AGENDA 2 HARI KE 9
1. Aldwin Maulana Syahid, S.STP
2. Benny Alan Reinaldo Silalahi, S.Stp
3. Eria Sekar Taji, S.STP
4. Muhammad Cahya Ramadhani, S.STP
5. Windi Maula Astuti, S.IP
PENDEKATAN METODOLOGI
dengan ilmu metode. Secara umum pendekatan dalam metodologi ada 3 (tiga)
macam yaitu kualitatif, kuantitatif dam campuran atau mix method. Pendekatan
penangkapan dan hasil analisis atau proses deduksi dalam hubungan antara
data dan teori. Sedangkan, kualitatif lebih menekankan pada aspek kualitas.
dan memahami makna oleh sejumlah individu atau sekelompok orang yang
dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Untuk menganalisis ini
metode yang ada. Penelitian kualitatif berarti mendeskripsikan suatu hal tertentu
berdasarkan teori-teori yang telah cukup banyak dikembangkan. Selain itu juga
Gambar 3.1
Proses Desain Studi Kualitatif
menganalisis hak atas tanah. Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah
salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau
kondisi. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram sebab-akibat atau cause
Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943.
Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut. Fungsi dasar
diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa
mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar
ide-ide untuk solusi suatu masalah. Pada bagian tulang ikan ini, ditulis kategori-
kategori apa saja yang dapat mempengarui topik yang tertulis pada kepala ikan
tersebut. Biasanya, penentuan kategori ini menggunakan metode 5M1E yaitu
• Man
5M yang pertama adalah Man atau Orang, yaitu semua orang yang terlibat
• Method
analisa mengenai :
• Material
Yang ketiga adalah Material, yaitu semua material yang dibutuhkan untuk
lainnya.
• Machine
• Measurement
data dari proses. Untuk apa mengambil data? tujuannya adalah untuk
mengukur kemampuan dan kualitas dari proses. Dengan pengambilan
data yang benar maka dapat diketahui kemampuan dan kualitas proses
secara akurat.
• Environment
Gambar 3.2
Diagram Fishbone
MAN METHODE
ENVIRONMENT MEASUREMENT
Possible Root Cause Discussion Root Cause?
MAN
Masyarakat hanya paham bahwa Tanah yang dimiliki saat ini adalah
Kurang Pahamnya masyarakat atas
pemberian leluhurnya di masa lalu dan akan terus diwariskan N
pengelolaan kepemilikan tanah
kepada generasi dibawahnya
Masyarakat mempercayakan segala administrasi juga urusan
Terlalu Mempercayakan kepada
Tanah kepada Pemerintah sehingga kurang tahu mengenai Y
Pemerintah
kepemilikan atas hak tanah
METHODE
MEASUREMENT
Tidak ada SOP Tanah Adat menjadi Seluruh Tanah yang dirasa Pemerintah berpotensi untuk menjadi
N
Hak Milik pemerintah hak milik Negara maka akan diambil oleh Pemerintah setempat
Akar Permasalahan :
Tanah Adat yang dimiliki oleh Masyarakat Adat pada Umumnya diklaim bahkan
diambil oleh Pemerintah untuk kepentingan Negara, disini Pemerintah
Memberikan Pilihan yaitu Masyarakat diberikan Insentif apabila memberikan
tanahnya kepada Pemerintah kemudian pilihan lain yaitu masyarakat
memberikan tanahnya kepada Pemerintah akan tetapi masih memiliki akses
untuk mengelola tanahnya dengan membuat kontrak bersama Pemerintah. Di
sisi lain hal ini berdampak pada adanya Desa Adat yang berkembang di Daerah
Tersebut karena apabila ada masyarakat yang menjual Tanahnya maka Desa
tersebut tidaklah lagi sakral menjadi Desa Adat. Dan apabila Kontrak masyarakat
setempat dengan Pemerintah Sudah habis maka Masyarakar harus
meninggalkan Tanah Adat tersebut.
KESIMPULAN
Dari beberapa hal yang telah dijelaskan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa hutan merupakan hal penting, hutan mendapat gelar sebagai
paruparu dunia. Hutan juga penyimpan cadangan air tanah terbesar di dunia.
Hutan merupakan rumah bagi jutaan makhluk hidup. Kehidupan yang
berlangsung di dalam hutan menciptakan berbagai jenis hubungan antara
berbagai makhluk hidup yang ada di dalam hutan. Tanah dan hutan memiliki arti
yang penting bagi masyarakat hukum adat. Keberadaan masyarakat hukum adat
di Indonesia merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
mereka. Persekutuan dengan tanah yang diduduki terdapat hubungan yang erat,
hubungan yang bersifat religio-magis. Hubungan ini menyebabkan persekutuan
memperoleh hak untuk menguasai tanah yang dimaksud, memanfaatkan tanah,
memungut hasil dari tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas tanah itu, juga berburu
terhadap binatang-binatang yang hidup disitu. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria berisikan ketentuan
bahwa hak persekutuan atas tanah ini disebut hak ulayat. Untuk metode yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data fishbone dengan
hasil Tanah Adat yang dimiliki oleh Masyarakat Adat pada Umumnya diklaim
bahkan diambil oleh Pemerintah untuk kepentingan Negara, disini Pemerintah
Memberikan Pilihan yaitu Masyarakat diberikan Insentif apabila memberikan
tanahnya kepada Pemerintah kemudian pilihan lain yaitu masyarakat
memberikan tanahnya kepada Pemerintah akan tetapi masih memiliki akses
untuk mengelola tanahnya dengan membuat kontrak bersama Pemerintah. Di
sisi lain hal ini berdampak pada adanya Desa Adat yang berkembang di Daerah
Tersebut karena apabila ada masyarakat yang menjual Tanahnya maka Desa
tersebut tidaklah lagi sakral menjadi Desa Adat. Dan apabila Kontrak masyarakat
setempat dengan Pemerintah Sudah habis maka Masyarakar harus
meninggalkan Tanah Adat tersebut.