Anda di halaman 1dari 30

PEMELIHARAAN JALAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
1. Rumaja (Ruang Manfaat Jalan), adalah ruang yang terdapat pada badan jalan
tersebut, yang berbatasan dengan pedestrian atau trotoar.
2. Rumija (Ruang Milik Jalan), adalah ruang yang terdapat pada pedestrian sisi kiri
hingga sisi kanan jalan. atau dari kementrian Pekerjaan Umum
menterjemahkannya sebagai jalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan yang
masih menjadi bagian dari ruang milik jalan, yang dibatasi oleh batas ruang milik
jalan, yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan keamana
penggunaan jalanantara lain untuk keperluan pelebaran ruang manfaat jalan
pada masa yang akan datang.
3. Ruwasja (Ruang Pengawasan Jalan), adalah ruang yang terdapat dari sempadan
antar bangunan sisi kiri dan kanan jalan. atau Ruang tertentu diluar ruang milik
jalan yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.
Macam Konstruksi Jalan
OUTLINE

1 P E N G E R T IAN 4 P E R M A S A LA H A N

2 T U J UAN 5 K E R U SAKAN

3 K LA S I F I K A S I 6 M E TO D E P E R BAI KAN

2
Pekerjaan pemeliharaan konstruksi jalan merupakan
pekerjaan yang penting untuk dilaksanakan karena
konstruksi jalan merupakan investasi modal yang besar
P E N G E RT I A N sehingga apabila pelaksanaaannya diabaikan akan
membutuhkan biaya rekonstruksi yang sangat mahal
untuk bisa mempertahankan performance standard
(perbaikan ke standar kondisi yang layak)

3
TUJUAN
M E M P E R TA H A N K A N M E M P E R K E C I L B I AYA M E N G U R A N G I LA J U
K O N D I S I J A LA N O P E R A S I K E N D A R AA N K E R U SAKAN
Mempertahankan kondisi jalan agar tetap Besarnya biaya operasi kendaraan Memperlambat atau mengurangi laju
berfungsi dalam melayani lalu lintas tergantung pada jenis kendaraan , kerusakan (rate of deterioration) sehingga
sehingga keselamatan lalu lintas terjamin geometric dan kondisi jalan. Apabila jalan diharapkan dapat memperpanjang umur
dan pelayanan jalan meningkat. Artinya dalam kondisi baik maka Biaya Operasi jalan.
kecelakaan yang diakibatkan oleh konsidi Kendaraan (BOK) tidak meningkat,
jalan yang buruk dapat ditekan seminimal sedangkan yang sangat berkepentingan
mungkin dan karena kondisi jalan yang dengan BOK adalah para pengguna jalan.
baik para pengguna jalan akan menikmati
kenyamanan selama perjalanannya.

Penilikan jalan adalah kegiatan pelaksanaan, pengamatan, pemanfaatan jalan dan


kondisi jalan setiap hari dan laporan pengamatan serta usulan tindakan terhadap hasil
pengamatan disampaikan kepada penyelenggara jalan atau instansi yang ditunjuk. (Permen
PU No. 13 Tahun 2011)

Uji Kompetensi TS040: Pengawas Lapangan Pekerjaan jalan

4
K LAS I F I KAS I ( F R E K U E N S I )

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terus


menerus sepanjang tahun. Misalnya, perbaikan 1 Pemeliharaan Rutin (Routine Maintenance)
kerusakan kecil, penambalan lubang, pemburasan,
perbaikan kerusakan tepi perkerasan, perawatan
trotoar.
Kegiatan pemeliharaan yang diperlukan hanya pada Pemeliharaan Berkala (Periodic
interval beberapa tahun karena kondisi jalan sudah 2 Maintenance)
mulai menurun

Kegiatan ini diperlukan untuk hal-hal yang sifatnya Rehabilitasi/Penanganan Darurat (Urgent
mendadak /mendesak/ darurat, misalnya jalan putus 3 Maintenance)
akibat bencana alam.

5
K AT E G O R I K E R U S A K A N

Kerusakan Struktural Kerusakan Fungsional


(Structural Failure) (Functional Failure)
Kerusakan Struktural adalah kerusakan pada Kerusakan fungsional adalah kerusakan pada
struktur jalan yang menyebabkan perkerasan permukaan jalan yang menyebabkan
tidak mampu lagi menahan beban yang terganggunya fungsi jalan dalam melayani lalu
bekerja diatasnya. lintas pengguna jalan.

6
JENIS KERUSAKAN
R U S A K P E R M U K AA N
D E F O R MAS I R E TA K ( C R A C K ) ( S U R FA C E D E F E C T )
• Alur (Rutting) • Retak Blok (Block Cracks) • Lubang (Potholes)
• Keriting (Corrugation) • Retak Kulit Buaya (Crocodile
• Delaminasi (Delamination)
• Sungkur (Shoving) Cracks)
• Amblas(Deppression) • Retak Garis (Line Cracks) • Pengausan Batu
• Tambalan (Patching)

https://youtu.be/qIYW01l-
vGQ

7
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

 Retak sarang laba-laba


 tanah dasar melunak akibat pengaruh air
Perbaikan :
Retak Buaya JENIS
INDIKASI
Test Pit dilakukan untuk melihat secara langsung
KERUSAKAN  binder aspal kondisi
yang sudah kehilangan
Kerusakan harus diteliti untuk menentukan penyebab dengan cara melakukan
daya lengket/pengaruh oksidasi/panas
tanah dilapangan lapisan tanah dengan teliti.
test pit atau coring untuk mengetahui adanya air di bawah perkerasan.
permukaan tinggi
Dari pengamatan pada bidang vertikal di dalam lubang dapat
Perbaikan umumnya dengan dua kategori:
diidentifikasi jenis-jenis tanah, warna, bau, kedalamam muka
 Kerusakan setempatRusak
1. dapatsetempat menunjukan subgrade yang lemah, ganti dengan
bersambung air tanah
penggalian
memanjang, air dan
danstruktur
perbaiki umumnya
drainasenya,dapat juga
lalu ditambal diambil
 Memperbaiki
dengan
dengan
contoh
sedini mungkin di tambal
material
material baru.
yang rapat air, tahan
tanah
depresi setempat 2.makinRetak
asli
menerobos masuk, lubang terbuka,
dengan memasukkan
AKIBAT LEBIH
yang luasLANJUT
melebar,
tabung
METODE
menunjukan kerusakan
sampler
beban, tidakke dalam
menyusut
struktur secara umum, lakukan
gangguan terhadap tanah.
kelancaran PERBAIKAN  Segera
laluyang cukup, setelah dilakukan milling (pengupasan dievaluasi apakah perlu
overlay lapisan
peningkatan/lapis ulang
yang
lintas
Pada pengujian
mengalami retak)test pit ini dapat diambil contoh tanah tak
terganggu (undisturbed sample) pada lapisan-lapisan yang
dikehendaki.
8
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

 Aspal terlihat berlebihan dan mengumpul


Kegemukan Aspal disatu tempat setempat biasanya pada
(Bleeding) JENIS jejak ban, membuat permukaan menjadi
INDIKASI lunak, mengkilat, sangat mungkin basah,
KERUSAKAN
kadang menempel di ban mobil menjadi
luka terbuka

 Dapat berkembang menjadi jembul


(bulging) yang mengganggu  Permukaan jalan yang bleeding di
kecepatan kendaraan, menempel di AKIBAT LEBIH panaskan dengan alat pemanas khusus
METODE
ban mobil membuat rusak terbuka, ditabur material halus atau pasir atau
LANJUT PERBAIKAN
permukaan licin dapat menyebabkan dihanguskan sekalian kemudian di garuk
selip dengan cold-mill.

9
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

 diakibatkan oleh pemakaian aspal dari


jenis lunak/titik lembek rendah (PI
Jembul (Bulging) JENIS
negatip), panas permukaan tinggi, beban
Dan INDIKASI berat padat dan kecepatan rendah, sering
Menggeleser (Shoving) KERUSAKAN terjadi di perempatan jalan dengan lampu
lalulintas, menyebabkan beban statis saat
kendaraan tertahan untuk berhenti

 Daerah yang terpengaruh jembul dan


shoving digaruk diganti dengan material
 Tidak nyaman dilalui, kecepatan
AKIBAT LEBIH hotmix yang lebih tahan terhadap panas
terhambat, marka jalan tidak lurus METODE
LANJUT dan beban lalulintas (dapat diatasi dengan
tidak nyaman untuk dilihat. PERBAIKAN
memberi penulangan pada campuran
aspal) atau jika perlu diganti dengan
perkerasan kaku.

10
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

 Permukaan jalan melendut setempat,


bisa dikuti dengan retak buaya atau
Ambles
JENIS tidak, bisa disebabkan oleh kelemahan
(Depression) INDIKASI daya dukung perkerasan atau infiltrasi air
KERUSAKAN
dilokasi itu yang menyebabkan melendut
waktu dibebani

 Berbahaya untuk lalulintas cepat,


 Bila ada retak harus digali dan ditambal
kemudi tidak terkendali
 Dapat langsung ditambal dengan
 Berlanjut menjadi lubang akibat AKIBAT LEBIH METODE materal tambal yang sesuai
infiltrasi air LANJUT PERBAIKAN  Bila meliputi daerah yang lebar perlu
 Menjadi genangan air diwaktu hujan
dievaluasi untuk dilakukan penggantian
yang menyebabkan cipratan (splash)
atau perkuatan

11
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

 Retak yang terjadi disambungan, bisa


melintang atau memanjang, biasanya
diawali dari butiran batu yang terburai akibat
Retak
JENIS gerakan disambungan, bisa juga akibat
Sambungan INDIKASI
KERUSAKAN kurang padat waktu pelaksanaan membuat
sambungan, kurang tack coat, bisa juga
akibat refleksi retak dari bawah (pada kasus
beton semen dilapis dengan beton aspal)

 Usahakan cara yang tepat untuk


 Infilitrasi air semakin besar, kerusakan menghentikan gerakan sambungan
terbuka cepat terjadi. apabila air misalnya antara lain dengan grouting atau
mencapai tanah dasar maka akan AKIBAT LEBIH METODE penggunaan material joint yang kuat
terjadi patahan dan kerusakan lebih LANJUT PERBAIKAN  Mengingat ini mengakibatkan pekerjaan sulit
luas dan mahal, diperingatkan pelaksanaan
overlay agar lebih teliti melaksanakan
pekerjaan sambungan

12
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

 Tambalan akan menyebabkan ketidak


Tambalan
JENIS rataaan setempat, menggangu gerakan
(Patching) INDIKASI
KERUSAKAN lalulintas, kecendrungan bocor air dan tidak
nyaman untuk dilihat

 Keretakan permukaan kurang baik


(roughness), kecepatan kendaraan
menurun  Pilih material tambal yang sesuai, non
AKIBAT LEBIH METODE shrinkage, kepadatan mudah dicapai,
 Kecendrungan bocor air pada
LANJUT PERBAIKAN waterproof, tidak rentan terhadap
perkerasan semakin tinggi
temperatur

13
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

Licin
(Polishing Aggregate) JENIS  Permukaan licin akibat batuan yang
INDIKASI
KERUSAKAN tergerus roda lalulintas menjadi licin.

 Membahayakan bagi lalulintas


berkecepatan tinggi pada waktu hujan AKIBAT LEBIH  Perlu diberi lapis tipis non konstruksi
METODE
diatasnya agar tahan gerusan (sma,
LANJUT PERBAIKAN opengraded mix)

14
METODE PERBAIKAN KERUSAKAN N

Lepas Butir/Terburai  Akibat berkurang atau hilangnya daya


(Raveling) JENIS lengket binder aspal maka butir-butir batuan
INDIKASI
KERUSAKAN terlepas, permukaan jalan kasar, berlubang
dan bocor air

 Terburai semakin luas  Bila tidak diikuti depresi bisa langsung di


 Infiltrasi air semakin keras AKIBAT LEBIH METODE ditutup dengan lapis ulang yang kaya aspal
LANJUT PERBAIKAN  Bila ada depresi maka perlu evaluasi untuk
peningkatan kekuatan perkerasan

15
METODE PE RBA IKAN KERUSAKA N

Alur (Rutting)
JENIS  Permukaan jalan yang terdesak akibat
INDIKASI
KERUSAKAN beban

 Berbahaya untuk kendaraan yang


melaju cepat, kemudi tidak dapat
dikontrol  Segera dilapis ulang dengan adonan hotmix
AKIBAT LEBIH METODE yang tahan deformasi alur (PI positip, titik
 Musim hujan air menggenang dialur
LANJUT PERBAIKAN lembek diatas temperatur permukaan,
dapat meresap masuk ke subgrade
gradasi superpave)

16
M E T O D E P E R B A I K A N K E R U S A K A NN

Blow up  Pergerakan pelat beton keatas/kebawah


Blow u pada seluruh lebarnya karena hilangnya
(Buckling) JENIS
INDIKASI dukungan tanah dasar atau kurangnya
(Buckli
KERUSAKAN ruang cadangan untuk muai susut pada
sambungan antar pelat beton semen

AKIBAT LEBIH  Seluruh pelat diganti


METODE
 Berbahaya bagi lalu lintas LANJUT  Tanah dasar diganti dan di tambah material
PERBAIKAN
 Air semakin menjalar kemana – mana untuk mengembalikan kekuatan semula

17
M E T O D E P E R B A I K A N K E R U S A K A NN

Retak Sudut
(Corner Crack) JENIS
 Bagian sudut dari pelat beton yang paling
INDIKASI lemah adalah sudut dan tepi pelat, retak ini
KERUSAKAN akan menyebar ke arah lebih parah.

 Air masuk pumping, retak menyebar,


permukaan tidak layak untuk  Kalau masih sedikit dapat diisi dengan
kecepatan tinggi AKIBAT LEBIH METODE sealant atau material joint, kalau terlalu
LANJUT PERBAIKAN besar dibongkar dan diganti dengan yang
baru

18
M E T O D E P E R B A I K A N K E R U S A K A NN

Patahan  Pelat beton tidak sama fungsi dengan


kedudukan pelat beton sebelahnya biasanya
(Faulting) JENIS
INDIKASI terjadi pada sambungan tanpa dowel.
KERUSAKAN
 Biasanya pelat berikutnya lebih tinggi dari
pelat depannya

 Bila beda tinggi lebih dari 4 mm perlu


 Ketidak rataan yang mengganggu digerus dengan grinda, agar tidak terasa
kelancaran lalulintas menghentak kalau dilewati
AKIBAT LEBIH METODE
LANJUT PERBAIKAN

19
M E T O D E P E R B A I K A N K E R U S A K A NN

Kerusakan  Erosi, ambles atau ditumbuhi rumput, atau


permukaan lebih tinggi dari permukaan
Bahu Jalan JENIS
INDIKASI perkerasan. Penyebabnya sistem drainase
KERUSAKAN yang tidak baik sehingga menghambat
aliran air dari perkerasan ke saluran tepi.

 Air yang menggenang dapat  memperbaiki kemiringan bahu dengan


menerobos ke pondasi jalan dan AKIBAT LEBIH penimbunan atau penggalian serta
METODE
merusak perkerasan LANJUT pemadatan kembali.
PERBAIKAN

20
M E T O D E P E R B A I K A N K E R U S A K A NN

 terjadinya penyempitan atau perluasan


penampang saluran.
Saluran Samping
JENIS
INDIKASI
KERUSAKAN

 dapat menimbulkan longsor, baik pada  memperbaiki kemiringan bahu dengan


dinding dalam (kearah bahu) maupun penimbunan atau penggalian serta
pada dinding luar saluran pemadatan kembali.
AKIBAT LEBIH METODE
 pengendapan dibagian lain saluran
LANJUT PERBAIKAN
sehingga aliran air menjadi tidak
lancar

21
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Patching - Jalan Aspal

Penambalan (patching) dilakukan untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan pada badan


jalan terutama pada lapisan perkerasan dengan penutup aspal.
Kerusakan - kerusakan yang dimaksud disini adalah kerusakan seperti adanya Lubang,
Jalan Bergelombang, Alur dengan kedalaman lebih dari 30 mm pada badan jalan, Ambles
dengan kedalaman yang lebih dari 50 mm dan retak kulit buaya dalam jumlah yang besar.

 Kenakan perlengkapan keselamatan bagi setiap pekerja dan Pasang rambu peringatan
atau barikade di sekitar lokasi pekerjaan.
 Beri tanda batas berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang bagian
permukaan perkerasan yang akan ditambal menggunakan cat atau kapur, salah satu
sisi tanda batas harus sejajar dengan sumbu jalan.
 Gunakan asphalt cutter untuk memotong perkerasan beraspal sesuai dengan tanda
batas yang telah dibuat.
 Tuangkan agregat Kelas A ke dalam lubang segera setelah selesai penggalian.
 Lakukan pemadatan setiap lapis agregat sampai benar-benar padat menggunakan alat
pemadat seperti Combination Vibratory Roller. Pada lapisan agregat yang telah
dipadatkan dilakukan pengujian dengan alat sand cone. Kepadatan lapisan agregat
harus sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
 Semprotkan lapis resap pengikat (prime coat) dengan menggunakan asphalt sprayer
secara merata pada permukaan agregat.
 Hamparkan campuran aspal di atas permukaan yang telah dilapis dengan resap
pengikat (prime coat)baik menggunakan alat penghampar atau secara manual,
campuran aspal yang ditebarkan harus sama atau setara dengan lapisan aspal di
sekitar lokasi penambalan (patching) kecuali diperintahkan berbeda oleh direksi
pekerjaan.
 Padatkan campuran aspal dengan combination vibratory roller atau dengat alat lain
yang disetujui direksi pekerjaan.
 Bersihkan tempat pekerjaan dari sisa-sisa pekerjaan agar tidak mengganggu atau
membahayakan para pengguna jalan.
 Demobilisasi alat-alat pekerjaan dan para pekerja
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Patching - Jalan Beton
1. Pekerjaan Pembersihan Permukaan Beton
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pembersihan permukaan beton.
2. Persiapan lahan kerja.
3. Persiapan alat kerja, antara lain : Sikat, angin compressor, sapu, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Bersihkan lumut atau akar apa pun yang tumbuh di permukaan beton
2. Semprot permukaan beton dengan menggunakan alat semprot bertekanan atau slang
air, dan semprot lantai secara meluas untuk membersihkan tanah dan sisa kotoran.
Pastikan untuk menyemprot semua sudut, retakan, dan juga celah permukaan beton.
3. Gunakan sapu dan sikat untuk membersihkan tanah, debu yang melekat, dan juga
kotoran dari seluruh permukaan lantai.
4. Bilas lantai beton dengan air bersih. Semprot lantai dengan tekanan untuk
membersihkan sisa-sisa bahan pembersih dan kotoran dan biarkan permukaaan beton
mengering.
2. Pekerjaan Patching
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pembersihan permukaan beton.
2. Persiapan lahan kerja.
3. Persiapan material kerja : Patching mortar,
4. Persiapan alat kerja : Sendok semen, palu, pahat beton, dll.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Marking daerah retak yang akan diperbaiki dan ditandai dengan spidol atau kapur
tulis.
2. Permukaan beton yang keropos atau lapuk dibobok atau dichipping sampai dengan
permukaan beton yang keras (atau sampai 10 mm dibelakang tulangan besi beton
untuk memberikan kelekatan lebih bagus)
3. Permukaan yang sudah dichipping harus bersih dan bebas dari segala jenis kotoran
dan minyak atau oli.
4. Permukaan beton yang ada dilembabkan dengan air dengan cara menyemprotkan air
5. Pencampuran Patching Mortar Patching mortar dan air dicampur dengan alat
pengaduk selama 3-5 menit sampai benar benar homogen dan mendapatkan
kekentalan yang diinginkan.
6. Aplikasikan Patching Mortar dengan sendok semen pada permukaan beton yang
sebelumnya sudah dilapisi dengan bonding agent.
7. Untuk mengisi rongga yang cukup dalam, metode aplikasi harus berlapis untuk
memastikan Patching Mortar termampatkan dengan baik dan melekat kedasar
permukaan.
8. Setelah lapisan terakhir, haluskan permukaan dengan sendok semen untuk
mendapatkan tampilan yang rata
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI

JL. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar


Jumat, Pd. Pinang, Kby. Lama, Kota Jakarta balaiptk@gmail.com
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta sibimakonstruksi@gmail.com
12310

Anda mungkin juga menyukai