Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTEK KAYU II

SEMESTER 2

Disusun oleh :

Hasna Jilan Anjaina

3.12.20.2.14

KS-1C

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

TAHUN 2021
PROSES BELAJAR MENGAJAR

PRAKTEK KAYU II DARING

1. Waktu Proses Belajar Mengajar


 Semester : 2 (dua)
 Minggu : 1 minggu
 Jam per minggu : 38 jam

2. Tujuan Mata Kuliah


 Menjelaskan pengoperasian peralatan mesin kayu beserta keselamatan kerjanya.
 Menghitung kebutuhan bahan
 Menjelaskan langkah kerja yang benar
 Menganalisis video praktikum
 Menganalisa dan membuat kesimpulan

3. Standar Kompetensi yang dibentuk


Mampu menjelaskan peralatan mesin kayu dengan aman, benar dan efektif, beserta
alat bantu lain sehingga menjadi benda kerja yang sesuai gambar kerja.

4. Mata Kuliah Prasyarat


 Praktek Kayu 1
 Gambar Teknik 1
Bagian 3
Membuat Kusen Pintu / Jendela

A. Tujuan Instruksional Umum


Diharapkan Mahasiswa dapat mengidentifikasi proses pembuatan kusen pintu/jendela
sesuai dengan perencanaan sehingga hasilnya rata, siku dan sambungan rapat.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Tujuan instruksional khusus dari pembuatan kusen pintu/jendela ini adalah:
a. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian dari konstruksi kusen pintu/jendela
b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengoperasian peralatan mesin kayu dan alat bantu
lain sesuai dengan fungsinya
c. Mahasiswa dapat membuat dan menyetel/merangkai kusen dengan hasil yang baik
siku, lurus dan tidak baling

C. Teori Dasar
Pintu adalah lubang penghubung antar ruangan, dipasang pada dinding dan mempunyai
penutup yang dapat dibuka dan ditutup. Rangka pintu biasa disebut Kosen, dapat dibuat
dari aluminium atau kayu. Rangka aluminium banyak dipakai untuk bangunan umum
atau bangunan komersil, karena bentuknya indah dan memberi kesan mewah. Selain itu
sangat tepat juga dipakai pada bangunan bertingkat banyak, karena ringan dan tahan api.

Rangka pintu yang biasanya dipakai untuk bangunan rumah tinggal, pada umumnya
dibuat dari rangka kayu. Ukuran yang lazim dipakai adalah balok 6/12 dan 6/15. Jenis
kayu yang baik untuk rangka pintu atau jendela adalah : kayu Jati, kayu Kamper, kayu
Sawo, kayu Nangka. Kalau menghendaki yang agak murahan dapat dipakai kayu Meranti
atau jenis kayu lain yang sifat kembang susutnya kecil.
Rangka pintu dari baja hanya dipakai pada ruangan-ruangan yang membutuhkan
keamanan tinggi, misalnya pada ruang penyimpanan harta atau arsip rahasia negara, dan
juga dipakai pada bangunan penjara,

Selanjutnya di sini hanya akan dipelajari rangka pintu dari kayu. Bagian-bagian dari
rangka pintu adalah :
1. Ambang atas : berfungsi untuk menahan beban pasangan bata di atasnya;
2. Tiang : untuk pegangan dan tumpuan daun pintunya,
3. Kaki tiang (duk) : dibuat dari campuran kedap air, 1 semen : 2 pasir, fungsinya
untuk melindungi tiang bagian bawah dari air atau lembab, agar tidak cepat lapuk.
4. Bagian ujung ambang yang nantinya terjepit pasangan bata disebut telinga ambang
(Kupingan), panjangnya 10-29 cm.

Pada punggung tiang dipasang angker baja sebagai pegangan rangka pintu dan ikatan
dengan pasangan bata. Pada punggung tiang juga dibuat suatu cekungan atau alur yang
disebut Alur kapur, yang nantinya akan terisi adukan semen, sehingga kedudukan rangka
pintu pada pasangan lebih kokoh dan tidak mudah bergeser

Duk untuk pintu yang terlindung dari pengaruh air, tingginya dibuat 10 - 12 cm. Sedang
pada pintu yang sering terkena air, duknya dibuat setinggi 15 cm. Agar hubungan kusen
dengan tembok kelihatan baik, maka pada kusen dibuatkan sponing kapur dengan ukuran
(1 x 1) cm.

Pada ambang atas dan tiang dibuat sponneng, yang gunanya untuk menempatkan engsel
dan sekaligus sebagai tumpuan daun pintunya, agar tidak lepas. Dalamnya sponneng
dapat dibuat 1 cm atau 1,5 cm, sedang lebarnya tergantung ketebalan dari daun pintunya.
Untuk daun pintu panel lebar sponing dibuat 3 cm, untuk daun pintu yang dilapis
"teakwood" lebar sponing dibuat 4 cm.
Beberapa ukuran yang sering dipakai adalah sebagai berikut ini.

Tabel 3. 1. Ukuran Lubang Pintu


Ukuran lubang pintu
No Jenis bangunan Jumlah daun pintu
(lebar x tinggi)
1 Rumah tinggal 80 cm x 200 cm 1 daun
2 Bangunan umum 90 cm x 200 cm 1 daun
Sekolah
3 Toko, bioskop dan lain- 120 cm x 200 cm 2 daun
lain
4 Pintu utama pada 160 cm x 200 cm 2 daun
bangunan umum
5 Pintu kamar mandi 70 cm x 200 cm 1 daun

JENDELA

Rangka jendela tidak berbeda jauh dengan rangka pintu, hanya di sini selain ambang atas,
terdapat juga ambang bawah, jadi tiang diapit atas bawang oleh ambang. Di dalam satu
bangunan, sebaiknya bentuk pintu dan jendelanya adalah sama, walaupun mungkin
ukuran lebarnya tidak sama, hal ini dimaksudkan agar bangunan tampak harmonis.

Fungsi jendela adalah untuk memberikan penerangan dan ventilasi pada satu ruangan.
Untuk kamar mandi, biasanya jendelanya dipasang agak tinggi, disebut jendela-atas
(bovenlight). Rangka jendela dapat juga disatukan dengan rangka pintunya, disebut pintu
gendong. Letak lubang pintu dapat di samping atau ditengah, disesuaikan dengan fungsi
ruang dan selera penghuni.

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mesin ketam perata
b. Mesin ketam penebal
c. Mesin gergaji belah
d. Mesin gergaji potong
e. Gergaji tangan
f. Meteran
g. Pahat
h. Palu kayu
i. Pensil

2. Bahan
Balok kayu 6/12

E. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pembuatan kusen pintu/jendela adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari gambar kerja
2. Menyiapkan peralatan dan menghitung bahan yang dibutuhkan
3. Merencanakan pemotongan sesuai kebutuhan
4. Potong bahan sesuai kebutuhan
5. Mengetam dua permukaan kayu dengan ketam perata hingga lurus, siku dan halus
6. Ketam kedua permukaan kayu yang lain dengan ketam penebal hingga lurus dan
halus
7. Melukis benda kerja sesuai gambar dengan teliti dan jelas bagian-bagiannya
8. Mengerjakan lubang dan porosnya
9. Buat sponing dan sponing kapur, serta alur kapur
10. Coba bagian-bagian sambungan dirakit
11. Jika sudah benar dan tepat, dirakit dan dikunci. Jangan sampai baling dan sudut-
sudutnya dan harus siku
GAMBAR KERJA
LEMBAR KERJA MAHASISWA

ISILAH FORMAT INI:

Sebelum bekerja:

Perkirakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

- Waktu pelaksanaan: 25 jam


- Harga bahan yag akan digunakan : btg x Rp = Rp.
- Kayu Kamper 6/12 – 400 (2 batang) x Rp 237.000 = Rp. 474.000
- Papan Kamper 2/20 – 400 (1 lembar) x Rp 75.000 = Rp. 75.000
- Paku 12 cm (1 kg) x Rp 17.500 = Rp. 17.500
- Amplas (2 lembar) x Rp 4.100 = Rp. 8.200
- Ongkos tenaga (waktu) : 25 jam x Rp = Rp.
- Tukang Kayu (1 orang) x Rp 18.500 = Rp.
462.500
- Ongkos tenaga (waktu) : 25 jam x Rp = Rp.
- Mesin gergaji potong 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 87.500
- Mesin gergaji belah 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 87.500
- Mesin ketam perata 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 87.500
- Mesin ketam perata 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 87.500
-----------------------------------------------------------
Jumlah Total Biaya = Rp.
1.387.200

Sesudah bekerja:

Perkirakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

- Waktu pelaksanaan: 20 jam


- Harga bahan yag akan digunakan : btg x Rp = Rp.
- Kayu Kamper 6/12 – 400 (2 batang) x Rp 237.000 = Rp. 474.000
- Papan Kamper 2/20 – 400 (1 lembar) x Rp 75.000 = Rp. 75.000
- Paku 12 cm (1 kg) x Rp 17.500 = Rp. 17.500
- Amplas (2 lembar) x Rp 4.100 = Rp. 8.200
- Ongkos tenaga (waktu) : 20 jam x Rp = Rp.
- Tukang Kayu (1 orang) x Rp 18.500 = Rp.
370.000
- Ongkos tenaga (waktu) : 20 jam x Rp = Rp.
- Mesin gergaji potong 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 70.000
- Mesin gergaji belah 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 70.000
- Mesin ketam perata 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 70.000
- Mesin ketam perata 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 70.000
-----------------------------------------------------------
Jumlah Total Biaya = Rp.
1.224.700

LEMBAR PERHITUNGAN
No Uraian Kwantitas Keterangan
Bahan kayu kamper 6/12 – 400v
 Ambang atas
 6/12 - 122 = 1 batang
1.
 6/12 -102 = 1 batang
 Tiang
2 batang Sisa 6/12 - 92
 6/12 – 242 = 2 batang

Bahan papan kemper 2/20-400


Ventilasi 20X34 n = 6 buah
Sisa 1 lembar
2 1lembar
@20X196
20× 34 ×6
=0,51
20 ×400

3. Paku 12 cm 8 buah 0,25 kg

Digunakan
Lem kayu 1 bungkus
4. secukupnya

5. Amplas 2 lembar No 1000

Tukang kayu (1 hari = 7 jam kerja)


 Pekerjaan 20 jam
6. 1 orang
 1 hari = Rp. 129.500
 1 jam = Rp. 18.500
7. Masinal
Sewa mesin kayu
Mesin gergaji potong
Mesin gergaji belah
Mesin ketam perata
Mesin ketam penebal
 Pekerjaan 20 jam
 1 hari = Rp. 24.500
 1 jam = Rp. 3.500
KESIMPULAN

Aspek Teknis Pelaksanaan:


Saat pelaksanaan praktek selalu gunakan APD yang lengkap dan harus selalu
memperhatikan keselamatan kerja. Dalam menggunakan dan mengoperasikan mesin
kayu haruslah berhati-hati dan diperlukan ketelitian yang ekstra untuk menghindari
adanya kecelakaan kerja dan demi mendapatkan hasil yang baik. Keuntungan dengan
menggunaan mesin yaitu mampu mempercepat waktu pengerjaan dan tidak perlu
mengeluarkan tenaga yang banyak. Pelaksanaan pekerjaan yang pertama adalah
menyiapkan alat dan bahan, bahan yang digunakan yaitu Kayu Kamper 6/12 - 400.
Setelah itu, lakukan pelukisan dan pengukuran sesuai dengan gambar kerja dan potong
kayu dengan menggunakan peralatan mesin kayu. Lakukan perakitan kayu pada setiap
detail yang sudah dibentuk.

Aspek Wirausaha:
Penggunaan mesin dalam pengerjaaan job kusen ini sangat membantu pengiritan
waktu pelaksanaan serta waktu tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga mengirit dana.
Usahakan pula kayu tidak terbuang sia-sia agar harga bahan tidak melampaui batas
pendanaan. Ditinjau dari perhitungan RAB dan RAP bahwa pada job 2 yaitu membuat
daun pintu dan jendela ini mengalami keuntungan, yaitu sebesar Rp. 162.500. Diperoleh
dari RAB-RAP = 1.387.200 – 1.224.700 = Rp. 162.500. Untuk meningkatkan
keuntungan bisa menambahkan dengan cara memotong kayu dengan hati-hati sehingga
tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pemborosan, menggunakan mesin sesuai
kebutuhan, serta bekerja dengan sunggguh-sungguh, sehingga waktu penelesaian semakin
cepat. Dengan demikian akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Bagian 4
Membuat Daun Pintu Panel

A. Tujuan Instruksional Umum


Diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan daun pintu panel, sesuai dengan perencanaan
sehingga hasilnya rata, siku dan sambungan rapat

B. Tujuan Instruksional Khusus


Tujuan instruksional khusus dari pembuatan daun pintu panel ini adalah:
a. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian dari konstruksi daun pintu panel.
b. Mahasiswa dapat menjelasakan pengoperasian peralatan mesin kayu dan alat bantu
lain sesuai dengan fungsinya.
c. Mahasiswa dapat menyebutkan ketentuan dan syarat sambungan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan pembuatan dan penyetelan/perangkaian daun pintu
dengan hasil yang baik siku, lurus dan tidak baling.

C. Teori Dasar
Fungsi daun pintu adalah untuk menutup lubang pada kusen pintu, dengan demikian
ukurannya harus menyesuaikan ukuran kusen pintu. Sebagai pedoman untuk menentukan
ukuran pintu adaiah sebagai berikut:

Lebar daun pintu = lebar kusen pintu + 2 tebal sponing,

Tebal sponing biasanya diambil 1-1,5 cm (sesuai dengan besar dalamnya profil).

Tinggi daun pintu = tinggi kusen + tebal sponing + tinggi duk


Adapun tebal daun pintu (3,5-4) cm dengan maksud agar kaku dan dapat dipasangi alat
penggantung dan pengunci dengan baik. Apabila kurang dari 3,5 cm alat penggantung
akan kelihatan pada bagian lebar pintu dan apabila lebih dari 4 cm proporsi perbandingan
tebal dan lebar ambang kurang baik serta pemborosan bahan.

Lebar ambang tegak (kanan dan kiri) berkisar 10 - 15 cm. Lebar ambang atas, tengah
maupun bawah minimum sama dengan lebar tiang/ambang tegak. Pada umumnya lebar
ambang tengah = lebar tiang ambang tegak, lebar ambang bawah = (1,5 - 3) lebar tang
ambang tegak.

Agar bagian dalam tidak terlalu kelihatan besar, maka sering dibagi menjadi beberapa
bagian dengan memasang regal. Ukuran regel lebarnya ( 5 - 8 ) cm tergantung dari selera
pemakai dan tebalnya = tebal daun pintu.

1. Hubungan/Sambungan pada Daun Pintu


Hubungan/sambungan yang sering digunakan adalah sambungan lubang dan pen. Untuk
sambungan pada sudut atas yaitu pertemuan ambang tegak dengan ambang mendatar atas
dipakai sambungan pen dan lubang dengan spat pen. Agar poros/ pen tidak kelihatan dari
sisi tebal ambang tegak, biasanya dibuat poros tidak tembus {panjangnya = lebar ambang
- ( 1,5 ~ 2 ) cm }. Apabila ambang mendatar jauh lebih besar dibanding dengan ambang
tegak maka dapat dipakai dengan sistem dua poros.
Tebal pen = 1/3 tebal kayu, dan lebarnya = 3/4 lebar kayu.
Panjang spat pen = tebal pen, dan lebarnya = 1/4 lebar kayu.

2. Sambungan Ambang Dalam dengan Ambang Tepi


Penyambung ambang dalam atau regel dengan ambang tepi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu: Sambungan dengan dowel dan Sambungan dengan poros dan lubang.

3. Sambungan dengan Dowel


Dimensi dowel ada berbagai macam antara lain berdiameter ( 6, 8, 10, 12, 14) mm, dan
panjangnya sama dengan lima kali diameternya. Untuk penyambungannya yaitu bagian
yang masuk ke arah serat sedalam tiga kali diameternya dan kearah tegak lurus serat
sedalam dua kali diameternya. Usahakan diameter doel yang digunakan = 1/3 tebal kayu
yang disambung.
Sambungan dowel cocok untuk menahan gaya geser tegak lurus dengan dowel Untuk
menahan gaya tarik searah dowel tidak kuat, maka diperkuat dengan lem kayu. Karena
kekuatan sambungan ditahan oleh dowel dan lem maka keadaan kayu harus benar-benar
kering, sehingga lem dapat berfungsi dengan baik. Jumlah dowel untuk tiap sambungan
berdasarkan dari beban yang ada/timbul, namun agar sambungan tidak berputar usahakan
bungan dipasang minimun dua dowel.

Sambungan silang (regel dengan regel/ambang tengah tegak dengan ambang tengah
mendatar). Karena suatu kebutuhan tertentu dan keadaan bahan yang ada mengharuskan
dipasang ambang tengah tegak maupun mendatar). Pada pertemuan kedua ambang tengah
tersebut bersilangan maka dilakukan penyambungan silang tak kan setengah kayu. Dan
semua sambungan diperkuat dengan lem kayu.

Saat perakitan dan pengeleman, tahap ini harus benar-benar diperhatikan kesikuan semua
sudut, dan harus tidak baling. Karena kalau terjadi baling dan tidak siku maka akan sulit
pada waktu penyotelan di kusen pintu.

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Mesin ketam perata
b. Mesin ketam penebal
c. Mesin gergaji belah
d. Mesin gergaji potong
e. Gergaji tangan
f. Meteran
g. Pahat
h. Palu kayu
i. Pensil

2. Bahan
a. Kayu ram 4/16
b. Paku 1
c. Lem kayu
E. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pembuatan daun pintu panel adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari gambar kerja
2. Menyiapkan peralatan dan menghitung bahan yang dibutuhkan
3. Merencanakan pemotongan sesuai kebutuhan.
4. Potong bahan sesuai kebutuhan
5. Mengetam dua permukaan kayu dengan ketam perata hingga lurus, siku dan halus.
6. Ketam kedua permukaan kayu yang lain dengan ketam penebal hingga lurus dan
halus.
7. Melukis benda kerja sesuai gambar dengan teliti dan jelas bagian-bagiannya.
8. Mengerjakan lubang dan porosnya
9. Membuat sponing
10. Coba bagian-bagian sambungan dirakit
11. Jika sudah benar dan tepat, dirakit dan dikunci. Jangan sampai baling dan sudut-
sudutnya dan harus siku.
12. Membuat lis sesuai dengan gambar.
13. Memasang lis dan lakukan pengamplasan.
GAMBAR KERJA
LEMBAR KERJA MAHASISWA

ISILAH FORMAT INI:

Sebelum bekerja:

Perkirakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

- Waktu pelaksanaan: 28 jam


- Harga bahan yag akan digunakan : btg x Rp = Rp.
- Kayu Kamper 4/12 – 400 (2 batang) x Rp 237.000 = Rp.
474.000
- Amplas (2 lembar) x Rp 4.100. = Rp.
8.200
- Dowel (60 cm) x Rp 7.500. = Rp. 7.500
- Ongkos tenaga (waktu) : 28 jam x Rp = Rp.
- Tukang Kayu (1 orang) x Rp 18.500 = Rp 518.000
- Ongkos alat (waktu) : 28 jam x Rp = Rp.
- Mesin gergaji potong 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp.
98.000
- Mesin gergaji belah 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp.
98.000
- Mesin ketam perata 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp.
98.000
- Mesin ketam penebal 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp.
98.000
- Mesin bor 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp.
98.000
- Mesin moulder 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp.
98.000
-----------------------------------------------------------
Jumlah Total Biaya = Rp. 1.595.700

Sesudah bekerja:

Perkirakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

- Waktu pelaksanaan: 21 jam


- Harga bahan yag akan digunakan : btg x Rp = Rp.
- Kayu Kamper 4/12 – 400 (2 batang) x Rp 237.000 = Rp.
474.000
- Amplas (2 lembar) x Rp 4.100. = Rp.
8.200
- Dowel (60 cm) x Rp 7.500 = Rp.
7.500
- Ongkos tenaga (waktu) : 21 jam x Rp = Rp.
- Tukang Kayu (1 orang) x Rp 18.500 = Rp .
388.500
- Ongkos alat (waktu) : 21 jam x Rp = Rp.
- Mesin gergaji potong 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 73.500
- Mesin gergaji belah 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 73.500
- Mesin ketam perata 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 73.500
- Mesin ketam penebal 500w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 73.500
- Mesin bor 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 73.500
- Mesin moulder 500 w/ jam x Rp 3.500 = Rp. 73.500
-----------------------------------------------------------
Jumlah Total Biaya = Rp. 1.319.200

LEMBAR PERHITUNGAN
No Uraian Kwantitas Keterangan

Bahan kayu kamper 4/12 - 400


 4/11 - 201 = 2 buah Sisa 4/11-15cm
1.  4/11 - 92 = 3 buah 2 batang Sisa 4/6-29 cm
 4/6 - 78 = 1 buah Sisa 4/6-15 cm
 4/6 - 93 = 1 buah

2. Amplas 2 lembar No.1000

Digunakan 48 cm
3. Dowel > 4 cm 12 biji
Sisa 12 cm

Tukang kayu (1 hari = 7 jam kerja)


 Pekerjaan 21 jam
4. 1 orang
 1 hari = Rp. 129.500
 1 jam = Rp. 18.500

Sewa mesin kayu


Mesin gergaji potong
Mesin gergaji belah
Mesin ketam perata
Mesin ketam penebal
5. Mesin bor Masinal
Mesin moulder
 Pekerjaan 21 jam
 1 hari = Rp. 24.500
 1 jam = Rp. 3.500
KESIMPULAN

Aspek Teknis Pelaksanaan:


Pengerjaan job ini tetap selalu memerhatikan aspek keselamatan kerja dan perlindungan
diri. Persiapan bahan-bahan yang akan digunakan sama dengan persiapan bahan pada
pembuatan kusen, yaitu membutuhkan Kayu Kamper 6/12 - 400 sebanyak 2 buah.
Pembuatan pen dilakukan dengan beberapa mesin yaitu mesin pembuat pen, mesin ketam
perata, mesin ketam penebal, mesin gergaji belah, mesin gergaji potong.

Aspek Wirausaha:
Semakin cepat pengerjaan daun pintu ini maka dapat mengirit banyak aspek. Pengerjaan
kayu menggunakan mesin kayu lebih cepat dibandingkan menggunakan alat-alat manual,
sehingga menghemat ongkos upah pekerja, selain itu juga jumlah tenaga kerja yang
diperlukan, waktu pengerjaan yang jauh lebih singkat, serta harga sewa alat yang dihitung
setiap jamnya sehingga tidak melebihi anggaran yang diperkirakan. Apabila ditinjau dari
perhitungan RAB dan RAP bahwa pada job pembuatan daun pintu dan jendela ini
terdapat keuntungan, yaitu sebesar Rp 276.500. Diperoleh dari RAB-RAP = 1.595.700 -
1.319.200 = Rp. 276.500. Untuk meningkatkan keuntungan saat memotong kayu harus
hati-hati dan sesuai dengan gambar kerja sehingga tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan pemborosan sia-sia pada bahan kayu. Gunakan pula mesin sesuai
kebutuhan agar mengirit pemakaian dan daya, serta bekerja dengan cekatan sehingga
waktu penyelesaian semakin cepat agar biaya pekerja tidak membengkak. Kayu-kayu sisa
dari pengerjaan daun pintu ini mampu diubah sebagai karya seni lain atau bisa digunakan
sebagai bahan pengerjaan pekerjaan job lain dengan demikian akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar serta manfaat yang lebih. Limbah Kayu dari pengerjaan
mampu diubah sebagai karya seni atau bisa digunakan sebagai bahan pengerjaan lain dan
juga bisa digunakan sebagai bahan bakar apabila kayu memangtidak bisa dimanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai