Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

TUGAS PENDAHULUAN PERCOBAAN V


“PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK DAN PENGECATAN GRAM”

OLEH

NAMA : NANDA MARMAWATI


NIM : 183145201083
KELAS : B-2020
KELOMPOK : 5

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2021
1. Definisi Pewarnaan Gram (2 literatur)

Jawab :

Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris


untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu gram
positif dan gram negative, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka. Tujuan dari pewarnaan Gram adalah untuk mengidentifikasi
mikroba. Prinsip pewarnaan Gram adalah dinding sel bakteri gram positif
terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal menjadikan afinitasnya tinggi
terhadap kristal violet dan iod membentuk senyawa sukar larut dalam
alkohol, sehingga tetap memegang kuat zat utama (berwarna ung). Metode
tersebut diberi nama berdasarkan penemunya ilmuwan Denmark, Hans
Christian Gram (1853 - 1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada
tahun 1884 untuk membedakan antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella
pneumonia (Karmana, 2008).
Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram
pada tahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi
atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut
ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak
bias dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel
seperti Mycoplasma sp. (Tryana, S.Y, 2008).
Pustaka :
Karmana. 2008. Biologi. PT. Grafindo Media Pratama : Jakarta.
Tryana, Shofyatul Yumna,. 2008. Pengecatan Gram. UII : Yogyakarta

2. Jelaskan perbedaan bakteri graam positif dan bakteri gram negative


(1 literatur)
Jawab :
Bakteri dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik
pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu.
Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang
positif berwarna merah (Jawetz, 2005).
Pustaka :
Jawetz, E., J.L. Melnick, & E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran.
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.

3. Sebutkan 10 bakteri gram positif dan bakteri gram negative (1


literatur)
Jawab :
a. Gram Positif
• Staphylococcus
• Streptococcus
• Enterococcus
• Listeria
• Bacillus
• Clostridium
• Mycobacterium
• Propionibacterium
• Mycoplasma
b. Gram Negatif
• Salmonella
• Escherichia
• Shigella
• Neisseria
• Bordetella
• Legionella
• Pseudomonas
• Vibrio
• Campylobacter
• Helicobacter
• Haemophilus
• Treponema
4. Jelaskan Hasil Pewarnaan Gram Bakteri Gram positif & negative (2
literatur)
Jawab :
Berhasil tidaknya suatu pewarnaan sangat ditentukan oleh waktu
pemberiaan warna dan umur biakan yang diwarnai (umur biakan yang baik
adalah 24 jam). Umumnya zat warna yang digunakan adalah garam-garam
yang dibangun oleh ion-ion yang bermuatan positif dan negative dimana
salah satu ion tersebut berwarna. Zat warna dikelompokkan menjadi 2, yaitu
zat pewarna yang bersifat asam dan basa. Jika ion yang mengandung warna
adalah ion positif maka zat warna tersebut disebut pewarna basa. Dan bila
ion yang mengandung warna adalah ion negative maka zat warna tersebut
disebut pewarna negative (Hadiutomo, 1990).
Indikasi pewarnaannya yaitu bakteri gram positif akan berwarna
violet dan bakteri gram negative akan berwarna merah. Dicatat dan difoto
bentuk dari sel bakteri tersebut apakah bulat (coccus), batang (basil),
maupun bergelombang (spiral).
.
Pustaka :
Hadiutomo,. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Sri Nurhidayati, Faturrahman, Mursal Ghazali. 2015. “Deteksi Bakteri
Patogen Yang Berasosiasi Dengan Kappaphycus Alvarezii (Doty)
Bergejala Penyakit Ice-Ice”. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Mataram :
Mataram.

5. Jelaskan struktur bakteri Escherichia coli dan bakteri Staphylococcus


aureus (2 literatur)
Jawab :
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk
bulat berdiameter 0,7-1,2 µm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang
tidak teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk
spora, dan tidak bergerak (Gambar 2.1). Bakteri ini tumbuh pada suhu
optimum 37 ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-
25 ºC). Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning
keemasan, berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90%
isolat klinik menghasilkan S. aureus yang mempunyai kapsul polisakarida
atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri (Jawetz et al., 1995
; Novick et al., 2000)
Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal
hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat.
Nama bakteri ini diambil dari nama seorang bacteriologist yang berasal dari
Germani yaitu Theodor Von Escherich, yang berhasil melakukan isolasi
bakteri ini pertamakali pada tahun 1885. Dr. Escherich juga berhasil
membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada infant
adalah disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (Jawetz et al., 1995).
Pustaka :
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan
L.N. Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih
bahasa : Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Fischetti, A.V., R.P. Novick, J.J. Ferreti, D.A. Portnoy, and J.I. Rood. 2000.
Gram Positif. Washington DC: ASM Press.

Anda mungkin juga menyukai