Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

PROGRAM LITERASI SMAN 1 GANTUNG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH V
SMA NEGERI 1 GANTUNG
TAHUN 2021

PGLS-SMANGTG 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memaham


i informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembang
annya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika
dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, saat ini, istila
h literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas dan sudah meram
bah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik.

Hal ini berarti kemampuan untuk berliterasi sangat diperlukan dalam s


egala sisi kehidupan manusia. Sebut saja jika ingin berinvestasi maka harus c
akap literasi keuangan, jika ingin membuat robot maka harus piawai literasi te
knologi, dan masih banyak kasus lainnya yang menuntut kecakapan literasi.

Beberapa kasus tersebut juga membuktikan bahwa kecakapan lietrasi


diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam hidup. Bahkan dalam hal sed
erhana sekalipun, misalnya seseorang harus tau cara membungkus makanan d
engan kertas supaya tidak “ambyar”, cara melipat kertas itulah bisa didapat da
ri meniru orang lain atau mempelajarinya dari berbagai media yang tersedia.

Namun, sayangnya, dewasa ini, Indonesia dinyatakan dalam kondisi y


ang “Darurat Literasi”. Terutama di kalangan remaja dan pemuda usia sekola
h. Rendahnya minat baca Indonesia menjadi salah satu bukti rendahnya kualit
as literasi di negara ini. Stigma tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi ren
dah daya saingnya, rendah indeks pembangunan SDM-nya, rendah inovasiny
a, rendah income per kapitanya, hingga rendah rasio gizinya. Hal ini tentu me
njadi masalah global yang krusial sehingga Kemdikbud berusaha mengatasi p
ermasalahan ini dengan mengubah UN menjadi asesmen kompetensi minimu
m dimana kecakapan literasi menjadi salah satu materi ujinya.

Sebagai satuan Pendidikan, SMAN 1 Gantung memiliki kewajiban un


tuk menuntaskan permasalahn ini dengan cara menggerakkan program literasi
sekolah guna meningkatkan kecakapan literasi pada para peserta didik.

B. Dasar Hukum

PGLS-SMANGTG 2020/2021
Dasar Hukum Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah SMAN 1 Gantung adalah
1. UUD 1945 amandemen Bab XV pasal 36 tentang kedudukan Bahasa
Indonesia
2. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
4. UU Nomor 24 tahun 2010 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2014 tentang Pengembangan,
Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi
Bahasadan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa.
6. Permendikbud No. 21 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

C. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dari program Gerakan Literasi Sekolah SMAN 1 Gantung adalah
1. Menciptakan ekosistem sekolah yang berbudaya baca tulis serta cinta sastra.
2. Menumbuhkembangkan kecakapan literasi di kalangan warga sekolah.

D. Sasaran Pelaksanaan
Sasaran pelaksanaan program Gerakan Literasi SMAN 1 Gantung adalah seluruh
warga SMAN 1 Gantung dengan peserta didik menjadi fokus utama.

E. Strategi Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah


Strategi yang dilakukan dalam melaksanakan Program Gerakan LIterasi Sekolah
adalah.
1. Menyediakan bahan atau materi literasi yang mudah diakses oleh seluruh
warga sekolah.
2. Mengupayakan penambahan bahan atau materi literasi.
3. Menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber bahan atau materi literasi.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat meningkatkan kecakapan
literasi bagi peserta didik.

F. Kerangka Kerja
Kerangka kerja Program Gerakan Literasi SMAN 1 Gantung adalah menyusun
program kerja mingguan dan tahunan dengan deskripsi sebagai berikut
a. Program mingguan
1) Gerakan HARAJUKU (Hari Rabu Jumat Baca Buku)

PGLS-SMANGTG 2020/2021
2) Gerakan pemakmuran perpustakaan
3) Pengawalan Pojok Literasi Kelas

b. Program Tahunan
1) Menyelenggarakan Gebyar Bahasa SMAN 1 Gantung
2) Menerbitkan buku ber-ISBN
3) Gerakan Satu Siswa Satu Buku

BAB II
PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Program Mingguan

PGLS-SMANGTG 2020/2021
1. Gerakan HARAJUKU (Hari Rabu Jumat Baca Buku)
a. Alur

b. Pelaksanaan program HARAJUKU selama tahun 2020 masih terdapat


banyak kendala dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan sistem
sekolah yang menerapkan pertemuan tatap muka terbatas sehingga
kegiatan HARAJUKU di sekolah masih belum maksimal dilaksanakan.
c. Peserta didik telah diwajibkan memiliki buku bacaan pribadi dan
menggiatkan kegiatan membaca sebagai rutinitas hari Rabu dan Jumat
terutama bila terjadwal pada pertemuan tatap muka terbatas di sekolah.

Gambar1. Peserta didik asyik membaca buku

d. Pohon literasi belum dapat direalisasikan hingga akhir tahun 2020


akibat terbatasnya anggaran dana sekolah sehingga pengadaan pohon
literasi akan menjadi program kerja Gerakan Literasi SMAN 1 Gantung
Tahun 2021.

2. Gerakan Pemakmuran Perpustakaan

PGLS-SMANGTG 2020/2021
a. Gerakan pemakmuran perpustakaan dimulai dengan pengadaan buku
bacaan menarik dan variatif di Perpustakaan Aneka Ilmu SMAN 1
Gantung di awal tahun 2020.
b. Sosialisasi ketersediaan ruang baca Perpustakaan Aneka Ilmu
digencarkan kepada para peserta didik.

Gambar 2. Perpustakaan Aneka Ilmu SMAN 1 Gantung

3. Mengawal Pojok Literasi Kelas


a. Pojok Literasi Kelas diselenggarakan oleh peserta didik di kelas
masing sebagai pusat kegiatan membaca buku.
b. Pojok literasi mulai digerakkan pada awal tahun ajaran .
c. Pojok Literasi Kelas dikontrol oleh wali kelas.
d. Pojok literasi kelas pada tahun 2020 belum berjalan maksimal
dikarenakan hal-hal sebagai berikut
 Pertemuan tatap muka terbatas di sekolah dengan
memberlakukan system shift.
 Kondisi pertemuan yang terbatas membatasi kontrol wali
kelas terhadap peserta didik dan pojok literasi
 Perubahan jadwal belajar dan sistem shift yang cukup rapat
membuat peserta didik sering berganti ruang kelas.
 Ruang kelas yang sering berpindah membuat rasa
kepemilikan atau empati peserta didik terhadap ruang kelas
menjadi berkurang.

B. Pelaksanaan Program Tahunan


1. Penyelenggaraan Gebyar Bulan Bahasa tahun 2020

PGLS-SMANGTG 2020/2021
a. Gebyar Bulan Bahasa sebagai peringatan Bulan Bahasa tahun 2020
sukses terselenggara meski di tengah pandemi Covid-19.
b. Untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik, Gebyar Bulan
Bahasa diselenggarakan dengan menggelar berbagai Lomba Literasi
diantaranya
 Lomba Pidato
 Lomba Baca Puisi
 Lomba Monolog
 Lomba Menulis Cerpen
 Lomba Cipta Puisi
c. Lomba tersebut diselenggarakan dengan memadukan konsep daring dan
luring.

Gambar 3. Peserta lomba Peringatan Bulan Bahasa

d. Peringatan Bulan Bahasa ditutup dengan seminar literasi dengan


mengundang budayawan dan penulis Bangka Belitung Ian Sancin. Pada
acara yang sama juga mengumumkan dan menyerahkan hadiah kepada
para pemenang lomba Gebyar Bulan Bahasa SMAN 1 Gantung tahun
2020.

Gambar 4. Seminar literasi Puncak Gebyar Bulan Bahasa


e. Gebyar Bulan Bahasa SMAN 1 Gantung didokumentasikan menjadi
buku dengan judul Paradoks.

PGLS-SMANGTG 2020/2021
2. Penerbitan Buku Ber-ISBN
Satu buku ditulis oleh salah satu guru SMAN 1 Gantung, Putri Endah
Pratiwi, S.Pd. yang memuat dokumentasi kegiatan Gebyar Bulan Bahasa
SMAN 1 Gantung Tahun 2020 dengan judul Paradoks dan diterbitkan
dengan bantuan penerbit Nas Media dengan ISBN

Gambar 5. Ilustrasi buku Paradoks


3. Gerakan Satu Siswa Satu Buku
a. Gerakan satu buku satu siswa merupakan tindak lanjut dari Gerakan
HARAJUKU dimana pada akhir tahun siswa menulis resensi
(penilaian) terhadap buku yang dibacanya dan menyerahkan hasil
resensi serta buku bacaannya kepada sekolah.

Gambar 6. Resensi dan buku bacaan siswa

PGLS-SMANGTG 2020/2021
BAB III
MASALAH DAN SOLUSI

A. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapai selama menjalankan program Gelarak Literasi
Sekolah di SMAN 1 Gantung tahun 2020 adalah:
1. Pertemuan tatap muka terbatas yang diberlakukan selama pandemi Covid-19
membuat intensitas pertemuan antara guru dan peserta didik berkurang
sehingga kontrol terhadap kegiatan literasi pun berkurang intensitasnya.
2. Jadwal yang kerap berubah-ubah dalam jangka pendek pun turut
mempengaruhi Gerakan literasi yang sedang berjalan membuat beberapa
bentuk kegiatan yang mendukung literasi sekolah terpaksa tidak dapat
direalisasikan pada tahun 2020.
3. Kurang adanya kontrol melekat antarelemen sekolah terhadap kegiatan
literasi yang tengah berjalan.

B. Solusi
Solusi yang dapat diambil oleh panitia ujian Sekolah sebagai berikut :
1. Peserta didik diwajibkan untuk mempunyai minimal satu buku bacaan dan
diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan mendapat Kontrol
yang melekat dari guru bidang studi Bahasa Indonesia.

PGLS-SMANGTG 2020/2021
2. Pada setiap adanya pertemuan tatap muka terbatas mewajibkan kepada
peserta didik untuk selalu membaca buku bacaan.
3. Koordinasi dengan seluruh elemen sekolah dengan melibatkan pejabat tinggi
instansi.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
SMAN berkomitmen untuk menyukseskan gerakan literasi sekolah yang
dicanangkan sejak tahun 2015 meski harus dihadapkan dengan banyaknya
kendala, di antaranya adalah berkurangnya pertemuan tatap muka pada masa
pandemi ini. Meskipun demikian, upaya-upaya meningkatkan kecakapan literasi
akan terus dilakukan oleh seluruh stakeholder SMAN 1 Gantung guna
membentuk generasi yang unggul literasi.

B. Saran
1. Suksesnya penyelenggaraan Program Gerakan Literasi Sekolah di SMAN 1
Gantung membutuhkan kerja sana dan koordinasi dari seluruh elemen
sekolah.
2. Suksesnya Program Gerakan Literasi Sekolah juga membutuhkan kreativitas
dan Inovasi penyelenggara untuk dapat menumbuhkan minat literasi.
3. Dukungan dari pejabat tinggi instansi sangat dibutuhkan, terlebih dalam hal
pembiayaan.

PGLS-SMANGTG 2020/2021
4. Beberapa program yang belum terealisasikan pada tahun 2020 diharapkan
untuk dapat direalisasikan di tahun-tahun berikutnya.

PGLS-SMANGTG 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai