dengan batuan berisi hidrokarbon
maka akan memiliki berat jenis yang berbeda.
C. Pengeboran eksplorasi
10
memanfaatkan tekanan alami atau menggunakan metode pengangkatan
buatan. Pada kontrak kerjasama yang dianut Indonesia semua biaya yang
timbul dari kegiatan produksi maupun ekplorasi sepenuhnya ditanggung
kontraktor dan nantinya akan dikembalikan saat lapangan sudah
menghasilkan dalam bentuk hasil produksi minyak dan gas bumi.
Kegiatan ekplorasi dan produksi migas memakan waktu dan proses yang
lama kurang lebih sepuluh tahun. Minyak dan gas bumi yang saat ini kita
nikmati merupakan hasil dari ekplorasi dan produksi selama puluhan
tahun. Semua dilakukan untuk menjamin ketersediaan minyak dan gas
bumi bagi masa depan.
11
Gambar Proses pengeboran Migas
a) Sumur Eksplorasi
(sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk mentukan
apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
b) Sumur Konfirmasi
Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur
konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang
berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan
hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
c) Sumur Pengembangan (Development Well)
adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis.
Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari
lapangan tersebut.
Fasa gas yang terpisah selanjutnya dialirkan melalui pipa menuju gas plant
untuk proses pengolahan gas lebih lanjut. Sedangkan fasa cair masuk ke wash
tank untuk pemisahan minyak dan air. Minyak yang terpisah (crude oil) dialirkan
ke shipping tank agar lebih bersih, selanjutnya dikirim ke kilang minyak untuk
dijadikan produk yang diinginkan.
12
Adapun air hasil pemisahan di wash tank dialirkan ke water tank, yang
selanjutnya dilakukan physical dan chemical water treatment hingga dihasilkan air
yang aman dan memenuhi syarat untuk dibuang / dikembalikan ke alam.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa
makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya
memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair
karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian,
industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada
bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu
bangsa.
14
yang dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan. Hal ini bertujuan
untuk memetakan persebaran batuan dan formasi batuan, umur batuan,
kandungan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi serta
struktur geologi, dan menggambarkan kondisi bawah permukaan dan
lebih efektif dalam ekplorasi selanjutnya yang mendukung kelengkapan
dan akurasi data G & G (Geology & Geophysic /Geoscience).
Kegiatan lain dari tahap eksplorasi awal yaitu studi geofisika. Merupakan
ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran, kajiannya meliputi daerah
yang luas. Hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di
dalam bumi melalui survei seismik, survey magnetik, dan survey
gravitasi.
Pemboran Eksplorasi. Bertujuan mengetahui dengan pasti jenis batuan
yang lebih detail antar lapisan serta pengambilan contoh sample batuan
untuk analisis lebih lanjut di laboratorium. Selain itu dilakukan wireline
logging untuk mengambil data. menggunakan alat logging dengan
bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Semua data
yang diperoleh diintegrasikan dalan studi G&G (geology &geophysic)
untuk memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk
dapat di ekploitasi.
c) Tahap Ekplorasi Lanjut/Tahap Detail
Pada tahap ini kegiatannya hampir sama dengan ekplorasi sebelumnya
namun dilakukan lebih mendetail dan aplikasi teknologi yang
menghasilkan data yang lebih detail namun secara keseluruhan antara
lain Geologi Permukaan detail, Pemboran Struktur, Seismik DetaiL 2D
dan 3D, Gravitasi Detail, Pemboran pemboran stratigrafi. Hasil tahap
eksplorasi lanjut adalah berupa data geologi bawah permukaan detail
termasuk reservoir, serta evaluasi prospek prognosis untuk rencana ke
tahap appraisal driilling untuk menentukan cadangan, dan selanjutnya
persiapan untuk fase pengembangan jika ada sumur yang ditemukan
cadangan hidrokarbon kembali.
15
DAFTAR PUSTAKA
SKK Migas & field experience , 2019, Proses Eksplorasi dan Produksi Migas.
OMC oil and gas management center, 20 mei 2016, Eksplorasi dan Produksi
Migas
Chantika Putri Febianty, 12 maret 2016, Eksplorasi Minyak dan Gas, IATMI
SMUI.
E-Book Migas.id
16