Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Perpajakan

1. A. Apa definisi manajemen perpajakan


b. apa saja fungsi-fungsi manajemen?
c. apa pengertian revaluasi asset tetap?
d. mengapa beberapa perusahaan perlu melakukan revaluasi asset tetap?
e. sebutkan upaya apa yang bisa dilakukan oleh WP apabila ada sengketa pajak?

Jawaban:

a. Manajemen perpajakan dapat didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan sumber daya untuk melakukan
pembayarn pajak terutang secara efektif dan efesien.
b. Proses manajemen menurut griffin di istilahkan oleh Robbins & Coulter dengan sebutan
fungsi manajemen:
 Planning & decision making > membuat tujuan, menetapkan strategi dan
mengembangkan rencana untuk mengordinasikan kegiatan-kegiatan
 Orginizing > menentukan apa saja yang perlu dilakukan, bagaimana melakukannya
dan siapa yang harus melakukannya
 Leading > memotivasi, mengarahkan, dan melakukan kegiatan apapun yang
berhubungan dengan interaksi sesame manusia
 Controlling > memonitor aktivitas untuk meyakinkan bahwa aktivitas tersebut
mencapai tujuan sesuai rencana
c. Revaluasi asset tetap adalah penilaian Kembali asset tetap perusahaa. Hal ini dilakukan
akibat adanya kenaikan nilai asset tetap di pasaran atau karena rendahnya nilai asset tetap
dalam laporan keuangan perusahaan.
d. Agar perusahaan dapat melakukan perhitungan penghasilan dan biaya secara lebih wajar.
Dengan begitu, hasil revaluasi asset bisa mencerminkan nilai dan kemampuan perusahaan
yang sebenarnya.
e. Keberatan, banding, gugatan, peninjauan Kembali.

2. Jawab kasus berikut berdasarkan pertanyaan disetiap kasus (amsusikan tahun 2021)
a. PT ABC, memiliki API tahun 2021 mengimpor barang dari USA dengan CIF US $400.000,-
(exchange rate $1 = RP 14,000) bea masuk 2% of CIF, Bea masuk tambahan 1% of CIF.
(1) Apa itu CIF? Dan berapa nilai impor pada kasus diatas?
(2) Berapa besarnya PPh Pasal 22 Impor yang harus dipungut Bea Cukai?
(3) Apa maksud PPh Pasal 22 impor tsb pada jawaban no (2) dapat dikreditkan oleh PT ABC?
b. Ada 3 pertanyaan terkait dengan SPT tahunan dibawah ini!
(1) Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis formulir SPT tahunan PPh?
(2) Formulir SPT tahunan jenis apa yang harus diisi dan disampaikan oleh WP Badan?
(3) Kapan batas waktu penyampaian SPT PPh Tahunan WP Badan tahun 2017?

Jawaban :

a. (1) import value = 400.000 x 14.000 + 3% x CIF = Rp 5.600.000.000 + 168.000.000 = Rp


5.768.000.000

(2) PPh Pasal 22 = Nilai Impor x Tarif API

Rp 5,768,000,000 x 2,50% = Rp 144,200,000


(4) PPh yang dibayar atau dipungut pihak lain dalam tahunan pajak berjalan, dapat di kreditkan
artinya dapat digunakan untuk mengurangi PPh terutang tahun pajak yang bersangkutan
setelah 3 tahun pajak berakhir dalam pengisian SPT PPh tahunan
b. (1)
 Formulir SPT tahunan 1770 > merupakan formulir yang digunakan WP OP dengan status
sebagai pemilik bisnis dan pekerja yang memiliki keahlian tertentu atau pekerja lepas
 Formulir SPT tahunan 1770 S > merupakan formulir yang digunakan oleh WP yang
memperoleh penghasilan >RP 60 jt per tahun
 Formulir SPT tahunan 1770 SS (sambel sambel) > merupakan formulir yang digunakan
oleh WP dengan penghasilan <= Rp 60 jt pertahun

(2) formulir SPT tahunan 1771 > merupakan formulir berisi 6 lampiran yang digunakan WP badan
untuk memberitahukan penghasilan, biaya dan perhitungan PPh terutang dalam kurun waktu 1
tahun Pajak

(3) 30 april 2022 atau 4 bulan setelah tahun pajak berakhir

c. Kasus PT DE tahun 2011 memperoleh:

Pendapatan & penghasilan: Beban & biaya & rugi:

Penjualan barang Rp 240M COGS Rp 170M

Dividend Rp 2M Depresiasi & amortisasi Rp 8M

Royalty Rp 200jt beban pemasaran & adm. Umum Rp 12M

Bunga dari bank Rp 400 Jt Beban Bunga Rp 440jt

Penghasilan sewa kantor Rp 300 Jt Rugi penjualan mobil kantor Rp 160 jt

Selama tahun pajak 2021, PT DE membayar PPh sendirian rata-rata 500 jt perbulan, melalui
pihak lain yang membayar penghasilan lain, serta PT DE juga membayar karena dipungut PPh
Pasal 22 sebesar 1,6 M

1. Hitung PPh penghasilan lain (Dividend, Royalty, Bunga Bank, Penghasilan Sewa)

Dividend= tahun 2021 dikecualikan PPh

Royalty= 15% x 200jt = Rp 30,000,000

Bunga Bank= 20% x 400jt = Rp 80,000,000

Pengh. Sewa= 10% x 300 jt = Rp 30,000,000

2. Prepare SOPL according to taxation

PT DE Statement of profil or loss for the year ended 2021


Pendapatan Rp 240,000,000,000

Cogs Rp 170,000,000,000

Biaya operasional Rp 70,000,000,000

Biaya pemasaran Rp 12,000,000,000

Biaya depresiasi Rp 8,000,000,000

Biaya non operasional Rp 20,000,000,000

Rugi penjualan Rp 160,000,000

Beban bunga Rp 440,000,000

Pendapatan non professional

Dividen Rp 2,000,000,000

Royalty Rp 200,000,000

Bunga bank Rp 400,000,000

Sewa Rp 300,000,000 Rp 2,900,000,000

Laba bersih komersil Rp 52,300,000,000

PPh final

Bunga bank Rp 400,000,000

Sewa Rp 300,000,000

Pendapatan bukan objek pajak

Dividen Rp 2,000,000,000

Laba bersih fiskal Rp 49,600,000,000

3. Berapa PPh terutang dalam SPT tahunan 2021?

PPh terutang= 22% x Rp 49,6jt Rp 10,912,000,000

4. Berapa PPh pasal 29 tahun 2021

PPh pasal 29= Rp 10,912,000,000 - Rp 7,630,000,000 = Rp 3,282,000,000

Anda mungkin juga menyukai