Anda di halaman 1dari 23

LAPANGAN TERBANG

(HSKB - 723)

Bahan Kuliah :

- Aerodrome Design Manual, Part I (Runways), International Civil


Aviation Organization (ICAO).

- Aerodrome Design Manual, Part II (Taxiway, Aprons and Holding


Bays), International Civil Aviation Organization (ICAO).

- International Standards and Recommended Practices Aerodrome,


Annex 14, To The Convention on International Civil Aviation, Volume I
(Aerodrome Design and Operations), International Civil Aviation
Organization (ICAO).

- Merancang, Merencana Lapangan Terbang (Ir. Heru Basuki).

- Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff).

- Procedurs for Air Navigation Services , Aircraft Operations, Volume II


(Construction of Visual and Instrument Flight Prucedures),
International Civil Aviation Organization (ICAO).

- Runway Length Requirements for Airport Design, Federal Aviation


Agency (FAA).

- Selintas Pelabuhan Udara (Achmad Zainuddin, BE).

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 1


LAPANGAN TERBANG
(HSKB - 723)

- Airport
- Aerodrome
- Landasan Udara
- Pelabuhan Udara
- Bandar Udara

Pokok Bahasan :

• Pendahuluan
Jenis Penerbangan, Pertumbuhan Transportasi Udara, Organisasi
Penerbangan, Karakteristik Pesawat, Lingkungan Lapangan Terbang,
Rancangan Umum Lapangan Terbang.

• Runway (R/W) (Landas Pacu).

• Taxiway (T/W) (Landas Hubung).

• Exit Runway (Landas Hubung Keluar).

• Apron dan Holding Bay.

• Terminal

• Perkerasan Bandar Udara :


- Perencanaan Perkerasan Flexible.
- Perencanaan Perkerasan Kaku.

• Marking Landasan.

• Pelampauan dan Lampu Petunjuk.

• Drainase Bandar Udara.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 2


PENDAHULUAN

Jenis Penerbangan

- General aviation, yaitu jenis penerbangan bukan untuk tujuan


komersial (perjalanan bisnis, pemetaan dari udara, survey,
penerbangan pribadi, dll.).

- Air Carriers, yaitu jenis penerbangan komersial dengan pelayanan


sesuai ketentuan yang belaku dan memerlukan lahan yang luas untuk
kegiatan penerbangan. Contoh penerbangan komersial: GIA (Garuda
Indonesia Airways), MNA (Merpati Nusantara Airlines), PANAM, Cathay
Pasific, KLM, British Airways, Martin Air, Japan Airlines dan lain-lain.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaaan Transpotasi Udara

Keuntungan :
- Dari segi Kecepatan, secara umum mampu bergerak dengan kecepatan
tinggi.
- Dapat bergerak dengan bebas (bebas hambatan)
- Kemudahan (aksesibilitas) dalam mencapai suatu lokasi dari moda
transportasi lainnya.

Kerugian :
- Biaya operasional lebih tinggi (mahal). Misal: Pembuatan sarana dan
prasarana (landas pacu, apron, alat navigasi, dll.).
- Kapasitas daya angkut lebih kecil (cargo yang bernilai murah tidak
sesuai kalau diangkut dengan pesawat).
- Perubahan cuaca yang berpengaruh terhadap operasi pesawat.
- Kebisingan yang tinggi.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 3


Gambar : Bagian Sistem Bandar Udara

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 4


Gambar : Gambar Istilah Pesawat

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 5


Gambar : Lay Out Bandar Udara

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 6


Pertumbuhan Transportasi Udara

• Sebelum tahun 1950, penerbangan untuk penumpang umum masih


menggunakan jenis selain Pesawat Jet (DC-3 dengan menggunakan
piston engine yang digerakkan oleh baling-baling, dengan kecepatan
155 miles/jam).

• Sejak tahun 1950 – 1969 perkembangan pesawat mulai beralih dengan


jenis Pesawat Jet (Boeing 747 dengan kecepatan dapat mencapai
600 miles/hour atau 965 km/jam.

• Di Indonesia perusahaaan penerbangan GIA (Garuda Indonesia


Airways) pada tahun 1966 hanya memiliki 30 pesawat jenis propeller
(digerakkan oleh baling-baling).

• Tahun 1980 jenis Pesawat Jet sudah banyak dipakai oleh GIA, yaitu
DC-9 (7 buah), DC-10 (2 buah), Boeng 747-200B (4 buah), Airbus A-
300 (6 buah). Sumber : Zainuddin A, BE. Selintas Pelabuhan Udara,1983.

• Dalam merencanakan Bandar Udara kita harus mengetahui


perkembangannya 5 – 10 tahun mendatang, perkiraan juga harus
mengetahui kemajuan tekonologi rencana induk pengembangan,
misalnya perbandingan perkembangan pesawat DC-3 dengan pesawat
sesudahnya :

Jenis Pesawat Kecepatan Perbandingan dengan DC-3


(miles/hour)
DC-3 185 1,0
DC-4 240 1,3
DC-6 305 1,7
DC-7 360 1,9
DC-8 570 3,1
DC-10 600 3,2
Boeng 747 600 3,2
Concorde 1450 6,9
Sumber : Zainuddin A, BE. Selintas Pelabuhan Udara,1983.
Catatan : 1 miles/hour = 1,609 km/jam.

• DC-8 termasuk jenis pesawat dengan kecepatan di bawah kecepatan


suara, sedangkan Concorde termasuk jenis supersonic yang
kecepatannya melebihi kecepatan suara.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 7


• Pada Bandar Udara akan terjadi delay yang akan menurunkan tingkat
pelayanan.

• Keterlambatan dalam penerbangan terjadi di udara maupun di darat


mengakibatkan adanya biaya delay pada pesawat dan penumpang.

• Salah satu faktor yang paling kritis mempengaruhi kapasitas Bandar


Udara adalah, waktu tinggal di landas pacu (R/W occupancy time).

• Selang waktu pesawat mulai mendarat dan menyentuh ujung landasan


hingga melakukan gerak belok meninggalkan landas pacu memasuki
landas hubung keluar (exit).

Ongkos Total

Ongkos Prasarana

Ongkos Delay

• Ongkos delay terjadi pada penumpang dan pesawat.

• Waktu tunggu, sebelum mendarat (pasawat terus bergerak).

• Prilaku pesawat dominan (prilaku pendaratan tergantung jenis pesawat).

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 8


Organisasi Penerbangan
(Sumber : Zainuddin A, BE.Selintas Pelabuhan Udara,1983)

Organisasi yang mengatur keseragaman peraturan pelabuhan udara dan


pesawat terbang adalah ICAO (International Civil Aviation
Organisation). ICAO berpusat di Canada dan pada tahun 1974 anggota
ICAO tercatat sejumlah 120 negara.

Tujuan ICAO :
- Memberi jaminan mengurusi soal keamanan dan mengatur
Pertumbuhan Penerbangan Sipil International dan Seluruh Dunia.
- Mendorong seni perencanaan dan pemakaian pesawat terbang untuk
pemakaian perdamaian.
- Mendorong mengenai perkembangan lalu lintas udara, pelabuhan udara
dan fasilitas-fasilitas navigasi udara untuk penerbangan International.
- Mempertemukan kebutuhan penduduk seluruh dunia mengenai
angkutan udara yang aman, teratur, efesien dan ekonomis.
- Menjaga pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya
persaingan-persaingan yang tak beralasan.
- Menjaga hak dari negara-negara yang mengadakan perjanjian
penerbangan bahwa setiap negara yang mengadakan perjanjian itu
mendapat kesempatan yang wajar untuk memakai lalu-lintas udara.
- Menghindari perbedaan atau diskriminasi antar negara yang
mengadakan perjanjian.
- Mengadakan navigasi-navigasi udara International guna keamanan dari
penerbangan.
- Mengusahakan perkembangan-perkembangan di segala aspek
mengenai Penerbangan Sipil International.

Buletin yang diperlukan untuk perencanaan lapangan terbang adalah,


AERODROMES-ANNEX 14 (AERODROMES Design Manual Part 1 & 2)
yang diterbitkan ICAO secara berkala atau FAA Advisory Circular No.
AC. 150/5325.
Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 9
Karakteristik Pesawat

Karakteristik pesawat sangat diperlukan bagi perencanaan Lapangan


Terbang, karena pengaruhnya sangat besar untuk menetapkan ukuran dari
Komponen Lapangan Terbang. Karakteristik pesawat terbang sebagai
berikut :

1. TYPE PROPULSION (JENIS PENGGERAK)

• Piston Engine
• Turbo Jet
• Turbo Pan (Turbo Prop)
• Ram Jet
• Rocket

2. SIZE (UKURAN PESAWAT)

• Wing Span (Jarak atau Bentang Sayap)


Digunakan untuk menentukan: lebar taxiway, jarak antar taxiway,
besar apron, besar hanggar.

• Length (panjang badan pesawat)


Digunakan untuk menentukan: pelebaran taxiway (tikungan), lebar
exit R/W, T/W, besar apron, besar hanggar.

• Hight (tinggi pesawat)


Digunakan untuk menentukan: tinggi pintu hanggar, instalasi dalam
hanggar.

• Wheel/Gear Tread (jarak antar roda utama)


Digunakan untuk menentukan radius putar pesawat.

• Wheel Base (jarak antar roda utama dan depan)


Digunakan untuk menentukan radius exit T/W.

• Tail Width (lebar sayap belakang)


Digunakan untuk menentukan luas apron.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 10


KECEPATAN PESAWAT

Kecepatan pesawat dikenal dengan kecepatan di darat dan di udara :


• Ground speed (kecapatan relativ terhadap daratan).
• True air speed (kecepatan relativ terhadap terhadap media udara).
• Indicated air speed (kecepatan pesawat yang terbuka pada panel di
cockpit harus lebih kecil V stall).
• Kita mengenal satuan MACH kecepatan suara.

KAPASITAS PESAWAT

Ruang yang tersedia dalam pesawat untuk penumpang, bagasi, cargo dan
bahan bakar yang terangkut.

Menentukan fasilitas yang disiapkan di Bandara (terminal, cargo, bahan


bakar, parkir).

BERAT PESAWAT DAN KONFIGURASI RODA PESAWAT

• Berat Pesawat

- Operating Weight Empty (bobot kosong operasi), bobot dasar


pesawat termasuk crew tidak termasuk bahan bakar dan muatan.
- Pay Load (muatan), beban yang menghasilkan pendapatan
penumpang, bagasi, cargo, mail.
- Zero Fuel Weight (bobot bahan bakar kosong), bobot maksimum
tanpa bahan bakar (bahan bakar trip dan bahan bakar cadangan)
- Maximum Structural Take off Weight (beban maksimum saat
tinggal landas).
- Maximum Structural Landing Weight (beban maksimum struktur
saat mendarat), pada main gear (roda beban pesawat) sebagai
acuan perencanaan, dimana berat pesawat menumpu pada landasan
selama landing.

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 11


• Konfigurasi Roda Pesawat

Single Wheel Dual Wheel

Dual Tandem Double Dual Tandem

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 12


Tabel : Karakteristik Pesawat Terbang Komersial

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 13


Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 14
KONFIGURASI LANDAS PACU

1. SINGLE R/W (Landasan Tunggal)


Konfigurasi yang paling sederhana untuk kondisi VFR dengan
kapasitas 45-100 flight/hour.

Single R/W

2. PARALEL R/W (Landasan Sejajar)

• CLOSE (Berdekatan)
Jarak sumbu : 700 ft = 213 VFR
3500 ft = 1067 IFR
Operasi satu landasan tergantung operasi landasan lain.

• INTERMEDIATE (Menengah)
Jarak sumbu : 3500 ft = 1067 VFR
5000 ft = 1524 IFR
Kedatangan pesawat pada satu landasan tergantung pada
keberangkatan landasan yang lain.

• FAR (Jauh)
Jarak sumbu : > 4300 ft = 1310 m.
Dalam kondisi IFR dua landasan dapat dioperasikan tanpa saling
ketergantungan.

Paralel R/W

Staggered paralel R/W

Terminal Four paralel R/W

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 14


3. LANDASAN BERSILANG

(A) (B) (C)

Berpotongan ditengah Berpotongan ditengah Berpotongan di ujung


Tegak Lurus Tidak Tegak Lurus

4. LANDASAN BEBENTUK V

(A) (B)

V Terbuka V Tertutup
Meninggalkan Menuju

Pada kasus landasan bersilangan dan berbentuk V, keduanya terjadi


karena angin yang bertiup keras (prevailing wind atau angin dominan)
lebih dari satu arah dengan total 95 % covered.

Menghindari cross wind :


R/W D&E C A&B
10 – 13 – 20 knots
11,5 – 15 – 23 miles/hour

Dikenal dengan : PRIMARY R/W


SCONDARY R/W

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 15


Lingkungan Lapangan Terbang
Rancangan Umum Lapangan Terbang

Konsep Bandar Udara International Dulles


(Administrasi Penerbangan Federal)

Konsep Satelit Bandar Udara International San Fransisco


(Komisi Bandar Udara San Fransisco)

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 16


Konsep Satelit Bandar Udara Seatle Tacoma
(Jurnal AIA)

Konsep Satelit Bandar Udara International Tampa


(Reynolds, Smith and Hills)

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 17


Single R/W

Stagger R/W

Stagger R/W

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 18


V R/W

Paralel R/W

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 19


A

Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 20


D

F
Bahan Kuliah MK. LAPANGAN TERBANG (HSKB – 723) 21

Anda mungkin juga menyukai