Anda di halaman 1dari 4

Soal Ujian Tengah Semester II

Tahun Ajaran 2020/2021

Mata Kuliah : SI 4242 Evaluasi dan Pemeliharaan Perkerasan


Hari/ Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
Dosen : Dr. Ir. Harmein Rahman, ST., MT.
Waktu : 120 menit
Sifat : Buku Terbuka

NAMA : MUHAMMAD FAJAR ICHSAN


NIM : 15017117

1. Sebut dan jelaskan perbedaan mendasar diantara dua jenis perkerasan (lentur dan kaku),
serta hubungannya dengan pendekatan pemeliharaan.
Perkerasan lentur akan dapat menahan beban dan berdeformasi lalu dapat kembali kepada kondisi
semula (kelenturan). Perkerasan kaku menahan beban dengan menggunakan prinsip kekakuan
struktur. Pendekatan pemeliharaan dari keduanyapun berbeda. Perkerasan kaku tidak
membutuhkan pemeliharaan yang rutin, sedangkan perkerasan lentur akan sering
membutuhkannya. Namun, jika terjadi kerusakan pada perkerasan kaku, akan lebih sulit dan mahal
dalam perbaikannya.

2. Sebutkan perbedaan penyebab dari kerusakan-kerusakan berikut ini:


- Retak (Cracking)
Jenis kerusakan retak ada banyak macamnya. Mulai dari retak kulit buaya, retak halus,
dan lainnya. Adapun penyebab yang biasanya terjadi adalah akibat dari regangan yang
berbeda antara permukaan dengan bagian bawah dari aspal. (failure criteria)

- Perubahan Bentuk (Deformation)


Deformasi terjadi diakibatkan banyaknya beban berat kendaraan yang melintas, sehingga
terjadi pemadatan pada tanah dasar sehingga terjadi penurunan pada permukaan jalan
dan merubah bentuk permukaan

- Cacat Permukaan (Surface Disintegration)


Cacat permukaan merupakan kerusakan yang mengarah pada kerusakan secara kimiawi
dan mekanis dari lapis permukaan. Cacat permukaan banyak jenisnya seperti adanya
lubang (pothole), pelepasan butir, hingga stripping. Stripping sendiri diakibatkan
kurangnya ikatan diantara lapisan permukaan dengan lapisan dibawahnya. Hal ini
diakibatkan terlalu tipisnya lapisan permukaan.

- Pengausan (Polished Aggregate)

uts si 4242 (2021) - HR halaman 1 dari 4


Pengausan merupakan kerusakan yang terjadi karena agregat yang berasal dari material
yang tidak tahan aus terhadap roda kendaraan. Agregat yang dipakai biasanya berbentuk
bulat dan licin.

- Kegemukan (Bleeding)
Kegemukan terjadi diakibatkan kadar aspal yang tinggi. Sehingga pada kondisi jalan
dengan temperatur tinggi, akan mengakibatkan aspal menjadi lunak.
- Penurunan pada Bekas Penanaman Utilitas (Utility Cut Depression)
Kerusakan ini diakibatkan tidak dilakukannya penanaman kembali dengan pemadatan
yang benar. Kerusakan yang terjadi karena pemadatan yang tidak memenuhi syarat.
Dapat diperbaiki dengan dibongkar dan kembali diganti dengan lapis yang sesuai

3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan mendasar antara langkah-langkah pemeliharaan jalan


(rutin, berkala, rekonstruksi dan strategis), hubungkan juga dengan kerusakan-kerusakan
yang dijelaskan penyebabnya pada soal no. 2.

Pemeliharaan rutin biasanya dilakukan setiap tahun ataupun mengikuti perubahan musim.
Pekerjaan yang biasanya dilakukan dalam pemeliharan rutin adalah Penambalan lubang
(Patching),

Pemeliharaan berkala, yang biasanya dilakukan setiap lima tahun dan mencakup pekerjaan:
- Pelapisan Ulang (Overlaying)
- Pemarkaan (Marking)
- Perbaikan dan pembangunan fasilitas drainase.

Pemeliharaan rekonstruksi dilakukan disetiap akhir umur jalan. Dilakukan dengan merekonstruksi
ulang jalan dengan pekerjaan sebagai berikut
- Pekerjaan galian timbunan
- Penyiapan tanah dasar (Subgrade)
- Pekerjaan struktur perkerasan (Lapis Pondasi, Lapis Permukaan)
- Pembangunan fasilitas drainase
- Pemarkaan (Marking)

Pemeliharaan strategis dilakukan dengan melakukan pendekatan analisis melalui aspek-aspek


seperti keterbatasan dana, aspek keamanan, dan juga sosial-ekonomi.

Untuk perbaikan terkait no.2


- Cracking dapat diperbaiki dengan sealing.
- deformation yang terjadi di top layer, dilakukan overlay.
- Deformation yang terjadi di base, harus ada perbaikan tanah (permanent deformation di
bagian bawah terjadi karena tegangan yang disebarkan dari atas terlalu besar waktu sampai di
bawah). Selain itu, bisa dengan mempertebal lapisan di atas subgrade (surface, base,
subbase) agar saat sampai di subgrade, tegangan yang diterima tidak melebihi batas.

uts si 4242 (2021) - HR halaman 2 dari 4


- Pengelupasan lapis permukaan dapat diperbaiki dengan menggaruk bagian yang rusak,
lakukan levelling, compacting, dan coating.
- Pengausan dapat dilakukan pelapisan kembali menggunakan campuran yang baik.
- Bleeding dapat diperbaiki dengan mengganti lapisan aspal dengan campuran yang pas.
- Penurunan pada Bekas Penanaman Utilitas dapat diperbaiki denggan dibongkar dan diganti
dengan kompaksi yang tepat dan sistem perkerasan yang tepat.

4. Sebutkan perbedaan peran teksturmakro dan teksturmikro dalam menyediakan tingkat


keamanan tertentu sebuah potongan jalan.
Parameter tekstur ini merupakan parameter keselamatan berkendara. Hal ini dikarenakan
tekstur mikro yang merupakan pengaruh besar dari kekesatan antara ban dan juga permukaan
jalan. Tekstur makropun berpengaruh dalam hal keselamatan jalan mengingat tekstur makro
berperan penting dalam hal drainase air sehingga dapat mengontrol air yang ada di permukaan
perkerasan. Metode yang digunakan dalam parameter ini dapat menggunakan Mu meter sebagai
pendeteksi kekesatan dan juga sand patch yang dapat mengidentifikasi tekstur makro yang ada di
permukaan perkerasan.

5. Pada ruas jalan yang dirancang untuk operasi kendaraan pada tingkat kecepatan rendah,
beban berat yang berlokasi di Indonesia (suhu tinggi), dengan curah hujan yang tidak terlalu
tinggi, sebut dan jelaskan parameter apa, pada pertanyaan no. 4 yang lebih penting untuk
diperhatikan.
Pada kasus ini, tekstur mikro ini harus diperhatikan. Akibat dari curah hujan yang tidak
terlalu tinggi, maka drainase dari jalan tidak terlalu diperhatikan, dan tekstur makro berperan
penting dalam drainase tersebut. Karena tekstur makro tidak lebih diperhatikan, maka roughness
dari jalan pun akan berkurang. Namun pada kasus ini tingkat kecepatan yang rendah tidak akan
menimbulkan permasalahan karena permukaan jalan yang kurang rata tidak akan terasa. Maka
dari itu, tekstur mikro akan lebih diperhitungkan mengingat jalan dipakai oleh beban yang berat dan
dibutuhkan skid resistance yang baik.

6. Sebutkan perbedaan objektif dan orientasi pemeliharaan dari jenis-jenis evaluasi kondisi
perkerasan dibawah ini:
a. Structural Capacity (Pengukuran Lendutan)
Pengukuran lendutan dilakukan untuk mengetahui penurunan atau lendutan
yang diakibatkan beban lalu lintas pada jalan tersebut. Orientasi survei ini adalah evaluasi
struktural jalan.

b. Riding Comfort (Pengukuran Ketidakrataan Permukaan (Roughness))


Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar ketidakrataan permukaan dalam sepanjang jalan yang ditentukan.
Orientasi dari survei ini adalah kenyamanan dalam berkendara (fungsional).

c. Pavement Distress (Pengukuran Kerusakan Permukaan)

uts si 4242 (2021) - HR halaman 3 dari 4


Kerusakan permukaan dilakukan dengan mencari permukaan jalan yang
mengalami cracking atau ruts. Hal ini menjadikan survei ini berorientasi kepada fungsi
struktural dari jalan.

d. Skid Resistance (Pengukuran Kekesatan)


Kekesatan jalan dilakukan untuk mengetahui tekstur jalan makro (dengan
sandpatch) atau mikro (dengan BPT atau Mu Meter). Tentunya evaluasi ini berorientasi
kepada keselamatan berkendara (fungsional).

7. Sebutkan perbedaan masukan untuk keputusan pemeliharaan rutin dan berkala di jalan.
Pemeliharaan berkala jalan merupakan kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan
yang lebih luas dan kerusakan tersebut akan dihitung sehingga kondisi jalan setelah diperbaiki
akan kembali kepada kondisi yang sesuai dengan umur rencana.
Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.

uts si 4242 (2021) - HR halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai