Anda di halaman 1dari 35

LABORATORIUM MEKANIK

PENUNTUN DAN LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH:
PRAKTEK PENGUJIAN BAHAN DAN METROLOGI II

JOB PRAKTEK:

UJI TARIK

Praktikan:

NAMA : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
KELAS : ……………………………………..
KELOMPOK : ……………………………………..

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
i
HALAMAN PENGESAHAN

MATA KULIAH:
PRAKTEK PENGUJIAN BAHAN DAN METROLOGI II

JOB PRAKTEK:
UJI LENTUR

Telah disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Praktikum Pengujian Bahan
dan Pengukuran di Laboratorium Mekanik
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Oleh:
Nama :
NIM :
Kelompok :
Kelas :

Makassar, . . . . . . . . . . . . . . . . 202 . .
Menyetujui:

Kepala Laboratorium Mekanik, Pembimbing,

_____________________________ _____________________________
NIP. NIP.

Ketua Program Studi


Teknik Mesin,

_____________________________
NIP.

ii
KARTU ASISTENSI

Hari/Tanggal Uraian Paraf/TTD

Makassar, ……………….202…
Pembimbing Job,

_________________________
NIP.

iii
A. TOPIK

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK (TENSILE TEST)

B. TUJUAN
Setelah melakukan praktik pengujian kekuatan Tarik, maka mahasiswa
diharapakan dapat:
1. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda uji pada batas proporsional, elastic,
ulur (yield), maksimum (ultimate), dan putus (break).
2. Menentukan regangan pada batas proporsional/elastic.
3. Menghitung teganga yang terjadi pada benda uji pada batas; proporsional, elastic,
ulur

(yield), maksimum (ultimate), dan putus (break).


4. Menentukan modulus elastisitas (Modulus Young) benda uji.
5. Menghitung presentase perpanjangan (elongation) benda uji.
6. Menghitung presentase pengurungan (Reduksi) luas penampang benda uji.
7. Menggambarkan diagram Tegangan Regangan benda uji.

C. TEORI
Pengujian tarik pada umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin “Universal
Testing Machine”, dimana benda uji ditarik sampai putus. pada saat dilakukan pengujian
, maka data-data seperti : batas proporsional,batas elastic, batas ulur, batas maksimum
dan titik patah terditeksi pada layar montor dan diagram gaya perpanjangan benda uji.
Benda Uji:
Batang uji atau batang uji yang digunakan pada pengujian kekuatan tarik, pada
umumnya terdiri atas baja karbon, tembaga, kuningan dan alumunium. Bahan dibentuk
sesuai dengan standar ISO 82-1974 (E), Ukuran DP5 dan DP 10.

1
a. REGANGAN (ɛ)
Perbandingan antara pertambahan panjang batang uji (ΔL = Li-Lo) dengan panjang
batng uji mula-mula (Lo), di sebut regangan.

panjang sesudah patah− panjang mula−mula


Regangan = panjang mula mula

𝐿1−𝐿𝑂
𝜀=
𝐿𝑜

Gambar 2. Garfik Tegangan-regangan daerah elastis

b. Elastisitas
Jika batang ditarik dan mengalami regangan, tetapi bila beban tarik di hilangkan maka
batang akan kembali seperti semula, maka batang ini dikatakan elastis.

c. Modulus elastisitas
Menurut Hooke yang dikenal dengan hokum hooke, bahwa modulus elastic adalah
perbandingan antara tegangan yang terjadi pada batas proporsional dengan regangan
pada batas proporsional.
𝜎𝜌
Modulus elastis, 𝐸=
𝜀𝜌

Keterangan: E = Modulus Elastisitas bahan (N.mm2)

σρ = Teganga proporsional (N.mm2)

2
Tegangan proporsional, σρ = Fp/Ao

Ao = luas penampang mula-mula [mm]

= (π.Do2)/4

Do = diameter penamping mula-mula [mm]

d. Batas elastis (Elastic Limit) : E


Batas elastis yaitu suatu batas, pabila beban yang bekerja pada batang uji ditiadakan,
maka batang uji akan kembali pada ukuran semula. Sebaliknya apabila pembebenaan
telah melampaui titik elasis, maka apabila beban ditiadakan, batang uji tidak akan
kembali seperti semula. Sifat bahan yang masih dapat kembali ke ukuran semula di
sebut deformasi elastis . sifat bahan yang tidak dapat kembali ke ukuran semula di
sebut deformasi plastis. Tegangan yang terjadi pada batas elastic di sebut tegangan
elastis.

e. Batas proporsional (proporsional Limit): p


Sampai batas proporsional. Pertambahan panjang batang uji sebanding dengan
pertambahan beban atau pertambahan tegangan sebanding dengan pertambahan
regangan. Grafik sampai dengan batas proporsional adalah akhir dari garis lurus.
Kareena batas proporsional adalah akhir dari garis lurus (linear) dan batas elastic
adalah awal dari garis lurus (nonlinear). Maka pada prakteknya kedua batas ini susah
di bedakan. Dengan demikian dapat di asumsikan bahwa atas prporsional sama dengan
batas elstis. Tegangan pada batas proporsional.

3
Gambar 3. Garfik Tegangan-regangan Baja

f. Titik ulur (Yield Point): Y


Jika beban yang bekerja pada batang uji di teruskan sampai diluar batas elastic maka
akan terjadi secara tiba tiba perpanjangan permanen pada batang uji , ini di sebut Batas
Ulur (Yiel Point). Dimana regangan meningkat sekalipun tidak ada peningkatan
tegangan. Batas ini hanya dapat terdeteksi pada baja lunak tegangan ulur ,
σy = Fy / Ao [N.mm2]
Batas ulur terdiri dari ulur bawah dan ulur atas dalam perhitungan tegangan ulur di
gunakan batas ulur bawah. Untuk beberapa logam paduan non fero dan baj-baja kertas
batas ulur sulit di deteksi. Oleh karena itu dikatakan perpanjangan non proposional
adalah 0,2%

g. Tegangan tarik maksimum (Ultimate Tensile Strenght); U


Pada batas ini menunjukkan beban yang mampu di tahan oleh batng uji sebelum patah.
Tegangan yang terjadi di sebut tegangan tarik maksimum, yaitu perbandingan antara
beban maksimum dengan luas penampang mula – mula batang uji Tegangan tarik
batangmaksimum bahan biasanya di pakai untuk memberi nama bahan.
Baja yang memiliki tegangan tarik 370 Mpa, maka bahyan tersebut di sebut baja ST37.
Tegangan tarik maksimum,
σt = Ft/Ao

4
h. Batas Patah (Breaking Limit) : B
Pada batas ini batang uji mengalami patah. Sebenarnya pada batas maksimum benda
uji sudah mengalami patah, tetapi karena masih memiliki energy, maka masih
mengalami deformasi.
Tegangan patah.
σb=Fb/Ao [N.mm-2]

i. Presentasi perpanjangan batang uji (Percent Elongation)


Pada saat batang uji mengalami pembebanan. Maka terjadi pula perpanjangan batang
uji sampai. Untuk mengetahui presentasi pertambahn batang uji, maka panjang batang
uji yang patah diukur kembali (Li).
Prosentase pertambahan batang uji,
e = {(Li – Lo)/ Lo} x 100%

j. Prosentase pengecualian Luas Penampangt Batang Uji


Dengan bertambahnya panjang batang uji pada saat pembebanan, maka luas
penampangnya akan mengalami pengecilan sampai batang uji putus (Ai), kejadian ini
dinamakan Reduksi.
Prosentase pengecilan luas penampang.
R = {(Ao – Ai)/Ao} x 100 %

k. Membuat grafik Tegangan – Regangan


Grafik tegangan – regangan di buat setelah table tegangan regangan di peroleh. Harga
tegangan-regangan di masukkan pada sumbu x dan sumbu y system salib sumbu.

5
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Utama: Universal testing machine, merek galdabini, kekuatan maksimum
100 kN.

Gambar 4. Universal Testing Machine

2. Alat bantu:
a. Dial indicator

Gambar 5. Dial Indicator

b. Jangka sorong

Gambar 6. Jangka sorong

6
c. Pena plotter

Gambar 7. Pena plotter

d. Kertas Grafik

Gambar 8. Kertas grafik

e. Spidol

Gambar 9. Spidol

7
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan dan periksa peralatan yang di gunakan
2. Ukur diameter batang uji (Do) dengan menggunakan jangka sorong (lihat gambar 1)
3. Ukur dari benda panjang ukur (Lo) batang uji (Lihat gambar 1) dengan menggunakan
jangka sorong dan spidol permanen panjang Lo = 10 Do. Garis tanda harus simetris
4. Panjang ukur dibagi menjadi 10 bagian (beri tanda dengan menggunakan spidol
permanen).
5. Putar switch panel searah jarum jam sampai lampu hijau menyala.

Gambar 10. Switch panel

6. Hidupkan mesin hidraulik dengan menekan tombol ‘’pump start sehingga ‘’pump
lamp’’ menyala.

Gambar 11. Menghidupkan mesin

8
7. Biarkan beberapa menit (± 5menit) sebagai pemanasan awal kemudian kalibrasi alat
sebelum di bebani.

Gambar 12. Mengatur skala

8. Atur/pilih skala beban (100 atau 50 atau 20 KN) dengan memutar tombol range

Gambar 13. Posisi benda uji

9. Pasang batang uji pada penjepit (clamping head) dari mesin uji tarik, jika posisi dari
penjepit tidak tepat. Atur dengan cara memutar engkol “cross head adj” untuk
menaikkan posisi”UP” dan untuk menurunkan posisi “down”
10. Pasang dial indicator pada tiang mesin dan pastikan sensor dial indicator menyentuh
logam mesin (dapat menggunakan alat bantu tangga) untuk mengamati pertamvahan
panjang batang uji selama proses pengujian.

9
Gambar 14. Posisi dial Indicator

11. Pasang kertas grafik pada tromol yang tersedia dan plotter (rotring) diatas kertas
grafik.

Gambar 15. Tromol dan kertas grafik

12. Pastikan katup turun tertutup (pemutar katup di putar searah jarum) untuk
memulai pembebanan . pembebanan berlangsung sampai batang uji putus.
13. Amati dan catat pertambahan beban (setiap 500 N) pada dinamo meter dan
pertambahan panjang batang uji pada dial indicator.
14. Amati dan catat beban dan perpanjangan daerah-daerah proporsional /
elastic,ulur,ultimate dan patah.

10
Gambar 16. Proses prmbebanan

1. Setelah batang uji putus:


a. Turunkan “clamping head” sampai pada posisi return (pada posisi semula).
Dengan cara “speed control valve” (katup naik) di putar berlawanan arah jarum
(posis unloading) dengan perlahan-lahan kemudian katup turun di putar
berlawanan arah jarum jam.
b. Batang uji di lepas dari “clamping head”

Gambar 17. Proses pelepasan beban

c. Ukur dan catat panjang putus dan diameter putus dengan menggunakan jangka
sorong

11
d. Matikan mesin hidrolik dengan menekan tombol Pump Stop.

Gambar 18. Mematikan mesin uji tarik

e. Kembalikan posisi “switch” pada posisi semula.

F. KESELAMATAN KERJA
1. Skala pembebanan diatur berdasarkan kekuatan benda uji, mulai dari skala
100kN,50kN dan 2kN. Pada pengujiaan ini di pilih skala 100kN.
2. Hindari pembebanan maksimum 100kN. Jika benda yang di uji belum putus
sampai beban 80 kN sebaiknya pembebanan dihentikan.
3. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka kecepatan penarikan di usahakan
perlahan.
4. Hindari pergesekan alat ukur, bersihkan dan lumasi setelah di gunakan.
5. Bersihkan mesin uji tarik dari lokasi praktik.

12
G. DATA PENGUJIAN
TABEL PENGAMATAN-1
Tanggal pengamatan :
Penguji :
1. NIM
2. NIM
3. NIM
4. NIM
5. NIM
6. NIM

Panjang mula-mula (Lo) : mm Panjang putus (Li) : mm

Diameter mula-mula (Do): mm Diameter putus (Di) : mm

Tabel 1. Data hasil pengamatn baja karbon.

13
14
Ketua kelompok
Divalidasi:
Pembimbing

15
TABEL PENGAMATAN-2
Tanggal pengamatan:
Penguji :
1. NIM
2. NIM
3. NIM
4. NIM
5. NIM
6. NIM

Panjang mula-mula (Lo) : mm Panjang putus (Li) : mm

Diameter mula-mula (Do): mm Diameter putus (Di) : mm

Tabel 1. Data hasil pengamatn Kuningan.

16
17
Ketua kelompok
Divalidasi:
Pembimbing

18
TABEL PENGAMATAN-3
Tanggal pengamatan :
Penguji :
1. NIM
2. NIM
3. NIM
4. NIM
5. NIM
6. NIM

Panjang mula-mula (Lo) : mm Panjang putus (Li) : mm

Diameter mula-mula (Do): mm Diameter putus (Di) : mm

Tabel 1. Data hasil pengamatn Tembaga.

19
20
Ketua kelompok
Divalidasi:
Pembimbing

21
TABEL PENGAMATAN-4
Tanggal pengamatan :
Penguji :
1. NIM
2. NIM
3. NIM
4. NIM
5. NIM
6. NIM

Panjang mula-mula (Lo) : mm Panjang putus (Li) : mm

Diameter mula-mula (Do): mm Diameter putus (Di) : mm

Tabel 1. Data hasil pengamatn alumunium.

22
23
Ketua kelompok
Divalidasi:
Pembimbing

24
H. ANALISIS DATA
(perhitungan kekuatan tarik dan regangan tarik)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
25
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
26
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
27
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
(Analisis tabel dan grafik)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
28
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
29
J. KESMPULAN DAN SARAN

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
30
K. TUGAS
Dijawab sebelum praktik
1. Secara teoritis, berapa nilai Modulus Elastis: Baja Karbon, Kuningan, Temboga
dan alumunium?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

2. Berdasarkan kandungan karbon yang terdapat pada baja karbon, maka baja karbon
dibedakan atas baja karbon rendah, baja karbon sedang, baja karbon tinggi.
Berapa % kandungan karbon yang terdapat pada baja karbon rendah, baja karbon
sedang, Dan baja karbon tinggi?
3. ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

4. Berapa kisaran nilai tegangan dan regangan baja karbon kuningan, Tembaga dan
alumunium?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

5. Batas proporsional dan batas elastic pada praktiknya tidak dapat di bedakan
mengapa?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

31
6. Logam apa saja yang dapa di deteksi batas ulurnya pada pengujian kuat tarik?.
Tuliskan bagaimana bentuknya.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

7. Tuliskan pustaka yang kamu kutip dalam menjawab pertanyaan di atas


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

Di jawab setelah praktik


8. Tentukan jenis baja karbon benda uji?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

9. Benda uji termasuk ST berapa?


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

10. Yang mana lebih kuat di antara benda uji yang telah di uji?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

32

Anda mungkin juga menyukai