Disusun Oleh:
Kelompok 5
POST KONFERENSI
Narrator menjelaskan tentang :
kegiatan yang akan dilakukan
Waktu kegiatan : sebelum operan ke dinas pagi
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab : ketua Tim
Kegiatan :
1. Katim membuka acara
2. Katim menanyakan hasil asuhan masing-masing
3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan
4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke shift
berikutnya
5. Katim menutup acara
2. Tn. Doni: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 82, S: 37,2)
· Rencana tindak lanjut
· Pemberian monitol pukul 19.00 dan parasetamol pukul 20.00
3. Ny. Dewi: k/u baik, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2)
Rencana tindak lanjut
Pemberian monitol pukul 20.00,ceftriaxon pukul 20.00 dan ganti kateter pukul 15.00
4. Ny. Dewi yang tidak mau dipasang kateter karena pihak keluarga belum mengerti
prosedure medis, dan rencana akan dilakukan penkes.
Siti : selama menjalankan asuhan keperawatan semua tindakan sesuai rencana namun ada
kendala pada Tn. Rian yang tidak mau di pasang NGT, kasusnya sama dengan perawat Dina
yaitu keluarga dan pasien belum mengetahui prosedur tindakan medis dan rencananya juga
akan dilakukan penkes pada kelurga tsb.
Evaluasi askep:
1. Tn. Rian: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 100/70, P: 18, N: 68, S: 36,5)
Rencana tindak lanjut untuk pasien:
injeksi IV ranitidin,cetorolax pkl 20.00
rom pasif pukul 16.00
pasang NGT pukul 19.00
2. Ny. Marta: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 82, S: 37,2)
· Rencana tindak lanjut
· Ganti balutan pukul 17.00
3. Ny. Linda: k/u lemah, GCS: 9 (somnolen), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2)
Rencana tindak lanjut
Rom pasif pukul 16.00
Riski : baiklah terimakasih atas waktunya, asuhan keperawatan yanga saya lakukan
alhamdulillah tidak mengalami kendala apapun dan berjalan sesuai rencana. Adapun evaluasi
asuahan keperawatyan yaitu;
1. Tn. Aryo: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 100/70, P: 18, N: 68, S: 36,5)
Rencana tindak lanjut untuk pasien:
rom pasif pukul 16.00
injeksi IV ranitidin,cetorolax pkl 20.00
2. tn. Budi: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 82, S: 37,2)
Rencana tindak lanjut
Pemberian ranitidin, dan dexametason pkl 20.00
ROM pasif pkl 16.00
3. Tn. Tono: k/u lemah, GCS: 9 (somnolen), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2)
Rencana tindak lanjut
Rom pasif pukul 16.00
injeksi ciprofloxacin pkl 20.00
Katim B: Baik Terima kasih atas laporannya. Alhamdulillah proses keperawatan yang kita
lakukan malam ini dapat berjalan dengan lancar, terimaksih kepada pihak yang sudah terlibat
disini, Sambil Menunggu rekan dari shift selanjutnya datang, silahkan lakukan tindakan
sesuai rencana. Pertahankan kinerja kalian, jangan lupa selalu memakai APD setiap tindakan.
Saya yakin kalian akan melakukan yang terbaik untuk pasien.
Sebelum kita akhiri tugas kita, kita akhiri dengan berdoa….. berdoa,, mulai….. selesai…
Akhir kata, wassalamualikum wr. Wb.
OPERAN
Narator (Siska) : (Menjelaskan tentang kegiatan operan yang akan dilakukan)
Narrator (Siska): Karu, perawat shift malam dan shift pagi melakukan operan bersama-
sama)
Katim B : Selamat pagi bapak ibu, ini perawat akan melakukan operan kegiatan keperawatan
dari shift malam ke shift pagi
Perawat malam 1 : pasien bapak Musa dx medis GGK dan tipus abd. TTV (TD: 100/90, RR:
16, N: 22, S : 37) Tadi malam ada kejadian khusus. Tn musa mengalami
nyeri perut setelah pemberian antibiotic, tadi mlam mendapatkan terapi
antibiotic, antipiretik dan furosemid. Rencana selanjutnya pagi ini injeksi
furosemid untuk terapi antibiotic sementara di hentikan menunggu
advise dokter selanjutnya
Perawat malam 1 : pasien bapak Doni dx medis Hipertermi dan GGK. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan ttv terakhir 110/90 mmHg,RR: 20, N: 80, S:38,5 o C,
mendapatkan terapi manitol. Rencana selanjutnya pagi ini injeksi
manitol, observasi ttv
Perawat malam 1: pasien Ny Dewi dx medis post operasi os cruris. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic. ttv terakhir 110/80
mmHg,RR: 18, N: 80, S:37o C, Rencana selanjutnya pagi ini injeksi
ceftriaxon , monitor intake nutrisi
Perawat malam 1 : pasien bapak Rian dx CVA dan gastritis akut. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic, ranitidine, NS
0,9%. Rencana selanjutnya pagi ini injeksi cetorolax dan ranitidine,
melatih ROM pasif serta monitor intake dan output.
Perawat malam 1 : pasien Ny Marta dx DM dengan ulkus dekubitus. ttv terakhir 110/80
mmHg,RR: 18, N: 80, S:37 o C, Tadi malam tidak ada kejadian khusus
dan mendapatkan terapi antibiotic, antipiretik dan injeksi insulin 6 unit.
GDP terakhir 400 gr/dl. Rencana selanjutnya pagi ini injeksi insulin 8
U, rawat luka
Perawat malam 1 : pasien Ny .Linda dx medis CVA. ttv terakhir 130/100 mmHg,RR: 18, N:
100, S:37o C Tadi malam tidak ada kejadian khusus dan mendapatkan
terapi antibiotic serta diuretic.
Perawat malam 2 : pasien Ny Aryo dx medis tifus abdominalis. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic, ranitidine,
cetorolax. Rencana selanjutnya pagi ini injeksi ranitidine lanjutan serta
pantau input dan output makanan.
Perawat malam 2 : pasien bapak Budi dx medis CVA dan gastritis. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan ttv terakhir 150/110, 36o C, mendapatkan terapi
manitol. Rencana selanjutnya pagi ini injeksi manitol, observasi ttv,
serta melanjutkan injeksi ranitidine, dan dexametason
Perawat malam 2 : pasien tn Tono dx medis tipus abd dan post fraktur tibia. Tadi malam
tidak ada kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic. Rencana
selanjutnya pagi ini injeksi ciprofloxacin , monitor intake nutrisi,
ajarkan ROM pasif
Perawat malam 2 : pasien Ny. Sari dx medis Diare. Tadi malam tidak ada kejadian khusus
dan mendapatkan terapi antibiotic dan cairan NaCl 0,9%. Rencana
selanjutnya pagi ini injeksi ciprofloxacin , ranitidine, dan terapi cairan
NaCl 0,9%. Pantau input dan output cairan.
Perawat malam 2 : pasien Tn. Hamid dx medis peritonitis. Tadi malam tidak ada kejadian
khusus dan mendapatkan terapi antibiotic. Rencana selanjutnya pagi ini
pemberian ranitidine dan dexametason. Pemberian makanan melalui
sonde.
Perawat malam 2 : pasien Tn Sarif dx medis post op apendik. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic, cetorolax, dan
dexametason. ttv terakhir 110/80 mmHg,RR: 18, N: 80, S:37o C,
Perawat malam 3 : pasien Ny Santi dx medis gout attack. Tadi malam tidak ada kejadian
khusus dan mendapatkan terapi analgesik. Skala nyeri pagi ini
berkurang menjadi 5. ttv terakhir 110/80 mmHg,RR: 18, N: 80, S:37o
C, Rencana tindakan pantau kadar uric acid, penkes ke keluarga
tentang pantangan makana. Lanjutkan terapi analgesic dan menunggu
advice dokter Irwan
Perawat malam 3 : pasien Ny. Imah dx medis diare. Tadi malam tidak ada kejadian khusus
dan mendapatkan terapi antibiotic., terapi cairan RL dan NaCl. ttv
terakhir 90/80 mmHg,RR: 18, N: 90, S:37o C,
Perawat malam 3 : pasien Ny. Serli dx medis open fraktur ulna. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic., terapi cairan RL
dan NaCl, serta dilakukan rawat luka. ttv terakhir 100/80 mmHg,RR:
18, N: 90, S:37o C, Rencana lanjutan teruskan terapi cairan NaCl
0,9%, ganti balutan, dan konsultasi ke dokter rencana operasi.
Perawat malam 3 : pasien Tn Abdul dx medis post op trepanasi. Tadi malam tidak ada
kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic., terapi cairan NaCl.
ttv terakhir 100/80 mmHg,RR: 24, N: 90, S:37,5o C, Rencana lanjutan
rawat luka dan lanjutkan terapi antibiotic dan cairan. Pantau tanda-
tanda infeksi.
Perawat malam 3 : pasien Tn. Handoko dx medis CA paru. Tadi malam tidak ada kejadian
khusus dan mendapatkan terapi antibiotic dan pemasangan bantuan
oksigen 6L. ttv terakhir 80/60 mmHg,RR: 28, N: 55, S:36,5o C. Rencana
tindak lanjut observasi klien tiap 1 jam, pantau keadekuatan
pemasangan Oksigen.
Perawat malam 3 : pasien Tn. Salim dx medis Tifus abdominalis dan BPH. Tadi malam
tidak ada kejadian khusus dan mendapatkan terapi antibiotic. TTV
terakhir 110/80 mmHg,RR: 16, N: 80, S:36,5 o C. Rencana tindak lanjut
ganti kateter, lanjutkan terapi obat ditambah dengan injeksi ranitidine.
Monitor input dan output makanan.
Karu : Baiklah, terima kasih atas laporannya. Untuk perawat pagi kita kembali lagi ke
ruangan untuk melaksanakan pre conference
PRE-KONFERENCE
Narrator (Yako) : Di RS. Husada Bakti di Ruang Penyakit Dalam (Menjelaskan akan
dilakukan kegiatan pre konfrence)
Katim A : Terima kasih ibu maria. Hari ini ada pasien dari dinas malam yaitu Tn. Musa
di kamar 2 nomer registrasi 22387 dengan diagnosa medis GGK dan Tiphus
Abdominalis.. Diagnosa keperawatannya yaitu ketidakseimbangan cairan
elektrolit berhubungan dengan kerusakan organ ginjal.Diagnosa keperawatan
kedua yaitu hipertermi berhungan dengan proses peradangan. Kondisi pasien
saat ini adalah komposmentis dengan GCS 456 dengan tingkat
ketergantungan minimal. Terapi yang akan diberikan adalah kolaborasi
pemberian antipiretik dan antibiotic. Tujuan dari tindakan yang diberikan
adalah menurunkan suhu tubuh pasien dan membunuh bakteri salmonella
thyposa.
Masalah yang dihadapi adalah pasien dengan typus abdominalis dan harus
diberikan antibiotic. Namun disisi lain pasien menderita GGK dengan prinsip
terapi adalah menghindari antibiotic untuk tidak memperberat kerja
ginjalnya.
Karu : Baiklah, masalah telah disampaikan oleh Perawat Jonisty selaku Katim A.
Apakah dari rekan-rekan ada tanggapan mengenai kasus tersebut?
Perawat 1 pagi : Menurut saya antibiotic harus diberikan untuk meminalkan dampak yang
dapat ditimbulkan dari bakteri tiphus tersebut.
Perawat 2 pagi : Kalau menurut saya, antibiotic jangan diberikan karena pertimbangan
dengan GGKnya.
Perawat 3 pagi : kalau menurut saya, antibiotic tetap harus diberikan. Namun kita juga harus
mempertimbangkan kondisi ginjal pasien. Jalan keluarnya yaitu kita
berkolaborasi dengan farmasi untuk memberikan antibiotic dengan dosis
rendah dan aman untuk ginjal pasien.
Karu : Oke terima kasih atas tanggapan rekan-rekan. Jadi saya simpulkan bahwa
pasien dengan GGK dan tipus abdominalis tersebut tetap diberikan antibiotic
namun sebelumnya kita kolaborasi dahulu dengan pihak farmasi. Tolong
Katim A untuk menghubungi pihak farmasi untuk pertimbangan tersebut.