Green Campus For My City: Jurnal Geografi
Green Campus For My City: Jurnal Geografi
Abstrak
Pada lazimnya mata kuliah umum (MKU), terlebih mata kuliah yang berbobot 0 sks seperti PLH, sangat
dikawatirkan kualitas produk pembelajarannya karena para mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar optimal
khususnya pada kompetensi ranah afeksinya. Padahal dengan telah dicanangkannya UNNES sebagai Universitas
Konservasi tentu mata kuliah ini merupakan mata kuliah penunjang program tersebut. Permasalahan rendahnya
motivasi dan sikap apresiasi konservasi alam ini barangkali bisa diantisipasi dengan peningkatan proses dan kualitas
produk pembelajaran yang baik dan tepat yaitu dengan menerapkan pembelajaran kontekstual yang berintersepsikan
Green Campus for My City melalui penelitian tindakan. Subyek penelitian adalah mahamahasiswa peserta mata
kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Jurusan Geografi UNNES Semarang yang berjumlah 40 mahasiswa. Prosedur
pelaksanaan meliputi : perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Hasil penelitian tindakan
menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan proses pembelajaran pada perkuliahan PLH dengan menerapkan model
pembelajaran tadi, dapat secara efektif meningkatkan kinerja dosen. Kinerja dosen pada proses pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I memiliki kriteria “cukup baik” (rerata skor 3,03) mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi “baik” (rerata skor 3,67), 2) Kondisi aktivitas belajar mahasiswa dengan tindakan kelas ini juga mencerminkan
adanya peningkatan, yakni aktivitas belajar mahasiswa pada siklus I yang secara umum memiliki kriteria “cukup
aktif” (rerata skor 2,93), pada siklus II mengalami peningkatan menjadi kriteria “aktif” (3,64), 3) Prestasi atau hasil
belajar mahasiswa juga mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan peningkatan kinerja dosen dan aktivitas
belajar mahasiswa. Realitas ini ditunjukkan dari peningkatan rata-rata nilai tes pada siklus I sebesar 74,05 meningkat
menjadi 82,35 pada siklus II dan hal ini diikuti pula adanya peningkatan skor skala sikap mahasiswa terhadap lingkungan
hidup menuju konservasi alam dari siklus I sebesar 30,85 (kriteria “cukup baik”) meningkat menjadi 36,75 (kriteria
“sangat baik”) pada siklus II.Simpulan yang diungkap yaitu dari serangkaian pelaksanaan proses pembelajaran
menerapkan model pembelajaran kontekstual berintersepsikan Green Campus for My City dapat dilakukan secara
kondusif. Ini ditandai adanya semakin meningkatnya kualitas kinerja dosen dan aktivitas belajar mahasiswa mulai
siklus I sampai dengan siklus II, selanjutnya diikuti semakin meningkatnya hasil belajar maupun sikap mahasiswa
terhadap konservasi alam.
Jurnal Geografi 1
bumi ini. Upaya yang harus segera kita lakukan salah ini diilhami oleh adanya instruksi Walikota Semarang
satunya melalui proses pendidikan. yang mencanangkan Program Green, Clean and
Healty. Selain itu juga pencanangan UNNES sebagai
Melalui proses belajar yang mengalami sendiri,
Universitas Konservasi oleh Rektor UNNES pada awal
menemukan sendiri tersebut akan menumbuhkan
tahun 2009.
motivasi mahaSiswa untuk belajar mengatasi
permasalahan lingkungan. Pemilihan strategi Konsep tersebut menjadi keharusan untuk
pembelajaran yang tepat dimaksud agar proses diterapkan oleh seluruh warga Kota Semarang, dengan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, sehingga cara memberikan nuansa hijau pada lingkungan di
keterlibatan mahasiswa dalam belajar tercapai serta sekitar tempat tinggalnya. Karena keterbatasan lahan
hasil belajarnya meningkat dalam sisi kognitif, afektif, sebagian warga memanfaatkan pot sebagai media untuk
maupun psikomotoriknya. Sebagai salah satu usaha penghijauan di sekitar rumah. Tidak terkecuali seluruh
untuk mengatasi sebagian permasalahan tersebut di atas, warga kampus, hampir seluruhnya menyambut instruksi
maka dalam penelitian ini dikemukakan suatu program Walikota Semarang tersebut. Dengan adanya momen
“ Green Campus For My City “ yaitu konsep yang Green Campus For My City dapat menjadi wahana
menawarkan adanya proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk menghubungkan konsep geografi
berpendekatan kontekstual, memotivasi, dan yang diterima di kelas dengan keadaan nyata yang
menyenangkan dengan cara mahasiswa belajar di luar bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga
kelas dan terlibat langsung dalam kegiatan penanaman diharapkan materi pada mata kuliah geografi tidak lagi
pohon, membuat penataan taman dalam pot di depan menjadi materi hafalan yang sulit semata,
ruang kelas sekaligus mengerjakan soal konservasi yang membosankan, dan bahkan melelahkan.
terintegrasi dalam perkuliahan PLH (Pendidikan
Menurut Suparno, (1997) pembelajaran kontekstual
Lingkungan Hidup). Proses sosialisasi dan aktualisasi diri
merupakan suatu proses pembelajaran yang bersifat
mahasiswa dalam mencintai kelestarian alam perlu
holistic, serta bertujuan untuk membantu mahasiswa
aktivitas yang mengarah kepada aksi langsung di lapangan
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya
(melihat, mengkaji dan melakukan tindakan nyata dalam
dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks
mewujudkan perihal kelestarian alam/ konservasi).
kehidupan mereka sehari-hari (baik dalam konteks
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini kehidupan pribadi, sosial, maupun kultural), sehingga
adalah seberapa besar peranan program Green mahasiswa memiliki pengetahuan ataupun keterampilan
Campus For My City sebagai sumber dan/ media yang secara fleksibel dapat diterapkan dalam mengatasi
pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan sikap permasalahan demi permasalahan yang muncul dalam
mahasiswa mengenai kecintaan kelestarian lingkungan rangka hidup bermasyarakat.
alam khususnya di jurusan Geografi FIS UNNES.
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan
Green Campus berarti hijau kampusku, dan My upyaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan
City berarti kotaku. Selanjutnya Green Campus For oleh bebrbagai pihak atau elemen masyarakat yang
My City berarti hijau kampusku untuk kotaku. Konsep
'LVNXVL
3ODQQLQJ $FWLQJ
'LDJQRVLV
0DVDODK
6(/(6$," 6LNOXV
5HIOHNVL 2EVHUYDVL
6(/(6$, 6LNOXV
"
(YDOXDVL 5HIOHNVL
+DVLO$NKLU
Jurnal Geografi 3
Untuk menentukan tingkat keberhasilan dan/ adalah masih rendahnya sikap mahasiswa terhadap
pencapaian kinerja tindakan kelas ini maka indikator konservasi untuk kelestarian lingkungan.
yang akan diungkapkan adalah sebagai berikut:
Perencanaan ini dilakukan dengan mempersiapkan:
1. Terwujudnya peningkatan kinerja dosen dalam a) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dari
proses pembelajaran, yang ditandai dengan standar kompetensi : “Memahami pengertian dan ruang
semakin meningkatnya kinerja dosen berdasarkan lingkup PLH” dengan kompetensi dasar:
hasil observasi yang dilakukan oleh observer. “Mendeskripsikan pengertian, lingkup dan tujuan PLH”.
Jurnal Geografi 5
antara lain : 1) data tentang prestasi belajar mahasiswa, serangkaian dari berlangsungnya proses pembelajaran,
bahwa nilai rata-rata prestasi belajar mahasiswa pada (c) kemampuan membuat setting kelas yang interaktif
siklus II sebesar 82,35, 2) data tentang aktivitas belajar dan mampu membangun komunikasi secara kondusif
mahasiswa, bahwa nilai rata-rata skor aktivitas belajar dengan mahasiswa, dan 4) perkembangan sikap pro
mahasiswa sebesar 3,64 (kriteria “aktif”), 3) data konservasi alam yang telah dicapai mahasiswa,
tentang kinerja dosen, bahwa nilai rata-rata skor kinerja diperoleh data rata-rata skor skala sikap sebesar 36,75
dosen sebesar 3,67 (kriteria “baik”), 4). Data tentang (berkriteria “sangat baik”).
sikap mahasiswa, bahwa skor rata-rata skala sikap
Evaluasi
mahasiswa pada siklus II sebesar 36,75 (kriteria “sangat
baik”). Berdasarkan observasi dan refleksi dari kegiatan
tindakan kelas pada siklus II, dapat diungkapkan suatu
Refleksi hasil evaluasi, bahwa seluruh rangkaian proses
Data penelitian tindakan ini dianalisis dengan pembelajaran PLH yang dilaksanakan oleh peneliti
menggunakan teknik trianggulasi. Hasil refleksi ini dapat dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual
dikemukakan sebagai berikut : 1) perkembangan berintersepsikan Green Campus for My City telah
prestasi belajar yang telah dicapai mahasiswa, dari hasil mengalami peningkatan produk, baik mengenai kinerja
tes pada materi pokok “mendeskripsikan prinsip-prinsip dosen, aktivitas belajar maupun hasil prestasi belajar
etika lingkungan” diperoleh data rata-rata nilai tes harian mahasiswa dan sikap mahasiswa terhadap lingkungan
sebesar 82,35. Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi hidup yang positip. Dengan demikian apa yang menjadi
belajar yang dicapai oleh mahasiswa jelas meningkat, target peneliti telah tercapai, sehingga dirasa sudah tidak
2) tingkat aktivitas belajar mahasiswa, bahwa aktivitas perlu melaksanakan siklus/putaran selanjutnya.
belajar mahasiswa selama proses pembelajaran
berlangsung telah mengalami peningkatan yang sangat PEMBAHASAN
meyakinkan, yakni dengan memperoleh rata-rata skor
Pada kesempatan ini dikemukakan perihal yang
3,64 (kriteria “aktif”), 3) perkembangan kinerja dosen
terkait antara dasar pemikiran pelaksanaan
dalam mengelola kegiatan pembelajaran, bahwa kinerja
pembelajaran inovatif berupa pembelajaran kooperatif
dosen juga mengalami peningkatan yang signifikan, hal
tipe Green Campus for My City dengan produk yang
ini ditunjukkan dari ; (a) kemampuan dalam menyusun
diharapkan berupa peningkatan kualitas proses dan
RPP dengan menggunakan pendekatan Green Campus
hasil belajar pada mata kuliah PLH bagi mahasiswa
for My City yang di dalamnya mencakup perumusan
juruan Geografi FIS.
indikator, menentukan strategi untuk mencapai tujuan
pembelajaran, pemilihan dan pemanfaatan media serta Perkembangan prestasi belajar mahasiswa.
menyusun instrumen penilaian (evaluasi), (b) kemampuan
Pada lazimnya mata kuliah umum (MKU), terlebih
melaksanakan proses pembelajaran, seperti : membuka
mata kuliah yang berbobot 0 sks seperti PLH, sangat
kegiatan pembelajaran, menyajikan materi, pengelolaan
dikawatirkan bahwa para mahasiswa kurang termotivasi
kelas, dan memberikan penguatan serta refleksi dari
Jurnal Geografi 7
kondisi dari hampir seluruh aspek aktivitas belajar pembelajaran), dan kemampuan melakukan sistem
menjadi kriteria”aktif”. Seperti aspek perhatian penilaian (menyusun alat evaluasi) yang tepat.
mahasiswa mengindikasikan bahwa mahasiswa dapat
Pada tindakan siklus I, secara keseluruhan dari
memperhatikan penjelasan dosen dan pendapat teman
beberapa aspek yang terkandung dalam kinerja dosen
dan memberi respon atau tanggapan, pengorganisasian
ternyata menunjukkan kriteria “cukup baik”. Ini terjadi
dalam kegiatan kelompok dan kerjasama
karena pada pelaksanaan awal, dosen yang memfasilitasi
mengindikasikan bahwa mahasiswa dapat berpartisipasi
pembelajaran tersebut kelihatan belum terfokus pada
dalam pengorganisasian dan dapat bekerjasama
prosedur yang semestinya dilakukan, misalnya mengenai
melaksanakan tugas-tugas kelompok, dalam
penentuan arah tujuan pembelajaran, alokasi waktu
merumuskan masalah mengindikasikan bahwa
pembelajaran dan alat evaluasi yang masih belum tepat
mahasiswa dapat merumuskan masalah secara
untuk tingkat perkembangan mahasiswa.
sederhana dan cukup jelas, dalam menyusun bahan
sajian diskusi mengindikasikan bahwa mahasiswa dapat Selanjutnya pada tindakan siklus II, hampir semua
terlibat aktif dalam proses penyusunan bahan sajian/ aspek kinerja dosen telah mengalami peningkatan yang
materi , dalam mempresentasi hasil diskusi meyakinkan, kecuali aspek menentukan langkah-
mengindikasikan bahwa mahasiswa dapat melakukan langkah dalam mencapai tujuan, menyelenggarakan
presentasi secara sinergi dengan kelompoknya, meski heirarki isi materi pada kegiatan pembelajaran dan
tanpa alat bantu (media), merespon dan / menjawab mendorong dan/ membantu kemampuan anak dalam
pertanyaan mengindikasikan bahwa mahasiswa dapat mengemukakan pendapat memang masih terus perlu
menjawab pertanyaan secara singkat, sistematis, logis ditingkatkan pada masa mendatang. Aspek-aspek
dan jelas, dan dalam membuat rangkuman ternyata kinerja dosen yang dipantau berdasarkan lembar
mahasiswa dapat menyusun secara jelas dan melibatkan observasi oleh rekan dosen observer tersebut di atas,
kerjasama teman. secara keseluruhan telah dapat memberikan dampak
positif bagi peningkatan aktivitas dan hasil belajar
Efektivitas Kinerja Dosen mahasiswa. Sehinggga pihak pimpinan sekolah dan para
Dalam melaksanakan proses pembelajaran PLH mahasiswa merasakan senang dan mendukung proses
yang menerapkan model pembelajaran kontekstual, pembelajaran ini. Realitas ini berarti dapat disimpulkan
secara umum dosen dituntut dapat mengembangkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual
serangkaian kemampuan yang terkait dengan tipe model berintersepsikan Green Campus for My City dapat
tersebut. Demikian pula dalam menerapkan model meningkatkan efektivitas kinerja dosen.
pembelajaran kontekstual berintersepsikan Green
Campus for My City, maka dosen harus dapat Perkembangan sikap mahasiswa.
mengembangkan kemampuan administratif (menyusun Hasil akhir tindakan siklus I ternyata belum
perangkat pembelajaran), kemampuan mengelola menunjukkan adanya hasil sikap mahasiswa terhadap
pembelajaran (menentukan strategi dan metode konservasi alam yang optimal. Hal ini ditandai dengan
Jurnal Geografi 9
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi.2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara,