Anda di halaman 1dari 75

PENGELOLAAN

FASILITAS BANDAR UDARA


AGUS WIALDI, ST., MBA.
Manager Building & Environment
Head Office – PT Angkasa Pura II (Perseo)
agus.wialdi@gmail.com
agus_wialdi@angkasapura2.co.id

education
• m b a program school of bussiness management itb bandung
• teknik sipil universitas brawijaya

experience
• pt (persero) angkasa pura ii 1999 - now
• pt wijaya karya (persero) 1994 - 1999
BANDAR UDARA

Lapangan terbang yang dipergunakan


untuk mendarat dan lepas landas
pesawat udara, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat kargo dan/atau
pos, serta dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan penerbangan dan sebagai
tempat perpindahan antar moda
transportasi pesawat udara.

Ref : PP NO.70/2001, Kebandaraudaraan


FUNGSI

Simpul dalam jaringan transportasi udara


sesuai dengan hirarkhi fungsinya.
Pintu gerbang kegiatan perekonomian
nasional dan internasional.
Tempat kegiatan alih moda transportasi.
STAKE HOLDER PENGELOLA BANDARA

o Imigrasi
o Bea dan Cukai
o Karantina (Hewan, Ikan & Tumbuhan)
o Perusahaan Pengiriman Kargo (Freight Forwarder &
Courier/Air Cargo Agent)
o Perusahaan Penerbangan
o Perusahaan Ground Handling
o Penyewa/ Konsesioner
o Polisi
o Penumpang dan Masyarakat
o Regulator
o dll
BANDAR UDARA MENURUT STATUSNYA

1. Bandar udara umum yang digunakan untuk


melayani kepentingan umum
2. Bandara udara khusus yang digunakan untuk
kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan
tertentu
LOKASI BANDAR UDARA

Lokasi tanah dan/atau perairan, serta


ruang udara untuk penyelenggaraan
bandara udara umum ditetapkan oleh
Menteri.
PENETAPAN LOKASI TERSEBUT DILAKUKAN
DENGAN MEMPERHATIKAN

o RTRW Daerah Propinsi dan RTRW Daerah


Kabupaten/Kota
o Pertumbuhan ekonomi
o Kelayakan ekonomis dan teknis pembangunan
dan pengoperasian bandar udara umum
o Kelestarian lingkungan
o Keamanan dan keselamatan penerbangan
o Keterpaduan intra antar moda
o Pertahanan keamanan negara
FASILITAS POKOK DI BANDAR UDARA

1. Fasilitas Sisi Udara


2. Fasilitas Sisi Darat
3. Fasilitas Navigasi Penerbangan
4. Fasilitas Komunikasi Penerbangan
5. Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual
FASILITAS PENUNJANG DI BANDAR UDARA

1. Fasilitas Penginapan/hotel
2. Fasilitas Penyediaan toko dan restorant
3. Fasilitas Penempatan Kendaraan Bermotor
4. Fasilitas Perawatan pada umumnya
5. Fasilitas lainnya yang menunjang secara
langsung atau tidak langsung kegiatan bandar
udara
FASILITAS SISI UDARA
1. Landasan Pacu (Runway)
2. Landasan Penghubung (Taxiway)
3. Tempat Parkir Pesawat (Apron)
4. Ruway strip
5. PKPPK
6. Service Road
7. Fasilitas lain yang harus ditempatkan di
sisi udara
FASILITAS SISI DARAT
1. Terminal Penumpang
2. Terminal kargo
3. Bangunan Operasi
4. Menara Pengawas LLU
5. Depo pengisian bahan bakar pesawat
udara
6. Acces road
7. VIP, Meteo, SAR, Adm.
8. MPS
FASILITAS NAVIGASI PENERBANGAN

1. NDB (Non Directional Beacon)


2. DVOR (Doppler VHF Omni Range)
3. DME (Distance Measuring Equipment)
4. RVR (Runway Visual range)
5. ILS (Instrument Landing System) / Glide
Path & Lokalizer
6. Radar (Radio Detection and Ranging)
7. dll
FASILITAS ALAT BANTU PENDARATAN VISUAL

1. Marka dan Rambu


2. Runway Lighting
3. Taxiway Lighting
4. Threshold Lighting
5. VASI (Visual Approach Slope
Indicator)/PAPI (Precision Approach Path
Indicator
6. Approach Lighting
7. Dll
FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN
1. Aeronautical Fixed Services
a. VHF Air Ground Communication
b. Automatic Message Switching Center (AMSC)
c. Aeronautical Fixed Telecomunication Network
(AFTN/Telex)
d. HF - Single Band (HF /SSB)

2. AMS (Aeronautical Mobile Service)


a.HF Air Ground Communication
b.VHF Air Ground Communication

3. TS (Transmission Service)
a.Radio Link
b.V - Sat
FASILITAS PERALATAN PELAYANAN

a. Penumpang / Barang
 Check-in Counter
 Bagage conveyor belt (Departure/Arrival)
 Timbangan barang
 Kenyamanan ruangan (AC, kursi)
 Aviobridge
 Lift/Eskalator/Travelator
 Signage
b. Keamanan
 Explosive detector
 X-Ray machines
 WTMD (Walk through Metal Detector)
 HHMD (Hand Held Metal Detector)
 Mirror detection
 CCTV (Close Circuit Televison)
 Handy Talky
 Security car
RUNWAY

TAXIWAY

AIRSIDE
APRON
PAGAR

LANDSIDE TERMINAL
JALAN

PARKIR
MOBIL
RUNWAYS, TAXIWAYS AND APRONS
PCN & ACN

 ACN : Aircraft Classification number, A number


expressing the relative effect of an aircraft on pavement
for a specified subgrade strength
(Bilangan Penggolongan Pesawat)
 PCN : Pavement Classification number, A number
expressing the bearing strenght of a pavement for
unrestricted operations
(Bilangan Penggolongan perkerasan)
 PCN > ACN
SISTEM PENETAPAN NILAI PCN
 Contoh : nilai PCN 120 R/D/X/T

1. R menunjukan jenis perekerasan, F(Flexible)dan R


(Rigid)
2. D menunjukan daya dukung tanah dasar yang
digolongkan dalam 4 golongan, A (tinggi), B
(menengah), C (rendah) dan D (sangat rendah)
3. X menunjukan tekanan maksimum ban W (tinggi), X
(menengah), Y (rendah) dan Z (sangat rendah)
4. T menunjukan cara evaluasi perkerasan T (metode
teknis) dan V (metode pengalaman pesawat)
PENAMAAN LANDASAN
N
360/0
25 L/R
70

W 270 90 E

250

07 L/R 180
S Wind rose
TERMINAL
SKEMA SIRKULASI PENUMPANG

Departure Arrival

Security Imigrasi
Int Dom Int Dom
Imigrasi
Baggage

Check-in Hall Check-out Hall

Security Bea cukai


KONSEP TERMINAL

1. Konsep Linier
2. Konsep Dermaga/Pier
3. Konsep Satelite
4. Konsep Transporter
KONSEP LINIER

Terminal
KONSEP DERMAGA
KONSEP SATELITE
KONSEP TRANSPORTER

KLIA

Terminal
KAWASAN KEBISINGAN BANDAR
UDARA
Kawasan kebisingan adalah kawasan
tertentu di sekitar bandara yang
terpengaruh gelombang suara mesin
pesawat udara dan dapat menggangu
lingkungan
KKB DI SEKITAR BANDARA

 Kawasan Kebisingan tingkat 1,


mempunyai nilai kebisingan 75 ≥
WECPNL ≥ 70
 Kawasan Kebisingan tingkat 2,
mempunyai nilai kebisingan 80 ≥
WECPNL ≥ 75
 Kawasan Kebisingan tingkat 3,
mempunyai nilai kebisingan WECPNL ≥
80
WECPNL = Weighted Equivalent Continuous
Perceived Noise level atau Tingkat kebisingan yang
dapat diterima secara terus menerus ekivalen
tertimbang
PENGGUNAAN TANAH PADA KAWASAN KEBISINGAN

Tingkat 1 :
Berbagai jenis kegiatan dan/atau bangunan, kecuali untuk
sekolah dan rumah sakit, bila sudah ada harus dilengkapi
dengan insulasi suara.

Tingkat 2 :
Berbagai jenis kegiatan dan/atau bangunan, kecuali untuk
sekolah, rumah sakit dan rumah tinggal

Tingkat 3 :
Dapat dimanfaatkan untuk membangun bangunan atau
fasilitas bandar udara yang dilengkapi dengan insulasi suara.
GAMBAR SITUASI KKB

1
2 3
PERAWATAN YANG PERLU
DILAKUKAN

 Overlay landasan / perbaikan surface yang


terkelupas
 Perawatan apron Flexible Pavement yang tertumpah
oleh aftur
 Perawaatan fasilitas terminal
 Pemantauan Obstacle
 Inspeksi landasan setiap hari minimal 2 x / hr, agar
aman terhadap FOD
 Pembersihan Rubber Deposit
 dll
rubber deposit
KAWASAN KESELAMATAN OPERASI
PENERBANGAN
KKOP BANDARA SOEKARNO HATTA

A R
LU
U NT
AL
RI SO
H O
AAN CU
T
N
MU
K R U ATA
R KE K
DE DAS
PE AN N
U K A
L N PE LAN
E RM NTA A SA EPAS
P O W L
RIS KA DAN
N HO
A M
UKA ALA
RM D
PE ATTA
N O-H
KAR
E
A SO
AR

400
N D
BA

0m
N
ATA
K
N DE DAS
PE LAN 600
N 0
SA EPAS
m
A m
100

W L 00
KA DAN 15 0
00
m
BATAS - BATAS DISEKITAR PENEMPATAN RADAR
 

PERSYARATAN BATAS - BATAS KETINGGIAN DISEKITAR RADAR

Fungsi : Untuk memantau keberadaan pesawat


terbang yaitu mengetahui jarak antar
pesawat dan diarah mana pesawat itu
terbang terhadap fasilitas radar didarat yang
memantaunya.
PERSYARATAN BANGUNAN DAN BENDA TUMBUH
 
Dalam radius 500 meter dari titik tengah antena radar, elevasi ketinggian bangunan berpenghuni
maksimum sama dengan Elevasi Dasar Antena Radar (T) Batas ketinggian bangunan-bangunan dan benda
tumbuh dibatasi oleh permukaan kerucut sebagaimana ditentukan pada angka 2 diatas
BATAS - BATAS DISEKITAR
PENEMPATAN NON DIRECTIONAL BEACON ( NDB)

PERSYARATAN BATAS - BATAS KETINGGIAN DISEKITAR NDB

Fungsi :

Untuk membantu pesawat terbang menuju suatu bandar udara


(homing), untuk menghubungkan komunikasi dari satu bandar
udara (Bandar Udara asal) ke bandar udara satunya bandar udara
tujuan (En-Route), dan untuk memandu pada pesawat holding
PERSYARATAN BANGUNAN DAN BENDA TUMBUH
- Didalam batas tanah 100 m x 100 m : bebas bangunan dan benda tumbuh
- Sampai radius 300 m dari titik tengah antenna tidak diperkenankan ada bangunan - bangunan metal
seperti konstruksi baja, tiang listrik dan lain - lain.
- Sampai radius 1.000 m dari titik tengah antenna, kelompok pohon dan bangunan - bangunan lainnya
tidak diperkenankan melebihi batas ketinggian permukaan kerucut sebagaimana ditentukan pada
angka 2
BATAS - BATAS DISEKITAR PENEMPATAN
DOPPLER VERY HIGH FREQUENCY DIRECTIONAL OMNI RANGE
(DVOR )/ DISTANCE MEASURING EQUIPMENT ( DME )

PERSYARATAN BATAS - BATAS KETINGGIAN Fungsi :


DISEKITAR DVOR / DME Untuk memandu pesawat terbang menuju suatu
bandar udara (homing), untuk menghubungkan
komunikasi dari satu bandar udara (Bandar Udara asal)
ke bandar udara satunya (En-Route), dan untuk
memandu pesawat pada saat holding.
Namun mempunyai keunggulan dan kehandalan yang
melebihi NDB karena menggunakan frekwensi yang
sangat tinggi.
3. PERSYARATAN BANGUNAN DAN BENDA TUMBUH

- Didalam radius 100 m dari titik tengah lahan : bebas benda tumbuh dan bangunan
- Didalam radius 100 - 200 m dari titik tengah lahan : ketinggian bangunan dan
benda tumbuh tidak melebihi bidang Counterpoise
- Sampai radius 600 m dari titik tengah lahan pada permukaan kerucut harus bebas
dari Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) ( > 20 KV )
- Sampai radius 600 m batas-batas ketinggian ditentukan oleh permukaan kerucut
sebagaimana ditentukan pada angka 2 diatas
BATAS - BATAS DISEKITAR PENEMPATAN
INSTRUMENT LANDING SYSTEM ( ILS - LOCALIZER )

PERSYARATAN BATAS - BATAS KETINGGIAN


DISEKITAR ILS - LOCALIZER
Fungsi :

Bekerja sama dengan Glide Path untuk memandu


pesawat terbang melakukan pendaratan dengan sudut
luncur yang benar

Sampai dengan jarak 20 km dari antenna ke arah landasan, ketinggian maksimum bangunan dan benda
tumbuh ditentukan oleh sudut bidang datar sebagaimana ditentukan pada angka 2 di atas

PERSYARATAN BANGUNAN DAN BENDA TUMBUH DI DAERAH KRITIS DAN SENSITIF


- Ketinggian lahan di antenna Localizer sama dengan ketinggian threshold runway
- Perataan shoulder didaerah kritis < 3 cm
- Pada daerah kritis ILS Localizer tidak boleh terdapat gundukan tanah, bangunan dan pohon yang
dapat mengganggu pancaran Localizer.
BATAS - BATAS DISEKITAR PENEMPATAN
INSTRUMENT LANDING SYSTEM ( ILS GLIDE PATH )

Fungsi :

Bekerja sama dengan


Localizer membantu
pesawat terbang
PERSYARATAN BATAS - BATAS
melakukan pendaratan
KETINGGIAN DISEKITAR ILS - GLIDE PATH
dengan sudut luncur
yang benar

Sampai dengan jarak 6.000 m dari titik tengah antenna kearah pendaratan, bangunan dan benda
tumbuh ditentukan oleh sudut sebagaimana pada angka 2 diatas

PERSYARATAN BANGUNAN DAN BENDA TUMBUH


 
- Kemiringan shoulder didaerah kritis < 1 %
- Perataan shoulder didaerah kritis < 3 cm
- Pada daerah kritis dan sensitif tidak boleh terdapat bangunan, gundukan
tanah dan pepohonan yang dapat mengganggu pancaran Glide Path.
 
BATAS - BATAS DISEKITAR PENEMPATAN INSTRUMENT
LANDING SYSTEM ( ILS - MIDDLE MARKER )

PERSYARATAN BATAS - BATAS KETINGGIAN DISEKITAR


ILS - MIDDLE MARKER

Fungsi :
Bekerja dengan localizer membantu pesawat
terbang melakukan pendaratan dengan sudut
luncur yang benar
PERSYARATAN BANGUNAN DAN BENDA TUMBUH
Sampai dengan radius 60 m batas ketinggian bangunan-bangunan
dan benda tumbuh dibatasi oleh permukaan kerucut sebagaimana
ditentukan pada gambar diatas
Kecelakaan pesawat Mandala
Airlines saat lepas landas
pada kawasan kemungkinan
bahaya kecelakaan yang
Sumber : berjarak + 500 m dari ujung
Koran Kompas 6/7 Sept 2005 landasan
Sumber :
Proses kejadian kecelakaan
Koran Kompas 6/7 Sept 2005 setelah gagal lepas landas.
GARUDA INDONESIA

JAPAN AIRLINES

AIR CHINA FLIGHT 123

5% En-route

Kawasan
RUNWAY kemungkinan
bahaya kecelakaan

15% approach area. 80% Runway, overrun & clearzones


3.000 m

EL AL CARGO

GARUDA INDONESIA
FLIGHT GA 421
CHINA AIRLINES
DELTA AIRLINES NORTHWEST AIRLINES
FLIGHT 191 FLIGHT 255

Sumber :
www. Airdisaster.com
Airport Engineering 3rd Edition
MARKA & RAMBU
APRON SAFETY LINE
Adalah garis berwarna merah yang berada di Apron dengan lebar 0.15
meter.

Fungsinya menunjukan batas yang aman bagipesawat udara dari pergerakan


peralatan pelayanan darat (GSE).
Letak disekeliling peaswat udara.
AIRCRAFT LEAD-IN DAN LEAD-OUT LINE MARKING

Adalah
Adalah garis
garis yang
yang berwarna
berwarna kuning
kuning di
di Apron
Apron dengan
dengan lebar
lebar 0,15
0,15 m.
m.

Fungsinya sebagai pedoman yang digunakan oleh peaswat udara melakukan


taxi dari taxiway ke Apron atau sebaliknya.

Letaknya di Apron area.


AIRCRAFT STOP LINE MARKING

• Adalah tanda berupa garis atau bar berwarna kuning.


• Fungsinya sebagai tanda tempat berhenti pesawat udara yang parkir.
• Letaknya di Apron area pada perpanjangan lead-in berjarak 6 m dari
akhir lead- in line
APRON EDGE LINE MARKING

• Adalah garis berwarna kunimg disepanjang tepi Apron.


• Fungsinya menunjukan batas tepi Apron.
• Letak pada sepanjang tepi
PARKING STAND NUNMBER MARKING

• Adalah tanda di apron berupa huruf dan angka yang berwarna kuning
dengan latar belakang warna hitam.
• Fungsinya menunjukan nomor tempat parkir pesawat udara.
• Letak di Apron area
AVIOBRIDGE SAFETY MARKING
• Adalah garis berwarna merah yang berada di Apron dengan lebar 0.15
meter.
• Fungsinya menunjukan batas yang aman bagipesawat udara dari
pergerakan peralatan pelayanan darat (GSE).
• Letak disekeliling peaswat udara.
EQUIPMENT PARKING AREA MARKING
• Adalah tanda berupa garis yang berwarna putih dengan lebar 0,15 m.
• Fungsinya sebagai pembatas pesawat udara dengan area yang
diperuntukan sebagai tempat parkir peralatan pelayanan darat pesawat
udara.
• Letak di Apron area.
NO PARKING AREA MARKING
• Adalah tanda yang berbentuk persegi panjang dengan garis-garis
berwarna merah yang tidak boleh digunakan untuk parkir peralatan.
• Fungsinya :
- Digunakan untuk manuver towing tractor.
- Digunakan untuk kendaraan bila terjadi emergency.
•  Letak didepan pesawat udara.
SERVICE ROAD MARKING
• Adalah tanda berupa 2 (dua) garis yang parallel sebagai batas pinggir
jalan dan garis putus-putus sebagai petunjuk sumbu jalan berwarna
putih dengan lebar garis 0,15 m.
• Fungsinya membatasi sebelah kanan dan kiri yang memungkinkan
pergerakan peralatan (GSE) terpisah dengan pesawat udara.
• Letak di Apron Area.
Custom steel support
Fin. Powder Coating
Col. silver
Steel Structure +
Stainless Steel cover
Hairline

Steel pipe 1 ½ inch


Fin. Powder Coating
Col. silver

Steel Structure +
Stainless Steel cover
Hairline

Acrylic 5mm white +


Translucent sticker &
Opaque sticker
Ex. 3M or equivalent.
Col. As Graphic
equipped w/
Light box inside
TL Lamp
Ex. Philips
FOTO - FOTO

Anda mungkin juga menyukai