Disusun Oleh:
1188010135
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas karunia yang telah diberikan kepada
kita semua, sholawat serta kita haturkan kepada Nabi kita Muhammad saw,
keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang istiqomah di jalan-Nya.
Alhamdulillah penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan tugas pada mata
kuliah Teori Pelayanan Publik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pelayanan
Publik. Selain itu untuk menambah pengetahuan mengenai “Pengembangan
Kualitas Proses Pelayanan”
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
BAB I .......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
BAB II .....................................................................................................................5
PEMBAHASAN .....................................................................................................5
KESIMPULAN.....................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Namun, seringkali dijumpai proses pelayanan publik tidaklah sesuai dengan
apa yang dibutuhkan dan diharapkan masyarakat. Banyak kelemahan yang
dihadapi pemerintah seperti pelayanan masyarakat yang masih berbelit-belit,
pemborosan dan tidak efisien serta lambatnya birokrasi dalam mengantisipasi
permasalahan yang timbul dalam pemenuhan tuntutan masyarakat. Sehingga
diperlukannya suatu pengembangan kualitas proses pelayanan agar dapat
menghasilkan pelayanan prima.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
1) Pelayanan harus cepat. Dalam hal ini pelanggan tidak membutuhkan waktu
tunggu yang lama
2) Pelayanan harus tepat. Ketepatan dalam berbagai aspek yaitu: aspek waktu,
biaya prosedur, sasaran, kualitas maupun kuantitas serta kompetensi petugas.
3) Pelayanan harus akurat. Produk pelayanan tidak boleh salah, harus ada
kepastian, kekuatan hukum, tidak meragukan keabsahannya.
Karena itu pelaku birokrasi harus senantiasa berorientasi pada tata kerja
yang tidak berbelit-belit atau tidak dinilai berbelit-belit oleh pelanggan.
Mekanisme, tata kerja atau prosedur pelayanan harus berorientasi pada kepentingan
masyarakat, bukan kepentingan birokrasi. Birokrasi yang berbelit-belit dapat diatasi
dengan penerapan prinsip kerjasama dengan mewujudkan tim kerja yang
profesional, misalnya pelayanan melalui satu pintu (one door service) atau sistem
administrasi satu atap (samsat) atau dengan debirokratisasi yaitu upaya
menyederhanakan prosedur/mekanisme.
7
D. Mengutamakan Kepentingan Masyarakat (Putting Customers First)
9
telah bersikap yang sama, persepsi yang sama dan komitmen yang sama untuk
merubah dirinya menuju terlaksananya idealisme tersebut, maka reformasi
birokrasi pemerintah dapat terwujud. Namun masih juga dibutuhkan komitmen
masyarakat di samping elemen-elemen lain yang ada dalam sistem kenegaraan.
1
BAB III
KESIMPULAN
1
DAFTAR PUSTAKA