AFIF FACHRUDIN
NBI 431202327
a) Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin mencakup pekerjaan-pekerjaan
perbaikan kecil dan pekerjaan-pekerjaan rutin, yang umum
dilaksanakan pada jangka waktu yang teratur dalam satu
tahun dan atas dasar “sebagaimana yang dikehendaki”,
seperti penambalan permukaan, pemotongan rumput, dll
b) Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala merupakan pekerjaan yang
mempunyai frekuensi yang terencana lebih dari satu tahun
pada salah satu lokasi.
Pada Umumnya jalan-jalan berkondisi rusak atau
rusak berat memerlukan usaha besar agar mencapai standar
minimum yang sesuai untuk lalu lintas yang diharpkan.
Usaha-usaha tersebut dapat berupa pembangunan bar,
peningkatan atau rehabilitasi/penunjangan dengan umur
rencana 10 tahun.
Pembangunan Baru
Pembangunan baru terdiri atas pekerjaan
untuk meningkatkan jalan tanah atau jalan
setapak agar dapat dilalui kendaraan roda
empat.
Pekerjaan Penngkatan
Pekerjaan peningkatan merupakan
standar pelayanan dari jalan yang sudah ada,
baik dengan membuat lapisan menjadi halus,
seperti pengaspalan terhadap jalan yang belum
di aspal,dll
Pekerjaan Rehabilitasi
Pekerjaan ini diperlukan bila pekerjaan
pemeliharan pemeliharaan yang seharusnya
tetap dilaksanakan telah diabaikan. Sehingga
keadaan lapis permukaan semakin memburuk,
seperti contohnya perbaikan terhadap
kerusakan lapisan permukaan seperti lubang
dan kerusakan structural seperti ambles,
asalkan kerusakan tersebut kurang dari 10-
15% dari seluruh perkerasan yang biasanya
berkaitan sengan lapisan aus baru.
4.4.1 Deformasi
Deformasi adalah perubahan permukaan jalan dari profil
aslinya (sesudah pembangunan), beberapa tipe deformasi perkerasan
lentur adalah :
Bergelombang (Corrugation)
Alur (Rutting)
Ambles (Depression)
Sungkur (Shoving)
Mengembang (Swell)
Benjol dan turun (bump and sags)
4.4.3.1 Bergelombang (Corrugation)
Bergelombang atau keriting adalah kerusakan oleh akibat
terjadinya deformasi platis yang menghasilkan gelombang-gelombang
melintang atau tegak lurus arah perkerasan perkerasan aspal.
Keriting sering terjadi pada titik-titik yang banyak mengalami
tegangan horizontal tinggi, dimana lalu lintas mulai bergerak dan
berhenti. Pada jalan di bukit, keritingt terjadi akibat kendaraan
mengerem saat turun, pada belokan tajam atau pada persimpangan.
Resiko lanjutan
a) Area yang mengalami keriting meluas
b) Mengurangi kenyamanan dan keselamatan
kendaraan.
Resiko lanjutan
a) Terjadi kenaikan perkerasan secara berlebihan di
sepanjang sisi alur.
b) Mengurangi kenyamanan dan keselamatan
kendaraan.
c) Alur apabila digenangi air, selain kerusakan lebih
meluas, juga dapat mengakibatkan kecelakaan
kendaraan.
Tabel 4.2 Tingkat kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan alur
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Penambalan dangklal,
Kedalaman alur rata-rata 1/2-1 in.
M parsial atau di seluruh
(13-25.5 mm)
kedalaman
Penambalan dangklal,
Kedalaman alur rata-rata 1 in.
H parsial atau di seluruh
(25.4 mm)
kedalaman
Resiko Lanjutan
a) Dapat memicu terjadinya retakan
b) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
c) Ambles apabila digenangi air dapat mengakibatkan
hydroplaning
Data yang diperlukan untuk perbaikan
a) Kedalaman maksimum dibawah Straight-edge,
panjang 1.2 m
b) Luas daerah yang mengalami ambles.
Cara perbaikan
a) Perawatan permukaan (surface treatment) atau micro
surfacing
b) Untuk area yang luas bias dengan menambal kulitnya
(permukaan) / menambal pada seluruh kedalaman.
Tabel 4.3 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
ambles.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Penambalan dangklal,
Kedalaman Max ambles 1-2 in.
M parsial atau di seluruh
(25-51 mm)
kedalaman
Penambalan dangklal,
Kedalaman ambles > 2 in
H parsial atau di seluruh
(>51 mm)
kedalaman
Cara perbaikan
a) Perbaikan yang paling baik dilakukan dengan
menambal di seluruh kedalaman
b) Jika perkerasan mempunyai agregat pondasi dengan
permukaan tipis, kasarkan permukaan, campur
dengan material agregat pondasi, dan padatkan lagi
sebelum meletakkan lapisan permukaan kembali.
c) Jka perkerasan mempunyai tebal permukaan aspal
dan lapis pondasi 50 mm, sungkur dangkal dapat
dibongkar dengan mesin pengupas yang diikuti
dengan lapisan tambahan xampuran aspal pans (hot
mix) agar memberikan kekuatan yang cukup pada
perkerasan.
Tabel 4.4 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
sungkur.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Penambalan dangklal,
Sungkur menyebabkan cukup
M parsial atau di seluruh
gangguan kenyamanan kendaraa
kedalaman
Penambalan dangklal,
Sungkur menyebabkan gangguan besar
H parsial atau di seluruh
pada kenyamanan kendaraa
kedalaman
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Memicu terjadinya retakan
Cara perbaikan
a) Perbaikan yang paling baik dilakukan dengan
menambal di seluruh kedalaman
b) Pembongkaran total area yang rusak dan
menggantikannya dengan material baru..
c) Perataan permukaan dengan cara menimbunnya
dengan material baru.
d) Sembarang cara, untuk perbaikan permanen, pada
prinsipnya harus ditunjukkan untuk menstabilkan
kadar air dalam struktur perkerasan.
Tabel 4.5 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Pengembangan (swell)
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Pengembangan menyebabkan
H gangguan besar pada kenyamanan Rekonstruksi
kendaraa
4.4.3.6 Benjol dan Turun (Bump and Sags)
Benjol adalah gerakan atau perpindahan ke atas, bersifat local
dan kecil, dari permukaan perkerasan aspal.
Kerusakan benjol tidak sama dengan sungkur, di mana
kerusakan sungkur diakibatkan oleh perkerasan yang tidak stabil.
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
Cara perbaikan
a) Cold mill
b) Penambalan dangkal, parsial atau diseluruh
kedalaman.
c) Pelapisan tambalan (overlay)
Tabel 4.6 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Benjol dan Turun.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Cara perbaikan
Perbaikan atau penutupan retakan didasarkan
ukuran dan tingkat kerusakannya.
Tabel 4.7 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Retak memanjang dan melintang.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
1. Retak tak terisi, lebar < 3/8 in (10 Belum perlu diperbaiki ;
L mm) atau Pengisi retakan
2. Retak terisi sembarang lebar (seal/craks).1/8 in
(pengisi kondisi bagus).
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Retakan meluas ke seluruh area perkerasan
c) Retak dengan celah yang terlalu besar
memungkinkan air masuk ke lapisan pondasi dan
tanah dasar, sehingga melemahkan lapisan
pendukung perkerasan.
Cara perbaikan
Perbaikan atau penutupan retakan didasarkan
ukuran dan tingkat kerusakannya.
4.4.2.3 Retak Diagonal
Retak diagonal adalah retakan yang tidak bersambungan satu
sama lain yang arahnya diagonal terhadap perkerasan.
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Retakan meluas ke seluruh area perkerasan
c) Retak dengan celah yang terlalu besar
memungkinkan air masuk ke lapisan pondasi dan
tanah dasar, sehingga melemahkan lapisan
pendukung perkerasan.
Cara perbaikan
Perbaikan atau penutupan retakan didasarkan
ukuran dan tingkat kerusakannya.
Cara perbaikan
Perbaikan atau penutupan retakan didasarkan
ukuran dan tingkat kerusakannya.
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Retakan meluas ke seluruh area perkerasan
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Retakan meluas ke seluruh area perkerasan
Tabel 4.10 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Retak Blok.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Retakan meluas ke seluruh area perkerasan
Tabel 4.9 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Retak Kulit Buaya.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Resiko Lanjutan
c) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
d) Retakan meluas ke seluruh area perkerasan
Tabel 4.11 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Retak Slip.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
b) Air masuk ke dalam lapisan pondasi
c) Terjadinya alur di pinggir dapat mengakibatkan erosi
pada bahu jalan.
Cara perbaikan
a) Perbaikan bergantung pada tingkat kerusakannya.
Jika bahu jalan tidak mendukung pinggir perkerasan,
maka material yang buruk dibongkar dan digantikan
dengan material baik yang dipadatkan.
b) Jika air menjadi factor penyebab kerusakan pecah,
maka harus dibuatkan drainase.
c) Penutupan retakan / permukaan
d) Penambalan parsial.
Tabel 4.12 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Retak Pinggir.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Resiko Lanjutan
a) Mengurangi kenyamanan dan keselamtan kendaraan
yang bias mengakibatkan kecelakaan.
b) Air masuk ke dalam lapisan pondasi
c) Terjadinya alur di pinggir dapat mengakibatkan erosi
pada bahu jalan.
Cara perbaikan
a) Untuk beda tinggi yang relative kecil dan bahu jalan
berupa aspal, maka campuran aspal pans (hot mix)
dapat ditempatkan pada bagian yang elevasinya
berbeda.
b) Untuk beda tinggi yang besar, bahu jalan harus
ditinggikan dengan menghamparkan lapis tambahan
(overlay).
c) Jika penyebabnya adalah drainase yang buruk, maka
dibuatkan lagi drainase yang baik.
d) Jika bahu jalan tidak diperkeras, maka dibongkar dan
material jelek diganti dengan material yang bagus dan
dipadatkan.
Tabel 4.13 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Bahu jalan turun..
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Resiko Lanjutan
a) Butiran lepas meluas ke seluruh area perkerasan
b) Ar dapat masuk kedalam lapisan permukaan
c) Kendaraan mudah tergelincir.
Cara perbaikan
Perawatan permukaan dengan menggunakan chip
seal atau slurry seal.
Tabel 4.14 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Pelapukan atau butiran lepas.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Penutup permukaan ;
M Agregat atau pengikat telah lepas. perawatan permukaan ;
lapisan tambahan
Penutup permukaan ;
Agregat atau pengikat telah banyak
H lapisan tambahan ; recycle ;
lepas
rekonstruki.
4.4.4.2 Kegemukan
Kegemukan adalah hasil dari aspal pengikat yang berlebihan,
yang bermigrasi keatas permukaan perkerasan.
Faktor penyebab kerusakan
a) Pemakaian kadar aspal yang tinggi pada campuran
aspal.
b) Kadar udara dalam campuran aspal terlalu rendah.
c) Pemakaian terlalu banyak aspal pada pekerjaan
prime coat atau tack coat.
d) Pada tambalan, terlalu banyak aspal di bawah
permukaan tambalan.
Resiko Lanjutan
a) Kehilangan kenyamanan dalam berkendara.
Cara perbaikan
a) Pemberian pasir panas atau batu saring panas untuk
mengimbangi kelebihan aspal.
b) Jika kegemukan ringan, perawatan dilakukan dengan
agregat seal coat, dengan menggunakan agregat
yang mudah menyerap.
Tabel 4.15 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Kegemukan.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Cara perbaikan
a) Pelapisan ulang (overlay)
b) Membersihkan bahan-bahan yang bias membuat aus
agregat di lapisan permukaan.
Tabel 4.16 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Agregat licin.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
4.4.4.4 Pengelupasan
Kerusakan permukaan terjadi oleh akibat terkelupasnya
lapisan aus permukaan perkerasan.
Faktor penyebab kerusakan
a) Pembersihan kurang bagus atau kurang tack coat
sebelum penempatan lapisan diatasnya.
b) Rembesan air lewat aspal sehingga memisahkan
ikatan antara permukaan dan lapisan di bawahnya.
c) Lekatan dari lapisan pengikat di permukaan
perkerasan dengan ban kendaraan.
Resiko Lanjutan
a) Kehilangan kenyamanan dalam berkendaran.
b) Menyebabkan genangan air hujan
Resiko Lanjutan
a) Kehilangan kenyamanan dalam berkendaran.
b) Meluasnya area yang mengalami stripping
Cara perbaikan
a) Penghamparan lapis tambahn (overlay) tipis.
Resiko Lanjutan
a) Kehilangan kenyamanan dalam berkendaran yang
menyebabkan kecelakaan.
b) Meluasnya area yang mengalami lubang
c) Air dapa masuk ke permukaan
Cara perbaikan
a) Perbaikan permanen dilakukan dengan penambalan
di seluruh kedalamn
b) Perbaikan sementara dilakukan dengan
memberishkan lubang dan mengisinya dengan
campuran aspal dingin khusus untuk menambal.
Tabel 4.17 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
lubang.
Diameter rata-rata lubang
½-1 in
L L M
(12.7-25.4 mm)
> 1-2 in
L M H
(25.4-50.8 mm)
> 2 in
M M H
(> 50.8 mm)
Resiko Lanjutan
a) Kehilangan kenyamanan dalam berkendaran.
b) Tambalan yang ambles meluas.
Cara perbaikan
a) Perbaikan atau penggantian tambalan di seluruh
kedalaman untuk perbaikan permanen.
b) Dilakukan penambalan permukaan untuk perbaikan
sementara.
Tabel 4.18 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
tambalan.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan
Resiko Lanjutan
a) Mengganggu kenyamanan dalam berkendaran.
Cara perbaikan
a) Penambalan parsial atau diseluruh kedalaman.
b) Rekonstruksi persilangan jalan rel.
Tabel 4.19 Tingkat Kerusakan perkerasan aspal, identifikasi dan pilihan perbaikan
Persilangan jalan rel.
Tingkat
Identifikasi Kerusakan Pilihan untuk perbaikan
Kerusakan