1 Pendahuluan
Sistem transportasi barang merupakan kontributor utama bagi semangat lokal dan ekonomi
daerah. Namun, terlepas dari pentingnya, fungsi sistem masih kurang dipahami. Untuk sebagian besar,
ini adalah hasil dari kerumitan dan tantangan mengumpulkan data untuk mengkarakterisasinya.
Beberapa elemen yang membuat pengiriman sistem yang kompleks seperti itu adalah
banyaknya agen yang berpartisipasi, berbagai moda transportasi dan wilayah geografis, dan berbagai
tindakan yang digunakan untuk menentukan dan mengukur pengiriman. Beberapa faktor ini merupakan
akar dari perbedaan antara sistem angkutan barang dan sistem transportasi penumpang.
Perbedaan tersebut antara lain, pengiriman sepenuhnya pasif dan memerlukan intervensi agen
untuk melakukan pemuatan dan kegiatan bongkar muat; ada berbagai macam komoditas yang diangkut;
keputusan tentang mode, rute, dan waktu pengiriman dibuat oleh yang berbeda agen dan, ada
perbedaan besar antara permintaan pengiriman dan pengiriman lalu lintas yang mengangkutnya.
Bab ini memberikan gambaran tentang aspek kritis dari pemodelan permintaan angkutan, yang terkait
dengan estimasi pembangkitan angkutan (FG) (jumlah kargo yang dihasilkan) dan generasi perjalanan
barang (FTG) (jumlah kendaraan barang perjalanan yang dihasilkan) yang diperlukan untuk mengangkut
barang yang dihasilkan.
Ada sejumlah publikasi yang membahas model FTG, sebagian besar menggunakan tingkat perjalanan
konstan dan model kuadrat terkecil. Brogan (1980) mengidentifikasi kebijakan penggunaan lahan
sebagai strategi stratifikasi yang paling efektif untuk meningkatkan FTG model. Bartlett & Newton (1982)
memperkirakan model regresi untuk FTG menggunakan total pekerjaan, area situs, luas lantai kotor dan
pekerjaan non-kantor sebagai pekerjaan mandiri variabel. Dan masih banyak pembahasan-pembahasan
para ahli mengenai FTG.
3.2.2 Model FG
Teknik yang berbeda telah digunakan untuk pemodelan FG. Novak, Hogdon, Guo, & Aultman-
Hall (2007) menggunakan OLS untuk mengembangkan model FP untuk Amerika Serikat. Mereka
menganalisis teknik transformasi variabel yang berbeda dan implikasi dari regresi spasial untuk FP.
Waliszewski, Ahanotu, & Fischer (2004) menggunakan tingkat pertumbuhan spesifik jenis komoditas
untuk memperkirakan FP dan FA di tingkat zona. Output input dan model keseimbangan umum yang
dapat dihitung spasial (SCGE) adalah berulang digunakan untuk memperkirakan FP dan FA di tingkat
zona
Untuk model tertentu yang digunakan di negara-negara Eropa, lihat SMILE dan Model RAEM
(Belanda) yang memperkirakan FP dan FA dengan menghubungkan produksi dan konsumsi dalam rantai
produk; model masukan keluaran, model SCGE CGEurope, model SCGE PINGO (Norwegia) dan model
angkutan ekonomi regional terpadu dari Amerika Serikat Kingdom (Kebijakan & Penelitian WSP, 2005).
Holguı´n-Veras dkk. (2012a) dikompilasi model FG/FTG dilaporkan dalam literatur dalam database
relasional yang tersedia di Holguı´n-Veras et al. (2012b).