MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Konflik Sosial yang selanjutnya disebut Konflik adalah
perseteruan dan/atau benturan fisik dengan
kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau
lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan
berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan
dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu
stabilitas nasional dan menghambat pembangunan
nasional.
2. Penanganan Konflik adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara sistematis dan terencana dalam
situasi dan peristiwa baik sebelum, pada saat,
maupun sesudah terjadi konflik yang mencakup
pencegahan konflik, penghentian konflik, dan
pemulihan pascakonflik.
3. Pencegahan Konflik adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dengan
peningkatan kapasitas kelembagaan dan sistem
peringatan dini.
4. Penghentian Konflik adalah serangkaian kegiatan
untuk mengakhiri kekerasan, menyelamatkan korban,
membatasi perluasan dan eskalasi Konflik, serta
mencegah bertambahnya jumlah korban dan kerugian
harta benda.
5. Pemulihan Pascakonflik adalah serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan keadaan dan memperbaiki
hubungan yang tidak harmonis dalam masyarakat
akibat konflik melalui kegiatan rekonsiliasi,
rehabilitasi, dan rekonstruksi.
6. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Daerah Istimewa Yogyakarta.
7. Penanggung Jawab adalah instansi yang menjadi
penanggung jawab kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik
Sosial Tahun 2020.
Pasal 2
Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun
2020 ini disusun sebagai pedoman dalam koordinasi
pelaksanaan Pencegahan Konflik, Penghentian Konflik,
dan Pemulihan Pascakonflik di Daerah Istimewa
Yogyakarta pada tahun 2020.
Pasal 3
Rincian Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial
Tahun 2020 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 4
(1) Penanggung Jawab melakukan koordinasi dengan
instansi terkait dalam pelaksanaan Rencana Aksi
Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2020.
(2) Penanggung Jawab menyampaikan laporan
pelaksanaan Rencana Aksi Terpadu Penanganan
Konflik Sosial Tahun 2020 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada Badan sebagai Sekretariat Tim
Terpadu Penanganan Konflik Sosial.
(3) Dalam hal terdapat Rencana Aksi Terpadu
Penanganan Konflik Sosial Tahun 2020 yang belum
atau tidak dilaksanakan sesuai dengan target yang
telah ditetapkan, Penanggung Jawab wajib
menyampaikan surat keterangan yang ditandatangani
oleh Kepala instansi penanggung jawab dan dicap
basah.
(4) Format surat keterangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tercantum dalam Lampiran huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Pasal 5
Badan sebagai Sekretariat Tim Terpadu Penanganan
Konflik Sosial melaporkan Rencana Aksi Terpadu
Penanganan Konflik Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2020 kepada Menteri Dalam Negeri setiap 4 (empat)
bulan sekali.
Pasal 6
(1) Badan melaksanakan evaluasi pelaksanaan Rencana
Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2020
paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa:
a. koordinasi; dan/atau
b. rapat kerja.
Pasal 7
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 1 April 2020
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd.
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 1 April 2020
SEKRETARIS DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd.
ttd.
Peningkatan Badan Biro Tata Meningkatnya TARGET: TARGET B – 04: 30 Kegiatan dapat
Pendidikan Kesbangpol Pemerintahan, pemahaman Terlaksananya Terlaksananya pendidikan politik bagi berupa:
Politik dalam Komisi masyarakat akan Pendidikan Politik masyarakat (disabilitas, perempuan, pemilih a. Aktifitas
rangka Pemilihan arti penting bagi masyarakat pemula, ormas) minimal 1 kali. pertemuan;
Sosialisasi Umum (KPU), penyelenggara (disabilitas,
b. Dialog melalui
Penyelenggaraan Badan Pilkada serta perempuan,
media massa;
Pilkada Pengawas meningkatnya pemilih pemula, TARGET B – 08: 65 c. Kegiatan
Pemilu partisipasi politik ormas) sebanyak
(RA : 06) Terlaksananya pendidikan politik bagi lapangan;
(BAWASLU) masyarakat dalam minimal 3 kali.
masyarakat (disabilitas, perempuan, pemilih dan/atau
pelaksanaan
pemula, ormas) minimal 1 kali. d. Penyusunan
Pilkada.
dan/atau
TARGET B – 12: 100 penerbitan
Terlaksananya pendidikan politik bagi dokumen.
masyarakat (disabilitas, perempuan, pemilih
pemula, ormas) minimal 1 kali.
Pemantauan dan Badan KOREM Terlaksananya TARGET: TARGET B04: 40 Kegiatan dapat
pengamanan Kesbangpol, 072/Pmk, tahapan Pilkada Terlaksananya pemantauan dan berupa:
Terlaksananya
pelaksanaan POLDA BINDA, Tahun 2020 dengan pengamanan tahapan Pilkada Tahun 2020
pemantauan dan a. Aktifitas
Pilkada KEJATI, tertib, aman dan (sebelum Pilkada) minimal 3 kali di 3
pengamanan pertemuan;
Kanwil lancar. Kabupaten.
(RA : 07) sebelum, pada saat b. Dialog melalui
Kemenkum-
dan pasca Pilkada media massa;
ham, Biro Tata TARGET B08: 70
Tahun 2020 c. Kegiatan
Pemerintahan,
minimal 15 kali di Terlaksananya pemantauan dan lapangan;
Sat Pol PP,
5 Kabupaten/ pengamanan tahapan Pilkada Tahun 2020 dan/atau
Komisi
Kota. (sebelum Pilkada) minimal 3 kali di 3 d. Penyusunan
Pemilihan
Kabupaten dan/atau
Umum (KPU),
PENANG- UKURAN KEBERHASILAN %
INSTANSI KRITERIA UKURAN
RENCANA AKSI GUNG CAPAIAN KETERANGAN
TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN B04, B08, B12
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Badan penerbitan
TARGET B12: 100
Pengawas dokumen.
Pemilu Terlaksananya pemantauan dan
(BAWASLU) pengamanan tahapan Pilkada Tahun 2020
(sebelum, saat dan pasca Pilkada) minimal 3
kali di 3 Kabupaten
Deteksi dini dan Dinas KOREM Terdeteksinya TARGET: TARGET B - 04: 30 Kegiatan dapat
cegah dini Nakertrans, 072/Pmk, potensi kerawanan berupa:
1. Terlaksananya Terlaksananya koordinasi peringatan Hari
potensi POLDA, BINDA, Biro konflik buruh di
koordinasi Buruh minimal 1 kali dan terdeteksinya a. Aktifitas
kerawanan Badan Administrasi Kabupaten/Kota,
peringatan Hari potensi kerawanan dalam peringatan Hari pertemuan;
konflik buruh Kesbangpol Perekonomian terbangunnya
Buruh minimal Buruh.
dan SDA, sinergitas Tripartit b. Dialog melalui
(RA : 08) 1 kali dan
Dinas dalam penentuan media massa;
terdeteksinya TARGET B - 08: 65
Perindag, Tunjangan Hari
potensi c. Kegiatan
Dinas Raya (THR) dan 1. Terlaksananya pemantauan peringatan
kerawanan lapangan;
Pariwisata, Upah Minimum Hari Buruh.
dalam dan/atau
Dinas Provinsi dan Upah 2. Terlaksananya pemantauan pemberian
peringatan Hari
Kelautan dan Minimum Tunjangan Hari Raya (THR) ke d. Penyusunan
Buruh.
Perikanan, Kabupaten/Kota Perusahaan minimal 5 kali di 5 dan/atau
2. Terlaksananya
Dinas (UMP/UMK), serta Kabupaten/Kota di DIY penerbitan
pemantauan
Pertanian, ditetapkannya Upah dokumen.
aksi Hari Buruh
Dinas Minimum Provinsi TARGET B - 12: 100
dan aksi
Perhubungan, dan Upah Minimum
kelompok 1. Terlaksananya tahapan penyusunan
Dinas Kabupaten/Kota
buruh/serikat Peraturan Gubernur tentang Penetapan
Koperasi dan (UMP/UMK) Tahun
pekerja dalam Upah Minimum Provinsi dan Upah
UKM 2021
penetapan Minimum Kabupaten/Kota tahun 2021
Upah Minimum minimal 1 kali.
Provinsi dan 2. Ditetapkannya Keputusan Gubernur
Upah Minimum
PENANG- UKURAN KEBERHASILAN %
INSTANSI KRITERIA UKURAN
RENCANA AKSI GUNG CAPAIAN KETERANGAN
TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN B04, B08, B12
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Kabupaten/ tentang Penetapan Upah Minimum
Kota. Provinsi dan Upah Minimum
3. Terlaksananya Kabupaten/Kota Tahun 2021.
Pemantauan 3. Terlaksananya pemantauan aksi
Pemberian kelompok buruh/serikat pekerja dalam
Tunjangan Hari penetapan Upah Minimum Provinsi dan
Raya (THR) ke Upah Minimum Kabupaten/ Kota
Perusahaan
minimal 5 kali.
4. Terlaksananya
Penetapan
Upah Minimum
Provinsi dan
Upah Minimum
Kabupaten/
Kota
(UMP/UMK)
Tahun 2021.
Peningkatan Dinas PUP Sat Pol PP DIY, Terlaksananya TARGET: TARGET B - 04: 30 Kegiatan dapat
pengawasan ESDM BPBD pengawasan berupa:
1. Terkendalinya Terlaksananya pendataan jumlah dan luas
terhadap wilayah pemanfaatan dan
jumlah dan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). a. Aktifitas
pertambangan pelaksanaan Izin
luas Izin Usaha pertemuan;
Usaha
(RA : 09) Pertambangan TARGET B - 08: 65
Pertambangan (IUP) b. Dialog
(IUP).
Terlaksananya pemberian sanksi dan melalui
2. Terbitnya pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) media massa;
sanksi yang terbuki tidak melaksanakan kegiatan
c. Kegiatan
administrasi pertambangan sesuai peraturan
lapangan;
dan perundangan yang berlaku.
PENANG- UKURAN KEBERHASILAN %
INSTANSI KRITERIA UKURAN
RENCANA AKSI GUNG CAPAIAN KETERANGAN
TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN B04, B08, B12
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
rekomendasi dan/atau
TARGET B - 12: 100
pencabutan Izin
d. Penyusunan
Usaha Terlaksananya monitoring dan evaluasi
dan/atau
Perusahaan terkait pemberian sanksi dan pencabutan
penerbitan
(IUP) yang tidak Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang terbukti
dokumen.
melaksanakan tidak melaksanakan kegiatan pertambangan
kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-
pertambangan undangan.
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan.
Deteksi dini dan Badan POLDA, Terlaksananya TARGET: TARGET B - 04: 25 Kegiatan dapat
cegah dini Kesbangpol, KOREM 072/ deteksi dini dan berupa:
1. Terbentuknya 1. Terbentuknya Tim Kewaspadaan Dini
potensi konflik BINDA Pmk, KEJATI, cegah dini potensi
Tim Pemerintah Daerah a. Aktifitas
sosial melalui Sat Pol PP, konflik sosial
Kewaspadaan 2. Terlaksananya Rapat Koordinasi pertemuan;
Koordinasi Tim Tim melalui Tim
Dini Pemerintah KOMINDA minimal 2 kali. b. Dialog
Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Dini
Daerah 3. Tersedianya laporan hasil deteksi dini melalui
Dini Pemerintah Dini Pemerintah Daerah
2. Terlaksananya dan cegah dini potensi konflik sosial media massa;
Daerah dan Pemerintah dan KOMINDA
Rapat minimal 2 laporan. c. Kegiatan
Komite Intelijen Daerah, FKDM
Koordinasi lapangan;
Daerah
KOMINDA TARGET B - 08: 75 dan/atau
(KOMINDA)
minimal 6 kali. d. Penyusunan
1. Terlaksananya Rapat Koordinasi
(RA : 12) 3. Tersedianya dan/atau
KOMINDA minimal 2 kali.
laporan hasil penerbitan
deteksi dini dan dokumen.
cegah dini 2. Tersedianya laporan hasil deteksi dini
potensi konflik dan cegah dini potensi konflik sosial
sosial minimal minimal 2 laporan.
6 laporan.
TARGET B - 12: 100
1. Terlaksananya Rapat Koordinasi
KOMINDA minimal 2 kali.
2. Tersedianya laporan hasil deteksi dini
dan cegah dini potensi konflik sosial
minimal 2 laporan.
PENANG- UKURAN KEBERHASILAN %
INSTANSI KRITERIA UKURAN
RENCANA AKSI GUNG CAPAIAN KETERANGAN
TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN B04, B08, B12
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
Penguatan nilai- Badan POLDA, Meningkatnya 1. Terlaksananya TARGET B - 04: 30 Kegiatan dapat
nilai kearifan Kesbangpol KOREM partisipasi Sosialisasi berupa:
1. Terlaksananya Sosialisasi Peraturan
lokal dalam 072/Pmk, Sat masyarakat dalam Peraturan
Gubernur tentang Jaga Warga minimal 1 a. Aktifitas
rangka Pol PP deteksi dini dan Gubernur
kali. pertemuan;
penanganan cegah dini potensi tentang Jaga
2. Terlaksananya Bimbingan Teknis bagi b. Dialog
konflik melalui konflik Warga minimal
Pengurus Jaga Warga minimal 1 kali. melalui
JAGA WARGA 3 kali.
media massa;
2. Terlaksananya
(RA : 13) c. Kegiatan
Bimbingan
TARGET B - 08: 60 lapangan;
Teknis bagi
dan/atau
Pengurus Jaga 1. Terlaksananya Sosialisasi Peraturan
d. Penyusunan
Warga minimal Gubernur tentang Jaga Warga minimal 1 dan/atau
3 kali kali. penerbitan
3. Terlaksananya 2. Terlaksananya Bimbingan Teknis bagi dokumen.
Pendampingan Pengurus Jaga Warga minimal 1 kali.
Jaga Warga 3. Terlaksananya Pendampingan Jaga
minimal 10 kali Warga minimal 5 kali di 5 Kabupaten/
di 5 Kota se DIY
Kabupaten/
Kota se DIY TARGET B - 12: 100
1. Terlaksananya Sosialisasi Peraturan
Gubernur tentang Jaga Warga minimal 1
kali.
2. Terlaksananya Bimbingan Teknis bagi
Pengurus Jaga Warga minimal 1 kali.
3. Terlaksananya Pendampingan Jaga
Warga minimal 5 kali di 5 Kabupaten/
Kota se DIY
PENANG- UKURAN KEBERHASILAN %
INSTANSI KRITERIA UKURAN
RENCANA AKSI GUNG CAPAIAN KETERANGAN
TERKAIT KEBERHASILAN KEBERHASILAN B04, B08, B12
JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8
KOP INSTANSI/LEMBAGA
SURAT KETERANGAN
Nomor : 01/(Periode pelaporan : 04/08/12)/bulan pembuatan surat/Instansi/2020
Dasar :
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2015
tentang Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Konflik Sosial;
4. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 107 Tahun 2015
tentang Penanganan Konflik Sosial.
Menerangkan :
Namun demikian terhadap potensi konflik sosial yang berlatar belakang……. (diisi
latar belakang konflik sosial sesuai dengan kewenangan instansi) antar kelompok
masyarakat sudah dilaksanakan koordinasi antar instansi dan pihak terkait untuk
dilakukan pencegahan, penanganan, dan mediasi agar tidak berkembang menjadi
konflik sosial guna menjaga stabilitas dan kondusivitas wilayah DIY (laporan
terlampir).
Yogyakarta, ……………….
Kepala
………………………………
________________________
NIP/NRP : ……………………..
2. SURAT KETERANGAN BELUM TERLAKSANANYA RENCANA AKSI
KOP INSTANSI/LEMBAGA
SURAT KETERANGAN
Nomor : 02/(Periode pelaporan : 04/08/12)/bulan pembuatan surat/Instansi/2020
Dasar :
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2015
tentang Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Konflik Sosial;
4. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 107 Tahun 2015
tentang Penanganan Konflik Sosial.
Menerangkan :
Yogyakarta, ……………….
Kepala
………………………………
________________________
NIP/NRP : ……………………..
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd.
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
HAMENGKU BUWONO X
ttd.