Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Alfi Mahera
Nim. : 11840313917
Matkul : Investigasi Radio & Tv
Kelas : Broadcasting D
Dospem : Pelican Landri, M.Ikom

Review Vidio

Hal yang baik setelah saya melihat Vidio tersebut. Sedari dulu saya selalu melakukan service
motor saya, di diaper resmi nya tidak pernah saya melakukan service di bengkel-bengkel umum,
mengapa saya selalu memilih dialer resmi nya, karena disana mendapatkan tanggung jawab yang
lebih, contoh nya apabila motor kita rusak parah dan diharuskan untuk bongkar mesin, dan setelah
diperbaiki motor sudah boleh dibawa pulang dan kita pakai seperti biasanya, 1 Minggu setelah
perbaikan pihak dialer langsung menelfon kepada customer, menanyakan tentang motor tersebut,
apkah setelah diperbaiki masih ada kendala lagi ? Apakah semua nya sudah normal dan customer
merasa nyaman ? Begitulah pengalaman saya dahulu waktu motor saya rusak parah, dan
Alhamdulillah nya spai sekarang motor saya bagus, aman dan nyaman rasanya, tidak pernah ngulah
lagi. Cara menjaga keawetan sepeda motor sangat gampang, bagaimana cara kita mengatur oli nya
saja menyesuaikan, jarak tempuh dan pemakaian kita terhadap oli tersebut. Kalau saya minimal
mengganti oli 1 bulan sekali jika sering berpergian jauh, jika tidak saya menggantinya 2 bulan sekali.
Saya tidak pernah membawa kebengkel umum, karena saya takut saja seperti dividio tersebut yang
terjadi pada saya, tapi tidak semua bengkel yang seperti itu, masih banyak bengkel yang lain yang
masih jujur dan lebih baik kinerja nya, dan saran saya cari lah bengkel yang kita kenal mekanik
bahkan sampai pemilik bengkel nya.

Mereview video Siasat Licik bengkel Nakal


Jengkel tidak kalau bawa motor kebengkel untuk service, ketika selesai service rasanya sudah
enak. Tapi ketika sudah sampai rumah suaranya bikin tidak enak dikuping. Sudah diservice mahal-
mahal, berulah lagi motor. Pernah merasa tekor setelah servis sepeda motor? Bisa jadi Sobat Bikers
kena tipu karena biaya perbaikan terlalu besar. Pengalaman merasa tertipu bisa dirasakan siapa saja,
terutama pada pemilik yang nggak begitu paham soal motor dan servis. Biasanya, aktivitas
perbengkelan ini dimulai dari kelakuan montir nakal yang coba cari celah untuk mendapat untung
lebih. Biar nggak sampai ketipu, ada baiknya pemilik kenali tanda-tanda kalau lagi dikerjai orang
bengkel. Berikut penjelasan tanda-tanda montir curang dalam menaikkan harga servis :

1. Montir nakal tidak menjelaskan permasalahan


Bengkel memang tempat mencurahkan isi hati tentang keluhan kita tentang keadaan motor. Entah
merasa ada masalah dari performa, sampai ada suara mesin yang menggelitik, semua bisa
dibicarakan. Mengatasi berbagai persoalan seperti itu pasti akan disampaikan secara detail dan jelas
dari montir apa saja yang dilakukan maupun yang mungkin diganti. Namun, jika si mekanik nggak
terbuka akan hal ini, kalian perlu waspada. Cobalah aktif bertanya sama mekanik, dengan begitu
bagian yang perlu diperbaiki atau sparepart yang diganti bisa dipahami.
2. Kerap mengada-ngada permasalahan
Aktivitas ke bengkel bukan hanya dilakukan saat kerusakan besar, bisa saja pemilik Cuma ingin
mengganti komponen fast moving seperti kampas rem atau bohlam lampu. Namun hati-hati karena
montir bisa merayu sampai membuat kondisinya seperti perlu memeriksa bagian lain motor. Memang
sih, hal lumrah jika montir mengecek bagian motor satu per satu saat mulai diservis. Tapi jika pada
saat ini biasanya montir nakal bakal ‘menakut-nakuti’ sobat dengan berbagai alasan, padahal kondisi
sebenarnya masih cukup layak. Sobat boleh curiga soal hal itu, apalagi jika penggantian sparepart
nggak ada hubungan sama sekali dengan keluhan yang dirasakan. Sobat Bikers mesti bijaksana soal
hal ini, kadang bagian yang direkomendasikan servis memang betul diperlukan, namun ada juga yang
mungkin belum saatnya diservis. Bila langsung asal ganti, kalian bisa kebobolan biaya servis yang
sebenarnya nggak perlu dilakukan. Jika ragu sobat bisa menolak dan mencari bengkel lain yang lebih
terpercaya.

3. Montir Nakal Mengganti Sparepart tanpa Persetujuan


Hal yang satu ini masih berhubungan dengan persoalan di atas, terkadang ada juga montir nakal yang
langsung memasang suku cadang pengganti tanpa persetujuan. Padahal, secara etika, semua jenis
pergantian suku cadang, wajib atas persetujuan sang pemilik motor. Kalau sudah begini, pemilik bisa
komplain atau setidaknya beradu argumentasi sebelum ‘ditodong’ bon pembayaran.

4. Montir menjelaskan resiko kerusakan kendaraan secara berlebihan


Pemilik kendaraan perlu bersikap skeptis apabila ada montir yang menjelaskan risiko akibat
kerusakan mesin kendaraan dengan cara berlebihan. Misalnya, kendaraan dibilang mudah mengalami
kecelakaan jika kerusakannya tidak lekas ditangani. Dalam kasus seperti ini, pemilik kendaraan
sebaiknya mencari bengkel lain untuk mendapatkan saran alternatif.

5. Kendaraan diminta untuk ditinggal dibengkel


Saat kendaraan diservis, pemiliknya lebih baik menunggu di bengkel, kecuali jika ada kerusakan berat
yang membuat perbaikan mesin butuh waktu seharian atau lebih. Dengan ‘memelototi’ proses kerja si
montir, pemilik kendaraan bisa meminimalisir risiko ‘dikerjai’, seperti membeli suku cadang baru
yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kalau montir menyarankan pemilik meninggalkan kendaraan di
bengkel tanpa alasan yang jelas, saran itu perlu diabaikan.

6. Montir menawarkan sparepart dari merk yang jarang terdengar


Pemilik kendaraan sebaiknya juga waspada apabila montir menawarkan sparepart baru dengan merek
yang jarang terdengar. Apalagi, jika pemilik kendaraan meragukan kualitas sparepart itu. Ada
baiknya, pemilik mobil atau motor memastikan terlebih dahulu kualitas sparepart yang ditawarkan si
montir.

Catatan : Maka dari itu masyarakat harus lebih pandai-pandai lagi untuk memilih bengkel
yang montirnya pengen cepat kaya atau disebut montir tangan jahil.

Anda mungkin juga menyukai