Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERENCANAAN BUDGET KAS DALAM UPAYA MENJAGA

TINGKAT LIKUIDITAS USAHA


6WXGL .DVXV SDGD .RSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ Periode 2013-2017)

Rodi Khairul Basori


Moch. Dulkirom AR
Devi Farah Azizah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: rodikhairul23@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to determine application and budget planning of cash in order to maintain the level of
liquidity cooperative "SAE" Pujon. The type of research is a case study with descriptive method. The data
used in this research is secondary data such as financial data including balance sheet, income statement
Koperasi "SAE" Pujon during the period 2013-2015. Based on the research results obtained after performing
cash budget projections show that the level of liquidity of cooperatives has increased due to cash and accounts
receivable increased. Activity ratio showed a significant increase companies effectively manage assets. The
leverage ratio decreased due to the cooperative managed to cut debt. Profitability ratios showed improvement
as the percentage increase in net income of cooperatives is relatively smaller than the percentage increase in
sales.
Keywords: Liquidity Ratio, Activity Ratio, Leverage Ratio, Profitability Ratio

ABSTRAK

3_Q_OLWLZQ LQL E_UWXMXZQ XQWXN P_QJetahui penerapan dan perencanaan budget kas dalam upaya menjaga
tingkat OLNXLGLWDV NRSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ -_QLV S_Q_OLWLZQ \ZQJ GLJXQZNZQ ZGZOZK adalah studi kasus dengan
metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data-data
keuangan perusahaan yang meliputi neraca, laporan rugi lDED .RSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ VHODPD SHULRGH WDKXQ
2013-2015. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan proyeksi budget kas menunjukkan
bahwa tingkat likuiditas koperasi mengalami peningkatan karena kas dan piutang usaha semakin meningkat.
Rasio aktivitas menunjukkan kenaikan yang berarti perusahaan efektif dalam mengelola aktiva. Rasio
leverage mengalami penurunan karena koperasi berhasil memangkas hutang. Rasio profitabilitas
menunjukkan peningkatan karena persentase kenaikan laba bersih koperasi relatif lebih kecil daripada
prosentase kenaikan penjualan.

Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 188


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. P?ND:HULU:N kas, maka akan dapat di atasi sedemikian rupa
Perkembangan dunia usaha yang terjadi sangat sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk menutup
pesat mempunyai dampak yang luas bagi kekurangan tersebut dapat terpenuhi (Syamsuddin,
perusahaan. Perusahaan harus dapat menentukan 2011:146).
strategi yang tepat agar dapat mencapai tujuan Manajemen perusahaan dituntut memperbaiki
perusahaan dalam menghadapi persaingan dan struktur keuangan perusahaan untuk menciptakan
masalah yang yang terjadi. Setiap perusahaan profitabilitas dan menjaga likuiditas perusahaan.
dituntut untuk membuat suatu perencanaan yang Tingkat likuiditas adalah kemampuan perusahaan
baik sebagai dasar untuk melakukan kegiatan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
pencapaian tujuan perusahaan. Perencanaan (current obligation) (Munawir, 2007:93).
merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta Pengukuran tingkat likuiditas suatu perusahaan
dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang diperlukan aturan-aturan untuk mengukur keadaan
dilakukan pada waktu yang akan datang dalam tingkat likuiditas tersebut.
mencapai tujuan yang diinginkan (Nafarin, .RSHUDVL VXVX ³6$(´ Pujon berlokasi di
2004:1). Perencanaan dapat dijadikan sebagai alat Daerah Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
dalam membantu pelaksanaan tanggung jawab dan Koperasi susu diberi nama Sinau Andandani
pengawasan kegiatan perusahaan sehingga Ekonomi (belajar memperbaiki ekonomi).
memungkinkan manajemen bekerja lebih efektif .HEHUDGDDQ .RSHUDVL 6XVX ³6$(´ 3XMRQ
dan efisien. mempengaruhi masyarakat sekitar, terutama
Salah satu masalah yang sering dihadapi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
perusahaan dalam mengelola usahanya adalah Faktanya banyak hambatan dalam pengembangan
masalah keuangan, dalam hal ini adalah kas. Kas .RSHUDVL 6XVX ³.23 6$(´ WHWDS HNVLV GDQ WHUXV
merupakan aktiva yang tidak memberikan berkembang memberikan yang terbaik bagi
penghasilan (non earning asset) (Atmaja, kemajuan koperasi tersebut. Salah satu cara yang
2008:385). Setiap perusahaan dituntut untuk bisa dilakukan perusahaan meningkatkan
mengelola dan mengendalikan arus kasnya sendiri. kemajuan yaitu dengan menyusun budget kas.
Arus kas ialah perhitungan kas masuk dan kas Penyusunan budget kas diperlukan untuk
keluar atas kegiatan operasi, investasi, dan kelancaran operasi koperasi.
pembiayaan perusahaan (Utari, 2014:13). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan
Salah satu cara atau rencana kegiatan yang dapat di ataV PDND GLDQJNDW MXGXO SHQHOLWLDQ ³Analisis
dilakukan oleh perusahaan dalam merencanakan Perencanaan Budget Kas dalam Upaya
dan mengendalikan aliran kas, menaksir kebutuhan 0HQMDJD 7LQJNDW /LNXLGLWDV 8VDKD´ Namun
kas serta menggunakan kelebihan kas secara efektif dalam analisis tingkat likuiditas dalam
adalah dengan menyusun anggaran kas atau budget perencanaan budget kas, penulis memberikan
kas. Anggaran kas adalah perhitungan arus kas pertimbangan besaran tingkat aktivitas, dan
masuk dan arus kas keluar dalam periode tertentu rentabilitas selama periode tahun 2013-2015. Hal
yang ditentukan oleh penjualan tunai, piutang, ini guna memberikan pertimbangan yang lebih
pinjaman, pembelian bahan baku, upah buruh, mendalam.
biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan
umum, beban bunga, angsuran pinjaman pajak
perseroan dan pembayaran deviden (Utari, 2. KAJIAN PUST:K:
2014:108). Anggaran kas memiliki tujuan pokok Kas
untuk merencanakan penganggaran kas yang Menurut Baridwan (2000:86), yang termasuk
seoptimal mungkin, yaitu rencana untuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah
menyediakan kas yang cukup baik dalam jumlah alat pertukaran yang dapat diterima untuk
maupun waktunya. pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai suatu
Penyusunan budget kas perusahaan akan setoran ke bank dengan jumlah sebesar
memberikan informasi keuangan perusahaan nominalnya, juga simpanan dalam bank atau
mengalami surplus atau defisit kas. Perusahaan tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-
yang mengharapkan akan adanya surplus kas dapat waktu. Sartono (2010:415) menyatakan kas adalah
merencanakan investasi-investasi jangka pendek, uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan
sedangkan apabila sebaliknya, dimana perusahaan dana yang disimpan di bank dalam bentuk deposito
diperkirakan akan mengalami kekurangan uang maupun rekening koran.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 189
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Budget Kas
Syamsuddin (2011:132) menyatakan budget Analisis Rasio Keuangan
kas merupakan suatu alat yang dapat digunakan Analisis rasio keuangan dibedakan menjadi
oleh manajer keuangan untuk meramalkan atau empat rasio yang meliputi:
memperkirakan kebutuhan-kebutuhan jangka 1) Rasio Likuiditas,
pendek dan untuk mengetahui kelebihan atau a. NWC = Aktiva lancar ± Hutang lancar
kekurangan uang kas selama periode budget. Dari $NWLYD /DQFDU
b. &XUUHQW 5DWLR
+XWDQJ /DQFDU
î
definisi yang dikemukakan di atas, budget kas
$NWLYD /DQFDU 3HUVHGLDDQ
adalah suatu alat yang digunakan dalam c. 4XLFN 5DWLR î
+XWDQJ /DQFDU
meramalkan atau memperkirakan aliran kas .DV %DQN
perusahaan pada setiap periode. d. &DVK 5DWLR î
+XWDQJ /DQFDU
2) Rasio Aktivitas,
Likuiditas +DUJD 3RNRN 3HQMXDODQ
a. ,QYHQWRU\
Syamsuddin (2011:41) berpendapat likuiditas 7RWDO 3HUVHGLDDQ
3HQMXDODQ
merupakan indikator perusahaan untuk membayar b. 7RWDO $VVHWV 7XUQRYHU
7RWDO $VHW
semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat 3) Rasio Leverage,
jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar 7RWDO .HZDMLEDQ
yang tersedia. Kartadinata (2000:12) mengartikan a. '( î
0RGDO 6HQGLUL
OLNXLGLWDV VHEDJDL ³.HPDPSXDQ SHUXVDKDDQ XQWXN 7RWDO .HZDMLEDQ
b. '7$5 î
7RWDO $NWLYD
pada setiap saat menyediakan alat-alat pembayaran 4) Rasio Profitabilitas.
yang diperlukan untuk melunaskan kewajiban- /DED .RWRU
NHZDMLEDQQ\D \DQJ MDWXK WHPSR´ a. *30 3HQMXDODQ
î
/DED 2SHUDVL
b. 230 î
Proyeksi Laporan Keuangan 3HQMXDODQ
Tunggal (1995:28) mengemukakan bahwa /DED %HUVLK
c. 130 î
proyeksi laporan keuangan adalah suatu kumpulan 3HQMXDODQ
/DED %HUVLK
laporan keuangan yang menunjukkan korelasi d. 52, î
7RWDO $VHW
keuangan organisasi secara keseluruhan yang
diharapkan pada akhir periode anggaran. 3. M?TOD? P?N?LITI:N
Sedangkan Syamsuddin (2011:163), Jenis Penelitian
menyatakan proyeksi laporan keuangan atau sering Berdasarkan tujuan penelitian yang telah
disebut ³SURIRUPD VWDWHPHQW´. Pada umumnya ditetapkan, yaitu ingin mengetahui pengaruh
data yang termuat dalam proyeksi laporan penggunaan budget kas untuk menjaga likuiditas
keuangan adalah perkiraan tentang keadaan perusahaan, maka jenis penelitian yang digunakan
keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk satu dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus
tahun berikutnya. Peroyeksi laporan laba/rugi dengan metode deskriptif. Arikunto (2002:120)
memperlihatkan jumlah pendapatan dan biaya- mengemukakan penelitian studi kasus merupakan
biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam satu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,
tahun yang akan datang, sedangkan proyeksi terinci dan mendalam terhadap organisasi, lembaga
neraca berisi mengenai finansial, aktiva, hutang atau gejala tertentu. Metode deskriptif menurut
dan modal sendiri pada akhir periode yang Azwar (2010:11) adalah penelitian yang dilakukan
diproyeksikan. untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
Metode Peramalan perbandingan atau menghubungkan antara variabel
Metode least square merupakan cara yang satu dengan variabel lainnya.
mendasarkan diri pada data historis dari satu
variabel saja yaitu variabel yang akan ditaksir itu Fokus penelitian
sendiri (Adisaputro, 1984:178). Fokus penelitian yang digunakan dalam
Y1 = a + bx penelitian ini adalah:
Dimana: ™; D ™\ Q
E ™[\™[
a. Budget Kas Koperasi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 190


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Likuiditas Koperasi. sebelumnya untuk mengetahui perubahan
kondisi keuangan yang terjadi.
Lokasi Penelitian 5. Menarik kesimpulan dan saran untuk kebijakan
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Koperasi selanjutnya.
6XVX ³.23 6$(´ \DQJ EHUORNDVL GL -O %ULJMHQ $EG
Manan W No. 16. Pujon Malang. 4. H:SIL D:N P?MB:H:S:N
:nZlisis Laporan Keuangan
Sumber Data Analisis laporan keuangan digunakan sebagai
Data primer adalah data yang diperoleh secara alat untuk mengukur kinerja, serta untuk
langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat mengetahui keadaan perusahaan dilihat dari
untuk pertama kali. Data primer yang dapat laporan keuangannya, yaitu yang bersumber dari
diperoleh berupa kebijakan yang diterapkan Neraca dan Laporan Sisa Hasil Usaha. Dengan
perusahaan dalam bidang keuangan. Data sekunder analisis ini nantinya akan dapat diperoleh sejumlah
adalah data yang diusakan sendiri UDVLR NHXDQJDQ GDUL .RSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ GDUL
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya oleh Biro tahun 2013 sampai tahun 2015. Berikut ini adalah
Statistik, majalah, keterangan-keterangan dan tabel perhitungan analisis rasio keuangan tahun
publikasi lainnya (Marzuki, 2005:55-56). Data 2013-2015:
sekunder yang diperoleh adalah berupa data-data
keuangan perusahaan yang meliputi Neraca, Tabel 1 Analisis Rasio Keuangan Tahun 2013-2015
/DSRUDQ 5XJL /DED .RSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ VHODPD Keterangan 2013 2014 2015
Likuiditas
periode tahun 2013-2015, serta data-data lain yang NWC 25.893.073.488 24.200.093.770 25.788.702.081
diperlukan dalam penelitian ini. Current Ratio 253,13% 230,48% 241,52%
Quick Ratio 210,63% 186,35% 203,45%
Cash Ratio 114,92% 88,72% 92,56%
Analisis Data Aktivitas
Analisis data adalah proses penyederhanaan ITO 35,85 kali 30,6 kali 35,42 kali
data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk TATO 2,93 kali 3,28 kali 3,31 kali
Leverage
dibaca dan diintrepretasikan. Tahap-tahap analisis DER 86,78% 65,41% 56,51%
data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: DTAR 46,46% 39,54% 36,11%
1. Menghitung dan menganalisis terhadap kondisi Profitabilitas
GPM 9,62% 9,96% 10,03%
keuangan perusahaan dengan menggunakan OPM 0,56% 0,41% 0,06%
rasio-rasio keuangan, seperti rasiolikuiditas, NPM 0,4% 0,4% 0,43%
rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio ROI 1,18% 1,32% 1,43%
leverage dalam kurun waktu 3 tahun. Sumber: Data Primer yang diolah
2. Membuat ramalan anggaran kas yang meliputi:
a. Melakukan perhitungan dengan metode Berdasarkan tabel diatas, tingkat likuiditas
least square yang digunakan untuk NRSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ VDQJDW EDLN NDUHQD EHUDGD GL
menghitung: atas standar minimum untuk masing-masing
1) Peramalan Penjualan indikitor rasio. Rasio aktivitas mengalami kenaikan
2) Peramalan Harga Pokok Penjualan karena perputaran aktiva koperasi berjalan dengan
b. Menyusun budget kas, dengan langkah- baik. Rasio leverage menunjukkan penurunan tiap
langkah sebagai berikut: tahunnya karena koperasi membayar pelunasan
1) Menyusun budget pendapatan sebagian hutang dan meningkatkan jumlah modal
penjualan tiap bulan sendiri yang dimiliki. Rasio profitabilitas
2) Menyusun skedul penerimaan piutang mengalami fluktuatif. Indikator GPM, NPM dan
3) Menyusun budget penerimaan kas ROI mengalami kenaikan, sedangkan OPM
4) Menyusun budget pengeluaran kas mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena beban
5) Menyusun budget kas usaha mengalami kenaikan yang signifikan
3. Menyusun proyeksi laporan keuangan yang sedangkan penjualan hanya mengalami
meliputi Neraca dan Laporan Sisa Hasil Usaha peningkatan yang kecil. Secara keseluruhan
untuk tahun selanjutnya. kondisi keuangan sudah baik.
4. Menghitung rasio keuangan berdasarkan
berdasarkan proyeksi laporan keuangan dan
membandingkannya dengan tahun-tahun
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 191
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Proyeksi Penjualan sebesar Rp. 30.821.794.353.
Beikut perhitungan proyeksi penjualan koperasi Budget Pengeluaran Kas
³6$(´ 3XMRQ untuk tahun 2016: a) Haga Pokok Penjualan dikeluarkan sebesar Rp.
Tabel 2 Proyeksi Penjualan Tahun 2016 214.639.619.844
Penjualan (Y) XY b) Biaya Pemasaran sebesar Rp 4.123.819.069
Tahun X X2
(Rp.) (Rp.) c) Biaya Karyawan sebesar Rp. 7.482.573.366
2013 191.687.537.270 -1 1 -191.687.537.270 d) Biaya Bangunan sebesar Rp. 2.837.086.025
2014 219.394.179.141 0 0 0 e) Biaya Kendaraan sebesar Rp. 624.836.614
2015 220.335.319.894 1 1 220.335.319.894
f) Biaya Keuangan sebesar Rp. 2.212.635.011
Jumlah 631.417.036.305 0 2 28.647.782.624
g) Biaya Organisasi sebesar Rp. 5.895.607.884
Sumber: Data Primer yang diolah
h) Dana Pembagian SHU Rp. 669.381.072
™\ ™[\
Y1 = î[ ditetapkan 70% dari SHU tahun 2015. Sisanya
Q ™[ dijadikan hutang dana pembagian SHU untuk
< î tahun berikutnya.
i) Pelunasan dana pembagian SHU sebesar Rp.
Y1 =210.472.345.435 + 28.647.782.624
Y1 = 239.120.128.059
94.262.673 selama tiga bulan.
Berdasarkan tabel Penjualan tahun 2016 j) Pelunasan hutang bukan anggota sebesar Rp.
diproyeksikan sebesar Rp. 239.120.128.059. 12.000.000.000 selama 12 bulan.
Penjualan dilakukan secara tunai dan kredit.
Komposisi penjualan tunai sebesar 90 % dari total Analisis Rasio Keuangan Tahun 2015-2016
penjualan atau senilai Rp. 215.208.115.253 dan Setelah penyusunan budget kas, maka, dapat
penjualan kredit sebesar 10% dari total penjualan dibuat perbandingan analisis laporan keuangan
atau sebesar Rp. 23.912.012.806. sebelum penyusunan budget kas dengan perkiraan-
perkiraan biaya sesudah menggunakan budget kas,
Proyeksi Harga Pokok Penjualan seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4 Perbandingan Rasio Keuangan Tahun 2015
Harga Pokok Penjualan .RSHUDVL ³6$(´ Pujon
dengan Proyeksi Tahun 2016
untuk tahun 2016 diproyeksikan sebegai berikut: Keterangan 2015 Ramalan 2016
Tabel 3 Proyeksi HPP Tahun 2016
Likuiditas
HPP (Y) XY
Tahun X X2 NWC 25.788.702.081 27.544.829.385
(Rp.) (Rp.)
Current Ratio 241,52% 259,99%
2013 173.247.187.929 -1 1 -173.247.187.929
Quick Ratio 203,45% 227,49%
2014 197.529.155.323 0 0 0
Cash Ratio 92,56% 139,01%
2015 198.221.020.017 1 1 198.221.020.017
Aktivitas
Jumlah 568.997.363.269 0 2 24.973.832.088
ITO 35,42 kali 38,36 kali
Sumber: Data Primer yang diolah TATO 3,31 kali 3,59 kali
™\ ™[\ Leverage
Y1 = î[ DER 56,51% 52,73%
Q ™[
DTAR 36,11% 34,52%
< î Profitabilitas
1 GPM 10,03% 10,23%
Y = 189.665.787.756 + 24.973.832.088
OPM 0,06% 0,54%
Y1 = 214.639.619.844 NPM 0,43% 0,88%
Dari perhitungan di atas, diketahui proyeksi ROI 1,43% 3,18%
untuk Harga Pokok Penjualan tahun 2016 sebesar Sumber: Data Primer yang diolah
Rp. 214.639.619.844
Berdasarkan proyeksi laporan keuangan pada
Budget Penerimaan Kas tabel di atas, diketahui untuk tahun 2016 Koperasi
Budget penerimaan kas koperasi terdiri dari ³6$(´ PHPLOLNL NHPDPSXDQ XQWXN PHPHQXKL
kompenen berikut ini: kewajiban finasialnya. Salah satunya ditunjukkan
a) Penjualan tunai sebesar Rp. 215.208.115.253 oleh indikator net working capital sebesar Rp.
b) Proyeksi Pos Lain-ODLQ .RSHUDVL ³6$(´ 3XMRQ 27.544.829.385 yang menunjukkan potensi
tahun 2016 diperkirakan sama seperti tahun cadangan kas yang relatif besar. Indikator-
2015 sebesar Rp. 813.894.924. indikator likuiditas juga mengalami peningkatan,
c) Penerimaan dari pelunasan piutang tahun 2016

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 192


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dimana masing-masing indikator telah berada di meningkat lebih besar dari pendapatan dan pos
atas standar batas minimum rasio. lain-lain yang defisit sehingga mengurangi laba
Rasio aktivitas selama periode 2013-2016 bersih yang akan diperoleh koperasi.
menunjukkan kenaikan pada indikator ITO yang
berarti perputaran persediaan semakin lancar, SZrZn
meskipun mengalami penurunan 2014. Rasio 1. Koperasi diharapkan lebih memperhatikan
TATO pada tahun 2016 mengalami peningkatan pengelolaan kas yang baik yaitu dengan cara
karena terjadi peningkatan penjualan. melakukan perencanaan budget kas sebagai
Rasio leverage menunjukkan perkembangan pedoman dalam menjalakan operasional dalam
yang cukup baik karena setiap tahun mengalami satu periode sehingga keuangan koperasi dapat
penurunan. Artinya koperasi berhasil memangkas dikontrol dan dikendalikan dengan bijak.
kewajiban dan membuat jumlah prosentase total 2. Koperasi perlu melakukan efisiensi terhadap
aktiva dan dan modal sendiri mengalami kenaikan beban-beban yang ditanggung baik beban
di setiap tahunnya. usaha maupun beban lain-lain. Pengeluaran
Rasio profitabilitas KoSHUDVL ³6$(´ kas yang terjadi karena beban harus ditekan
menunjukkan peningkatan pada semua dan dikendalikan dengan baik supaya laba
indikatornya, kecuali indikator operating profit yang diperoleh menjadi lebih besar dan
margin yang mengalami penurunan pada tahun maksimal.
2014 dan 2015 karena prosentase kenaikan laba 3. Koperasi harus lebih meningkatkan volume
bersih koperasi relatif lebih kecil daripada penjualan untuk menambah persediaan kas
prosentase kenaikan penjualan. untuk menambah profit koperasi yang masih
rendah sehingga tingkat likuiditas dan tingkat
K?SIMPUL:N D:N S:R:N profitabilitas koperasi dapat meningkat.
K_simpulZn
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab D:FT:R PUST:K:
sebelumnya, maka dapat dipaparkan beberapa Adisaputro, Gunawan. 1984. Anggaran
kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada
1. +DVLO DQDOLVLV UDVLR NHXDQJDQ .RSHUDVL ³6$(´ University Press.
Pujon selama periode tahun 2013-2015
menunjukkan pertumbuhan, baik tingkat Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian
likuiditas maupun profitabilitas, walaupun Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
dalam beberapa indikator rasio masih terjadi Cipta.
fluktuasi. Penurunan rasio likuiditas terjadi
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori & Praktik
pada tahun 2014 karena perbandingan kenaikan
Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi
aktiva lancar lebih kecil daripada kenaikan
Offset.
hutang lancar dari aktiva lancar.
2. Besarnya kenaikan beban usaha yang Azwar, Syaifuddin. 2010. Metode Penelitian.
ditanggung pada periode tahun 2013-2015 Yogakarta: Pustaka Pelajar.
cenderung tinggi. Hal ini mengindikasikan
bahwa manajemen tidak mampu Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting.
mengendalikan beban usaha secara efisien Edisi Ketujuh. Yoyakarta: BPFE.
sehingga berpengaruh kepada laba operasional
bersih yang semakin menurun setiap tahunnya. Kartadinata, Abas. 2000. Pembelanjaan
3. Selisih pos lain-lain yang diperoleh koperasi (Pengantar Manajemen Keuangan). Jakarta:
pada periode tahun 2013-2015 terjadi sangat PT. Rineka Cipta.
signifikan. Manajemen koperasi kurang efektif Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Yogyakarta:
dalam mengelola pos lan-lain karena terjadi Ekonisia.
fluktuatif yang sangat jauh setiap tahunnya.
Akibatnya laba bersih yang diterima tidak Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta:
maksimal. Salemba Empat.
4. Profit yang diperoleh koperasi masih terlalu
rendah. Banyak faktor yang mengakibatkan Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan.
seperti, beban usaha yang cenderung Yogyakarta: Liberty.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 193
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan.
Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Sartono, Agus R. 2010. Manajemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tunggal, Amin Widjaja. 1995. Akuntansi untuk
Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Utari, Dewi. 2014. Manajemen Keuangan.
Jakarta: Mitra Wacana Media

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 45 No.1 April 2017| 194


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai