Anda di halaman 1dari 2

PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM PERKARA

ANTARA DRS. DAGUT, SH., MT., MELAWAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH


TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP (INKRACHT)

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Palangka Raya telah mengirimkan surat Nomor:
W2.TUN6/477/HK.06/V/2021, Tanggal 6 Mei 2021, Perihal: Surat Pemberitahuan Isi
Putusan Kasasi Nomor 541 K/TUN/2020 yang ditujukan kepada Sdr. PARNO, SH. dkk
selaku Kuasa Gubernur Kalimantan Tengah.

Dalam surat PTUN tersebut terlampir pula Surat Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia dalam Perkara Nomor: 27/G/2019/PTUN.PLK, yang mana pada
tanggal 6 Mei 2021 Panitera PTUN Palangka Raya Telah Memberitahukan Kepada
Gubernur Kalimantan Tengah tentang Isi Putusan Mahkamah Agung R.I Nomor: 541
K/TUN/2020 Tanggal 8 Desember 2020 dalam perkara antara Drs. DAGUT, SH., MT
sebagai Penggugat/Pembanding/Pemohon Kasasi Melawan Gubernur Kalimantan Tengah
sebagai Tergugat/Terbanding/Termohon Kasasi, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Drs. DAGUT, SH., MT;
2. Menghukum Pemohon Kasasi membayar biaya perkara pada tingkat kasasi sejumlah
Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Bahwa kronologis dan latar belakang Penerbitan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor: 188.44/183/2019 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai
Pegawai Negeri Sipil A.n. Drs. DAGUT, SH., MT., Tanggal 22 April 2019 yang menjadi
obyek sengketa dalam perkara tersebut, adalah sebagai berikut :

1. Berawal dari adanya laporan tentang keterlibatan Drs. DAGUT, SH, MT., dalam politik
praktis, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membentuk Tim untuk melakukan
pemeriksaan khusus terhadap yang bersangkutan;

2. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut ternyata Drs. DAGUT, SH., MT., telah
menjadi Anggota Parpol HANURA dengan bukti telah memiliki Kartu Tanda Anggota
(KTA) Partai Hanura dan telah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Anggota DPR
RI pada tahun 2018, tanpa terlebih dahulu mengajukan pengunduran diri sebagai
PNS.

3. Bahwa sesuai peraturan perundang-undangan antara lain UU Nomor 5 Tahun 2014


tentang ASN, PP Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan PNS menjadi Anggota
Parpol, dan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, sudah diatur dengan
jelas bahwa PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus Parpol tanpa
mengundurkan diri sebagai PNS, diberhentikan tidak dengan hormat sebagai
PNS.

Demikian pula halnya bagi PNS yang ikut serta dalam pemilu untuk menjadi bakal
calon anggota legislatif tanpa mengajukan surat permohonan pengunduran diri
kepada atasannya atau pejabat yang berwenang, diberhentikan tidak dengan
hormat sebagai PNS.

4. Atas pelanggaran tersebut Sdr. Drs. DAGUT, SH., MT., setelah melalui prosedur yang
ditentukan yang bersangkutan dikenakan sanksi dengan diterbitkan Surat Keputusan
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor : 188.44/183/2019 Tentang Pemberhentian
Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil A.n. Drs. DAGUT, SH., MT.,
tanggal 22 April 2019;

5. Yang bersangkutan merasa keberatan atas pemberhentian tidak dengan hormat


sebagai PNS tersebut, kemudian mengajukan gugatan ke PTUN Palangka Raya;

6. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya Nomor:


27/G/2019/PTUN.PLK, Tanggal 19 Februari 2020 amarnya antara lain berbunyi
“Menolak Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya”;

7. Kemudian yang bersangkutan mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha


Negara (PT TUN) Jakarta, dan berdasarkan Putusan PT TUN Jakarta Nomor:
134/B/2020/PT.TUN.JKT Tanggal 17 Juni 2020 amarnya antara lain berbunyi
“Menguatkan Putusan PTUN Palangka Raya Nomor : 27/G/2019/PTUN.PLK, Tanggal
19 Februari 2020 yang dimohonkan banding”;

8. Akhirnya yang bersangkutan mengajukan permohonan Kasasi ke Mahmakah Agung


RI, dan Putusan MA. RI. Nomor: 541 K/TUN/2020 Tanggal 8 Desember 2020
amarnya antara lain berbunyi “Menolak Permohonan Kasasi Dari Pemohon Kasasi
Drs. DAGUT, SH., MT.”;

Dengan demikian Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah memiliki
Kekuatan Hukum Tetap (Inkracht), oleh karena itu Sdr. Drs. DAGUT, SH., MT.,
sebagai pihak yang KALAH dihukum untuk membayar biaya perkara di masing-
masing tingkat pengadilan, dan Gubernur Kalimantan Tengah sebagai Pihak Yang
Menang dalam perkara ini, maka berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah
Inkracht tersebut penerbitan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah tentang
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS terhadap Sdr. Drs. DAGUT, SH.,
MT., sudah tepat dan benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai