Anda di halaman 1dari 23

A.

PENGERTIAN RAMP HANDLING

Ramp handling merupakan satuan unit yang bertugas sebagai coordinator dalam
pelaksanaan handling pesawat (ramp dispatcher) di apron mulai dari pesawat block on sampai
pesawat block off. Adapun arti lain dari Ramp handling ialah proses penanganan dan pelayanan
Berikut hal-hal yang ada dalam ramp,
a. Marshalling
b. Parking
c. Ramp to Flight Deck Communication
d. Loading/Embarking and Unloading/Disembarking
e. Starting
f. Safety Measure
g. Moving of Aircraft
h. Ramp Handling
i. Ramp Dispatcher
j. Ramp Safety

1. Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya Ramp Handling diantaranya:


a. Safety (Keselamata
b. Reguler (Teratur)
c. Economical Air Transport (tidak menimbulkan biaya yang tidak perlu
tanpa mengabaikan aspek keselamatan)
d. OTP (On Time Performance) / Ketepatan waktu
2. Prinsip Ramp Handling:
a. Closed Communication (Komunikasi yang terus menerus)
b. Watch was going on (Amati apa yang terjadi)
c. If goes wrong put it right (Jika ada kesalahan/penyimpangan tolong diperbaiki agar
benar) "DO NOT LEARN SAFETY BY ACCIDENT"

B. LEGAL BASIS / REGULASI RAMP HANDLING


Sesuai dengan regulasi yang telah dikeluarkan oleh ICAO, IATA dan Kementrian
Perhubungan, berikut ini adalah :
1. Regulasi Internasional :
a. Annex 1, Personil License
b. Annex 2, Rules of The Air
c. Annex 6, Operations Of Aircraft
d. Annex 14, Aerodrome
e. Annex 17, Security
f. Annex 18, The Safe Transport Of Dangerous Goods By Air
g. Annex 19, Safety Management System
2. Regulasi Nasional :
a. UU No.1 Tahun 2009, Tentang Penerbangan
b. PP No.3 Tahun 2001, Keamanan dan Keselamatan Penerbangan
c. CASR PART 139 TENTANG AERODROMES
d. CASR PART 121 TENTANG CERTIFICATION AND OPERATING REQUIREMENTS.
e. PM 83 TAHUN 2017 TENTANG BANDAR UDARA.
f. PM 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KESELAMATAN PENERBANGAN.
g. PM 167 TAHUN 2015, ACCESS CONTROL
h. KP 262 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR TEKNIS DAN OPERASIONAL BANDAR
UDARA (AERODROME).
i. KP 41 TAHUN 2017 TENTANG LISENSI/ RATING PERSONIL BANDAR UDARA.
j. KP 635 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR GROUND SUPPORT EQUIPMENT (GSE).
k. SKEP 100/XI/1985 TENTANG PERATURAN & TATA TERTIB BANDAR UDARA.
l. SKEP 140/VI/1999 TENTANG PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGOPERASIAN
KENDARAAN DI SISI UDARA.

C. FUNGSI DAN TUGAS RAMP HANDLING


Fungsi dan Tugas Ramp :

1. Dalam melakukan tugasnya seorang petugas ramp dispatcher berkordinasi


dengan unit – unit yang terkait dalam mendukung perencanaan suatu
penerbangan, diantaranya:
2. Awak cockpit / cabin crew
3. Petugas boarding gate
4. Petugas penanganan kargo
5. Load control
6. GSE (Ground Support Equipment ) GPU GTC AIRCON AVIO BRIDGE / PAX
STAIR PUSH BACK CAR
7. Loading master
8. Teknik
9. Pertamina (refueling)
10. Catering
11. Cleaning service
12. Porter
E. RAMP SAFETY

Ada beberapa factor penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang, diantaranya


seperti teknik error, human error, cuaca error dan engine error. Tidak bisa diabaikan
begitu saja 4 faktor tersebut karena dalam transportasi udara safety & security menjadi
prioritas utama.
1. Tujuan dari Ramp Safety
a. Memberikan panduan tentang aspek-aspek keselamatan selama
pelaksanaan kegiatan handling di area ramp (apron).
b. Mencegah terjadinya kecelakaan di area ramp.
c. Mengurangi tingkat kecelakaan penumpang, petugas atau kerusakan pada
pesawat, GSE dan fasilitas lain di area ramp.
d. Meningkatkan mutu pelayanan dari GSE sehingga dicapai tingkat pelayanan
yang baik kepada penumpang atau pesawat secara aman dan efisien.
e. Meningkatkan OTP dalam pelayanan pesawat
PENGERTIAN PELAYANAN

Secara etimologi, pelayanan bisa diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Pada
dasarnya melayani adalah kegiatan yang bersifat tidak berwujud yang ditawarkan kepada
konsumen atau pelanggan yang dilayani.

PENGERTIAN SERVICE EXCELLENCE


Service excellence ( pelayanan prima )
Adalah pelayanan berkualitasyang sesuai bahkan melebihi harapan dan kepuasan dari
yang diinginkan oleh pelanggan tersebut.

TUJUAN SERVICE EXCELLENCE

Program Service Excellence sangat penting untuk dipelajari, adalah dengan tujuan agar :
1. Customer dapat segera memutuskan untuk membeli produk/ menggunakan
jasa yang perusahaan tawarkan
2. Customer percaya dan yakin terhadap produk/jasa yang perusahaan
tawarkan
3. Customer tetap loyal menggunakan produk/jasa perusahaan
4. Dapat terhindar dari tuntutan-tuntutan terhadap perusahaan
atas produk/jasa yang dipilihnya

3 HAL YANG PALING POKOK DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA


PELANGGAN, YAITU :
1. Peduli/fokus pada kebutuhan pelanggan
2. Melayani dengan tindakan terbaik
3. Kepuasan pelanggan

Beberapa perilaku positif yang harus ditampilkan saat melakukan pelayanan adalah :

➢ Polite ( sopan )

ANTHUSIASM ( bersemangat )

Friendly ( ramah )

Love ( kasih sayang )

Dedication ( pengabdian/ pengorbanan )

Care ( perhatian )

Concern / Symphathy ( prihatin/ simpati )

Understanding ( memahami )

Tenderness ( lembut )

Helpful/ Empathy ( mau membantu )

Sifat dari pelayanan adalah :



TIDAK DAPAT DIUKUR

TIDAK DAPAT DIRABA

PELANGGAN TERLIBAT LANGSUNG

DAPAT DIBELI, TIDAK DAPAT DIMILIKI

Ada 2 elemen penting dari service excellence yang saling berkaitan, yaitu :

1. PELAYANAN
2. KUALITAS

PENGERTIAN KUALITAS :
  Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan
 
 Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
 
 Kualitas mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan, yang memenuhi
harapan.
1

What’s your name ?


My name is Steve
How do you spell your name ?
( Bagaimana mengeja nama Anda ?)
It’s es - ti: - i: - vi: - i

NATO PHONETIC ALPHABET


Di dalam percakapan pelayaran sering juga digunakan alfabet yang di sebut NATO
Phonetic Alphabet agar tidak salah dalam pengejaan sebuah nama atau sebuah
kata dalam bahasa Inggris maka sering di gunakan NATO Phonetic Alphabet ini,
biasanya di gunakan pada saat percakapan jarak jauh seperti Radio atau Telepon.

Alphabet Phonetic Alphabet Phonetic


A Alfa N November
B Brafo O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Foxtrot S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Uniform
I India V Victor
J Juliet W Whiskey
K Kilo X Xray
L Lima Y Yankee
M Mike Z Zulu
2

WHAT TIME IS IT?


What time is it (British System)

07.30 30 : a half
ast seve
A half p n 15 : a quarter

7.00 it’s seven o’clock


7.30 it’s half past seven
7.15 it’s a quarter past seven
6.45 it’s a quarter to seven
7.05 it’s five past seven
7.20 It’s ten (minutes) past seven
6.50 It’s ten (minutes) to seven
(Jarum panjang menunjuk angka kelipatan lima)
7.08 It’s eight minutes past seven
7.27 It’s twenty seven minutes past seven
(Jarum panjang tidak menunjuk ngka kelipatan lima harus ditambah minutes)
DEFINISI LOAD CONTROL
Load sheet adalah dokumen yang menjelaskan mengenai informasi muatan/load
dalam suatu penerbangan dari stasiun keberangkatan menuju ke stasiun tujuan
Document load sheet terbagi menjadi 2 bagian, yakni:
1. Manifest sheet
2. Trim sheet
Manifest Sheet digunakan oleh semua tipe Aircraft, baik Wide Body ataupun Narrow
Body. Pengisian Manifest Sheet dibagi menjadi 3 tahapan, yakni:

Manifest Sheet digunakan oleh semua tipe Aircraft, baik Wide Body ataupun Narrow
Body. Pengisian Manifest Sheet dibagi menjadi 3 tahapan, yakni:

· Max Take Off Weight (MTOW)

Dipengaruhi oleh suhu, panjang landasan, kekuatan landasan, dan


penghalang/obstacle

· Max Landing Weight (MLW)

Dipengaruhi oleh panjang landasan dan kekuatan landasan

· Max Zero Fuel Weight (MZFW)


MODUL SAFETY FLIGHT
FLIGHT SAFETY
4 1
Maksud dan tujuan flight safety :

1. Mengetahui Location, Emergency equipment, dan Emergency exit di pesawat.


2. Bilamana Emergency Equipment dan Exits itu dipakai.
3. Bagaimana cara-cara pengoperasiannya

4. Cara-cara keluarnya ( evacuation ) penumpang dan awak pesawat ( crew member )


secepat mungkin dengan tenang .

Flight Safety

 Aircraft Anatomy
 Accident and Survivability
 Responding To Fire

 Emergency Equipment
 Evacuation and Emergency Procedure

 Air Turbulance
 Decompression
 Hypoxia and How to Recognise it

GENERAL
Tujuan dari Flight Safety adalah :
• Mengetahui lokasi dari Emergency Equipment dan Emergency Exits.

• Bagaimana cara – cara pemakaiannya.


• Kapan Emergency Equipment dan Emergency Exit dipakai.

• Cara – cara keluarnya ( evacuation ) penumpang dan awak pesawat ( crew ) secepat
mungkin dengan tenang.

Routine Preparation

 Pre flight ( sefety briefing with the Captain and Crew )


 Pre take off and Pre landing Preparation
 Passenger check & passenger safety briefing

 Post flight preparation


 Regular cabin, Lavatory and Galley check

 Emergency Procedure and silent Review


MODUL SAFETY FLIGHT 5 1
ONE MINUTE SILENT REVIEW
1. Review the location of the emergency equipment how to operate the equipment and what
emergency equipment must be brought along.
2. Choose the exits you would use the certain situations know location of theassign exit(s)
when and how to open the exit(s) and how you would instruct the passengers to use them.
3. Review emergency duties of other crewmembers so that in the event of one becoming
incapacitated, you will be able to perform his/her duties.

4. What command will be given by the Flight crew and what must be done.
5. What directives should be issued to the passengers during the evacuation.
6. Acquire the habit of selecting in your mind those passengers you would ask to help
and those who need special assistance from others.

7. Provide against emergency by means of safety position.

FIRE & SMOKE


There are areas inside the plane where the fires occur more frequency :
 45 % of fires in the lavatories

 25 % of fires in the galleys


 25 % of fires in the passenger cabin

 5 % of fires in lunggage

BCF
Function : All purpose fire extinguisher
Pre-flight check : correct stowage/ quantity, red indicator disc in position, safety catch
is down

Operation
 Hold extinguisher upright

 Push up on red safety catch to unlock


 Aim at base of fire and squeeze the trigger
 For paper or fabric fires, follow up with water

 Has a range 4-6 feet, use in short burst


Duration : approximately 14 seconds when used continuously

HALON 1211 FIRE EXTINGUISHER


• Berisi zat kimia bromo-chloro-diflouro methane. Fungsinya untuk memadamkan api.
• Jarak penggunaan 6 feet

• Durasi 9 – 12 detik
1

SOCIAL ETTIQUETTE
SOSIAL ETIKET ( SOCIAL ETIQUETTE ) merupakan Tata cara / sopan santun yang digunakan untuk berinteraksi
secara langsung dengan seseorang maupun sekelompok orang
dengan sopan dalam bersosialisasi dengan tujuan menciptakan hubungan menjadi lebih
nyaman / tidak kaku dalam masyarakat.

ETIKET
Etiket adalah tata cara/ sopan santun yang secara umum diterapkan didalam
pergaulan masyarakat/ lingkungan.
Fungsi Etiket

· Dapat memiliki kepercayaan diri sendiri didalam pergaulan disegala lapisan


masyarakat.

· Terhindar dari kemungkinan menyingung perasaan orang lain.

· Membuat diri kita menjadi pribadi yang disenangi didalam pergaulan.

· Dapat memiliki kehormatan ( harga diri ) kita sendiri.

· Sebagai faktor penunjang karir didalam pekerjaan.

DASAR-DASAR ETIKET

· Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.

· Memberi perhatian kepada orang lain

· Bersikap ingin membantu

· Memiliki rasa toleransi yang tinggi


2

· Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain

· Dapat mengendalikan emosi dalam situasi apapun

Langkah-langkah menuju pribadi yang efektif :


• selalu berfikiran positif
• membuka diri untuk dikritik( selalu menuju perubahan yang positif)
• mengetahui tentang kekurangan dan kelebihan diri sendiri berdasar penilaian orang
lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pribadi kita :

· Perilaku ( Attitude )

· Tutur kata ( Speech )

· Sikap tubuh / Wiraga ( Posture )

· Penampilan ( Appearance )

PERILAKU ( ATTITUDE )

· PERILAKU

Adalah tindak tanduk Seseorang yang umumnya berkaitan sangat erat


dengan sifat orang tersebut.
3

TUTUR KATA ( SPEECH )

· TUTUR KATA

Adalah Ucapan atau perkataan tutur kata merupakan faktor utamadi dalam
berinteraksi/ berkomunikasi dengan seseorang/sekelompok orang

· KOMUNIKASI VERBAL Adalah proses interaksi timbal balik yang terjadi secara lisan antara
2 orang/lebih.

Komunikasi NON-VERBAL Adalah proses Interaksi timbal balik yang terjadi antara 2
orang/lebih dimana pesan yang disampaikan tidak menggunakan kata-kata melainkan
melalui bahasa tubuh.

KOMUNIKASI
beberapa faktor penting di dalam berkomunikasi, diantaranya adalah :

· Selalu mempergunakan bahasa yang baik dan sopan

· Perhatikan dengan siapa anda berbicara

· Perhatikan didalam suasana apa anda saat itu

· Pergunakan nada bicara yang tepat ( intonasi suara )

· Berbicara harus jelas ( artikulasi jelas )

· serasikan ekspresi wajah

· Mendengarkan topik pembicaraan dengan baik ( menyimak/ active listening )

· Didalam suatu pembicaraan hendaknya tidak memonopoli, berikan kesempatan


kepada yang lain untuk berbicara

· Perhatikan untuk tidak memotong pembicaraan

· Apabila tidak diminta, jangan mencampuri pembicaraan orang lain

· Jika berada didalam satu pertemuan/kelompok, tidak sopan jika mengadakan


pembicaraan sendiri terutama dengan tertawa-tawa
· Adalah tidak sopan membicarakan keburukan orang lain, terutama bila
meneritakan hal-hal yang tidak benar
· Sangatlah penting Memiliki pengetahuan yang luas

· Akan lebih baik lagi bila pada saat berbicara disertai dengan sikap tubuh
yang baik pula karena sifat pribadi dan pengetahuan kita dapat kita nilai
4

“ Penampilan adalah segala sesuatu yang dilihat yang dapat


mempengaruhi persepsi orang yang melihat terhadap apa yang
dilihatnya “

PENAMPILAN DIRI ( PERSONAL APPEARANCE )


Sopan santun didalam berpenampilan adalah keserasian dari penampilan
diri dengan suasana dari acara tersebut.
Mengapa kita perlu menjaga penampilan ?
Tampil menarik dapat menjadi salah satu kunci sukses dalam kehidupan
soSial bermasyarakat. Orang lain akan merasa nyaman, betah, dan senang dengan
penampilan diri yang enak dipandang mata.
5

Berpenampilan menarik bukan berarti mewah,tetapi tergantung pada


diri individu itu sendiri dalam kaitannya DALAM pengembangan diri seutuhnya

PESAWAT TERBANG
6

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap atau dengan
baling2, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Pesawat pertama yang berhasil terbang adalah
pesawat terbang layang. Pesawat ini tidak memiliki mesin dan sulit dikontrol. Pesawat terbang
layang meluncur dari bukit-bukit tinggi dan melayang di udara hingga sampai ke tanah. Pesawat
terbang layang dirakit oleh Sir George Meyel.

Sejarah penerbanganIndonesia
1913:PenerbanganPertama
diIndonesia
Pada tanggal 19 Februari 1913 seorang penerbang asal Belanda bernama J.W.E.R
Hilger berhasil menerbangkan sebuah pesawat jenis Fokker dalam kegiatan pameran yang
berlangsung di Surabaya. Penerbangan tersebut tercatat sebagai penerbangan pertama di
Hindia Belanda (sekarang Indonesia) meskipun berakhir dengan terjadinya kecelakaan namun
tidak menewaskan penerbangnya

ICAO
ICAO adalah International Civil Aviation Organitation, salah
satu anggota dari lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang di
sebut juga organisasi penerbangan sipil internasional, yang
mengkhususkan kegiatannya pada bidang penerbangan. ICAO
didirikan pada tanggal 4
April 1947, sebagian kelanjutan dari konferensi penerbangan sipil
internasional yang diadakan di Chicago dari tanggal 1 november 1944
dengan nama PICAO (Provisional International Civil Aviation
Organitation) yang kemudian berubah menjadi ICAOpada tahun
1947. dan Montreal, di Canada yang menjadi markas besar secara
permanen. Keanggotaan ICAO terbuka bagi Negara-negara yang
berdaulat, update keanggotaan dari ICAO sampai dengan 2013
adalah 191 negara (yang telah menjadi anggota PBB) Indonesia
mulai menjadi Negara Anggota International Civil Aviation
Organization (ICAO) pada Meitahun 1950.

IATA
International Air Transport Association (Asosiasi
Pengangkutan Udara Internasional; disingkat IATA) adalah sebuah
organisasi perdagangan internasional yang anggotanya terdiri dari
7

maskapai- maskapai penerbangan. IATAbermarkas di


Jenewa,Swiss.

Didirikan pada April 1945 di Havana, Kuba, IATA adalah penerus


Asosiasi Lalu Lintas Udara Internasional (International Air Traffic
Association) yang didirikan di Den Haag pada tahun 1919, tahun saat
penerbangan berjadwal internasional yang pertama di dunia dilaksanakan.

Prinsip dasar pesawat terbang


1.Berat (Wight) Pesawat oleh gravitasi bumi
Berat pesawat (Weight) dan hukum Gravitasi yaitu setiap benda yang bobotnya lebih berat dari udara pasti akan
jatuh ke permukaan bumi, maka untuk mempertahankan agar benda tetap berada di tempatnya dan tidak jatuh
kebumi maka dibutuhkan gaya sebesar gaya gravitasi (G-Force), hal ini berlaku pula pada sebuah pesawat terbang
sebagai benda yang lebih berat dari udara

GayaYangTerjadi
PadaPesawat
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan
udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat terbang
akan menghadapi beberapa hambatan, melalui perhitungan
dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya
adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu
mengangkat dan mendorong badan pesawat. Ada empat buah gaya
yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang
mengangkasa. yaitu :

Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi


bumi. Gaya angkat yang disebabkan oleh
bentukpesawat.
Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin /
engine
Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekanudara

Fungsi dan Bagian utamaPesawat


1. Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang
kemudi (Cockpit), ruang penumpang (Cabin) dan Ruang
tempat penyimpanan bagasi, dan Cargo (Compartement)
2. Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri
– kanan (membantu Rudder) dan Flap untuk menambah luas area sayap
(Coefficient Lift) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
8

3. Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator


berfungsi untuk “Pitching” nose UP–DOWN.
4. Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder
berfungsi untuk “Yawing” belok kiri –kanan.
5. Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya
dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
6. Roda Pesawat (Landing Gear),berfungsi untuk mendarat/ landing atau
tinggal landas / Take-off.

DASAR HUKUM

ANNEX 17 DOC 8973


KM 211 Tahun 2020:
Program Keamanan Penerbangan Nasional
PM 140 Tahun 2015:
Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional

DEFINISI
Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan (Contingency Plan) adalah ;
rencana proaktif yang terdiri dari langkah-langkah dan prosedur untuk menanggulangi berbagai macam ancaman, penilaian resiko
dan langkah-langkah terkait lainnya yang harus diterapkan, direncanakan untuk mengantisipasi dan memitigasi kejadian serta
mempersiapkan setiap instansi terkait yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam menanggulangi tindakan melawan hukum.

TUJUAN

Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional mempunyai tujuan :


a. Mengidentifikasi tindakan melawan hukum yang terjadi;
b. Merencanakan tindakan yang akan diambil untuk menanggulangi tindakan melawan hukum;
c. Mencari penyelesaian terhadap kejadian tindakan melawan hukum;
d. Memberikan langkah-langkah dan prosedur yang digunakan untuk pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat keamanan
penerbangan;
e. Mengurangi dampak resiko terhadap kejadian tindakan melawan hukum;
f. Menjadi pedoman bagi instansi yang terlibat dalam penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan;
g. Memberikan pedoman dalam penyusunan pelaporan, evaluasi dan analisa serta pelaporan kejadian.

PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT KEAMANAN DI BANDAR UDARA

Dalam rangka menanggulangi keadaan darurat keamanan di bandar udara, Penyelenggara Bandar udara harus membentuk Tim
Penanggulangan Krisis (Crisis Management Team /CMT ) yang terdiri dari :
 Anggota Komite Keamanan Bandar Udara, sesuai dengan yang termuat dalam Program Keamanan Bandar Udara
(Airport Security Programe/ASP)
Tim lain yang dibutuhkan, yang ditetapkan oleh Tim Penanggulangan Krisis (Crisis Management Team/CMT) sesuai kebutuhan
9

PEMERIKSAAN PENUMPANG

Adalah proses phisik yang dilakukan terhadap orang dan atau bagasi kabin, bagasi dan kargo dalam rangka keamanan dan
keselamatan penerbangan

DASAR HUKUM

 ANNEX 17 SECURITY – SAFEGUARDING INTERNATIONAL CIVIL AVIATION AGAINST ACTS OF


UNLAWFUL INTERFERENCE
 DOC 8973 SECURITY MANUAL
 ANNEX 18 – THE SAFE TRANSPORT OF DANGEROUS GOODS BY AIR
 DO.9284/AN-905 TECHINAL INTRUCTION THE SAFE TRANSPORT OF D.G BY AIR
 UNDANG-UNDANG NO. 1 THN 2009 TTG PENERBANGAN
 KM. NO 9 THN 2010 / PM 80 THN 2017 / PM 51 THN 2020 / KM 211 THN 2020 TENTANG PROGRAM
KEAMANAN PENERBANGAN NASIONAL .
 SKEP 2765 /XII/2010 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KEAMANAN PERSONIL PES.UDARA DAN
BARANG BAWAANNYA YANG DI ANGKUT PESAWAT UDARA DAN ORANG PERSEORANGAN
 SKEP/100/VII/2003 TENTANG JUK-NIS DAN TATA CARA PENANGANAN PENUMPANG PESAWAT UDARA
SIPIL YANG MEMBAWA SENJATA API BESERTA PEURUNYA DAN TATA CARA PENGAWALAN
TAHANAN .

TUJUAN

Mencegah barang / bahan yang dapat digunakan utk menyerang, mengancam, mengganggu dan menghambat operasi penerbangan,
berada sisi udara

PEMERIKSAAN ORANG (BODY SEARCH)

• Setiap orang harus dilakukan pemeriksaan keamanan sebelum masuk ke daerah keamanan terbatas , daerah steril atau sisi
udara
• Setiap personel pesawat udara dan bagasi cabin harus melalui pemeriksaan keamanan sebelum memasuki pesawat udara.

PEMERIKSAAN DENGAN TANGAN

Bila pemeriksaan dengan HHMD masih menimbulkan bunyi, lakukan dengan tangan
– Pemeriksaan seluruh badan;
– Pemeriksaan badan terbatas pada daerah alarm.
Pergunakan common sense untuk mengakomodasi kesehatan penumpang
10

PEMERIKSAAN SELURUH BADAN

• Minta dan mendapat izin melakukan pemeriksaan;


• Arahkan penumpang pada posisi berhadapan dengan pemeriksa;
• Jenis kelamin pemeriksa dan penumpang harus sama;
• Meminta penumpang melepaskan/membuka pakaian bagian luar yang berat (jaket, over coat, topi dll diperiksa dengan
manual/x-ray);
• Meminta penumpang mengeluarkan isi saku (diperiksa);
Pinggang, paha dan kaki
• Masukkan kedua ibu jari diantara ban pinggang penumpang dan pinggang bagian belakang lalu dikelilingkan sampai ke
depan;
• Bila perlu pemeriksa berlututu/jongkok pada saat memeriksa pinggang ke bawah (celana panjang, ikatan bawah rok, lipatan
dll)
Selangkangan
• Dengan izin penumpang daerah selangkangan harus diperiksa.
Kaki dan sepatu
• Diperiksa termasuk bagian bawah, bila timbul kecurigaan mohon untuk dilepas dan diperiksa dengan x-ray

BAYI DAN ANAK KECIL


Bayi
• Penumpang dengan bayi harus mengeluarkan bayi dari gendongan;
• Gendongan diperiksa dengan x-ray;
• Apabila bayi tidak dikeluarkan (tertidur, sakit dll) dilakukan pemeriksaan phisik secara khusus terhadap bayi dan gendongan,
dengan memperhatikan daerah dibawah bayi, selimut dll.
Anak
• Anak harus keluar dari kereta dorong dan bila mungkin berjalan melewati gawang dtector, bila anak belum dapat berjalan
bisa digendong oleh orang yang menemani;
• Kereta dorong harus diperiksa dengan prosedur manual.
11

Pengertian
Pembajakan ;
Adalah pengambil alihan pengendalian dengan kekuatan senjata,dan biasanya mengalihkan tujuan ketempat lain
Sabotase ;
Adalah pengrusakan tanpa alasan,karena dendam atau pengrusakan oleh orang – orang / kelompok yang dilandasi
rasa ketidak puasan
Penanggung jawab keamanan penerbangan sipil di Indonesia adalah ;
“Direktur Jenderal Perhubungan Udara”

2.Peraturan International

a) Organisasi International
Pengamanan penerbangan dikenal setelah terjadinya pembajakan pesawat di Peru pada tanggal 21 februari 1931.
International Civil Aviation Organization (ICAO) dibentuk berdasarkan konveksi Chicago pada tanggal 14 desember 1941
yang dihadiri oleh 52 negara dengan tujuan untuk memberikan kesamaan pandangan untuk dunia penerbangan. ICAO telah
mengeluarkan 18 Annex sampai saat ini dimana pengamanan penerbangan sipil tertuang dalam Annex 17 yang diberikan judul
Security,Safeguarding International Civil Aviation againts of unlawful interference
b) Federal Aviation Administration (FAA)
Pemerintah Amerika Serikat melalui FAA departemen transportasi, memberikan aturan aturan yang mengikat secara hukum
dan diberlakukan setiap maskapai Amerika maupun maskapai asing yang mendapatkan ijin beroperasi di Amerika serikat.Aturan itu
antara lain bagian 129.25 mengenai Keamanan Penerbangan sebagaimana dari bagian part 129 yang menetukan persyaratan
operational maskapai penerbangan domestik
c) 1Global Aviation Security Action Group (GASAG)
The Global Aviation Security Action Group adalah sebuah kelompok industri yang didirikan untuk mengkoordinasikan
masukan industri penerbangan global untuk membuat sistem keamanan yang efektif dan memastikan kepercayaan publik dalam
penerbangan sipil di dunia .
d) Intenational Aviation Business Council,Ltd (IBAC)
adalah lembaga non-profit asosiasi non pemerintah untuk mempromosikan dan melindungi kepentingan business
penerbangan.Didirikan pada tanggal 5 Juni 1981

PERATURAN INTERNASIONAL
 Annex 17 ICAO :
- SECURITY (Safeguarding
International Civil Aviation
Against Acts of Unlawful
Interference)
 Document 8973 :
- Security Manual
 Annex 18 ICAO :
- The Safe Transport of
Dangerous Goods by Air
 Document 9284 :
- Technical Instruction of
The Safe Transport
Dangerous Good by Air

. Peraturan Nasional
Undang undang
 Undang undang nomor 2 tahun 1976 tentang pengesahan konveksi Tokyo.
 Undang undang nomor 4 tahun 1976 tentang perluasan Tindak pidana kejahatan penerbangan.
 Undang undang nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan.
SKEP
12

 SKEP/235/XII/2005 tentang evaluasi efektifitas Program Nasional Keamanan Penerbangan Sipil (Quality Control)
 skep43: tentang penanganan cairan,aerosol,dan gel (Liquid,aerosol,and gel) yang dibawa penumpang dalam kabin pesawat
udara pada penerbangan internasional.
 SKEP/160/VIII/2008 tentang sertifikat kecakapan personil kemanan penerbangan.
 Skep/95/IV/2008 tentang penanganan personel keamanan dalam penerbangan (In-flight Security Officer/Air Marshal)
pesawat udara niaga berjadwal asing.
 SKEP/100/VII/2003 tentang petunjuk teknis penanganan penumpang pesawat udara sipil yang membawa senjata api beserta
pelurunya dan tata cara keamanan pengawalan tahanan dalam penerbangan sipil.
 SKEP/161/VIII/2008 tentang revisi SKEP/252/XII/2005 tentang program nasional pendidikan dan pelatihan pengamanan
penerbangan sipil.
 SKEP/47/IV/2010 tentang petunjuk teknis pemeriksaan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udara sipil dan tata
cara pemberian sertificat sebagai Regulated Agent.
 SKEP/47/IV/2010 tentang petunjuk teknis pemeriksaan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udara sipil dan tata
cara pemberian sertificat sebagai Regulated Agent.
 SKEP 2765/XII/2010 tentang tata cara pemeriksaan keamanan penumpang,personel pesawat udara dan barang bawaan yang
diangkut dengan pesawat udara dan perseorangan.
1. Keamanan dan Keselamatan Penerbangan
a) Peraturan pemerintah No.3 tahun 2001
1). Pasal 52,setiap orang,barang kendaraan yang memasuki sisi udara wajib melalui pemeriksaan keamanan.
2). Pasal 53 ayat 1 personil pesawat udara,penumpang bagasi kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udara
wajib melalui pemeriksaan keamanan.
3). Pasal 55,terhadap bagasi dari penumpang yang batal berangkat dan atau bagasi yang tidak bersama pemiliknya wajib
dilakukan pemeriksaan keamanan ulang untuk dapat diangkut dengan pesawat udara.
4). Pasal 57 ayat 1,kantong diplomatic yang bersegel diplomatic tidak boleh dibuka.
5). Pasal 58 ayat 1,bahan dan atau barang berbahaya yang diangkut melalui pesawat udara wajib memenuhi ketentuan
pengangkutan bahan dan atau barang berbahaya.
6). Pasal 60 ayat 1,penumpang pesawat udara yang membawa senjata wajib melaporkan dan menyerahkan kepada perusahaan
angkutan udara.
7). Pasal 60 ayat 2,senjata disimpan pada tempat tertentu di pesawat udara yang tidak dapat dijangkau oleh penumpang pesawat
udara.
8). Pasal 60 ayat 3,pemilik senjata diberi tanda terima sebagai tanda bukti penerimaan senjata oleh perusahaan angkutan udara.

SKEP/100/VII/2003
1) Penumpang dilarang membawa senjata api & peluru kedalam kabin pesawat
2) Penumpang wajib menitipkan senjata api & peluru kepada pengangkut pada saat check in
3) Sebelum dititipkan ,peluru dikeluarkan oleh pemilik senjata
4) Senjata api & peluru diberlakukan sebagai security item & dangerous good &disimpan terpisah di cargo compartement.
5) Batasan peluru yang dapat diangkut adalah maksimal kaliber 9mm 12 butir perorang dengan maksimal 100 butir per
penerbangan.

SKEP/43/III/2007

 Liquid, Aerosol dan Gels (LAG) yg diijinkan dibawa dalam penerbangan internasional dapat berupa :
> Minuman
> Perlengkapan kosmetik
> Obat-obatan
> Keperluan sehari – hari
 LAG ditempatkan dalam wadah plastik transparan
ukuran 1000 ml,
 Ukuran tiap kemasan LAG maksimum 100 ml / kurang ;
 Tiap penumpang hanya diijinkan membawa satu plastik transparan ;
13

Tanggung Jawab Petugas keamanan Bandar Udara


a) Mengawasi & memelihara pergerakan penumpang & barang dari dan ke bandar udara.
b) Melaksanakan kerjasama dengan pihak pengangkut/airline dalam melakukan pemeriksaan/screening penumpang bagasi
jinjingan ,kargo,dan pos sebelum dimuat kedalam pesawat.
c) Mengawasi & memeriksa tanda pengenal orang dan kendaraan yang mempunyai hubungan dari dan ke daerah steril dan
kawasan sisi udara lainya dan sekitar pesawat .

1.1 Latihan melafalkan nada


nī ní nĭ nì lī lí lĭ lì
hāo háo hăo hào gē gé gě gè

mā má mă mà lōu lóu lŏu lòu


mō mó mŏ mò fēn fén fěn fèn
pū pú pŭ pù pēng péng pěng pèng
bāi bái băi bài hōng hóng hŏng hòng
1.2 Dengar dan tambahkan nada

ma tong lü bai po feng


gu ni ka pei han ding
1.3 Garis bawahi initials yang anda dengar
1. ge - ke gu 2. ma - fa 3. da - ta
- ku gai - mei - fei dao - tao
kai gao - mu - fu dai - tai
kao gou - mou - fou dou - tou
kou mo - fo de - te

4. ba - pa bei 5. na - la 6. ka - ha kei
- pei bao - nai - lai - hei ke -
pao bu - ni - li ne he kao -
pu bai - - le nei - hao kai -
pai bi - pi lei hai kou -
nu - lu hou
nao - lao
14

Bagian 1

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
líng yī èr sān sì wǔ liù qī bā jiǔ shí
零 一 二 三 四 五 六 七 八 九 十

11 12 13 … 20
shíyī shíèr shísān èrshí
十一 十二 十 三 二十
21 22 23 … 30
èrshíyī èrshíèr èrshísān sān
二十一 二十二 二十 三 三
shí

100
yìbǎi
一百

Bagian 2

101 102 … 110


yìbǎilíngyī yìbǎilíngèr yìbǎ
一百零一 一百零二 iyīs

202 203 … 210
èrbǎilíngèr èrbǎilíngsān èrb
二百零二 二百零三 二
ǎiy

515
wǔbǎiyīshíwǔ
五百一十五

1000 1001
yìqiān yìqiānlíngyī
一千 一千 零一

Anda mungkin juga menyukai