Anda di halaman 1dari 16

JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 1

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN ASI


EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BANTUL II

Dian Karisma1, Tita Restu Yuliasri2


12
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Bantul
Yogyakarta dian.karisma@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Berdasarkan data dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2015 hanya
39% bayi di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif di seluruh dunia. Saat melakukan studi
pendahuluan di Puskesmas Bantul II tanggal 11 Desember 2018 didapatkan data dari enam
responden, dua responden mengetahui tentang ASI Eksklusif dan empat responden belum mengetahui
tentang ASI Eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas dalam
pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Bantul II. Metode: Metode yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi 50 orang, jumlah sampel 30 orang,
teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan kriteria inklusi, semua ibu
nifas yang melakukan kunjungan ulang di Puskesmas Bantul II tahun 2019 yang bersedia menjadi
responden dan ibu nifas yang bisa membaca dan menulis, kriteria eksklusi, ibu nifas yang
mengalami masalah seperti IUFD. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 30 butir
pernyataan, jumlah yang valid 25 butir dan yang tidak valid 5 butir. Analisis data menggunakan
analisis univariat. Hasil: Mayoritas usia responden 20-35 tahun 22 orang (73,3%), sebagian besar
bekerja 21 orang (70%), berpendidikan SMA 18 orang (60%) dan multipara 16 orang (53,3%). Untuk
tingkat pengetahuan, yang berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (30%), berpengetahuan cukup 18
orang (60%) dan berpengetahuan kurang 3 orang (10%). Kesimpulan: Hasil sebagian besar ibu
nifas berpengetahuan cukup.

Kata Kunci: ASI Eksklusif, Pengetahuan, Ibu nifas.

ABSTRACT

Introduction: Based on data from the United Nations Children's Fund (UNICEF) in 2015, only 39% of
babies under 6 months are breastfed worldwide. When conducting a preliminary study at the Bantul
II Community Health Center on December 11, 2018, data was obtained from six respondents, two
respondents knew about breastfeeding and four respondents did not know about exclusive
breastfeeding. The objective was researchto determine the level of knowledge of postpartum mothers
in exclusive breastfeeding at Bantul II Public Health Center. Methods: The method used is
descriptive quantitative with aapproach cross sectional, a population of 50 people, a sample size of
30 people, the sampling technique used purposive sampling with inclusion criteria, all postpartum
mothers who made repeat visits to the Bantul II Public Health Center in 2019 who were willing to
become respondents and postpartum mothers who can read and write, exclusion criteria, postpartum
mothers who experience problems such as IUFD. The research instrument used a questionnaire
with 30 statement items, 25 valid and 5 invalid items. Statistical analysis using univariate analysis.
Results: The majority of respondents aged 20-35 years were 22 people (73.3%), most of them worked
21 people (70%), 18 people had high school education (60%) and 16 people were multiparous (53.3%).
For the level of knowledge, 9 people had good knowledge (30%), 18 people had enough knowledge
(60%) and 3 people had less knowledge (10%). Conclusion: The results of most of the postpartum
mothers are sufficiently knowledgeable.

Keywords: breastfeeding, knowledge, postpartum mother.

(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-4027


JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 2

AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH


JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 3

PENDAHULUAN Pemberian air susu ibu (ASI) pada


Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bayi merupakan cara terbaik bagi
Eksklusif di dunia masih rendah. peningkatan kualitas sumber daya manusia
Berdasarkan data dari United Nations sejak dini yang akan menjadi penerus
Children’s Fund (UNICEF) pada tahun bangsa. ASI merupakan satu-satunya
2015 hanya 39% bayi di bawah 6 bulan yang makanan yang sempurna dan terbaik bagi
mendapatkan ASI Eksklusif di seluruh bayi karena mengandung unsur-unsur gizi
dunia, angka tersebut mengalami yang dibutuhkan oleh bayi untuk
peningkatan pada tahun 2017 yaitu 40% pertumbuhan dan perkembangan bayi guna
(UNICEF, 2017). mencapai pertumbuhan dan perkembangan
Di Indonesia jumlah cakupan bayi yang optimal. Dengan memberikan
pemberian ASI eksklusif adalah 54,0%. ASI, maka itu berarti ibu telah memberikan
Mengacu pada target renstra pada tahun kekebalan tubuh bagi bayinya (Marmi,
2017 yaitu 42%, maka secara nasional 2012).
cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi ASI memiliki banyak manfaat
usia kurang dari enam bulan sudah mencapai karena merupakan makanan yang
target (Kemenkes RI, 2017). mengandung gizi seimbang untuk bayi, serta
Menurut Dinas Kesehatan mengandung zat kekebalan yang mampu
Yogyakarta tahun 2017, cakupan pemberian mengurangi resiko bayi terjangkit penyakit.
ASI eksklusif di Yogyakarta pada tahun Zat kekebalan tubuh tersebut adalah
2017 sebesar 74,9%. Kondisi ini mengalami immunoglobulin, dimana zat kekebalan
peningkatan dibandingkan pada tahun 2016 yang tidak dimiliki oleh susu formula adalah
yaitu 54,9%. Kondisi pemberian ASI kolostrum yang hanya diproduksi sampai
Eksklusif terus meningkat dari tahun 2011 hari kelima pasca persalinan. Pemberian
sampai tahun 2017. Pada tahun 2011 sebesar cairan dan makanan lain selain ASI saat usia
35,5%, tahun 2012 39,7%, tahun 2013 bayi kurang dari 6 bulan akan meningkatkan
46,4%, tahun 2014 50,6%, tahun 2015 resiko masuknya bakteri penyebab diare
52,9%, tahun 2016 54,9% dan tahun 2017 (Marmi, 2013).
74,9% (Dinkes Yogyakarta, 2017). Bagi seorang ibu nifas, menyusui
Menurut Dinas Kesehatan Bantul merupakan salah satu tugas perkembangan
tahun 2017, cakupan pemberian ASI yang harus dilaluinya. Meskipun tidak
Eksklusif di Kabupaten Bantul tahun 2017 semua ibu dapat melakukannya dengan baik
sebesar 74,27%. Kondisi ini mengalami dikarenakan berbagai kondisi, salah satunya
penurunan bila dibandingkan dengan tahun karena ibu harus bekerja (Rejeki, 2008).
2016 sebesar 75,73%. Untuk wilayah Padahal, ASI memiliki banyak manfaat
Kecamatan Bantul pencapaian pemberian diantaranya adalah mencegah diare dan
ASI Eksklusif sebesar 73% (Dinkes Bantul, pneumonia yang merupakan dua penyakit
2017). penyebab kematiaan terbesar pada anak di
Pemberian ASI eksklusif dunia (WHO, 2010). Hasil studi dari 42
didefinisikan sebagai pemberian ASI saja negara menunjukkan bahwa ASI Ekslusif
pada bayi tanpa diberikan tambahan cairan memiliki dampak terbesar terhadap
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air penurunan angka kematian yaitu 13%,
teh, air putih, atau tambahan makanan padat dibanding dengan intervensi kesehatan
seperti pisang, pepaya, biskuit, bubur susu, masyarakat lainnya (Roesli, 2008).
bubur biskuit, dan tim. Pengertian lain dari Mengingat pentingnya pemberian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini ASI bagi tumbuh kembang yang optimal
mungkin setelah bayi lahir sampai berumur baik fisik maupun mental dan
6 bulan tanpa diberikan makanan atau kecerdasannya, maka perlu perhatian agar
minuman lain (Marmi, 2012). dapat terlaksana dengan benar. Pemerintah
mengeluarkan aturan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomo 33 Tahun
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 4

2012 tentang diikuti oleh memprihatinkan. sebanyak 86%


Pemberian Air perwakilan dari Data lain yang bayi
Susu Ibu beberapa propinsi di mendukung mendapatkan
Ekslusif pada Indonesia. Melalui pernyataan di atas makanan berupa
pasal 6 berbunyi lomba tersebut, dilaporkan oleh susu formula,
“Setiap ibu yang diharapkan dapat Kementerian Negara makanan padat,
melahirkan memotivasi ibu Pemberdayaan atau campuran
harus bekerja untuk tetap Perempuan bahwa antara ASI dan
memberikan bersemangat hanya 14% ibu di susu formula
ASI ekslusif memberikan ASI tanah air yang (Lestari, 2009).
kepada bayi Eksklusif kepada memberikan air susu Harus
yang bayi yang kita cintai ibu (ASI) eksklusif dipahami bahwa
dilahirkannya” (Kemenkes RI, kepada bayinya memberikan
(Kemenkes RI, 2017). sampai 6 bulan. Rata- ASI kepada
2015). Program Namun pada rata bayi di Indonesia bayi, bukan saja
Peningkatan kenyataannya, hanya menerima ASI memberikan
Pemberian ASI program eksklusif kurang dari kebaikan bagi
(PP-ASI) yang telah 2 bulan. Bayi bayi tapi juga
khususnya ASI dicanangkan belum yang mendapatkan keuntungan
Eksklusif sepenuhnya berhasil ASI untuk ibu.
mempunyai dilaksanakan di eksklusif sangat Banyak manfaat
dampak yang Indonesia. Upaya rendah dan yang bisa
luas terhadap meningkatkan diketahui diperoleh bagi
status gizi ibu perilaku menyusui ibu maupun
dan bayi. Untuk pada ibu yang bayinya dengan
mendukung memiliki bayi pemberian ASI
pemberian ASI khususnya ASI khususnya ASI
eklusif, maka eksklusif masih Eksklusif. Salah
World Health dirasa kurang. satu
Association Permasalahannya ada keunggulan
(WHO) pada sosial budaya, ASI adalah
mencanangkan motivasi, pelayanan terdapat lebih
Pekan ASI kesehatan dan dari 100 jenis
Sedunia (PAS) kesadaran akan zat gizi yang
yang pentingnya ASI, yang tidak terdapat
dilaksanakan tergantung dari dalam susu sapi
setiap tahun tingkat pendidikan, yang diperlukan
pada awal bulan pengetahuan, dan untuk
Agustus. Dalam kepercayaan pertumbuhan
mendukung PAS (Kartikasari, 2008). dan
2016, Meskipun perkembangan kecerdasan
menyusui bayi sudah anak.
Kementerian menjadi budaya Sedangkan bagi
Indonesia, namun ibu dapat
Kesehatan praktek pemberian air menurunkan
menyelenggarak susu ibu (ASI) masih resiko
an lomba buruk. Tingkat perdarahan dan
Dengan ASI, kesadaran masyarakat anemia serta
Baduta Sehat, untuk memberikan menunda
Ibu Bekerja air susu ibu (ASI) terjadinya
Produktif yang kepada bayinya kehamilan
masih sangat
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 5

berik mlah 50 bersifat ulang di


utnya orang positif Puskesm
(Mar yang (favorable as
mi, diambil ) dan Bantul II
2013 dari data negatif tahun
). bulan Juli- (unfavora 2019
Desember ble). yang
METODE 2018. Kriteria Inklusi: bersedia
PENELITIAN Sampling 1. Se menjadi
P mengguna mu responde
enelit kan teknik a n.
ian purposive ibu 2. Ibu nifas
ini sampling, nif yang
meru dan besar as bisa
paka sampel ya membac
n dihitung ng a dan
penel mengguna me menulis.
itian kan lak Kriteria Ekslusi:
deskr sampel uk 1. Ibu nifas
iptif minimal an yang
deng 30 orang. ku mengala
an In nju mi
pend strumen ng masalah
ekata yang an seperti
n IUFD.
digunakan
wakt dalam HASIL DAN 3. Tabulasi
u PEMBAHASAN
penelitian Silang Antara
retro 1. Karakteristik
adalah Karakteristik
spekt Responden
kuesioner. Responden
if. Tabel 1.
Kuesioner dengan
Popu Karakteristik
ini Tingkat
lasi Responden
digunakan Pengetahuan
dala untuk Karakteristik Tabel 3 Tabulasi
m Silang Antara
mengukur
Frekuensi Karakteristik
penel tingkat Responden dengan
itian pengetahu Tingkat Pengetahuan
Persen (%)
ini an ibu Tingkat
adala nifas Pengeta
huan
h ibu dalam U Baik To
nifas pemberika s tal
di n ASI Cukup
Pusk Eksklusif Kurang
esma dengan
s skala
Bant Guttman 20 tahun 10 F % F
ul II yang 73 % F %
Yogy <20 tahun
20-35 0 ,3
0 2 6,7 1 3,3 10
berisi Usia
20-35
tahuntahun 9 16
30 13 43,3 0 0 73,3
akart pernyataa >35 tahun 0 ,7
0 3 10 2 6,7 16,7
>35 tahun
a n- Total 9 30 18 60 3 10 100
yang pernyataa Pekerjaan
Total 30 100
berju n yang Bekerja 6 20 13 43,3 2 6,7 70
Pekerjaan
Tidak bekerja 3 10 5 16,7 1 3,3 30
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH Total 4027 9 30 18 60 3 10 100
Pendidikan
SMP 0 0 2 6,7 3 10 16,7
SMA 2 6,7 16 53,3 0 0 60
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 6

Bekerja 21 70 (43,3%), dari


Tidak Bekerja 9 30 segi pekerjaan
Total 30 100 sebagian besar
Pendidikan responden
SMP 5 16,7 bekerja
SMA 18 60
berpengetahua
Perguruan 7 23,3 Ber
Tinggi
n cukup
dasarkan yaitu
Total 30 tabel 3
100
Paritas sebanyak
diketahui 13 responden
Primipara 11 36,7
bahwa dari (43,3%), dari
Multipara 16 53,3
Grande 3 10 segi usia segi
Perguruan 7 responden
Tinggi
23,3 0 pendidikan
0 0 0 sebagian
23,3
sebagian besar
Total 9 30 18 60 3 10 100
besar di usia berpendidikan
Paritas
(53,3%). 20-35 SMA
Primipara 2 6,7 8 26,7 1 3,3
multipara tahun
Multipara 6 20 8 yang
26,7 2 6,7 36,7
Total 2. Tingkat berpengetah
Grande 1 3,3 2 berpengetahua
6,7 0 53,3
0
pengetahuan uan cukup
multipara n cukup 10
30 ibu nifas dalam yaitu
Total 13 9 30 18 60
yaitu 3 10 100
pemberian ASI responden sebanyak
100 Eksklusif 16 responden
Tingkat Pers
Tabel 2 (53,3%), dan
Berdasar Pengetahu e
Ting an dari segi
kan tabel 1 kat n
diketahui t paritas
peng
terdapat a responden
etah
sebagian besar uan
si yang
responden ( berpengetah
ibu
% uan
berusia 20-35 nifas
)
tahun yaitu dala
Baik 9 responden (60%).
sebanyak 22 m
30
responden pem
Cukup
(73,3%), beria
sebagian besar n
18
mayoritas ASI
Eksk
bekerja yaitu 60
lusif
sebanyak 21 Kurang 3
responden 10
(70%), Total
sebagian besar 30
responden 100
berpendidikan Berdasar
SMA yaitu kan tabel 2
sebanyak 18
diketahui
responden
sebagian besar
(60%) dan
responden
sebagian besar
mempunyai
responden
tingkat
multipara
pengetahuan
yaitu
cukup yaitu
sebanyak 16
responden sebanyak 18
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 7

cukup a bulan pada usia lebih karena kematangan


sebanyak 8
responden Januari dari 35 tahun, ibu emosional dan
(26,7%) -April cenderung lebih peningkatan
yaitu primipara 2019 di percaya dengan pengetahuan seiring
dan multipara. Puskes adat istiadat yang dengan pertambahan
P mas masih usia (Potter dan Perry,
ene Bantul berkembang di 2010).
litia II, masyarakat. Hal Berdasarkan
n Bantul ini sesuai dengan tabel 1 hasil penelitian
ini Yogya penelitian Wadud menunjukan bahwa
dila karta. (2013) yang sebagian besar
kuk Berdas menunjukan responden bekerja
an arkan adanya hubungan yaitu sebanyak
pad tabel yang bermakna 21 responden (70%).
a 4.1 antara umur Dari 21 orang tersebut,
30 mayori dengan pemberian 6 orang berpengetahuan
res tas usia ASI Eksklusif. baik (20%), 13 orang
pon respon Pada umur berpengetahuan cukup
den den produktif (43,3%) dan 2 orang
yan antara seseorang akan berpengetahuan kurang
g 20-35 memiliki (6,7%).
dia tahun pengalaman dan Menurut King
mbi sebany pengetahuan (2010) salah satu alasan
l ak 22 tentang yang paling sering
dari respon pemberian ASI dikemukakan bila ibu
dat den sesuai perannya tidak menyusui adalah
a (73,3% sebagai seorang karena mereka harus
ibu ). ibu tanpa ragu- bekerja. Wanita selalu
nifa Dari 22 orang ragu memutuskan bekerja, terutama pada
s tersebut, 9 suatu tindakan. usia subur, sehingga
pad orang Perkemba selalu menjadi masalah
berpengetah erat dengan umur ngan untuk
uan baik (usia) seseorang. emosional
akan
(30%), 13 Kemudian pola
sangat
orang fikir dan perilaku
mempengaruhi
berpengetah seseorang selalu
keyakinan dan
uan cukup berubah
(43,3%) dan tindakan
sepanjang
tidak seseorang
hidupnya seiring
terdapat terhadap status
dengan
responden pelayanan
pertambahan usia.
yang Pada usia 20- 35
berpengetah kesehatan.
tahun ibu akan
uan kurang lebih matang
(0%). Tahap
dalam berfikir,
Men perkembangan
sehingga secara
urut Potter dapat
psikologis akan
dan Perry mempengaruhi
berpengaruh pada
(2010) pemberian ASI
kesiapan ibu
perkembang eksklusif dan
dalam merawat
an berkaitan perilaku
bayi. Sedangkan kesehatan, oleh
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 8

m ng keluar n SMA
e dibaya ga sebanyak 18
n r dan atau responden
c dilaku pengas (60%). Dari
a kan uh. 18 orang
ri dikant Menur tersebut, 2
c or, ut orang
a tapi Roesli berpengetah
r bisa (2008) uan baik
a juga , (6,7%), 16
m berarti menya orang
e bekerj takan berpengetah
r a bahwa uan cukup
a dilada bekerj (53,3%) dan
w ng, a tidak
at bagi bukan terdapat
b masya alasan responden
a rakat untuk yang
y dipede mengh berpengetah
i. saan. entika uan kurang.
B M n Men
e enurut pembe urut Supari
k Salvin rian (2010)
e a ASI pencapaian
rj (2015) Eksklu pemberian
a ada sif, ASI
b 59,7% pembe Eksklusif
u dari rian yang rendah
k 100% ASI disebabkan
a ibu Eksklu berbagai
n yang
h sif faktor, salah
bekerj merup satunya
a a
n akan adalah
hanya hal masih
y memb
a yang rendahnya
erikan terbaik pendidikan
b 4 kali
e bagi ibu dan
ASI bayi. kurangnya
r dalam
a B kepedulian
sehari, erdasa dan
rt semen
i rkan dukungan
tara tabel 1 suami,
p
jika tingkat keluarga dan
e
pada pendid masyarakat
k
waktu ikan untuk
e
siang respon memberikan
rj
hari den kesempatan
a
diberi diketa kepada ibu
a
kan hui untuk
n
y susu berpen menyusui
a formul didika secara
a oleh
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 9

E s ibu tinggi n merupakan


k terhad akses penuntun
s ap ibu manusia
k media pada untuk
l masa media berbuat dan
u juga semak mengisi
si memp in kehidupan
f. engaru tinggi yang dapat
M hi peluan digunakan
e penga g untuk
n mbila untuk mendapatka
u n tidak n informasi,
r keputu memb sehingga
u san, erikan dapat
t diman ASI meningkatka
A a Eksklu n
b semak sif. kualitas
d in Pendidika hidup
u tinggi sebagaimana baik sebanyak 6
ll pendid umumnya, responden (20%),
a ikan semakin tinggi berpengetahuan
h semak pendidikan cukup sebanyak 8
( in seseorang responden (26,7%) dan
2 besar semakin mudah yang berpengetahuan
0 peluan mendapatkan kurang sebanyak 2
1 g informasi responden (6,7%).
3 untuk (Hidayat, 2018). Paritas adalah
) memb Hal ini dapat jumlah anak yang
T eri disimpulkan dilahirkan oleh seorang
i ASI dengan tingginya ibu. Seorang ibu dengan
n Ekskl pendidikan akan anak pertama mungkin
g usif. semakin mudah akan mengalami
k Sebali untuk menggali masalah ketika
at knya informasi, menyusui. Hal ini
p akses pengetahuan dan dikarenakan kurangnya
e terhad meningkatkan pengetahuan mengenai
n ap kualitas hidup. cara menyusui yang
d media Berdasark benar, juga karena
i berpen an tabel 1 hasil mendengar pengalaman
d garuh penelitian yang kurang baik yang
i negati menunjukan dialami oleh orang lain
k f bahwa sebagian pada saat menyusui. Hal
a terhad besar responden ini menyebabkan ibu
n ap multipara yaitu ragu untuk memberikan
d pembe sebanyak 16 ASI Eksklusif pada
a rian responden bayinya (Hidajati,
n ASI, (53,3%). Dari 2012).
a diman tabel 4.3 Menurut Djami
k a berdasarkan (2015) menyatakan
s semak paritas yang bahwa prevalensi
e in berpengetahuan menyusui Eksklusif
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 10

seorang ibu maka didapa den yang


dengan penerimaan akan t. berpengetah
bertambahny semakin mudah. Pengal uan baik
a jumlah Dimana sesuatu aman sebanyak 9
anak, yang dialami sebaga responden
dimana seseorang akan i (30%),
prevalensi menambah sumbe berpengetah
anak ketiga pengetahuan r uan
atau lebih, yang penget cukup
lebih banyak ahuan sebanyak 18
yang disusui adalah responden
Eksklusif suatu (60%) dan
dibandingka cara berpengetah
n dengan untuk uan kurang
anak kedua memp sebanyak 3
dan pertama, eroleh responden
sehingga keben (10%).
terdapat aran Berdasarkan
hubungan penget tabel 4.3
yang ahuan diketahui
bermakna denga bahwa dari
antara n cara segi umur
paritas mengu responden
dengan lagi
sebagian
pemberian kemba
besar di usia
ASI li
20-35 tahun
Eksklusif. penget
berpengetah
Men ahuan
uan cukup
urut yang
yaitu 13
penelitian dipero
responden
Mabud leh
dalam (43,3%),
(2014) dari segi
menunjukan meme
cahka pekerjaan
adanya sebagian
n
hubungan besar
masala
antara responden
h yang
paritas bekerja
di
dengan berpengetah
hadapi
pemberian uan cukup
dimas
ASI yaitu
a lalu.
Eksklusif. sebanyak
B
Paritas 13
erdasa
berpengaruh responden
rkan
terhadap (43,3%),
tabel 2
penerimaan dari segi
hasil
seseorang pendidikan
penelit
terhadap sebagian
ian
pengetahuan, besar
diketa
semakin responden
hui
banyak berpendidika
bahwa
pengalaman n SMA
respon
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 11

y ri segi ahuan, pengetahuan


ai paritas pendid ibu
t sebagi ikan, menyusui
u an status tentang ASI
b besar kerja Eksklusif
e respon ibu, sebagian
r den dan besar
p multip jumlah katagori
e ara anak kurang dan
n yaitu dalam ibu yang
g berpen keluar bekerja
et getahu ga tingkat
a an berpen pengetahuan
h cukup garuh nya lebih
u seban positif baik dari ibu
a yak 8 pada yang tidak
n respon frekwe bekerja.
c den nsi Banyak bayi
u (26,7 dan yang tidak
k %). pola mendapatka
u P pembe n ASI
p engeta rian Eksklusif
s huan kemungkina
ASI.
e ibu n
Hasil
b tentan disebabkan
penelit
a g ASI oleh
ian
n merup karakteristik
Handa
y akan ibu tersebut
yani
a salah diantaranya
(2007)
k satu umur ibu
di
1 faktor yang masih
6 Puskes
yang mas terlalu muda
r pentin Sukaw yaitu kurang
e g arna dari 20
s dalam menuj tahun
p kesuks ukkan sehingga
o esan bahwa tidak
n proses
d menyu mengerti akan disebabkan oleh
e sui. kebutuhan bayi, kurangnya pengetahuan
n Thaeb pendidikan yang ibu, disebabkan ibu
( et al tidak memadai, tidak mendapat
5 pertama kali informasi dari pihak
dalam
3, melahirkan kesehatan, keluarga dan
Abdul
3 sehingga tidak masyarakat. Faktor lain
lah
% tahu pentingnya yang memperkuat ibu
(2013)
) ASI Eksklusif, untuk tidak menyusui
menya
d pekerjaan, dan memberikan susu
takan
a mementingkan formula adalah
bahwa
n keindahan tubuh pemakaian pil KB,
tingka
d pasca persalinan gengsi supaya kelihatan
a t
penget atau juga bisa lebih modern dan tidak
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 12

kalah nifas dalam Astuti, Usia 0-6


pentingnya pemberian ASI Pu Bulan.
adalah eksklusif berdasarkan ji Jakarta :
pengaruh kategori kurang A Heath
iklan sebanyak 3 da Books.
(Soetjiningsi responden (10%). n Dian, Lestari.
h, 2012). Ad 2009.
DAFTAR PUSTAKA im Faktor –
KESIMPULAN ay Faktor
Tingkat Abdullah, Inayah. ant yang
pengetahuan ibu 2013. E. Mempan
nifas dalam Determinan 20 garuhi
pemberian ASI Perilaku 16. Ibu
eksklusif Pemberian G dalam
berdasarkan Air Susu Ibu a Pemberi
usia, usia 20-35 Eksklusif. m an ASI
tahun sebanya Jurnal ba
Kesehatan Eksklusif
22 responden ra
Masyarakat . Skripsi.
(73,3%), yang n
Nasional, 7 Fakultas
bekerja Pe
(7), 298- Kesehata
sebanyak 21 ng
303. n
responden et
Aprilia, Gita. 2010. Masyrak
(70%), yang ah
Hubungan at
berpendidikan ua
Tingkat Universi
SMA sebanyak n
Pegetahuan tas
18 responden Ib
Ibu Tentang Indonesi
(60%), dan u
ASI Eksklusif a.
yang Te
Dengan Dinas Kesehatan
multipara nt
Pemberian Daerah
sebanyak 16 an
ASI Eksklusif. Istimewa
responden f
Jakarta : Yogyaka
(53,3%). Ca
rta.
Tingkat Heath Books. ra
2017.
pengetahuan ibu Astuti, Lelia Pe
Profil
nifas dalam Kusuma. m
Kesehat
pemberian ASI 2009. Tingkat be
an
eksklusif Pengetahuan ria
Tahun
berdasarkan Ibu Menyusui n
2017
kategori baik Tentang ASI AS
Kabupat
sebanyak 9 Eksklusif. I
en Kota
responden Salemba: Ek
Yogyaka
(30%). Tingkat Jakarta. skl
rta.
pengetahuan ibu usi
Yogyaka
nifas dalam f
rta:
pemberian ASI Ya
Dinkes
eksklusif ng
DIY.
berdasarkan Ba
Dinas Kesehatan
kategori cukup ik
Kabupat
sebanyak 18 Pa
en
responden da
Bantul.
(60%). Tingkat Ba
2017.
pengetahuan ibu yi
Profil
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 13

Kese V an ati.
hata ol As 2007.
n u i Gambar
Tahu m Ek an Ibu
n e skl Menyusu
2017 1 usi i
Kabu N f Tentang
paten o1 (St Pemberi
Bant , udi an Asi
ul. A di Ekslusif
Bant pri De Berdasa
ul: l sa rkan
Dink 20 Ke Karakter
es 15 nc istik Ibu
Bant . on Di
ul. Di g Puskesm
Djami, ak Ke as
Noor se ca Sukawar
marta s ma na
ny, pa tan Bandung
dan da Ke Periode
Dany 11 pu Desemb
Hilm Desember er 2006
ng
anto. 2018, pukul –
Ka
Frek 11.10 WIB. Januari
bu
uensi Etiana. 2007.
pat
Peme 20 Skripsi
en
riksa 11 Hidajati. 2012.
Ke
an . Faktor –
dir
Keha H Faktor
i).
milan ub yang
Sk
, un Mempan
Kons rip garuhi
ga
eling si Ibu
n
Lakta the dalam
an
si sis Memberi
ta
Dan , kan ASI
ra
Pemb Un Eksklusif
du
erian ive . Skripsi.
ku
Asi rsit Fakultas
ng
Ekskl as Kesehata
an
usif. Ai n
ke
Jurn rla Masyrak
lu
al ng at
ar
Ilmia ga. Universi
ga
h Handayani tas
de
Bina , Indonesi
ng Di
Cend a.
an ni
ikia Kartikasari,
Pe Su
Kebi Ratih.
m km
dana 2008.
be aw
n, Hubung
ri
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 14

an s Survei (Studi di Kelurahan


Peng Sr Demografi Pahandut Kota
etah ag Kesehatan Palangkaraya
uan en Indonesia Propinsi Kalimantan
Bida da 2007). Tengah). Skripsi
n n Skripsi. thesis, Universitas
Prak K Fakultas Airlangga.
tek ar Kesehatan Prasetyono, D.S. 2009. ASI
Swas an Masyarakat Eksklusif
ta g Indonesia. Pengenalan,
deng M Depok.
an al LINKAGES. 2009. Praktik
Pela an Pemberian
ksan g. ASI Eksklusif dan Kemanfaatan-
aan Kl atau ASI Saja: kemanfaatannya.
IMD ate Satu- satunya Yogyakarta: Diva
di n. Sumber Press.
Wila K Cairan yang Proverawati, Atikah dan
yah TI. Dibutuhkan Eni Rahmawati.
Pusk Bayi Usia 2010. Kapita
esma Dini. Diakses Selekta ASI
Kartikasari, R. I Kesehatan pada tanggal &Menyusui. Nuha
dan Dian Republik 16 Maret Medika.
Nur Indonesia. 2017,
Afifah. 2015. Ditelusuri
2008. Presiden www.linkages
Hubunga Republik project.org.
n Antara Indonesia. Mabud, U. 2014.
Motivasi Peraturan Hubungan
dengan Pemerintah Paritas
Pemberia Republik Dengan
n ASI Indonesia Pemberian
Ekdlusif nomor 33 ASI Eksklusif
di Desa tentang Pada Bayi
Balun Pemberian Berusia 0-6
Kecamat ASI Eksklusif. Bulan Di
an Turi Jakarta: Puskesmas
Kabupat Kementerian Pembina
en Kesehatan Palembang.
Lamonga Republik Palembang:
n. Indonesia. Poltekkes
www.stik Lestari. D. 2009. Kemenkes
esmuhla. Faktor Ibu Jurusan
ac.id. Kebidanan
Bayi yang
Meyske K, Eva.
Berhubungan
pada 12 2007. Faktor
dengan
Desembe Yang
Pemberian
r 2018, Berkaitan
Asi Eksklusif
Pukul Dengan
di Indonesia
10.50 Praktek
Tahun
WIB. Pemberian
2007(Analisis
Kementerian Asi Eksklusif
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 15

Rejeki, Sri. / j Roesli, U. 2008.


Peng w a Mengenal Asi Eksklusif.
alam w & Jakarta: Trubus
an w. v Agriwidya.
Men g e Supari. 2010.
yusui o d
Ekskl o = www.menkokesra.
usif gl 0 go.id.
Ibu e. C Diunduh pada
Beke c D 13 Desember
rja di o U 2017,
Wila m Q pukul 11.12 WIB.
yah /u F Suyatno. 2010.
Kend rl j Pemberi
al ? A an ASI
Jawa sa B Secara
Teng = O Eksklusif
ah. t A Dan
Sema & o Pertumb
rang: rc & uhan
Fakul t u Bayi
tas = rl Usia 0-3
Ilmu = Bulan.
j
Kepe h Studi
&
rawat tt Kasus
q
an p Pada
=
dan % Bayi
&
Kese 3 Yang
es
hatan A Dilahirk
rc
Muh % an Di 4
=
amm 2 Rumah
adiya s F Sakit
h & % Bersalin
Sema so 2 Di
rang ; ur F Semaran
2008 ce ej g.
; p-3 = o United Nations
[cited w u Children
2017 e r ’s Fund
feb b n (UNICE
8] & a F).
Avali c l. (2017).
able d u Pemberi
from = n an ASI
: 1 d Eksklusi
h 2 i f.
t & p http://
t c . www.
p a a who.in
s d c. t.
: = i Diakses
/ r d Jum’at,
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027
JURNAL ILMU KEBIDANAN Volume 6 Nomor 2, Juni 2020 16

1 Be 20 hi
4 ru 10. Pelaksa
si Th naan
D a e. Inisiasi
e 0- W Menyusu
s 6 orl Dini Di
e B d. Ruang
m ul He Mawar
b an alt Rumah
e Di h. Sakit
r P Re Umum
us po Daerah
2 ke rt. Dr. H.
0 s 20 Soewond
1 m 10. o
8 as htt Kendal.
, Pe p:/ Skripsi.
m /w Program
p bi w Studi
u na w. Keperaw
k P wh atan
u al o.i Stikes
l e nt. Kendal.
m Di YLKI. (2009).
1 ba ak Jalan
0 ng ses Panjang
. . Jum’at, 14 Menyuk
2 Pa Desembar seskan
0 le 2018, pukul Program
m 10.00 WIB. ASI
W ba Widiastuti Eksklusi
I ng , f 6
B : Pu Bulan.
. Po ji, Warta
Wadud, A. lte Yu Konsum
2013. kk ni., en. Edisi
Hub es 20 Februari
unga Ke 11. 2009/No
n m Fa .02/XXX
Umu en kt I, hal.
r dan ke or 10-14.
Parit s -
as Ju Fa
Deng ru kt
an sa or
Pem n ya
beria Ke ng
n ASI bi M
Ekskl da em
usif na en
Pada n ga
Bayi WHO. ru
(JIK) JURNAL ILMU KEBIDANAN p-ISSN 2407-6872 e-ISSN 2579-
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH 4027

Anda mungkin juga menyukai