Anda di halaman 1dari 21

 Materi Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Makhluk hidup (organisme) di sekitar kita memiliki ciri-ciri tertentu, yang membedakan dengan
benda tak hidup. Ciri-ciri mahluk hidup antara lain bernafas (respirasi), bergerak,
berkembangbiak (reproduksi), tumbuh, memerlukan makanan, penyesuaian (adaptasi), ekskresi,
dan peka terhadap rangsangan (iritabilitas). Mahluk hidup yang ada disekitar kita adalah
berbagai jenis hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Mahluk hidup yang ada disekitar kita dan
sangat beraneka ragam disebut komponen biotik. Disekitar kita juga terdapat makhluk tak hidup
atau benda mati  yang  disebut komponen abiotik. Contoh komponen abiotik diantaranya air,
tanah, udara, suhu, cahaya matahari, dan kelembapan udara. Komponen biotik dan komponen
abiotik saling mempengaruhi dan ketergantungan satu sama lain.  

1.  GEJALA ALAM BIOTIK


a. RESPIRASI adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses oksidasi
bahan makanan di dalam tubuh. Makhluk hidup mengambil O2 dari lingkungan
sekitarnya. Karena O2 yang diambil berasal dari lingkungan yang berbeda maka, organ-
organ respirasinya juga berbeda, misalnya :
1. Paru-paru, untuk mamalia, reptil, amphibi
2. Insang, untuk amphibi dan pisces
Organ respirasi pada tumbuhan :
1. Stomata (terletak di daun)
2. Lentisel (terletak di batang)

Ada 2 macam respirasi :


1. Respirasi Aerob
merupakan respirasi yang memerlukan oksigen
Contoh : respirasi pada manusia dengan menghirup udara
2. Respirasi Anaerob
merupakan respirasi yang tidak memerlukan oksigen
Contoh : respirasi pada ragi dalam proses fermentasi yang menghasilkan alkohol dan
energi
2. MEMERLUKAN NUTRISI
Makanan diperlukan makhluk hidup untuk :
a. menghasilkan energi untuk beraktivitas
b. mengganti sel-sel yang rusak
c. proses pertumbuhan
d. metabolisme dalam tubuh
Ada 2 macam organisme, berdasarkan kemampuannya memperoleh makanan :
1. Organisme Autotrof, merupakan organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari zat
anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh : Tumbuhan
2. Organisme Heterotrof, merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri,
tetapi memperoleh makanan dari organisme autotrof. Contoh : Manusia, Hewan
3. BERGERAK
Perbedaan gerak pada hewan dan tumbuhan dapat dilhat dari gerakannya, gerak pada hewan
bersifat aktif, mampu berpindah tempat. contoh :  Harimau berlari menangkap mangsa
sedangkan gerak pada tumbuhan bersifat pasif, tidak mampu berpindah tempat. contoh
Ujung akar yang tumbuh mencari sumber air.
4. TUMBUH dan BERKEMBANG
Dalam pertumbuhan terjadi pertambahan ukuran dan jumlah sel. Contoh :  berat 20 kg
menjadi 35 kg, tinggi badan 100 cm menjadi 150 cm
Dalam perkembangan terjadi pertambahan fungsi organ tubuh. Contoh :  tidak memiliki
bunga, sekarang memiliki bunga
5. REPRODUKSI
Merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Tujuan reproduksi
adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Makhluk hidup bereproduksi
secara :
a. Seksual / Kawin / Generatif
reproduksi yang melibatkan individu jantan dan individu betina. contoh :  ayam jantan dan
ayam betina, benangsari dan putik
b. Aseksual / Tidak Kawin / Vegetatif
reproduksi yang mampu bereproduksi dari 1 individu saja. contoh : Pohon pisang bertunas,
Amoeba membelah diri
6. IRITABILITAS
Iritabilitas adalah kemampuan makluk hidup untuk menanggapi suatu rangsangan. Contoh
daun putri malu akan menutup ketika di sentuh
7. EKSKRESI
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme, agar tidak meracuni tubuh. Organ
ekskresi pada manusia :
- Paru-paru --> CO2 dan uap air
- Ginjal --> Urine
- Kulit --> Keringat
- Hati --> Empedu
8. ADAPTASI
ADAPTASI adalah kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Contoh :
- bentuk kaki burung petengger yang berbeda dengan bentuk kaki burung pencakar
- Lumba-lumba muncul ke permukaan air untuk mengambil Oksigen

GEJALA ALAM ABIOTIK


Adalah gejala yang dialami oleh komponen abiotik. Contoh gejala alam abiotik antara lain:
rotasi bumi dan peristiwa siang &malam, pelangi, tsunami, gempa bumi dsb.
 KERAGAMAN PADA SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN
Semua tubuh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel merupakan unit satuan terkecil dari tubuh
makhluk hidup. Pada organisme uniseluler sebuah sel merupakan satu individu. Jadi segala
aktivitasnya dilakukan dengan satu sel itu, misalnya respirasi, mencerna makanan, dan
berkembang biak. Pada organisme multiseluler, sel-sel saling bekerja sama membentuk jaringan.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk yang sama dan mempunyai fungsi yang
sama, misalnya jaringan epidermis merupakan lapisan sel-sel yang terletak paling luar. Jaringan
saling bekerja sama membentuk organ. Beberapa organ kemudian bersatu membentuk sistem
organ. Tubuh organisme tersusun atas beberapa sistem organ. Urutan organisasi dari sel
membentuk jaringan, jaringan membentuk organ, organ membentuk sistem organ inilah yang
disebut organisasi kehidupan.

Sel berdasarkan
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil untuk melihat harus dibantu
dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil. Istilah ini
diberikan oleh Robert Hooke, seorang ahli fisika dari Inggris pada tahun 1665.
Berdasarkan jumlah selnya, makhluk hidup ada yang tersusun oleh satu sel (uniseluler)
contohnya bakteri dan amoeba. Ada juga makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel
(multiseluler), contohnya hewan, manusia, dan tumbuhan. Setiap sel tersusun atas tiga
komponen  utama yaitu membran sel, protoplasma, dan inti sel.
1. Membran sel

Membran sel atau membran plasma merupakan batas antara bagian luar dan dalam sel, berfungsi
sebagai pengatur keluar masuknya zat dan pelindung sitoplasma. Melalui membran sel ini
berbagai zat seperti oksigen dan zat makanan masuk ke dalam sel, sedangkan zat sisa keluar dari
dalam sel.

2. Protoplasma

Protoplasma merupakan cairan sel (plasma sel) yang bersifat koloid karena partikel yang terlarut
di dalamnya berukuran 0,001 – 0,1 μm. Protoplasma dibedakan atas nukleoplasma dan
sitoplasma. Nukleoplasma adalah cairan yang ada pada inti sel, sedangkan sitoplasma berada di
antara membran sel dan membran inti.
3. Inti sel

Inti sel atau nukleus merupakan bagian terpenting yang mengatur seluruh kegiatan sel. Biasanya
bentuk inti sel oval atau bulat dan di dalamnya terdapat kromosom yang merupakan benang-
benang pembawa sifat keturunan (hereditas).
Untuk melasungkan proses kehidupannya, sel mempunyai organela sel yang terletak di
sitoplasma dan masing-masing menjalankan fungsi yang berbeda. Antara lain :
1. Mitokondria, berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel yaitu untuk menghasilkan
energi.
2. Retikulum endoplasma, merupakan sistem membran yang menghubungkan membran inti
dengan membran sel. Berfungsi untuk menyusun dan menyalurkan zat-zat ke bagian-
bagian sel. Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus
dan retikulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma kasar ditempeli oleh ribosom
sedangkan retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
3. Ribosom, ada yang menempel pada retikulum endoplasma dan ada yang bebas terdapat
pada sitoplasma. Fungsi ribosom sebagai tempat pembentukan protein.
4. Plastida, merupakan organela yang mengandung pigmen warna tertentu, biasanya hanya
terdapat pada sel tumbuhan. Plastida yang memiliki zat warna hijau atau klorofil disebut
dengan kloroplas, fungsinya untuk fotosintesis.
5. Vakuola, pada sel tumbuhan ukurannya besar, fungsinya untuk menyimpan cadangan
makanan. Pada Protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna makanan
dan vakuola kontraktil untuk yaitu mengatur konsentrasi cairan dalam sel (osmoregulasi).
6. Badan Golgi, berfungsi untuk alat sekresi protein pada lendir. Pada tumbuhan organel ini
disebut diktiosom.
7. Lisosom, berfungsi untuk mencerna bagian sel yang rusak atau zat-zat asing yang masuk
dalam sel karena organela ini berisi enzim pencernaan.
Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda.

a. Jaringan pada Tumbuhan


    Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:

1) Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini berfungsi
untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta pada kambium (ikatan
pembuluh).

2) Jaringan epidermis
Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan epidermis tersusun atas
sekumpulan sel- sel yang rapat. Seperti pada hewan, jaringan epidermis pada tumbuhan juga
terletak pada bagian terluar tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan
di bawahnya dan juga melindungi agar tumbuhan tidak kehilangan terlalu banyak air.
3) Jaringan parenkim
Jaringan parenkim merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu,
jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan. Sel- sel jaringan parenkim
juga bersifat fleksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan karena dinding selnya tipis.

4) Jaringan penyokong
Jaringan penyokong berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang,
daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan Kolenkim. Sel- sel jaringan kolenkim dindingnya mengalami penebalan. Fungsi utama
jaringan kolenkim adalah untuk menyokong bagian-bagian tumbuhan yang masih tumbuh.
Jaringan Sklerenkim. Sel- sel jaringan sklerenkim dindingnya mengalami penebalan dari zat
kayu. Sebagian besar sel penyusun jaringan sklerenkim merupakan sel- sel yang sudah mati.

5) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem.
Jaringan Xilem. Jaringan xilem merupakan salah satu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk
pengangkutan. Sel- sel penyusun jaringan xilem bentuknya memanjang dan berdinding tebal.
Jaringan xilem tersusun oleh sel- sel yang telah mati. Jaringan xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan mineral yang diserap dari akar menuju daun.
Jaringan Floem. Jaringan floem tersusun oleh sel- sel yang bentuknya memanjang dan
berdinding tebal. Sel- sel penyusun jaringan floem merupakan sel yang masih hidup. Jaringan
floem berfungsi mengangkut sari makanan hasil-hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan.

6) Jaringan endodermis
Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.

b. Jaringan pada Hewan


    Jaringan pada hewan hampir sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:

1) Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan sekumpulan sel yang tersusun sangat rapat. Menutupi permukaan
tubuh dan organ-organ dalam tubuh. Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di
bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel
berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih selapis terdapat pada alveoli.
Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.

2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi:
jaringan ikat. Jika pada jaringan epitel sel-selnya rapat satu sama lain, pada jaringan ikat justru
sebaliknya. Sel- sel jaringan ikat tersusun berjauhan satu-sama lain. Di antara sel- sel jaringan
ikat terdapat matriks (cairan dan serat) yang dihasilkan oleh sel jaringan ikat. Jaringan ikat
berfungsi menunjang dan mengikat berbagai jaringan lain. Contoh jaringan ikat, yaitu jaringan
darah, jaringan lemak,  dan jaringan kolagen.
jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi
menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.

3) Jaringan otot
Jaringan otot tersusun oleh sel- sel yang mampu berkontraksi (memendek). Fungsi jaringan otot
adalahuntuk berkontraksi atau sebagai alat gerak aktif. Gerakan alat-alat tubuh kita hanya
dimungkinkan apabila otot-otot tubuh kita memendek dan memanjang. Contohnya, otot yang
melekat pada tulang (otot
lurik), otot jantung, dan otot pembentuk usus (otot polos).

4) Jaringan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel
darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.

5) Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun oleh sel- sel saraf. Sel saraf berfungsi menghantarkan rangsangan
( impuls ) dan beberapa fungsi lain, misalnya berpikir dan mengontrol otot. Contoh jaringan
saraf, yaitu jaringan otak dan sumsum tulang belakang. Jaringan saraf tersususn oleh sel- sel
saraf yang terdiri daribadan sel saraf, dendrit, dan akson.

3. ORGAN
Organ merupakan sekumpulan jaringan yang memiliki fungsi dan struktur sama. Setiap organ
menjalankan fungsinya dan didukung oleh organ lainnya sehingga membentuk sistem organ.
Organ pada hewan beragam kelengkapannya, semakin tinggi tingkatan suatu hewan maka organ-
organnya semakin lengkap.
Contoh organ pada tumbuhan:
Akar (terbentuk dari jaringan epidermis, parenkim, xilem dan floem)
Batang (terbentuk dari jaringan parenkim, korteks, xilem dan floem)
Daun (terbentuk dari jaringan epidermis, jaringan tiang, xilem, dan floem

4. Sistem Organ
Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu
sistem. Organ-organ yang dimiliki makhluk hidup tidaklah bekerja sendiri-sendiri. Beberapa
organ akan saling berhubungan dan secara terkoordinasi menjalankan suatu fungsi yang lebih
luas lagi. Sebagai contoh, hidung, tenggorokan, dan paru-paru membentuk sistem pernapasan.
5. Organisme
Semua sistem organ akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan
membentuk organisme. Oleh karena itu, satu makhluk hidup pada hakikatnya merupakan
kesatuan dari beberapa sistem organ. Beberapa sistem organ akan membentuk suatu organisme
secara utuh. Contoh organisme adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.

 Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan


Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang ada di atas tanah, di
dalam tanah maupun di perairan. Di dalam lingkungannya, setiap makhluk hidup bergantung
pada makhluk hidup lain dan bergantung pula pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa makhluk
hidup maupun benda-benda tak hidup membentuk suatu hubungan timbal balik yang rumit dan
kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam, disebut
dengan ekosistem.
A. Komponen biotik dan abiotik
Komponen-komponen pembentuk ekosistem terdiri dari komponen hidup (biotik) dan komponen
tak hidup (abiotik). Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Ditinjau dari sudut pandang ekologi, komponen biotik
dan komponen abiotik sering disebut juga dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
Komponen biotik dan komponen abiotik berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk
suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri atas
ikan, tumbuhan air, plankton yang melayang-layang dalam air sebagai komponen biotik,
sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral, dan oksigen yang
terlarut dalam air.
Di dalam ekosistem, interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan
membentuk keseimbangan alam. Ekosistem akan seimbang apabila komposisi penyusun
ekosistem tersebut seimbang akan tetapi bukan berarti jumlahnya sama. Misalnya pada waktu
musim hujan, jumlah rumput (produsen) di suatu padang rumput meningkat sehingga dapat
mencukupi kebutuhan makan populasi rusa. Ketika musim kemarau, jumlah rumput berkurang
sehingga menyebabkan jumlah rusa juga menurun. Apabila perubahan komposisi itu terjadi
secara seimbang dari waktu ke waktu, maka ekosistem itu dikatakan seimbang dan dapat
bertahan lama.
Keseimbangan ekosistem dapat terganggu, misalnya karena bencana alam, hama, dan penyakit.
Gangguan ekosistem juga dapat terjadi karena pengaruh kegiatan manusia, misalnya membuang
limbah ke saluran air, penebangan hutan secara liar, dan membuang sampah tidak pada
tempatnya.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan semua makhluk hidup yang terdapat dalam lingkungan seperti
hewan, tumbuhan, manusia dan organisme lainnya. Setiap makhluk hidup tersebut mempunyai
kedudukan dan peran tertentu dalam lingkungan. Menurut peranannya, komponen biotik
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen
Produsen, merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanan yang diperlukan
organisme lain. Tugas ini diperankan oleh organisme yang mempunyai klorofil (zat hijau daun)
yaitu tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis/membuat zat makanan menggunakan bahan
karbondioksida (CO₂) dan air (H₂O) dengan bantuan cahaya matahari. Proses ini berlangsung di
dalam klorofil dan dinamakan proses fotosintesis.

Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme autotrof. Tumbuhan yang
menggunakan sinar matahari untuk membantu proses fotosintesis disebut fotoautotrof, contohnya
antara lain pohon pisang, pohon jati, palem, pakis haji, ganggang (alga), lumut, tumbuhan paku,
dan berbagai tumbuhan biji lainnya. Sementara itu, bakteri tidak menggunakan sinar matahari
untuk proses pembuatan makanannya, melainkan menggunakan cadangan energinya dalam
senyawa kimia, proses ini disebut kemoautotrof.
b. Konsumen
Konsumen, merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri (organisme
heterotrof). Konsumen bergantung pada organisme lain untuk makanannya. Contoh kelompok
konsumen diantaranya hewan, manusia, dan tumbuhan yang tidak berklorofil misalnya tali putri,
dan jamur. Berdasarkan jenis makanannya, makhluk hidup dibedakan menjadi herbivora,
karnivora, dan omnivora. Herbivora adalah organisme yang hanya makan tumbuhan, misalnya
sapi, kambing, zebra, kuda, gajah, rusa , ayam, dan lain sebagainya. Karnivora adalah organisme
yang hanya makan hewan, contohnya harimau, singa, anjing, dan lain-lain. Sedangkan omnivora
adalah organisme yang makan tumbuhan juga makan hewan, misalnya manusia.
c. Pengurai
Pengurai (dekomposer), bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan yang
telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai antara lain cacing, bakteri dan jamur.
Organisme pengurai ini sangat penting karena menjaga stabilitas ekosistem dengan mengurai
zat-zat sisa menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah. Unsur hara yang ada di dalam
tanah tersebut akan digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan penunjang pertumbuhannya.

Pola-pola interaksi
Setiap organisme melakukan interaksi tertentu dengan organisme lain untuk memenuhi
kebutuhannya akan makanan. Interaksi yang terjadi di alam membentuk pola-pola interaksi yang
khas. Pola-pola interaksi yang terjadi dapat berupa persaingan (kompetisi), pemangsaan
(predasi), kerjasama (simbiosis), dan antibiosis.
A. Persaingan atau Kompetisi
Persaingan atau kompetisi terjadi di antara beberapa organisme yang membutuhkan bahan
makanan yang sama. Kebutuhan untuk memperoleh sumber makanan sebanyak-banyaknya
menyebabkan terjadinya persaingan. Kompetisi merupakan satu pola interaksi yang
menyebabkan kerugian bagi salah satu pihak yang kalah bersaing.
Contoh kompetisi adalah persaingan antar produsen (berbagai jenis tumbuhan) untuk
memperoleh air, sinar matahari, dan unsur hara. Konsumen primer (konsumen yang
mengonsumsi produsen secara langsung), juga mengalami persaingan yaitu dalam mendapatkan
tumbuhan, mendapatkan wilayah atau mendapatkan pasangan, misalnya kompetisi 2 ekor rusa
jantan memperebutkan  seekor rusa betina sebagai pasangannya, begitu seterusnya sampai
kompetisi antar pengurai atau dekomposer.
B. Predasi
Selain melakukan persaingan, beberapa organisme mendapatkan makanan dengan memangsa
organisme lain. Contohnya adalah singa yang memakan kijang zebra, atau rusa. Pola interaksi
semacam ini disebut predasi. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator atau
pemangsa contohnya singa, sedangkan organisme  yang dimakan disebut prey atau mangsa ,
contohnya zebra.
C. Simbiosis
Simbiosis, beberapa makhluk hidup dapat hidup berdampingan tanpa melakukan kompetisi atau
predasi. Pola interaksi seperti ini disebut simbiosis. Simbiosis adalah interaksi antara dua
makhluk hidup yang berbeda jenis dalam suatu lingkungan. Simbiosis antara dua jenis makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara dua jenis makhluk hidup berbeda yang saling
menguntungkan, contohnya :
1. Kupu-kupu atau serangga yang hinggap pada tumbuhan berbunga. Kupu-kupu atau
serangga menghisap madu dari bunga sedangkan tumbuhan berbunga dibantu proses
penyerbukannya oleh serangga yang hinggap  pada bunga  tersebut.
2. Simbiosis antara bakteri Eschericia coli yang hidup di usus manusia. Bakteri tersebut
menghasilkan vitamin B12 dan vitamin K yang berperan pada proses pembekuan darah
manusia. Sedangkan manusia memberikan perlindungan, makanan, dan lingkungan yang
cocok bagi bakteri di dalam usus.
3. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau. Burung jalak mendapatkan makanan
berupa kutu yang ada di tubuh kerbau sehingga tubuh kerbau terbebas dari kutu .  

2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua jenis makhluk hidup berbeda, dimana satu
individu mendapatkan keuntungan sedangkan satu individu lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan, beberapa contohnya adalah: Tumbuhan anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Anggrek diuntungkan karena dapat menempel pada batang pohon yang cukup tinggi, sehingga
memperoleh sinar matahari untuk proses fotosintesis. Sedangkan pohon yang ditumpangi tidak
mendapatkan keuntungan atau kerugian apapun karena tumbuhan anggrek mampu membuat
makanannya sendiri.
3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah interaksi antara dua jenis makhluk hidup berbeda, dimana satu
individu diuntungkan (parasit) sedangkan satu individu lainnya dirugikan (inang atau host).
Contoh simbiosis parasitisme diantaranya:
1. Tumbuhan benalu (sebagai parasit) pada pohon mangga (sebagai inang), benalu
mendapat tempat hidup sekaligus mengambil air dari pohon mangga, sedangkan pohon
mangga sebagai tumbuhan inang akan terhambat pertumbuhannya bahkan lama kelamaan
akan mati karena kekurangan air.
2. Tali putri (sebagai parasit) pada tumbuhan beluntas (sebagai inang), tali putri mendapat
tempat hidup dan makanan dari tumbuhan beluntas, sedangkan tumbuhan beluntas akan
merugi, karena makanannya diambil oleh tali putri.
3. Kutu yang menempel di tubuh kucing atau anjing sebagai inangnya. Kutu mendapatkan
keuntungan dengan mengisap darah inangnya. Inangnya dirugikan karena darahnya
diambil  oleh kutu sebagai parasit.

Antibiosis, merupakan hubungan antara dua jenis organisme dimana organisme yang satu
menghambat pertumbuhan organisme lain. Misalnya jamur Penicillium notatum mengeluarkan
antibiotik penicilin untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
Pola Interaksi Makan dan Dimakan
Interaksi yang terjadi pada suatu lingkungan pada dasarnya terjadi karena faktor kebutuhan
energi setiap organisme yang hidup dalam  lingkungan itu. Kebutuhan energi itu dapat dipenuhi
jika masing-masing organisme mendapatkan zat-zat makanan. Namun, tidak semua organisme di
alam ini dapat menyediakan atau membuat makanannya sendiri, kecuali tumbuhan hijau.
Karbohidrat dan oksigen hasil fotosintesis menjadi sumber energi yang akan dimanfaatkan
organisme lain yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Makanan tersebut diperoleh
melalui proses makan dan dimakan. Proses makan dan dimakan sebagai proses perpindahan zat
makanan dan energi dapat dilihat dalam beberapa bentuk, di antaranya: Rantai makanan, Jaring-
jaring makanan, dan Piramida ekologi
1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan secara skematis dalam
bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang. Rantai makanan selalu berawal dari produsen dan
diakhiri oleh pengurai. Bahan-bahan yang diuraikan itu akan kembali digunakan oleh produsen,
sehingga daur materi dan energi tidak pernah terputus. Dalam rantai makanan tumbuhan
berperan sebagai produsen karena membuat makanan  melalui proses fotosintesis. Hewan  dan
tumbuhan tali putri mendapatkan zat organik dari organisme lain disebut konsumen. Konsumen
dapat berupa herbivora, karnivora, atau omnivora.

Herbivora menempati konsumen tingkat pertama karena dia memakan tumbuhan secara
langsung. Karnivora menempati konsumen tingkat kedua karena dia memangsa herbivora.
Konsumen tingkat ketiga akan memangsa konsumen tingkat kedua. Konsumen tingkat keempat
juga diduduki oleh karnivora lain yang memangsa karnivora (konsumen tingkat ketiga).
Rangkaian rantai makanan dari produsen ke konsumen yang memperlihatkan tingkat makanan
untuk memperoleh energi disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama diduduki oleh produsen,
tingkat trofik kedua diduduki oleh herbivora, tingkat trofik ketiga diduduki oleh karnivora.
Adapun tingkat trofik keempat ditempati oleh karnivora lain (pemangsa karnivora pertama).
Berikut ini contoh beberapa rantai makanan pada ekosistem yang berbeda-beda.
2. Jaring-jaring Makanan
Proses makan dan dimakan yang terjadi di alam sangat kompleks. Pada proses makan dan
dimakan, tumbuhan sebagai produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis hewan saja. Misalkan
jagung selain dapat dimakan oleh ayam juga oleh burung.
Begitu juga dengan hewan, tidak hanya memakan satu jenis makanan dan hewan tidak hanya
dimakan oleh satu jenis hewan lainnya. Misalnya tikus dapat dimakan oleh ular, atau burung
elang atau rubah. Berdasarkan fakta di atas, rantai makanan dapat berhubungan satu sama lain
dan membentuk hubungan kompleks dan disebut jaring-jaring makanan.
3. Piramida Ekologi
Untuk menjaga keseimbangan di dalam ekosistem, jumlah organisme di tingkat trofik bawah
lebih banyak dari pada jumlah organisme di tingkat trofik atasnya. Sebagai contoh pada
ekosistem padang  rumput, jumlah rumput lebih banyak dari jumlah konsumen I. Begitu pula
jumlah konsumen I lebih banyak daripada konsumen II. Perbandingan jumlah antara tingkat
trofik membentuk suatu bangun piramida. Bangun piramida itu disebut piramida ekologi atau
piramida makanan. Berdasarkan fungsinya, piramida ekologi dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Piramida Jumlah
Piramida jumlah didasarkan pada jumlah individu pada setiap tingkatan trofik. Organisme yang
menempati tingkat dasar adalah produsen yang selalu memiliki jumlah jauh lebih banyak
daripada konsumen primer (tingkat trofik di atasnya).  Demikian pula jumlah konsumen primer
atau konsumen I lebih banyak dari jumlah konsumen sekunder. Konsumen sekunder  atau
konsumen II ini jumlahnyapun lebih banyak dari konsumen tersier atau konsumen III.
Organisme yang berada di puncak piramida mempunyai jumlah paling sedikit dibandingkan
organisme di tingkat bawahnya.

Dalam ekosistem seringkali terdapat dua konsumen yang menempati puncak piramida, sehingga
ada piramida dengan dua puncak. Piramida dengan satu puncak berarti hanya terdapat satu jenis
karnivora yang menempati puncak piramida, disebut konsumen puncak, contohnya burung elang.
Piramida dengan dua puncak berarti pada puncak piramida ditempati oleh dua jenis karnivora
yang keduanya tidak saling memakan, contohnya burung elang dan harimau.
 KEPADATAN POPULASI

Kepadatan populasi manusia saat ini semakin meningkat. Daerah-daerah yang dulu dijadikan
lahan pertanian saat ini dijadikan lahan untuk tempat tinggal. Berbagai akibat ditimbulkan oleh
meningkatnya jumlah manusia di bumi ini.

Rumus kepadatan populasi:

Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi diantaranya adalah: kelahiran, kematian dan
migrasi (perpindahan).

Angka kelahiran
Natalitas adalah bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup setiap 1000 penduduk per
tahun. Natalitas dapat dihitung dengan rumus :

Natalitas = (jumlah bayi lahir hidup : jumlah populasi manusia) x 1000

Kriteria angka kelahiran dibedakan menjadi tiga, yaitu :


a. Angka kelahiran rendah, apabila angka kelahirannya kurang dari 20 per tahun.
b. Angka kelahiran sedang, apabila angka kelahirannya antara 20 - 30 pertahun.
c. Angka kelahiran tinggi apabila angka kelahirannya lebih dari 30 pertahun.

2. Angka kematian (mortalitas)


Mortalitas adalah bilangan yang menunjukan jumlah kematian dari setiap 1009 penduduk
pertahun. Mortalitas dapat dihitung dengan rumus :

Mortalitas = Jumlah kematian : Jumlah populasi manusia x 1000

Kriteria angka kematian dibedakan menjadi tiga, yaitu :


a. Angka kematian rendah, apabila angka kematiannya kurang dari 13 per tahun
b. Angka kematian sedang, apabila angka kematiannya antara 14 - 18 per tahun
c. Angka kematian tinggi, apabila angka kematiannya lebih dari 18 per tahun.

3. Perpindahan penduduk (migrasi)


Migrasi adalah peristiwa berpindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Migrasi dalam satu negara


Meliputi transmigrasi dan urbanisasi. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dan daerah
yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (dari kota ke desa). Sedangkan urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Migrasi antarnegara
Meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. Imigrasi adalah masuknya penduduk dan suatu
negara ke negara lain. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Sedangkan remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya semula.

Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kepadatan penduduk dapat


dirumuskan sebagai berikut :

P = (L-M) + (I - E)

Keterangan :

P = Pertumbuhan penduduk
L = Laju natalitas
M = Laju mortalitas
E = Jumlah emigrasi
I = Jumlah imigrasi

Dampak Kepadatan Penduduk


Terhadap kebutuhan makanan: peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah
kebutuhan pangan. Sementara lahan pertanian semakin sempit. Akibatnya terjadi kekurangan
bahan pangan yang berdampak pada kualitas manusia.

Terhadap kebutuhan air bersih: peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan


kebutuhan air bersih. Pencemaran air dan berkurangnya hutan akibat ulah manusia sangat
berpengaruh pada penyediaan air bersih oleh alam. Akibatnya banyak penduduk yang
menggunakan air kotor untuk kebutuhan sehari-hari, yang efeknya akan timbul berbagai penyakit
misalnya diare.

Terhadap ketersediaan lahan: 

peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan, akibatnya


ketersediaan lahan kosong semakin menyempit. Karena tidak terpenuhinya lahan untuk
pemukiman maka dampak yang banyak terjadi adalah timbulnya pemukiman kumuh.
Terhadap alam:

peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan eksploitasi terhadap alam yang


menyebabkan ketidakseimbangan alam. Pemakaian air yang berlebihan menyebabkan
berkurangnya ketersediaan air tanah, penggundulan hutan menyebabkan banjir dan tanah
longsor.

Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Makhluk Hidup


Efek Rumah Kaca

Penggunaan bahan bakar fosil, asap pabrik, kebakaran hutan menyebabkan timbulnya gas
karbondioksida yang berlebihan di udara. Karbondioksida ini akan berkumpul di atmosfer
membentuk suatu lapisan. Lapisan karbondioksida ini sifatnya seperti kaca yang dapat
menyimpan panas.
Sinar matahari yang mengenai bumi panasnya akan dipantulkan kembali ke luar angkasa, jika di
atmosfer terdapat  lapisan karbondioksida akibat dari pencemaran ini maka panas dari matahari
terhalang untuk dipantulkan kembali ke angkasa, akibatnya panas akan tertahan di bumi.
Peningkatan suhu inilah yang disebut dengan efek rumah kaca.

Hujan Asam
Hujan asam dapat diartikan dengan hujan yang tingkat keasaman air atau pH-nya kurang dari 6.
Penurunan derajat keasaman air ini karena adanya  belerang sisa pembakaran bahan bakar fosil
dengan nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut
akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi
kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :


1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam
suatu   keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :


1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak
anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang
akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka
diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah
diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju
pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak
ketergantungan dengan daerah lainnya.
               
Penyebab kerusakan alam akibat ulah manusia merupakan penyebab tertinggi dan sangat
berpengaruh daripada faktor alam yang terjadinya tidak setiap hari. Banyak negara maju telah
menaruh perhatian khusus terhadap kerusakan alam yang berakibat pada berubahnya iklim
global. Jika iklim global berubah, hal ini dapat menyebabkan kenaikan suhu buli karena
akumulasi gas emisi di atmosfer atau juga biasa kenal dengan istilah Global Warming atau
Pemanasan Global. Indonesia sebagai negara berkembang juga telah mengalami masalah
kerusakan alam yang memberikan dampak negatif untuk kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Kerusakan lingkungan karena ulah manusia membawa penyakit, bencana, dan
kerugian untuk diri mereka sendiri.

Kerusakan Lingkungan Akibat Peristiwa Alam


Banyak bencana alam berdampak pada kerusakan lingkungan hidup, salah satunya adalah karena
letusan gunung berapi. Gunung meletus adalah salah satu aktivitas vulkanisme dan ini adalah
gejala alam. Dalam hal ini, manusia tidak bisa mencegahnya. Akibat dari letusan gunung akan
merusak lingkungan karena gunung melontarkan berbagai material padat yang bisa menimpa
pertanian, perumahan, hutan, dan apapun di sekitarnya. Selain itu gempa bumi dan siklon juga
termasuk bencana alam yang turut berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan hidup.

Kerusakan Lingkungan Akibat Ulah Manusia


Manusia memiliki akal pikiran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun, sifat manusia yang
serakah telah membuat mereka melakukan berbagai cara untuk mengeksploitasi alam secara
maksimal untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan
kelangsungannya. Beberapa contoh kerusakan lingkungan hidup karena ulah manusia adalah
hutan gundul karena penambangan liar, banjir, tanah longsor, illegal loging, penggunaan pukat
untuk menangkap ikan, pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara, dan masih
banyak lagi. Jika manusia masih terus tetap seperti ini, tentu saja alam tidak akan mampu
bertahan lama yang pada akhirnya akan merugikan diri manusia sendiri.
 PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan adalah berubahnya atau rusaknya tatanan lingkungan, baik lingkungan
biotik maupun abiotik, sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas
lingkungan dalam tingkat tertentu bisa menyebabkan lingkungan sekitar kita menjadi tak lagi
berfungsi dengan normal.
Pencemaran lingkungan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pencemaran lingkungan
berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran berdasarkan polutan atau bahan pencemarnya.
Pencemaran lingkungan berdasarkan tempatnya:

 Pencemaran air
 Pencemaran tanah
 Pencemaran udara
Pencemaran lingkungan berdasarkan polutan atau bahan pencemar:

 Pencemaran suara
 Pencemaran kimia
 Pencemaran fisik
 Pencemaran biologi
a. Pencemaran Air

Misalnya saja pada sungai-sungai di pinggir persawahan. Insektisida dan pupuk organik yang
digunakan pada area persawahan bisa masuk ke dalam aliran air sungai. Akibatnya, biota sungai
bisa mati atau rusak. Jika biota sungai, misalnya ikan sungai, yang sudah terkena racun
insektisida tersebut dimakan oleh hewan lain atau oleh manusia, maka kemungkinan besar
hewan pemakan atau manusia tersebut bisa keracunan, bahkan bisa mati.
Bagaimana mencegah terjadinya pencemaran air?
Untuk mencegah pencemaran air dapat dilakukan cara berikut ini :

 Usahakan untuk menggunakan insektisida berspektrum sempit. Jadi, hewan yang mati
hanya hewan spesifik, misalnya hanya belalang.
 Jangan membuang sisa atau limbah industri ke sungai.
 Jangan membuang sisa detergen ke sungai
 Jangan membuang sampah plastik, aluminium, botol, serta bahan lain yang sulit terurai
ke sungai
b. Pencemaran Udara
Udara bisa dikatakan tercemar bila udara sudah mengandung beberapa unsur tertentu yang
mengotori keseluruhan komposisi udara. Beberapa unsur yang bisa mencemari udara adalah:

– Karbon dioksida
Karbon dioksida paling banyak berasal dari pabrik-pabrik yang menggunakan bahan bakar fosil,
misalnya menggunakan minyak bumi dan batu bara. Jika karbon dioksida di udara meningkat
jumlahnya, maka bisa menimbulkan efek rumah kaca atau efek sinar radiasi gelombang pendek.

– Karbon monoksida
Karbon monoksida biasanya terdapat pada proses pembakaran pada mesin yang tidak sempurna,
misalnya pada gas buangan pada mobil dan motor. Maka, jika ada seseorang ditinggal di sebuah
garasi dengan mobil atau motor yang dinyalakan mesinnya, dia bisa meninggal karena
menghirup gas karbon monoksida terlalu banyak.

– Khlorofluorokarbon atau CFC


Gas yang satu ini biasanya terdapat pada AC, pendingin pada kulkas, dan pada produk hair
spray. Gas ini bisa menyebabkan lapisan ozon menjadi berlubang.

–  Asap rokok
Merokok bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Selain itu, asap rokok ternyata bisa
menyebabkan efek rumah kaca dan kenaikan suhu udara secara drastis. Asap rokok juga
berkontribusi dalam terjadinya hujan asam.

c. Pencemaran Tanah

Tanah bisa tercemar karena adanya sampah anorganik dan organik dari limbah rumah tangga,
limbah pasar, limbah industri, limbah peternakan, limbah pertanian, dan lain sebagainya.
Pencemaran tanah bisa menimbulkan gangguan pada kehidupan mikroorganisme yang hidup di
dalam tanah

Penyebab Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesar yang
menyebabkan pencemaran lingkungan adalah faktor manusia sebagai pelakunya. Sadar atau
tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Beberapa kegiatan yang kita
lakukan di bawah ini ternyata menjadi penyebab pencemaran lingkungan:

 Kebiasaan merokok.
 Membuang sampah ke sungai.
 Menggunakan AC yang mengandung CFC.
 Menangkap ikan di sungai dengan racun.
 Membuang limbah industri ke sungai.
 Selalu menggunakan kendaraan bermotor ke mana saja kita pergi.
 Penguburan sampah botol plastik, logam, atau kaca.
 Pembuangan sisa pestisida atau pupuk ke dalam sungai.

Contoh Pencemaran Lingkungan

Kita bisa menemukan banyak contoh pencemaran lingkungan di sekitar kita. Misalnya:

 Sungai yang tak lagi jernih dan tak lagi terdapat ikan atau hewan lain di dalamnya.
 Tanah yang tak lagi subur atau tak lagi bisa ditanami tanaman. Udara yang makin tak
nyaman untuk dihirup.
 Suhu udara yang semakin memanas dan berubah-ubah secara drastis.
 Sungai yang penuh sampah plastik.
 Udara yang penuh dengan asap kendaraan bermotor.
 Dampak Pencemaran Lingkungan
 Pencemaran lingkungan berdampak buruk pada kehidupan kita. Berikut beberapa dampak
yang ditimbulkan akibat pencemaran lingkungan.
 Punahnya beberapa spesies, misalnya punahnya ikan di sungai.
 Peledakan jumlah hama karena predator banyak yang telah punah.
 Pemanasan global.
 Berkurangnya tingkat kesuburan tanah.
 Lapisan ozon berlubang.
 Es di kutub semakin mencair.
 Iklim berubah-ubah tak menentu.
 Terjadinya hujan asam.
 Terjadi efek rumah kaca.
 Kerusakan lingkungan yang terlihat nyata, misal banjir karena banyak sampah
menumpuk di sungai.

Anda mungkin juga menyukai