Anda di halaman 1dari 1

1.

1 Latar Belakang

Setelah diakuinya adanya hubungan antara mikroorganisme dengan penyakit,


mikrobiologis medik memulai untuk melakukan penelitian untuk menemukan bahan yang
dapat membunuh mikroorganisme patogen, tanpa memberikan efek samping terhadap
manusia ataupun hewan penderita.
Untuk terapi penyakit yang menggunakan bahan kimia disebut kemoterapi. Batasan
tersebut juga berlaku untuk bahan kimia yang dipakai untuk terapi keganasan (cancer).
Kemoterapi dari bahan kimia, yang dibuat di laboratorium disebut obat sintetik (synthetic
drugs). Bahan kimia yang diproduksi secara alami oleh bakteri atau jamur disebut antibiotik.
Keberhasilan kemoterapi diukur berdasar pada efek terhadap mikroorganisme, dengan efek
sekecil mungkin terhadap hospesnya.
Paul Ehrlich, dokter dan peneliti dari Jerman, bekerja di bidang hematologi, imunologi
dan kemoterapi antimikrobial. Ehrlich adalah penemu pertama teknik pewarnaan Gram untuk
bakteri, kemudian mengembangkannya untuk mewarnai jaringan yang dapat membedakan
sel-sel darah sehingga dapat dipergunakan untuk diagnosa sejumlah penyakit darah. Ehrlich
juga melakukan penelician untuk menemukan obat yang dapat menghancurkan patogen tanpa
menimbulkan bahaya pada hospes yang terinfeksi. Pada tahun 1910, setelah melakukan uji
ratusan bahan, Ehrlich menemukan kemoterapi yang disebut salvarsan (arsfenamin), suatu
derivat arsenik yang dapat untuk mengobati sifilis. Nama salvarsan diambil dari kata
salvation (menyelamatkan/ menyembuhkan) dari sifilis dan mengandung arsenik. Konsep
kemoterapi Ehrlich dikenal dengan "magic bullet."
Tahun 1908, Ehrlich memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang fisiologi medik
karena kontribusinya dalam bidang imunologi.
Di akhir tahun 1930 para peneliti mengembangkan beberapa obat sintetik yang dapat
membunuh mikroorganisme, sebagian besar berasal dari bahan pewarna. Sulfonamid juga
ditemukan pada tahun 1930.
Kemoterapi adalah obat anti-kanker yang dapat diberikan melalui intavena atau oral.
Obat anti-kanker ini akan membunuh sel kanker yang menyebar dalam tubuh (Handayani,
Suharmiati, & Ayuningtya, 2012).
1.2 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi Kemoterapi
2. Agar mahasiswa mengetahui cara kerja Kemoterapi
3. Agar mahasiswa mengetahui Klasifikasi Kemoterapi

1.3Manfaat
1. Dapat memahami definisi kemiterapi
2. Dapat memahami cara kerja kemoterapi
3. Dapat memahami klasifikasi kemiterapi

Anda mungkin juga menyukai