Laporan SKP Food Recall
Laporan SKP Food Recall
“FOOD RECALL”
Dosen pembimbing
Dahliansyah, SKM
Oleh :
Ayu Mutiara
NIM : 20142320054
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya
berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat tentang nilai gizi makanan,
sehingga berpengaruh pada daya beli dan prilaku masyarakat yang dapat menurunkan
status gizi ( Irianto, et al, 2004 ).
Kebutuhan energi dan protein setiap orang berbeda tergantung jenis kelamin, usia
dan kondisi tubuhnya. Seseorang harus menjaga keseimbangan kebutuhan energi agar
tubuh dapat melakukan segala proses fisiologis guna menjamin kelangsungan hidup. Bila
seorang salah dalam menghitung dan merencanakan kebutuhan energi dan protein maka
dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pada status gizi ( Irianto, et al, 2004 ).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang . Status gizi baik atau
status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara
efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja
dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjagi bila
tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi
bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek
toksis atau membahayakan. Gangguan gizi terjadi baik pada status gizi kurang, maupun
status gizi lebih.
Survei diet atau penilaian tingkat konsumsi makanan adalah salah satu metode yang
digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok secara tidak langsung.
Survei konsumsi makanan dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi, dimana survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
Secara umum, survei konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan
dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi serta faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut (Mei, 2009).
Tujuan
Praktikum ini dilakukan agar para praktikan dapat mengetahui cara menghitung
jumlah kalori yang dihasilkan oleh setiap orang dari apa yang dikonsumsinya dengan
menggunakan metode recall 24 jam serta food record.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TinjauanLiteratur
Prinsip dari metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.
Menurut E-Siong, Dop, Winichagoon (2004) untuk survei konsumsi gizi individu lebih
disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi kepraktisan dan
kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang melakukan terlatih.
Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak
memerlukan peralatan yang mahal dan rumit. Ketepatan menyampaikan ukuran rumah
tangga (URT) dari pangan yang telah dikonsumsi oleh responden, serta ketepatan
pewawancara untuk menggali semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden
beserta ukuran rumah tangga (URT).
Recall konsumsi gizi memiliki unit analisis terkecil selama 24 jam atau sehari. Jangka
waktu minimal yang dibutuhkan untuk recall 24 jam konsumsi gizi adalah satu hari (dalam
kondisi variasi konsumsi pangan dari hari ke hari tidak beragam ) dan maksimal 7 hari.
Namun paling ideal dilakukan dalam satu minggu atau 7 hari.
Pengulangan recall dapat dilakukan untuk meningkatkan ketepatan data zat gizi
yang diperoleh. Pengulangan dapat dilakukan pada musim berbeda, missal recall 24 jam
konsumsi pangan yang pertama selama 7 hari dilakukan saat musim kemarau, pengulangan
recall 24 jam konsumsi pangan (recall 24 jam konsumsi pangan tahap kedua) dilakukan
selama 7 hari pada musim penghujan.
Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.
a) Tidak dapat menggambarkan asupan makan sehari-hari, bila hanya dilakukan recall
satu hari.
b) Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat reponden. Oleh karena itu,
responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidak cocok
dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun, orang tua berusia di atas 70 tahun dan
orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.
c) The flat slope syndrom, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk
melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang
gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate).
d) Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan
alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan
masyarakat.
e) Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan penelitian.
f) Untuk mendapat gambaran konsumsi makanan sehari-hari recall jangan dilakukan
pada saat panen, hari pasar, hari akhir pekan, pada saat melakukan upacara-
upacara keagamaan, selamatan dan lain-lain.
2) Alat tulis.
D. Prosedur
a) Menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi
responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang
lalu.
b) Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
c) Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.
Hari Pertama
Waktu Nama
Nama Berat
Bahan URT E P L Kh
Masakan (gr)
Makanan
Pagi Nasi Goreng Nasi 100 3/4 gls 360 6,8 0,7 78,9
Siang Nasi Nasi 200 1 1/5 gls 720 46,24 1,4 157,8
Malam Nasi Nasi 200 1 1/5 gls 720 46,24 1,4 157,8
2248,2
Jumlah 102,335 35,25 421,785
5
Hari Kedua
Siang Nasi Nasi 200 1 1/5 gls 720 46,24 1,4 157,8
48,84
Jumlah 2776,6 157,48 498,19
5
Hari Ketiga
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun)
sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof).
Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu
dalam suatu variabel. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu protein
bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel. Makanan sumber zat pembangun yang
berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan
yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti
keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang. Dari data yang diperoleh, laki-laki itu membutuhkan energi lebih
banyak daripada wanita. Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan
setiap hari.
Metode recall konsumsi 24 jam dan food record didasari pada makanan dan jumlah
yang umumnya dikonsumsi oleh individu dalam satu hari atau lebih pada hari-hari tertentu.
Metode recall dan record digunakan pada epidemiologi gizi untuk mengukur validasi
kuisioner frekuensi makanan yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data
konsumsi primer. Validasi kuisioner frekuensi makanan dievaluasi melalui pengumpulan satu
atau lebih recall dan recoord dari subsampel yang mewakili populasi. Dalam pengukuran
konsumsi makanan dengan metode food survey pada tingkat individu atau perorangan
sering terjadi bias atau kesalahan. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
Metode food records memberikan hasil yang lebih akurat, tetapi terlalu membebani
responden. Metode food frequency questionnaire dan food recall 24 jam lebih sering terjadi
flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden kurus untuk melaporkan lebih
banyak dan responden yang gemuk melaporkan lebih sedikit. Perhitungan jumlah energi
yang dibutuhkan setiap individu yang dilakukan tidak terlalu akurat. Karena dihitung dengan
jumlah kandungan terbesarnya seperti beras dikalikan dengan 4,1 kkl sedangkan komposisi
beras tidak hanya karbohidrat saja tapi kandungan terbesarnya adalah karbohidrat.
Penyakit kurang gizi dapat terjadi, disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi
pada nutrisi-nutrisi utama. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi
makanan yang kurang kadar vitamin dan mineral tertentu, mengkonsumsi makanan yang
kurang bervariasi, atau karena kurang makan. Malnutrisi dapat menggambarkan keadaan-
keadaan seperti kemiskinan, perang, kelaparan, dan wabah penyakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam suatu pangan tidak satu pun jenis pangan yang dapat memenuhi
kebutuhan semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,
tumbuh kembang dan produktif.
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok
orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi) dan penggunaan
(utilization) zat gizi makanan.
Pria lebih banyak membutuhkan energi daripada wanita hal itu dikarenakan pria
melakukan lebih banyak pekerjaan fisik dibandingkan wanita, komposisi tubuh
pria mengharuskan mereka untuk makan makanan yang kaya energi.
Penyakit kurang gizi dapat terjadi, disebabkan karena kurangnya cakupan
konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama.
B. Saran
Disarankan agar properti untuk praktikum seperti food model lebih dilengkapi agar
praktek dapat berjalan lebih efektif.