Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampu :

Ns. Dewi Setyawati, MNs

by :
Ai Nurhayati
Dwi Retno Nugraheni
Ida Farida S Afandi
Lisa Yusida
Siti Kodriyah
BAHAN KIMIA

Bahan kimia adalah bahan - bahan yang pembuatan, pengolahan


pengangkutan, penyimpanan dan penggunaan nya dapat menimbulkan
atau menyebabkan debu,kabut,uap,gas,serat, atau radiasi sehingga
dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan
bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan
bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlah, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat membahayakan
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup serta
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup sekitarnya.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek


keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya meminimalkan risiko
penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) terhadap sumber daya manusia Rumah
Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan
Rumah Sakit.
Limbah B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
yang mengandung B3. Untuk di Rumah Sakit, limbah medis termasuk limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).

1.Infeksius; 7.Farmasi;
2.Benda tajam; 8.Sitotoksik;
3.Patologis; 9.Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi;
4.Bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
5.Radioaktif;
6.Tabung gas atau kontainer bertekanan
Kategori B3
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 tahun 2008 tentang Tata
Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun

1. Memancarkan radiasi 7. Karsinogenik


2. Mudah meledak 8. Mutagenik
3. Mudah menyala atau terbakar 9. Teratogenik
4. Oksidator 10. Iritasi
5. Racun 11. Berbahaya bagi lingkungan
6. Korosif 12. Gas bertekanan
Sifat B3
B3 memiliki beberapa sifat diantaranya :
• Racun,
• Karsinogenik (penyebab kanker),
• Teratogenik (penyebab kecacatan pada janin selama dalam kehamilan ibu),
• Mutagenik (penyebab perubahan genetika),
• Korosif (perkaratan),
• Iritasi (menyebabkan iritasi).

Di rumah sakit, B3 dapat berupa bahan kimia, obat kanker (sitostatika), reagensia,
antiseptik dan disinfektan, limbah infeksius, bahan radioaktif, insektisida, pestisida,
pembersih, detergen, gas medis dan gas non medis.
Tujuan prosedur penanganan bahan kimia:
1. Menjadi acuan pelaksanaan teknis pengelolaan bahan kimia bagi unit kerja yang
terlibat dalam pengelolaan bahan kimia.

2. Mencegah/menekan sekecil mungkin terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan


seperti kebakaran, keracunan, peledakan, penyakit akibat kerja, tumpahan dan
ceceran dan hal-hal lain yang dapat merugikan perusahaan. karyawan,
masyarakat dan Lingkungan.

3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia atau Pekerja di bidang K3L


khususnya bagi pekerja yang langsung terlibat dalam penanganan langsung
terhadap Bahan Kimia.
Tujuan penanganan B3 di RS:

Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) di Rumah Sakit bertujuan untuk melindungi sumber daya manusia
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit dari pajanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3).
Prosedur Tindakan

Secara umum unsur pengelolaan/manajemen B3 sama dengan unsur manajemen,


adalah:
1. Perencanaan (Planing)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Actuating)
4. Pengendalian (Controlling).
Secara khusus, penatalaksanaan pencegahan bahaya kimia di rumah sakit adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Inventarisasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang di Rumah
Sakit
2. Mengawasi pelaksanakan kegiatan inventarisasi, penyimpanan, penanganan,
penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
3. Menyiapkan dan Memiliki Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data
Sheet)
4. Menyiapkan sarana keselamatan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
5. Pembuatan Pedoman dan Standar Prosedur Operasional. Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) yang Aman
6. Penanganan Keadaan Darurat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sarana Keselamatan B3
Permenkes RI Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit, sarana keselamatan B3 yang harus disiapkan yaitu:
1. Terpisah dengan bahan bukan B3 (harus disimpan pada lemari tersendiri khusus
B3)
2. Memiliki daftar atau inventarisasi B3 yang disimpan
3. Tersedia Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Pengaman (LDP)
4. Terdapat safety shower, eye washer/alternatif eyewasher
5. APD sesuai resiko bahaya
6. Spill Kit untuk menangani tumpahan B3
7. Terdapat rambu dan simbol B3 untuk menunjukkan klasifikasi B3.
SOP
1. Menetapkan dan menerapkan secara aman bagi petugas dalam penanganan,
penyimpanan, dan penggunaan bahan-bahan dan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3).
2. Menetapkan dan menerapkan cara penggunaan alat pelindung diri yang sesuai
dan prosedur yang dipersyaratkan sewaktu menggunakannya.
3. Menetapkan dan menerapkan pelabelan bahan-bahan dan limbah berbahaya
yang sesuai.
4. Menetapkan dan menerapkan persyaratan dokumentasi, termasuk surat izin,
lisensi, atau lainnya yang dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku.
5. Menetapkan mekanisme pelaporan dan penyelidikan (inventigasi) untuk tumpahan
dan paparan, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
6. Menetapkan prosedur untuk mengelola tumpahan dan paparan.
Penanganan Keadaan Darurat

1. Melakukan pelatihan dan simulasi tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
2. Menerapkan prosedur untuk mengelola tumpahan dan paparan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3).
3. Menerapkan mekanisme pelaporan dan penyelidikan (inventigasi) untuk tumpahan
dan paparan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Anda mungkin juga menyukai