1. Sebut dan jelaskan perbedaan mendasar diantara dua jenis perkerasan (lentur dan kaku),
serta hubungannya dengan pendekatan pemeliharaan.
Perkerasan lentur akan dapat menahan beban dan berdeformasi lalu dapat kembali kepada kondisi
semula (kelenturan). Perkerasan kaku menahan beban dengan menggunakan prinsip kekakuan
struktur. Pendekatan pemeliharaan dari keduanyapun berbeda. Perkerasan kaku tidak
membutuhkan pemeliharaan yang rutin, sedangkan perkerasan lentur akan sering
membutuhkannya. Namun, jika terjadi kerusakan pada perkerasan kaku, akan lebih sulit dan mahal
dalam perbaikannya.
- Kegemukan (Bleeding)
Kegemukan terjadi diakibatkan kadar aspal yang tinggi. Sehingga pada kondisi jalan
dengan temperatur tinggi, akan mengakibatkan aspal menjadi lunak.
- Penurunan pada Bekas Penanaman Utilitas (Utility Cut Depression)
Kerusakan ini diakibatkan tidak dilakukannya penanaman kembali dengan pemadatan
yang benar. Kerusakan yang terjadi karena pemadatan yang tidak memenuhi syarat.
Dapat diperbaiki dengan dibongkar dan kembali diganti dengan lapis yang sesuai
Pemeliharaan rutin biasanya dilakukan setiap tahun ataupun mengikuti perubahan musim.
Pekerjaan yang biasanya dilakukan dalam pemeliharan rutin adalah Penambalan lubang
(Patching),
Pemeliharaan berkala, yang biasanya dilakukan setiap lima tahun dan mencakup pekerjaan:
- Pelapisan Ulang (Overlaying)
- Pemarkaan (Marking)
- Perbaikan dan pembangunan fasilitas drainase.
Pemeliharaan rekonstruksi dilakukan disetiap akhir umur jalan. Dilakukan dengan merekonstruksi
ulang jalan dengan pekerjaan sebagai berikut
- Pekerjaan galian timbunan
- Penyiapan tanah dasar (Subgrade)
- Pekerjaan struktur perkerasan (Lapis Pondasi, Lapis Permukaan)
- Pembangunan fasilitas drainase
- Pemarkaan (Marking)
5. Pada ruas jalan yang dirancang untuk operasi kendaraan pada tingkat kecepatan rendah,
beban berat yang berlokasi di Indonesia (suhu tinggi), dengan curah hujan yang tidak terlalu
tinggi, sebut dan jelaskan parameter apa, pada pertanyaan no. 4 yang lebih penting untuk
diperhatikan.
Pada kasus ini, tekstur mikro ini harus diperhatikan. Akibat dari curah hujan yang tidak
terlalu tinggi, maka drainase dari jalan tidak terlalu diperhatikan, dan tekstur makro berperan
penting dalam drainase tersebut. Karena tekstur makro tidak lebih diperhatikan, maka roughness
dari jalan pun akan berkurang. Namun pada kasus ini tingkat kecepatan yang rendah tidak akan
menimbulkan permasalahan karena permukaan jalan yang kurang rata tidak akan terasa. Maka
dari itu, tekstur mikro akan lebih diperhitungkan mengingat jalan dipakai oleh beban yang berat dan
dibutuhkan skid resistance yang baik.
6. Sebutkan perbedaan objektif dan orientasi pemeliharaan dari jenis-jenis evaluasi kondisi
perkerasan dibawah ini:
a. Structural Capacity (Pengukuran Lendutan)
Pengukuran lendutan dilakukan untuk mengetahui penurunan atau lendutan
yang diakibatkan beban lalu lintas pada jalan tersebut. Orientasi survei ini adalah evaluasi
struktural jalan.
7. Sebutkan perbedaan masukan untuk keputusan pemeliharaan rutin dan berkala di jalan.
Pemeliharaan berkala jalan merupakan kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan
yang lebih luas dan kerusakan tersebut akan dihitung sehingga kondisi jalan setelah diperbaiki
akan kembali kepada kondisi yang sesuai dengan umur rencana.
Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.