Anda di halaman 1dari 3

Terima kasih saya sampaikan kepada pembawa acara atas waktu yang

diberikan kepada saya.

“Om Swastyastu”

Yang terhormat Perbekel Desa Dawan Kaler


Yang saya hormati dewan juri Lomba Pidato Bulan Bung Karno Desa Dawan
Kaler
Peserta Lomba Pidato serta hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang


Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat Beliaulah
kita dapat berkumpul pada hari ini dalam rangkaian kegiatan Bulan Bung
Karno Desa Desa Dawan Kaler dalam keadaan sehat tanpa kekurangan apapun.

Hadirin sekalian yang saya hormati, pada kesempatan ini saya akan
menyampaikan pidato dengan judul "Air Sebagai Cerminan Kepemimpinan"

Indonesia adalah negara yang memiliki pulau-pulau besar. Pulau-


pulaunya terbentang luas dari Sabang hingga Merauke. Total pulau yang
dimiliki oleh Indonesia sebanyak 17.499 pulau. Total luas wilayah Indonesia
kurang lebih 7,81 juta km2. Luas sebesar ini tidak hanya terdiri dari daratan
saja. Sebagian besar wilayah di Indonesia justru terdiri dari perairan atau
lautan.

Dalam hal ini tentunya air sangat memegang peranan penting bagi
keberlangsungan hidup makhluk hidup. Air merupakan sumber kehidupan,
bagi setiap makhluk yang ada di dunia ini. Tanpa air, kehidupan mungkin
hanya sebuah angan. Menjadi sumber kehidupan, air bisa menjadi sahabat
yang baik jika kita bersikap ramah terhadapnya. Sebaliknya jika kita terus-
terusan mengotori dan mencemari air, konsekuensinya pasti kita semua tahu.
Bencana alam yang merugikan makhluk hidup pun tak akan bisa kita hindari
bila kita tidak menjaga dan melestarikan air tersebut.

Hakikat air yang berperan sebagi sumber kehidupan semua makhluk di


bumi ini ternyata bisa menjadi patokan filosofis untuk diserap sifat-sifatnya
dalam melatih jiwa-jiwa kepemimpinan yang baik. Menjalankan tugas sebagai
seorang pemimpin memang bukan hal yang mudah. Topik tentang pemimpin
teladan memang selalu menjadi bahasan yang menarik.
Saat mendengar kisah para pemimpin yang menginspirasi, ada kesan
yang begitu membekas dalam hati. Bapak Proklamator kita, Ir Soekarno adalah
seorang pemimpin yang sangat terkenal. Jasa-jasa beliau tidak akan lekang oleh
waktu. Banyak yang mengagumi, bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti
jejaknya. Namun mengingat tantangan yang harus dihadapi, banyak juga yang
merasa takut untuk memilih jalan pemimpin. Pemimpin bukan sekedar
pemegang pucuk kepemimpinan. Pemimpin bukan hanya sosok yang
memerintah anak buah. Pemimpin yang baik harus mampu mengayomi serta
membimbing orang yang dipimpinnya ke arah lebih baik.

Hadirin yang berbahagia,

Berkaitan dengan fungsi air dalam kehidupan, begitu pula halnya bagi
seorang pemimpin. Hendaknya mampu menjadikan sifat-sifat air sebagai
cerminan dalam menjalankan kepemimpinannya.

1. Mampu menampung segalanya


Air tidak pernah membeda-bedakan siapa yang datang kepadanya.
Racun, sampah hingga siapa pun boleh hadir di tempatnya. Air tidak
pernah diskriminatif. Selalu terbuka untuk menyambut siapa saja yang
ingin datang. Begitu juga seharusnya seorang pemimpin bersikap, tidak
pilih kasih hanya kepada si kaya dan acuh kepada si miskin. Lewat sifat
air, setiap pemimpin seharusnya belajar bahwa keadilan untuk semua
orang adalah nomor satu.

2. Mencari celah yang dapat dimasuki


Sifat air yang selalu mencari sisi-sisi kosong adalah hal berikutnya
yang patut ditiru oleh seorang pemimpin. Air paham betul bahwa berdiam
di satu tempat bukanlah hal yang menyenangkan. Air selalu bergerak
mencari sesuatu yang baru. Begitu juga seorang pemimpin sebaiknya
bertindak. Seorang pemimpin seharusnya adalah mereka yang pandai
mencari cara baru ketika cara lama mandek. Visioner melihat ke depan dan
tidak pernah menyerah dengan keadaan.

3. Mengalir ke bawah
Selalu mengalir ke bawah. Air adalah sebuah cerminan yang harus
diresapi oleh setiap pemimpin. Air tidak pernah mengalir ke atas. Selalu
mencari lokasi-lokasi terbawah di dunia ini.Menjadi pemimpin juga harus
seperti itu. Jangan terlalu terlena dengan jabatan ketika masih banyak
orang lain yang tidak lebih beruntung membutuhkan uluran tangan dan
bantuan. Pemimpin harus bisa turun ke bawah dan merawat mereka
semua serta menjaganya.

4. Menjadi kuat secara perlahan


Jangan sembrono dan terburu-buru ketika menjadi pemimpin.
Lihatlah kesabaran sifar air yang menjadi kuat dengan sebuah kesabaran.
Batu sekeras apa pun pasti akan bolong dengan tetesan perlahan dari air.
Tapi ingat, kuncinya adalah sabar dan proses. Jadilah pemimpin yang
menghargai sebuah proses dan menjadi kuat seiring proses tersebut.

5. Menjadi penyegar, pemadam dan penenang


Ketika haus dan panas melanda diri. Air bisa menjadi solusi
masalah tersebut. Dengan minum, haus akan hilang. Ketika panas,
basuhlah dirimu dengan air, maka hilanglah rasa panas. Air bisa menjadi
obat penyegar, pemadam dan penenang dari berbagai api yang ada di
kehidupan. Jadilah pemimpin seperti itu. Mampu membawa ketenangan
bagi orang lain dan memberikan kesegaran dalam berbagai aspek yang bisa
meningkatkan semangat orang lain. Air adalah sumber kehidupan. Jadilah
pemimpin yang tidak egois dan berikanlah kebermanfaatan untuk
kehidupan orang banyak.

Hadirin yang saya hormati,


Peranan air amatlah penting bagi kelangsungan makhluk hidup.
Sifat air juga bisa kita refleksikan dalam ajaran kepemimpinan. Maka
sebagai seorang pemimpin sangat diharapkan mampu menerapkan sifat air
dalam menjalankan kepemimpinannya. Air yang mengalir sesuai arus, dan
mampu mengisi ruang-ruang kosong pada tiap-tiap celah akan menjadi
penyejuk dan pemberi rasa damai. Demikian pula, seorang pemimpin yang
baik harus mampu mengayomi dan memberikan bimbingan serta
memberikan rasa nyaman terhadap orang yang dipimpinnya. Sehingga apa
yang akan menjadi visi dan misinya mampu tercapai dan berguna baik
orang lain.

Hadirin yang berbahagia


Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada perkataan
saya yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian, saya mohon maaf
sebesar-besarnya. Akhir kata saya akhiri dengan Parama Santih

Om Santih, Santih, Santih Om

Anda mungkin juga menyukai