JUSTIFIKASI TEKNIS
PERENCANAAN REHABILITASI JALAN AKSES
BANDARA MOANAMANI
A. PENDAHULUAN
Perencanaan rehabilitasi jalan akses dibutuhkan suatu desain yang mampu menahan beban
kendaraan ataupun aktivitas yang melalui jalan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar fungsi jalan
dapat diperbaiki.
Lokasi rehabilitasi jalan akses Bandara Moanamani ini terletak di 2 (dua) lokasi antara lain pada
area tower pengawas dan pada area rumah dinas.
Untuk mencapai sasaran perencanaan rehabilitasi jalan akses yang tepat dan sesuai (terkait
dengan mutu, waktu dan biaya) maka perlu dilakukan kajian terhadap struktur jalan eksisting.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada kajian struktur jalan eksisting ini adalah sebagai berikut :
Perencanaan struktur jalan yang sesuai dengan kondisi lingkungan Bandara Moanamani.
Literatur dan referensi yang digunakan pada kajian struktur ini adalah sebagai berikut:
Data teknis merupakan data yang akan menjadi acuan dalam melakukan analisis struktur
meliputi fungsi jalan data data tanah bangunan, dan lain-lain. Berikut merupakan data bangunan
eksisting gedung hangar ex-Merpati.
Halaman 1
REHABILITASI JALAN AKSES
BANDAR UDARA MOANAMANI
Kondisi struktur jalan eksisting dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Halaman 2
REHABILITASI JALAN AKSES
BANDAR UDARA MOANAMANI
Hasil kajian jalan eksisting dari segi struktur perkerasan penyebab kerusakan perkerasan kaku
antara lain :
1. Patahan (faulthing)
Disebabkan akibat lapisan tanah dasar dan pemadatannya kurang baik, sehingga
mengakibatkan patahan (faulthing).
F. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kajian struktur perkerasan eksisting struktur di atas, maka rekomendasi dari
kami adalah sebaiknya dilakukan pembongkaran terhadap jalan eksisting pada saat
pelaksanaan pekerjaan struktur jalan. Pada perencanaan jalan terjadi perubahan terhadap
struktur perkerasan eksisting dengan struktur perkerasan rencana. Adapun penjelasannya
sebagai berikut :
1. Pekerjaan timbunan dan pemadatan tanah untuk sub grade pada jalan akses bandara
Moanamani dengan ketebalan 55 cm dari muka tanah. Ditunjang dengan pengawasan yang
lebih baik sehingga didapatkan capaian CBR > 60%.
2. Pekerjaan sirtu untuk sub base dengan ketebalan 20 cm dari sub grade. Ditunjang dengan
pengawasan yang lebih baik sehingga didapatkan capaian CBR > 25%.
3. Pekerjaan cor beton dengan ketebalan 15 cm dari sub sub base. Hal ini dilaksanakan lebih
tebal dari tebal eksisting beton yaitu 10 cm dan dilakukan peningkatan Mutu Beton dari
K.175 menjadi K.200. Hal ini dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
4. Pekerjaan perawatan beton (curing) setelah pelaksanaan cor beton. Diharapkan
dilaksanakan selama 28 hari.
Halaman 3
REHABILITASI JALAN AKSES
BANDAR UDARA MOANAMANI
5. Pekerjaan talud pasangan pondasi batu kali dilaksanakan sesuai dengan kondisi existing
yaitu lebar atas dan bawah 40 cm serta kedalaman 100 cm dengan mengganti kerusakan
talud sepanjang 25 meter dan dilaksanakan pengawasan yang baik, sehingga mendapatkan
hasil yang baik.
Halaman 4