Anda di halaman 1dari 2

TUGAS BAHASA INDONESIA

TANGGAL 9 SEPTEMBER 2020

NAMA : YUNITA LORENZ SILITONGA

JURUSAN D4 SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PONTIANAK

DOSEN : MUKADIS, M.Pd

Soal :

1. Jelaskan ejaan yang pernah belaku di Indonesia!

2. Sejak kapan EYD (bahasa baku)diberlakukan, dan jelaskan alasan mengapa diadakan EYD( bahasa
baku) dalam bentuk kalimat maupun kosa kata , jelaskan juga alasan2nya!

Jawaban :

1. ✓ Ejaan Van Ophuijsen


Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti
oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan
Belanda, antara lain:
 Huruf ‘j’ untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
 Huruf ‘oe’ untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer·
 Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata
ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï.

Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf
tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda
sampai saat ini.

✓ Ejaan Republik (edjaan repoeblik)

Adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini
kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, diambil dari nama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van
Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.

Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:

 Huruf ‘oe’ menjadi ‘u’, seperti pada goeroe → guru.


 Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (‘) ditulis
dengan ‘k’, seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
 Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
 Awalan ‘di-’ dan kata depan ‘di’ kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Kata depan ‘di’ pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan
dengan imbuhan ‘di-’ pada dibeli, dimakan.
✓ Pembaruan Ejaan (Bahasa Inggris: spelling reform)
Adalah tindakan untuk memperbaiki sistem ejaan dengan membuatnya lebih
menggambarkan fonem yang ada dalam suatu bahasa. Sejak awal abad ke-19, lebih dari 31
bahasa modern telah melakukan pembaruan ejaan yang kadang secara radikal. Indonesia
telah mengalami beberapa kali pembaruan ejaan dengan yang terakhir berupa
pemberlakuan Ejaan Yang Disempurnakan pada tahun 1972.

✓ Ejaan Melindo
Adalah sistem ejaan Latin yang termuat dalam Pengumuman Bersama Edjaan Bahasa
Melaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagai hasil usaha penyatuan sistem ejaan dengan
huruf Latin di Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu. Keputusan ini dilakukan dalam
Perjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia pada tahun 1959. Sistem ini tidak pernah
sampai diterapkan.

✓ Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


Adalah penyempurnaan dari ejaan – ejaan sebelumnya yang merupakan hasil kerja dari
panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk oleh LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)
pada 1966. Ejaan ini diresmikan dalam pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan
RI ke 27, 17 Agustus 1972. Selanjutnya dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57
tahun 1972.
Beberapa penyempurnaan itu diantaranya adalah :
 Huruf J, DJ, NJ, CH, TJ, SJ pada Ejaan Soewandi diubah menjadi Y, J, NY, KH, C, SY.
 Kata ulang harus ditulis hanya dengan menggunakan tanda hubung. Penggunaan
angka 2 diperkenankan hanya pada penulisan cepat atau notula.

2. EYD ( Bahasa Baku) diberlakukan sejak tahun 1972.


Alasan diadakan EYD karena ejaan tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia
ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan daripada Ejaan
Suwandi atau Ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak bulan Maret 1947.

Anda mungkin juga menyukai