STUDI LITERATUR
NIM : 1810033040
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
KARYA TULIS ILMIAH
STUDI LITERATUR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya keperawatan
NIM : 1810033040
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun Oleh:
NAMA : ALDI PRAWIRA
NIM : 1810033040
Menyetujui
Pembimbing
NIP : 197505211998031003
Mengetahui
NIP: 197501011998031010
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing,
Ns. Ediyar Miharja S.kep. M.H
NIP : 197505211998031003 (. ………………………)
Penguji I,
Syukma Rhamadani FN, S.ST, MKM.
NIP: 198605272009031002 (. ………………………)
Penguji II,
Iwan Samsugito S,Kp, M.Kes
NIP: 196605191989031009 (. ………………………)
197501011998031010
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Penulisan ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli
Universitas Mulawarman. Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan
pengarah dari bapak dosen Ns. Ediyar Miharja S.kep. MH selaku pembimbing serta
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebtkan satu persatu. Penulis pada
4. Ns. Ediyar Miharja S.kep. MH., pembimbing, yang telah memberikan saran dan
bimbingan dalam penyusunan Karya tulis ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini
7. Kedua orangtua Saya Bapak Kaldius dan Ibu Mesah, saudara Saya Wira Wiguna
membantu dalam penyusunan Karya tulis ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini.
v
Akhir kata, semoga kita semua dimudahkan dalam karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat untuk kemajuan dunia Pendidikan dimasa mendatang dan semua pihak
yang membutuhkan.
Aldi prawira
DAFTAR ISI
vi
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAM.......................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA5
A. 5
1. 5
2. 6
3. 6
4. 10
5. 11
6. 12
7. 14
B. 17
1. 17
2. 18
3. 20
4. 24
5. 26
C. 28
1. 28
vii
2. 28
3. 28
4. 33
BAB III 37
A. 37
37
39
40
41
BAB V 50
A. 50
50
51
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
16
20
33
40
43
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
iii
iv
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan
sosial serta bukan saja keadaan terhindar dari sakit atau kecacatan (Riyadi &
purwanto, 2009). Definisi orang yang jiwanya sehat adalah jika kondisi mental
sejahtera dan kehidupannya harmonis, produktif sebagai bagian yang utuh dari
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang mampu mengendalikan diri dalam
keselaran tanpa adanya tekanan fisik dan psikologis. Baik secara internal maupun
eksternal yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir & Muhith, 2011).
menyesuaikan diri pada lingkungan, serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik,
tepat, dan bahagia, (Yusuf dkk, 2015). Definisi kesehatan jiwa adalah kondisi dimana
Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna
(disabilitas) langsung pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia(Keliat dkk,
2015). Gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan
xi
adanya gangguan pada fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu dan
hambatan dalam dalam melaksanakan peran sosial (Depkes RI, 2012). Disimpulkan
seseorang mengalami gangguan jiwa apabila ditemukan adanya gangguan pada fungsi
keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang
untuk jangka panjang. Penderita gangguan jiwa di Indonesia masih cukup besar, pada
data yang didapatkan Riskesdas 2018 cukup signifikan jika dibandingkan dengan
Riskesdas 2013, naik dari 1,7%. Penderita gangguan jiwa di Kota Samarinda pada
tahun 2015 tercatat sebanyak 1345 orang penderita gangguan jiwa (Dinas Kesehatan
berat cukup banyak di wilayah Indonesia dan sebagaian besar tersebar di masyarakat
terhadap masyarakat dalam penanggulangan gangguan jiwa akan dapat terbangun jika
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat
signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan
xii
penderita gangguan jiwa tercantum dalam Undang – Undang No 18 tahun 2014
tentang kesehatan jiwa disebutkan dalam pasal 1 ayat (4) menyatakan bahwa
jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan
2014). Kegiatan tersebut disebutkan di dalam Pasal 18 yaitu upaya kuratif kesehatan
jiwa.
halusinasi adalah terapi aktivitas kelompok, Salah satu intervensi keperawatan yang
ada adalah terapi aktivitas kelompok. Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu
terapi modalitas yang merupakan upaya untuk memfasilitasi perawat atau psikoterapis
terhadap sejumlah pasien pada waktu yang sama. Tujuan dari terapi aktivitas adalah
dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini diharapkan respons
xiii
pasien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif (Sustrami &
sundari, 2014).
B. Rumusan Masalah
sensori pasien halusinasi pada lima penelitian berbeda dirumah sakit jiwa”?
C. Tujuan Penelitian
jiwa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat karya ilmiah tulis studi literatur ini diharapakan dapat memberikan
jiwa.
halusinasi.
xiv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Halusinasi
1. Pengertian
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi (Muhith, 2015). Halusinasi adalah suatu
stimulasi yang dating (diprakarsai dari internal dan eksternal) disertai dengan
suatu persepsi melalui indera pasien tanpa stimulus dari luar, persepsi palsu.
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa ada suara padahal tidak ada
eksternal. Pasien memberi pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau
xv
2. Rentang Respon Halusinasi
delusi
b. Persepsi akurat b. Ilusi b. Sulit merespon
emosi
c. Emosi konsisten c. Reaksi emosi >/< c. Perilaku
dengan disorganisasi
pengalaman
d. Perilaku sesuai d. Perilaku aneh d. Isolasi sosial
sosial
Gambar tabel 1.
3. Etiologi
stress adaptasi menurut Yosep (2010) yang meliputi stressor dari faktor
a. Faktor Predisposisi
xvi
1) Faktor perkembangan
mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih
2) Faktor Sosiokultural
3) Faktor Biokimia
4) Faktor Psikologis
masa depannya. Pasien lebih memilih kesempatan sesaat dan lari dari
alam nyata menuju alam hayal. Faktor pencetus lain missal memiliki
xvii
seksi dari perilaku kekerasan serta kurangnya kasih saying dari orang-
Penelitian menujukan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua
b. Faktor Presipitasi
individu sebagai makhluk yang dibangun atas dasar unsur – unsur bio-
1) Dimensi Fisik
lama.
2) Dimensi Emosional
berbahaya.
xviii
3) Dimensi Intelktual
pasien.
4) Dimensi Sosial
sosialisasinya.
5) Dimensi Spiritual
xix
4. Jenis/Tipe
Tipe halusinasi menurut Baradero, Mary dan Anastasia (2016) sebagai berikut:
a. Halusinasi Pendengaran
Mendengar kegaduhan atau suara, paling sering dalam bentuk suara. Suara
b. Halusinasi penglihatan
kartun, atau adegan atau bayangan rumit dan kompleks. Bayangan dapat
c. Halusinasi penghidu
Mencium tidak enak, busuk, dan tengik seperti darah, urin, atau feses;
d. Halusinasi perabaan
e. Halusinasi gustatory
Merasakan tidak enak, kotor dan busuk seperti darah, urin, atau feses.
xx
f. Halusinasi kenestetik
Merasa fungsi tubuh seperti denyut darah melalui darah dan arteri,
g. Halusinasi kinestetik
Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil observasi terhadap pasien
a. Data subjektif
Pasien mengatakan :
berbahaya.
b. Data objektif
4) Menutup telinga
xxi
6. Fase halusinasi
respon verbal lambat jika sedang asyik dan diam serta asyik sendiri
(non psikotik).
xxii
merasa kehilangan kontrol, tingkat kecemasan berat. Gejala
xxiii
beberapa detik atau menit, adanya tanda-tanda fisik ansientas
halusinasinya)
atau hari jika tidak ada intervensi terapuetik. Gejala yang dapat
7. Terapi psikofarmakologi
xxiv
terhadap kepatuhan minum obat. Semakin lama pasien menderita
pengobatannya.
(mg/hari)
Phenotiazine
Alifatik
Chlorpomazine 300-800
Triflupromazine 100-150
Promazine 40-800
Piperazine
Prochlorperazine 40-150
Fluphenazine 6-20
Acetophenazine 1-20
Butaperazine 60-120
Carphenazine -
-
Piperidine
Thioriidazine 200-700h
Mesoridazine 75-300
Piperacetazine -
Thioxanthenes
xxv
Chlorprothixene 50-400
Molindone 50-100
Butyrophenones
Haloperidole 6-20
Droperidole -
Diphenylbutylpiperidine
Pimozidec 1-10
Sumber : Kaplan & Sadock (2010)
B. Proses keperawatan
1. Pengkajian
xxvi
Pengkajian merupakan langkah awal dalam pelaksanaan asuhan
dapat mencakup :
a. Keluhan/masalah utama
h. Hubungan interpersonal.
j. Pola koping.
halusinasi.
xxvii
c. Respon terhadap halusinasi
yang salah tentang penerapan yang benar – benar terjadi (objek nyata)
perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
2. Diagnosa keperawatan
xxviii
Langkah selanjutnya adalah mampu membuat analisis serta rumusan
masalah sehingga dapat ditentukan penyebab, masalah utama dan efek dari
masalah utama.
(2010)
Pohon Masalah
muncul adalah:
c. Isolasi social
3. Rencana keperawatan
xxix
Setelah menetapkan diagnose keperawatan selanjutnya adalah
pendengaran.
b. Tujuan
1) TUM
2) TUK
kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) TUK 1
xxx
d) Mau berjabat tangan.
2) TUK 2
halusinasi.
3) TUK 3
4) TUK 4
5) TUK 5
6) TUK 6
xxxi
1) Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan
pasien.
halusinasi.
pendengaran.
xxxii
Namun jika keluarga tidak mampu merawat, dapat
merawat pasien.
4. Implementasi Keperawatan
xxxiii
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan
a. Untuk pasien
1) SP 1
2) SP II
harian.
xxxiv
3) SP III
4) SP IV
b. Untuk keluarga
1) SP I
merawat pasien.
terjadinya.
2) SP II
xxxv
a) Memberikan kesempatan kepada keluarga unutk
5. Evaluasi Keperawatan
a. Pasien mampu:
dialami.
a) Menghardik halusinasi.
timbul halusinasi.
xxxvi
6) Menilai manfaat cara mengontrol halusinasi dan
mengendalikan halusinasi.
b. Keluarga mampu :
dirumah.
xxxvii
C. Terapi Aktivitas Kelompok
1. Pengertian
respon social dan harga diri. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah
Akemat, 2016).
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
xxxviii
Pasien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
2) Tujuan Khusus
kegiatan.
sesuai yaitu :
c. Proses seleksi
diberikan.
xxxix
Hari, tanggal
Waktu
Tempat
1) Boardmarket/spidol
2) Papan tulis
3) Kertas
4) Bolpoin
g. Metode
1) Diksusi
2) Bermain peran
h. Susunan pelaksana
1) Leader
2) Co-leader
3) Fasilitator
4) Observer
i. Uraian Tugas
1) Leader
xl
b) Memberikan memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
tertib.
e) Menjelaskan permainan.
2) Co-leader
aktivitas pasien.
3) Fasilitator
4) Observer
kegiatan berlangsung.
d) Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out.
xli
j. Setting Tempat
L CLO
P
P
F F
P
P
F P F
Keterangan :
L : Leader F : Fasilitator
CL : Co-Leader O :Observer
P :Pasien
k. Sesi TAK stimulasi persepsi menurut Wahyu dan Ina (2010) adalah :
kegiatan
xlii
4. Kegiatan terapi Aktivtas Stimulasi persepsi sensori terdiri dari 3 sesi,
sebagai berikut:
1) Tujuan :
2) Setting :
3) Alat
a. Tape recorder
xliii
c. Bola tenis
4) Metode
a. Dinamika kelompok
b. Bermain peran/simulasi
5) Langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
xliv
3) Kontrak
c. Tahap kerja
menjawab
xlv
respon pasien terhadap musik
4) Setelah musik selesai diputar, pasien diminta menceritakan isi dari lagu
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
2) Tindak lanjut
e. Evaluasi
pada tahap kerja aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai
xlvi
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori mendengar musik,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
xlvii
Studi literatur adalah cara yang digunakan untuk menghimpun data-data
atau merupakan sebuah pemahaman terhadap bahasa dan perilaku bersifat alamiah
yang dapat menghasilkan suatu temuan makna dan keyakinan yang ada dalam diri
penyusunan studi literatur karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif dengan
Subjek studi literatur pada penelitian ini adalah 5 jurnal penelitian mengenai
1. Kriteria Inklusi
adalah sebuah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi terget
dan terjangkau yang akan diteliti. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
a. Artikel Eksperimen
xlviii
2. Kriteria Eksklusi
Menurut Setiadi (2013) dalam [ CITATION Rid19 \l 1057 ] kriteria eksklusi adalah
Alur telah pencarian data dalam studi literatur ini dilakukan sebagai berikut:
literature
literature non review
review (n=0) (n=5)
Penelitian ini dilaksanakan dengan penelusuran google scholar, penelitian studi kasus
pada artikel yang pertama berjudul “Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi
l
persepsi-sensori terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien halusinasi
di rumah sakit jiwa DR. Amino Gondohutomo Semarang”, penelitian ini diterbitkan 1
Maret Tahun 2015. Artikel penelitian kedua didapatkan melalui penelusuran google
scholar, artikel ini berjudul “Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
Provinsi Riau”, artikel penelitian ini terbit pada September Tahun 2018. Artikel
penelitian ketiga didapatkan melalui penelusuran google scholar pada artikel yang
sakit khusus daerah Provinsi Sulawesi Selatan”, artikel penelitian ini diterbitkan pada
Tahun 2013. Artikel yang keempat didapatkan melalui penelusuran google scholar
pada jurnal yang berjudul “Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sensori
(halusinasi) pada klien halusinasi di rumah sakit jiwa Provinsi jambi”, Artikel
penelitian ini diterbitkan secara online pada 2 Oktober 2020. Artikel penelitian kelima
Mutiara Sukma”. Artikel penelitian ini diterbitkan pada 1 Maret tahun 2019.
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari karakteristik responden dan data
keperawatan. Data yang dikumpulkam dari subjek studi kasus adalah data sekunder.
li
Data sekunder adalah data yang dihasilkan dari dokumen-dokumen grafis (tabel,
catatan, notulen rapat, dll), foto , film, rekaman video, benda-benda, dan barang lain
yang dapat memperkaya data primer [ CITATION San15 \l 1057 ]. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah literatur review tentang pengaruh terapi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
ini adalah:
yang terpilih merupakan artikel yang terbit dalam jangka waktu 10 tahun
lii
Inklusi
- Artikel full text (n=5)
- penelitian studi kasus dan eksperimen pre test -
post test dengan metode terapi aktivitas
kelompok(n=5)
- Perlakuan dalam bentuk tindakan terapi aktivitas
kelompok persepsi sensori pada pasien halusinasi
dalam mengontrol halusinasi (n=5)
- Hasil penelitiane.terpublikasi
Dalam pencarian artikel tahun
ketiga dengan judul “Pengaruh terapi aktivitas
dalam rentang
2011-2021 (n=5)
kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi
halusinasi”.
jiwa Provinsi jambi”, mencari artikel melalui google scholar dengan kata
setelah mendapatkan DOI pada artikel maka dapat dimasukan pada kolom
liii
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil artikel yang akan diteliti dalam penelitian ini dipaparkan dalam
framework PICO, yaitu :
liv
sebelum dan
sesusdah
dilakukan
terapi aktivitas
kelompok
stimulasi
persepsi
terhadap
kemampuan
pasien
mengontrl
halusinasi.
lv
3. Judul: Populasi : 20 sampel Jenis Terapi Hasil:
Terapi aktivitas intervensi: aktivitas Berdasarkan
kelompok stimulasi metode kelompok hasil setelah
persepsi sensori demonstrasi dengan pasien diberikan
(halusinasi) pada langsung halusinasi dari terapi aktivitas
klien halusinasi di 20 sampel kelompok
rumah sakit jiwa Instrument sesudah dengan
Provinsi jambi panduan: dilakukan perlakuan
Media perlakuan atau demonstrasi
Peneliti: Sutinah menggambar tindakan TAK langsung
sutinah, Isti mendapatkan media gambar
Harkomah dan Prosedur hasil terdapat
Nofrida Saswati pelaksanaan: peningkatan perubahan
Kegiatan yaitu (75%) baik dalam
Tahun: 2020 monitoring 15 sampel baik mengontrol
dilakukan dalam tingkat halusinasi.
Tanggal kegiatan dengan pengetahuan
penelitian: observasi mengontrol
28 mei 2020 langsung pada halusinasi dari
saat sebelumnya
Tempat penelitian: demonstrasi hanya 5 (25%)
di Rumah Sakit terapi aktivitas yang mampu
Jiwa Provinsi kelompok mengontrol
Jambi dengan media halusinasi.
gambar.
Metode penelitian:
demonstrasi
pretest – posttest
control group
lvi
B. Pembahasan
yang ada adalah terapi aktivitas kelompok dimana teknik distraksi tersebut
kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang merupakan upaya untuk
yang sama. Tujuan dari terapi aktivitas adalah untuk memantau dan
hasil pre test kemampuan pasien mengontrol halusinasi rata – rata sebesar
cakap diperoleh nilai rata – rata hasil post test 5,11. Hasil penelitian ini
lvii
aktivitas psikoterapi yang dilakukan pada kelompok penderita gangguan jiwa
dengan cara berdiskusi atau bercakap – cakap satu sama lain yang dipimpin
atau diarahkan oleh seseorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih
mengontrol halusinasi dan tidak terdapat yang kurang mampu. Salah satu
lviii
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Menggambar merupakan salah satu
Hasil penelitian dari Sutinah sutinah, Isti Harkomah dan Nofrida Saswati
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok dan hasil diskusi dapat berupa
mempersepsikan stimulus yang tidak nyata dan respon yang dialami dalam
masalah dengan kasus yang sama namun dengan hasil yang berbeda – beda,
lanjuti apa yang telah diajarkan dan didukung oleh peneliti diatas dalam
lix
dapat dijadikan suatu tindakan bahwa, penerapan metode bercakap –cakap
pada Terapi Aktivitas Kelompok oleh peneliti ini terdapat nilai sangat
penelitian dengan metode ceramah diskusi tanya jawab oleh Sutinah sutinah,
Isti Harkomah dan Nofrida Saswati (2020) dimana dapat peningkatan yang
ketiga metode ini , tiga perlakuan yang mendapatkan perubahan secara baik
hal tersebut maka penulis tertarik untuk membedah lebih rinci tentang
lx
BAB V
A. Kesimpulan
Hasil dari studi literatur pada ketiga artikel ini menunjukan pengaruh
metode tersebut.
mempunyai hasil dan sampel yang berbeda tapi tetap tujuan sama yaitu
Tujuan dari terapi aktivitas adalah untuk memantau dan meningkatan antar
B. Saran
Sakit jiwa.
lxi
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf., Rizky Fitryasari PK., Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa, Salemba Medika, Jakarta.
Azizah, L.M. (2011). Keperawatan Jiwa: Aplikasi Praktik Klinik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan
Dasar Tahun 2013 tantang Prevalensi Gangguan Jiwa di Provinsi
DIY. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Baradero, M., Mary W., Anastasia M. (2016). Kesehatan Mental Psikiatri.
Chaula, A., Malawati., Teuku Mamfaluti (2017). Perbandingan Antara
Penggunaan Antipsikotik Atipikal Terhadap Peningkataan Kadar
Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Skizofrenia di BLUD RSJ Aceh.
Jurnal, Vol 2.
Depkes RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia.
Dermawan, D., Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa; Konsep dan Kerangka
Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing:Yogyakarta.
Dinas Kesehatan DIY. (2016). Profil Kesehatan DIY Tahun 2016 tentang
Kasus Gangguan Jiwa di Yogyakarta. Yogyakarta : Data Rutin Dinkes
DIY.
Direja, A.H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
lxii
Fresa, O., Dwi H.R., Muhammad S.A.SN. (2015). Efektivitas Terapi
Individu Bercakap-Cakap Dalam meningkatakan kemampuan
Mengontrol Halusinasi
lxiii
Ningsih, P., Murtiani, M., & Ilyas, M. (2013). Pengaruh Terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol
Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di Ruang Kenanga Rumah Sakit
Khusus Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis, 2(4), 28-34.
lxiv
Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya. Jurnal Kesehatan, Vol. 6.
Sutejo, dkk. (2017). Buku Panduan Praktik Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
lxv
lxvi