Anda di halaman 1dari 3

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Saham Minoritas dan Upaya

Hukum Dalam Proses Merger Bank1

Ramadhani Syahputra (2201836886)


Muhammad Afan (2201843872)

Program studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara

I. PENDAHULUAN

Liberalisasi perbankan pada tahun 1988 telah mengubah struktur industri perbankan
di Indonesia. Meskipun banyak yang tidak beroperasi lagi akibat krisis moneter
liberalisasi telah mengantar Indonesia untuk memiliki tidak kurang dari 130 bank.
Kebijakan untuk tetap membuka kemungkinan berdirinya bank baru juga sejalan
dengan prinsip persaingan. dari ketentuan perbankan yang sejalan dengan prinsip
persaingan adalah dihambatnya konsentrasi kegiatan perbankan pada kekuasaan
pemilik modal tertentu. Ini dapat dilihat misalnya dari ketentuan keharusan
mendapatkan izin dari Bank Indonesia bagi pemilik modal yang ingin memiliki saham
bank baik melalui pembelian langsung maupun melalui bursa. Meskipun tidak
melarang akan tetapi ketentuan ini paling tidak mendiscourage pemilik modal untuk
menguasai sektor perbankan. Ketentuan lain yang pada intinya anti konsentrasi adalah

Di era seperti ini, persaingan usaha terjadi begitu pesat, sehingga perusahaan dituntut
untuk melakukan strategi yang efektif demi tidak kehilangan pasar. Begitu juga bagi
perusahaan perbankan. Pada dasar nya perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang
tidak terbatas, sehingga pengembangan usaha merupakan rencana jangka panjang
perusahaan. Pengembangan perusahaan dapat dilakukan dengan cara perluasan usaha
sebagai perluasan secara internal, ataupun perluasan usaha secara eksternal berupa
penggabungan usaha
Alasan utama perbankan di Indonesia melakukan merger adalah untuk penghematan
pajak. Dengan kata lain bahwa terdapat tambahan kemakmuran secara kumulatif yang
terjadi selama periode sebelum pengumuman merger dan akuisisi maupun setelah
tanggal pengumuman. Sebagaimana sebuah kumpulan, perusahaan akan mengalami
berbagai kondisi yaitu pertumbuhan dan berkembangnya secara dinamis, berada pada
kondisi statis dan mengalami proses kemunduran atau pengkerutan. Dalam rangka
tumbuh dan berkembang ini perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis dengan
memilih salah satu diantara dua jalur alternatif yaitu pertumbuhan dari dalam
perusahaan, dan pertumbuhan dari luar perusahaan.

Kata kunci : peruashaan, merger, perbankan

1
Ide Tulisan ini berasal dari jurnal hukum undip volume 5 Nomor 4 Tahun 2016 dengan judul Perlindungan
Hukum Terhadap Pemegang Saham Minoritas Dalam Merger Perbankan
A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perlindungan hokum pemegang saham minoritas terhadap bank yang


melakukan merger?

2. Upaya hokum pemegang saham minoritas terhadap merger bank PT A,B,C menjadi
PT Bank Mandiri.

B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hokum pemegang saham minoritas
terhadap bank yang melakukan merger?

2. Untuk mengetahui upaya hokum pemegang saham minoritas terhadap merger bank
PT A,B,C menjadi PT Bank Mandiri.

II. METODE
Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan penerbitan saham atau dengan
penyerahan kas, aktiva setara kas, atau aktiva lainnya. Transaksi dapat terjadi antar
pemegang saham perusahaan yang bergabung atau antara suatu perusahaan dengan
pemegang saham perusahaan lain. Penggabungan usaha dapat berupa pembentukan
suatu badan usaha baru (new enterprise) untuk mengendalikan perusahaan yang
bergabung, pengalihan aktiva neto dari satu atau lebih badan usaha yang bergabung
kepada badan usaha lain atau pembubaran satu atau lebih badan usaha yang
bergabung.

Anda mungkin juga menyukai