A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang- Undang
Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
b. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan.
2) Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian
Perhubungan.
1
3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM : 33 Tahun 2015 tentang
Pengendalian Jalan Masuk (Access Control) Ke Daerah Keamanan
Terbatas Di Bandar Udara dan perubahaannya.
4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2022 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.
5) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2020 tentang
Keamanan Penerbangan Nasional.
6) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 211 Tahun 2020 tentang
Program Keamanan Penerbangan Nasional.
7) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 241 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pengoperasian, Pemeliharaan Dan Pelaporan
Fasilitas Keamanan Penerbangan.
8) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 138 Tahun
2018 Tentang Sertifikasi Fasilitas Keamanan Penerbangan.
9) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 139 Tahun
2018 Tentang Pemeriksaan dan Pengujian Operasi Fasilitas Keamanan
Penerbangan.
10) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 140 Tahun
2018 tentang Standar Kelaikan Fasilitas Keamanan Penerbangan.
11) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 141 Tahun
2018 Tentang Standar Teknis Operasi Fasilitas Keamanan Penerbangan.
c. Peraturan lain
1) Annex 17 Security : Safeguarding International Civil Aviation Against Acts of
Unlawful Interference.
2) Dokumen 8973 : Aviation Security Manual.
2. Gambaran Umum
Kondisi sekarang (Exsisting) Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo saat ini
memiliki klasifikasi Bandar Udara (Aerodrome Code) 4C dengan panjang Landas
Pacu 2250 m x 45 m yang memiliki PCN 55 F/C/Y/T, berikut adalah Informasi Umum
Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo :
2
a. Nama Bandar Udara : Komodo Labuan Bajo
b. Kota/Provinsi : Manggarai Barat/NTT
c. Pengelola : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
d. Location Indicator : WATO
e. Kemampuan Operasi : Boeing 737-800
f. Bangunan Terminal : 13.336 m2
g. Gedung Operasional :
- Gedung Kantor : 385 m2
- Gedung Operasi : 385 m2
- Gedung PKP-PK : 744 m2
- Gedung Genset : 120 m2
- Gedung Tower : 150 m2
h. Terminal Kargo : -
i. Bangunan VIP : -
j. Landas Pacu : 2.250 x 45 m
k. Koordinat (ARP) : 08.29 12,40 LS dan 119.53 14,44 BT
l. Elevasi : 212 Feet (±67 m) msl
m. Arah Landas Pacu : 17 (Koordinat 08.28 39,66 LS dan 119.53 17,21
BT)
: 35 (Koordinat 08.29 32,90 LS dan 119.53 24,37
BT)
n. Kekuatan : PCN 55 F/C/Y/T
o. Airport Reffrence Code : 4C
p. Runway Strip : 2.430 x 150 m
q. Shoulder : 2 (2.430 x 52.5) m
r. Overrun : 60 x 45 m
s. Taxiway : 345 x 23 m
t. Apron : 310 x 100 m
u. Runway Classification : Non Instrument
v. Pelayanan LLU : ADC
w. Kelas Bandar Udara : Kelas II
x. Jam Operasi : 07.00 s/d 20.00 WITA
y. Klasifikasi Operasi : Visual (Non Precision)
z. Meteorologi : Ada
3
aa. Operator : PT. Garuda Indonesia (ATR-72, CRJ
100,Boeing 737-800)
: PT. Lion Group (ATR-72,Boeing 737-800,A320-
200)
: PT. Citilink Indonesia (ATR-72,A320-200)
: PT. Nam Air (Boeing 737-500)
: PT. Air Asia (A320-200)
: PT. 3MG(Cargo/Boeing 737-500)
bb. Kode : ICAO WATO
: IATA LBJ
Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo merupakan Bandar Udara yang cukup ramai
dengan pergerakkan pesawat perhari mencapai 28 (dua puluh depalapan) kali take
off dan landing untuk pesawat yang berjadwal dan hampir setiap hari melayani
private Jet.
Adapun Sistem Keamanan Bandar Udara yang telah ditetapkan dalam Program
Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme) adalah Sistem Keamanan
E.
4
3 X-Ray Cargo ASTROPHISIC 2016 1 Laik -
XIS 1517 Operasi/
sertifikasi
4 X-Ray Cabin ASTROPHISIC 2018 1 Laik -
XIS 6040 Operasi/
sertifikasi
5 X-Ray Cabin L3/ ACX 6,4 MV 2013 1 Rusak -
5
13 FERDINANDUS GUNAWAN Junior AVSEC PPNPN
14 FRIDOLIN ADI PUTRA TAPUTU Junior AVSEC PPNPN
15 HERIBERTUS SUDARSO Junior AVSEC PPNPN
16 HERMINA BEATRIX WUTA Junior AVSEC PPNPN
17 IMELDA Junior AVSEC PPNPN
18 KONSTANTINUS DENCA DARU Junior AVSEC PPNPN
19 KRESENSIUS ABETRIX AWERSI Junior AVSEC PPNPN
20 MELKIADES RONITO DARU Junior AVSEC PPNPN
21 MUNAWIR Junior AVSEC PPNPN
22 NUR AINI RAMADHANI Junior AVSEC PPNPN
DJAINUDDIN
23 PAULUS NOVIANUS MANGKU Junior AVSEC PPNPN
24 ROMUALDUS PANGKUR Junior AVSEC PPNPN
25 SIRAJUDIN Junior AVSEC PPNPN
26 SITI FATIMAH Junior AVSEC PPNPN
27 SUSILAWATI Junior AVSEC PPNPN
28 SYADIKIN KURNIAWAN Junior AVSEC PPNPN
29 YOHANES FRANCOIS SERANO Junior AVSEC PPNPN
30 MELANIA RAYA Junior AVSEC PPNPN
31 SRI NINGSIH Basic AVSEC PPNPN
32 YOHANES HARDUS Junior AVSEC PPNPN
33 YOHANES WANGGANG Junior AVSEC PPNPN
34 YOSEF HERDINAN BHARA Junior AVSEC PPNPN
35 YOSEP JOPA Junior AVSEC PPNPN
B Personel Fasilitas Keamanan Penerbangan
1 Fauji Teknisi Pelaksana PNS
Lanjutan
2 Ardha Gulastika Teknisi Pelaksana CPNS
3 Suherman Sertifikat PPNPN
Kompetensi
4 Yoseph Willy S Sertifikat PPNPN
Kompetensi
5 Didi Rachmat Sertifikat PPNPN
Kompetensi
6 Ramadhan Sertifikat PPNPN
Kompetensi
7 Nando Sertifikat PPNPN
Kompetensi
6
Dari uraian di atas, UPBU Komodo Labuan Bajo akan melaksanakan Kegiatan
Pengadaan Peralatan Explosives Trace Detectors (ETD) sejumlah 1 (satu) unit
untuk menjamin keamanan penerbangan pada Tahun Anggaran 2023.
a. Peralatan Utama
1. KONDISI OPERASI
a. Suhu Operasional Max. 50 derajat celcius, pada
suhu ruangan normal
b. Kelembaban (Humidity) min 0 – to 100 %, non
condensing/RH condensing
c. Power Suply - 100 – 240 VAC, 47 – 63 Hz
- 12 – 15 VDC
d. Waktu pemanasan Max. 30 menit
2. KEMAMPUAN PERALATAN
a. Teknologi Mass Spectrometry (MS)
b. Mode Pendeteksian Vapor dan/atau Partikel
c. Kemampuan deteksi Min. Nano Gram Level
Particulates
d. Waktu pendeteksian Max. 10 (sepuluh) detik
e. Jenis pendeteksian material Antara lain dapat mendeteksi
material : Nitroglyserin, TNT, C-4,
RDX (Hexogen, Octogan), PETN,
ANFO, propellants.
f. Hasil pendeteksian - Hasil deteksi dapat diberikan
secara alarm audio dan visual
yang dapat menginformasikan
jenis dan identifikasi bahan
explosive dan bahan lainnya
yang terdeteksi)
- Dapat menampilkan di layar
monitor tanpa harus
menambahkan peralatan lain
g. Kalibrasi Mendukung
h. Deteksi simultan material Mendukung
berbahaya lain
i. Kemampuan penambahan Mendukung
substansi / material baru
j. Kemampuan mencetak hasil Mendukung
deteksi
7
NO. UNSUR PERSYARATAN
k. Uninteruptable Power Supply Mendukung
(UPS)
l. Konektivitas data standar Tersedia
(USB/Ethernet/)
B. PENERIMA MANFAAT
8
kegiatan KTT ASEAN yang ke-42 dimana penyelenggaran kegiatan tersebut akan
menjadikan Bandar udara komodo sebagai Bandar udara internasional sementara.
Dengan demikian ketersediaan peralatan keamanan penerbangan terutama
Pengadaan Peralatan Explosives Trace Detectors (ETD) sejumlah 1 (satu) unit
sangat di perlukan untuk mendukung terlaksananya kegiatan tersebut dan guna
peningkatan pelayanan keamanan penerbangan bagi pengguna jasa di Bandar
udara Komodo.
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu Kegiatan Pengadaan Peralatan
Explosives Trace Detectors (ETD) sejumlah 1 (satu) unit dengan mengacu
kepada peraturan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah. Dan
penanggung jawab kegiatan adalah setiap pihak yang terlibat sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing yang dipimpin oleh Kepala Kantor.
9
Jangka waktu pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Peralatan Explosives Trace
Detectors (ETD) sejumlah 1 (satu) unit ini adalah selama 60 (enam Puluh) hari
kalender.
Seluruh biaya dari kegiatan ini berasal dari APBN Tambahan dan diharapkan masuk
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UPBU Komodo Labuhan Bajo
Tahun Anggaran 2023.
10