PRAKTEK KAYU II
SEMESTER 2
Disusun oleh :
3.12.20.2.14
KS-1C
TAHUN 2021
PROSES BELAJAR MENGAJAR
C. Teori Dasar
Pintu adalah lubang penghubung antar ruangan, dipasang pada dinding dan mempunyai
penutup yang dapat dibuka dan ditutup. Rangka pintu biasa disebut Kosen, dapat dibuat
dari aluminium atau kayu. Rangka aluminium banyak dipakai untuk bangunan umum
atau bangunan komersil, karena bentuknya indah dan memberi kesan mewah. Selain itu
sangat tepat juga dipakai pada bangunan bertingkat banyak, karena ringan dan tahan api.
Rangka pintu yang biasanya dipakai untuk bangunan rumah tinggal, pada umumnya
dibuat dari rangka kayu. Ukuran yang lazim dipakai adalah balok 6/12 dan 6/15. Jenis
kayu yang baik untuk rangka pintu atau jendela adalah : kayu Jati, kayu Kamper, kayu
Sawo, kayu Nangka. Kalau menghendaki yang agak murahan dapat dipakai kayu Meranti
atau jenis kayu lain yang sifat kembang susutnya kecil.
Rangka pintu dari baja hanya dipakai pada ruangan-ruangan yang membutuhkan
keamanan tinggi, misalnya pada ruang penyimpanan harta atau arsip rahasia negara, dan
juga dipakai pada bangunan penjara,
Selanjutnya di sini hanya akan dipelajari rangka pintu dari kayu. Bagian-bagian dari
rangka pintu adalah :
1. Ambang atas : berfungsi untuk menahan beban pasangan bata di atasnya;
2. Tiang : untuk pegangan dan tumpuan daun pintunya,
3. Kaki tiang (duk) : dibuat dari campuran kedap air, 1 semen : 2 pasir, fungsinya
untuk melindungi tiang bagian bawah dari air atau lembab, agar tidak cepat lapuk.
4. Bagian ujung ambang yang nantinya terjepit pasangan bata disebut telinga ambang
(Kupingan), panjangnya 10-29 cm.
Pada punggung tiang dipasang angker baja sebagai pegangan rangka pintu dan ikatan
dengan pasangan bata. Pada punggung tiang juga dibuat suatu cekungan atau alur yang
disebut Alur kapur, yang nantinya akan terisi adukan semen, sehingga kedudukan rangka
pintu pada pasangan lebih kokoh dan tidak mudah bergeser
Duk untuk pintu yang terlindung dari pengaruh air, tingginya dibuat 10 - 12 cm. Sedang
pada pintu yang sering terkena air, duknya dibuat setinggi 15 cm. Agar hubungan kusen
dengan tembok kelihatan baik, maka pada kusen dibuatkan sponing kapur dengan ukuran
(1 x 1) cm.
Pada ambang atas dan tiang dibuat sponneng, yang gunanya untuk menempatkan engsel
dan sekaligus sebagai tumpuan daun pintunya, agar tidak lepas. Dalamnya sponneng
dapat dibuat 1 cm atau 1,5 cm, sedang lebarnya tergantung ketebalan dari daun pintunya.
Untuk daun pintu panel lebar sponing dibuat 3 cm, untuk daun pintu yang dilapis
"teakwood" lebar sponing dibuat 4 cm.
Beberapa ukuran yang sering dipakai adalah sebagai berikut ini.
JENDELA
Rangka jendela tidak berbeda jauh dengan rangka pintu, hanya di sini selain ambang atas,
terdapat juga ambang bawah, jadi tiang diapit atas bawang oleh ambang. Di dalam satu
bangunan, sebaiknya bentuk pintu dan jendelanya adalah sama, walaupun mungkin
ukuran lebarnya tidak sama, hal ini dimaksudkan agar bangunan tampak harmonis.
Fungsi jendela adalah untuk memberikan penerangan dan ventilasi pada satu ruangan.
Untuk kamar mandi, biasanya jendelanya dipasang agak tinggi, disebut jendela-atas
(bovenlight). Rangka jendela dapat juga disatukan dengan rangka pintunya, disebut pintu
gendong. Letak lubang pintu dapat di samping atau ditengah, disesuaikan dengan fungsi
ruang dan selera penghuni.
2. Bahan
Balok kayu 6/12
E. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pembuatan kusen pintu/jendela adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari gambar kerja
2. Menyiapkan peralatan dan menghitung bahan yang dibutuhkan
3. Merencanakan pemotongan sesuai kebutuhan
4. Potong bahan sesuai kebutuhan
5. Mengetam dua permukaan kayu dengan ketam perata hingga lurus, siku dan halus
6. Ketam kedua permukaan kayu yang lain dengan ketam penebal hingga lurus dan
halus
7. Melukis benda kerja sesuai gambar dengan teliti dan jelas bagian-bagiannya
8. Mengerjakan lubang dan porosnya
9. Buat sponing dan sponing kapur, serta alur kapur
10. Coba bagian-bagian sambungan dirakit
11. Jika sudah benar dan tepat, dirakit dan dikunci. Jangan sampai baling dan sudut-
sudutnya dan harus siku
GAMBAR KERJA
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Sebelum bekerja:
Sesudah bekerja:
LEMBAR PERHITUNGAN
No Uraian Kwantitas Keterangan
Bahan kayu kamper 6/12 – 400v
Ambang atas
6/12 - 122 = 1 batang
1.
6/12 -102 = 1 batang
Tiang
2 batang Sisa 6/12 - 92
6/12 – 242 = 2 batang
Digunakan
Lem kayu 1 bungkus
4. secukupnya
Aspek Wirausaha:
Penggunaan mesin dalam pengerjaaan job kusen ini sangat membantu pengiritan
waktu pelaksanaan serta waktu tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga mengirit dana.
Usahakan pula kayu tidak terbuang sia-sia agar harga bahan tidak melampaui batas
pendanaan. Ditinjau dari perhitungan RAB dan RAP bahwa pada job 2 yaitu membuat
daun pintu dan jendela ini mengalami keuntungan, yaitu sebesar Rp. 162.500. Diperoleh
dari RAB-RAP = 1.387.200 – 1.224.700 = Rp. 162.500. Untuk meningkatkan
keuntungan bisa menambahkan dengan cara memotong kayu dengan hati-hati sehingga
tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pemborosan, menggunakan mesin sesuai
kebutuhan, serta bekerja dengan sunggguh-sungguh, sehingga waktu penelesaian semakin
cepat. Dengan demikian akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Bagian 4
Membuat Daun Pintu Panel
C. Teori Dasar
Fungsi daun pintu adalah untuk menutup lubang pada kusen pintu, dengan demikian
ukurannya harus menyesuaikan ukuran kusen pintu. Sebagai pedoman untuk menentukan
ukuran pintu adaiah sebagai berikut:
Tebal sponing biasanya diambil 1-1,5 cm (sesuai dengan besar dalamnya profil).
Lebar ambang tegak (kanan dan kiri) berkisar 10 - 15 cm. Lebar ambang atas, tengah
maupun bawah minimum sama dengan lebar tiang/ambang tegak. Pada umumnya lebar
ambang tengah = lebar tiang ambang tegak, lebar ambang bawah = (1,5 - 3) lebar tang
ambang tegak.
Agar bagian dalam tidak terlalu kelihatan besar, maka sering dibagi menjadi beberapa
bagian dengan memasang regal. Ukuran regel lebarnya ( 5 - 8 ) cm tergantung dari selera
pemakai dan tebalnya = tebal daun pintu.
Sambungan silang (regel dengan regel/ambang tengah tegak dengan ambang tengah
mendatar). Karena suatu kebutuhan tertentu dan keadaan bahan yang ada mengharuskan
dipasang ambang tengah tegak maupun mendatar). Pada pertemuan kedua ambang tengah
tersebut bersilangan maka dilakukan penyambungan silang tak kan setengah kayu. Dan
semua sambungan diperkuat dengan lem kayu.
Saat perakitan dan pengeleman, tahap ini harus benar-benar diperhatikan kesikuan semua
sudut, dan harus tidak baling. Karena kalau terjadi baling dan tidak siku maka akan sulit
pada waktu penyotelan di kusen pintu.
2. Bahan
a. Kayu ram 4/16
b. Paku 1
c. Lem kayu
E. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pembuatan daun pintu panel adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari gambar kerja
2. Menyiapkan peralatan dan menghitung bahan yang dibutuhkan
3. Merencanakan pemotongan sesuai kebutuhan.
4. Potong bahan sesuai kebutuhan
5. Mengetam dua permukaan kayu dengan ketam perata hingga lurus, siku dan halus.
6. Ketam kedua permukaan kayu yang lain dengan ketam penebal hingga lurus dan
halus.
7. Melukis benda kerja sesuai gambar dengan teliti dan jelas bagian-bagiannya.
8. Mengerjakan lubang dan porosnya
9. Membuat sponing
10. Coba bagian-bagian sambungan dirakit
11. Jika sudah benar dan tepat, dirakit dan dikunci. Jangan sampai baling dan sudut-
sudutnya dan harus siku.
12. Membuat lis sesuai dengan gambar.
13. Memasang lis dan lakukan pengamplasan.
GAMBAR KERJA
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Sebelum bekerja:
Sesudah bekerja:
LEMBAR PERHITUNGAN
No Uraian Kwantitas Keterangan
Digunakan 48 cm
3. Dowel > 4 cm 12 biji
Sisa 12 cm
Aspek Wirausaha:
Semakin cepat pengerjaan daun pintu ini maka dapat mengirit banyak aspek. Pengerjaan
kayu menggunakan mesin kayu lebih cepat dibandingkan menggunakan alat-alat manual,
sehingga menghemat ongkos upah pekerja, selain itu juga jumlah tenaga kerja yang
diperlukan, waktu pengerjaan yang jauh lebih singkat, serta harga sewa alat yang dihitung
setiap jamnya sehingga tidak melebihi anggaran yang diperkirakan. Apabila ditinjau dari
perhitungan RAB dan RAP bahwa pada job pembuatan daun pintu dan jendela ini
terdapat keuntungan, yaitu sebesar Rp 276.500. Diperoleh dari RAB-RAP = 1.595.700 -
1.319.200 = Rp. 276.500. Untuk meningkatkan keuntungan saat memotong kayu harus
hati-hati dan sesuai dengan gambar kerja sehingga tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan pemborosan sia-sia pada bahan kayu. Gunakan pula mesin sesuai
kebutuhan agar mengirit pemakaian dan daya, serta bekerja dengan cekatan sehingga
waktu penyelesaian semakin cepat agar biaya pekerja tidak membengkak. Kayu-kayu sisa
dari pengerjaan daun pintu ini mampu diubah sebagai karya seni lain atau bisa digunakan
sebagai bahan pengerjaan pekerjaan job lain dengan demikian akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar serta manfaat yang lebih. Limbah Kayu dari pengerjaan
mampu diubah sebagai karya seni atau bisa digunakan sebagai bahan pengerjaan lain dan
juga bisa digunakan sebagai bahan bakar apabila kayu memangtidak bisa dimanfaatkan.