Mata Kuliah :
Perbankan Syariah
Disusun Oleh :
Achmad Rifqi (7161220001)
Ahmad Fahmi Sahid B (7161220002)
Rahmad Hidayat (7162220005)
Dio Gunawan (7162220008)
Syadie Haddaq Taftazani (7163220059)
1.2 Pedahuluan
Keuangan Islam telah diidentifikasi sebagai pengerak penting untuk berkontribusi
dalam posisi Malaysia sebagai pusat untuk investasi asing . Dengan itu, telah ada pertumbuhan
luar biasa dari Lembaga Keuangan Islam (IFI) dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya di
Malaysia, tetapi juga secara global di mana bank-bank barat juga sudah mulai menjelajah ke
pasar. Pembentukan IFI awalnya merupakan tindakan respon terhadap Syariah larangan
membayar dan menerima riba (bunga). Oleh karena itu, transaksi di IFI dimaksudkan untuk
bertanggung jawab kepada Tuhan bahwa berubah menjadi tindakan ibadah dalam rangka
mencari pahala di dunia dan di akhirat (Haniffa dan Hudaib, 2010). Dalam hal ini, untuk IFI
ini untuk bertahan dalam industri yang dinamis dan kompetitif, tingkat tinggi kepercayaan
masyarakat sangat penting sebagai pemangku kepentingan mengharapkan operasi untuk
menjadi Syariah, membawa tugas untuk melaporkan secara transparan menjadi kritis (Archer
dan Karim, 2007) .Karenanya, dalam mengatur dan mengawasi IFI, isu yang menentukan untuk
mencari adalah metodologi akuntansi standar untuk mengatur berbagai jenis pola atau skema
pembiayaan perbankan syariah yang dapat diterima secara internasional. Meskipun ada standar
akuntansi AAOIFI untuk IFI, praktek saat ini di banyak negara adalah untuk menerapkan SAK
sepenuh hati untuk LKI di praktek mereka. Meskipun penerimaan praktek seperti itu, ada
orang-orang yang percaya bahwa transaksi IFI harus dipertanggungjawabkan dengan cara yang
berbeda karena perbedaan penting dalam tujuan dan operasi (Hanefah dan Singh, 2012).
Setelah perdebatan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pandangan laporan
preparers keuangan berkaitan dengan praktek-praktek dalam melaporkan IFI,
Selama tahun-tahun sebelumnya IFI, sastra sebelum menyarankan untuk memiliki satu
set terpisah dari standar akuntansi Islam untuk IFI karena perbedaan yang signifikan dalam
transaksi IFI dari rekan-rekan konvensional Barat mereka. Di Malaysia, meskipun IFI telah ada
sejak tahun 1970-an, telah terjadi adanya standar akuntansi Islam disetujui. Meskipun telah ada
upaya dari Dewan Standar Akuntansi Malaysia (MASB) untuk mengembangkan standar
khusus untuk IFI, tampaknya selama bertahun-tahun, sikap pada pelaporan telah berubah,
mencerminkan praktik IFI banyak echo praktek perbankan konvensional. literatur sebelumnya
telah mulai membahas bagaimana IFI bergerak menjauh dari tujuan suci awal dalam beberapa
tahun terakhir (Kamla, 2009; Haniffa dan Hudaib, 2010), namun masalah ini di luar lingkup
kertas, bukan pembahasan dalam makalah ini berfokus pada kebutuhan pasar pelaporan praktek
IFI.
Meskipun standar akuntansi mandat untuk IFI adalah SAK, beberapa diwawancarai
menyatakan bahwa standar akuntansi AAOIFI diterima dengan baik dan yang dirujuk oleh
praktisi karena semangat Islam untuk transaksi. Namun jumlah pengungkapan tambahan
adalah diterima dengan baik dan yang dirujuk oleh praktisi karena semangat Islam untuk
transaksi. Namun jumlah pengungkapan tambahan adalah sesuatu yang IFI prihatin. Beberapa
bank bersedia untuk mempertimbangkan standar akuntansi AAOIFI.
1.6 Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan antara topik yang dibahas dalam jurnal ini sangat relevan dengan keahlian
penulis. Karena penulis merupakan dosen di Fakultas Akuntansi, Universiti Teknologi MARA,
Shah Alam, Malaysia. Jadi sangat relevan jika penulis membahas mengenai “Pengaruh Standar
Akuntansi AAOIFI pada Pelaporan Lembaga Keuangan Islam di Malaysia”.
Untuk jurnal ini topik yang diangkat sangat menarik berkaitan dengan pengaruh standar
akuntansi pada pelaporan keuangan Islam di Malaysia. Selanjutnya bagian abstrak pada jurnal
ini sudah tersusun secara baik hanya saja penulis tidak memasukkan tujuan penulisan pada
bagian abstrak. Seharusnya penulis juga menjelaskan secara singkat tujuan utama dari
penelitian ini.
Pada bagian pendahuluan, latar belakang penulisan dipaparkan dengan sangat jelas.
Hanya saja penulis tidak membuat rumusan masalah. Seharusnya ada bagian untuk rumusan
masalah agar pembaca dapat memahami masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini. Dan
untuk bagian tinjauan pustaka juga kurang dijelaskan secara mendalam terkait materi yang
dibahas.
Untuk metode penelitian yang digunakan pada jurnal ini sudah cukup jelas. Hanya saja
peneliti tidak memaparkan jenis penelitiannya. Selain itu penelitian ini hanya menggunakan
metode wawancara. Alangkah baiknya peneliti melakukan penelitian lebih lanjut dan melihat
langsung penerapan standar akuntansi yang digunakan lembaga keuangan Islam di Malaysia,
sehingga hasil penelitian bukan hanya pendapat dari para ahli tetapi penerapan langsung
lembaga keuangan Islam tersebut.
Selanjutnya, untuk bagian hasil temuan sudah dipaparkan dengan jelas hasil wawancara
yang telah dilakukan. Dan yang terakhir untuk bagian kesimpulan juga telah dipaparkan dengan
baik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan jurnal ini sudah cukup baik, namun masih terdapat berbagai
kekurangan dalam hal standar penulisan. Banyak pokok bahasan yang tidak dicantumkan oleh
penulis, seperti halnya kajian teori yang kurang dalam pemaparan. Selain itu sangat disayang
penulis hanya melakukan wawancara dalam penelitian ini. Dan juga yang sangat penting adalah
saran tidak hanya kepada perusahaan tetapi juga kepada pembaca untuk pengembangan
penelitian selanjutnya terkait hal yang sama.
4.2 Saran