Anda di halaman 1dari 3

Mandibular anestesi adalah teknik injeksi nomor dua yang paling sering digunakan

dalam kedokteran gigi setelah infiltrasi dan merupakan teknik injeksi yang paling
penting digunakan dalam kedokteran gigi.
Area yang teranestesi:
1. Gigi pada region mandibular
2. Badan mandibula (bagian inferior pada ramus)
3. Buccal mucoperiosteum (membran mukosa anterior sampai foramen mental,
saraf mental)
4. ⅔ anterior lidah dan lantai rongga mulut (saraf lingual)
5. Jaringan lunak lidah dan periosteum (saraf lingual)
Indikasi:
1. Perawatan pada lebih dari satu gigi region mandibula
2. Apabila anestesi jaringan lunak bagian bukal dibutuhkan (anterior foramen
mental)
3. Apabila anestesi jaringan lunak lidah dibutuhkan
Kontraindikasi:
1. Infeksi atau inflamasi akut pada area yang akan diinjeksi (jarang)
2. Pasien yang suka menggigit bibir atau lidahnya misalnya anak kecil atau pasien
anak atau dewasa dengan cacat mental
Sebelum dilakukan perawatan, perlu dilakukan inform consent terlebih dahulu.
Inform consent adalah suatu persetujuan bebas yang diberikan oleh pasien terhadap
suatu tindakan medis setelah pasien menerima semua informasi yang penting
mengenai sifat serta konsekuensi dari tindakan medis tersebut.
Alat
Satu set alat OD steril
Neerbeken
Masker
Handscoon
Lap dada
Gelas kumur
Tisu
Deppen glass
Cotton pallete
Kain kasa steril
Tampon
spuit 2cc
elevator
tang cabut mahkota posterior
Bahan:
Larutan antiseptic Povidone iodine
Satu ampul larutan anestesi pehacaine 2% dengan adrenaline 1:80.000
Saya akan senyum dan menyapa pasien lalu saya akan memperkenalkan nama
saya dan menanyakan nama dan usia pasien, saya menjelaskan kepada pasien
perawatan yang akan dilakukan yaitu dilakukan pencabutan gigi geraham bawah
kanan oleh karena karies profunda dibagian oklusal dengan kedalaman mencapai
pulpa pada gigi 47.
Saya mempersilahkan pasien untuk duduk, pasien diposisikan tegak oklusal
rahang bawah sejajar dengan siku, posisi semisupine, instruksikan pasien untuk
membuka mulut selebar mungkin untuk mendapatkan akses penglihatan yang lebih
jelas, posisi operator pada arah jam 8 menghadap ke pasien, saya mengenakan
masker, saya mencuci tangan dengan cara WHO, dan saya menggunakan sarung
tangan atau handscoon, dan mengambil alat OD berupa 2 kaca mulut, dan sonde,
ekskavator, serta pinset masing masing 1 juga elevator dan tang. Tang yang
digunakan adalah tang mahkota molar rahang bawah.
Tahapan:
1. Saya melakukan asepsis dengan menggunakan cotton pellete yang sudah
dibasahi povidone iodine
2. Lalu saya meraba menggunakan jari telunjuk dari region premolar pada
mukobukalfold lalu bergerak ke posterior sampai terasa naik menuju linea
oblique eksterna, lalu digerakkan lagi ke arah posterior mengarah ke medial
terdapat cekungan hamolar notch, lalu gerakkan lagi sampai terasa linea
oblique interna lalu fiksasi
3. Saya memasukkan jarum dari arah kontralateral premolar tepat pada daerah
yang difiksir sampai terasa tulang, lalu mengubah arah jarum sejajar oklusal
dan telusuri ramus hingga tidak terasa tulang dan mengubah kembali arah
jarum kontralateral dan tusuk kembali hingga terasa tulang. Aspirasi, bila
tidak terdapat darah, deponirkan sebanyak 1,5 cc di nervus alveolaris
inferior lalu saya menarik setengah jarum sampai aspirasi dan deponirkan
sebanyak 0,25cc untuk nervus lingualis deponirkan juga pada bagian nervus
bukalis sebanyak 0,25cc
4. Lalu cek apakah anestesi sudah bekerja atau belum dengan pemeriksaan
subyektif menanyakan pada bagian apakah sudah terasa tebal, dengan
pemeriksaan obyektif dengan menusukkan sonde ke daerah yang telah di
anestesi apabila tidak terasa sakit dan gingiva mukosa terlihat pucat maka
pencabutan dapat dilakukan.
5. Setelah pasien teranestesi, bebaskan perlekatan gingiva gigi 47 dengan
menggunakan ekskavator
6. Gigi diungkit menggunakan elevator
7. Gigi diluksasi menggunakan tang posterior mandibular hingga keluar dari
soket
8. Kontrol perdarahan dengan melakukan depth pada soket menggunakan kassa
steril yang sudah diberi povidone iodine
9. Pijat mukosa di sekitar soket menggunakan dua jari
10.Instruksikan pasien untuk menggigit tampon
11.Memberikan instruksi paksa pencabutan
12. Pemberian medikasi

Anda mungkin juga menyukai