TINJAUAN PUSTAKA
oleh mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya
2.1.1. Perencanaan landas pacu dan tebal perkerasan fleksibel landas pacu
Timur.
d. Kelas : III/B.
42.
g. Elevasi : 35 m.
7
8
1. Dimensi : 1.850 m x 30 m.
2. Azimuth : 05-23.
3. Elevasi : 35 m.
1. Dimensi TWY A : 97 m x 23 m.
2. Dimensi TWY B : 97 m x 23 m.
3. Dimensi TWY C : 97 m x 23 m.
l.1. Gedung :
2. Terminal internasional : -
Tumbuhan.
m. Kemiringan melintang : 1 %.
1. Runway
Y.N.T., 2010).
2. Taxiway
pertambahan dimensi lebar tetap dengan lebar saat ini 23 meter dengan
sudut 45o, dapat dilewati pesawat jenis Airbus A-300-B4 (Muda Y.N.T.,
2010).
3. Apron
148 meter menjadi 240 meter dan lebar mengalami pertambahan dimensi
lebar 49,25 meter yang semula 80,75 meter menjadi 130 meter, dapat
diparkir 3 (tiga) pesawat jenis Airbus A-300-B4 dengan jenis parkir nose-
dengan tebal lapis permukaan 10 cm, tebal lapis pondasi 27 cm, dan tebal
dari partikel-pertikel batu pecah yang bersih, kuat dan tahan lama,
kerikil batu pecah yang harus bebas dari lapisan tanah liat, lumpur,
Y.N.T., 2010).
tanah liat, batu debu, bahan pengikat dan bahan pengisi yang
c. Dimensi taxiway : 70 m x 15 m
d. Dimensi apron : 60 m x 40 m
Runway pada Bandara Tanah Merah mampu didarati pesawat terbang F-27 dan
- Overrun 07 : 50 m
- Overrun 25 : 50 m
2. Konstruksi perkerasan runway, taxiway dan apron yang telah ada masih
1. Landas pacu/runway
lokasi bandar udara yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas
landasan pacu dua jalur dapat melayani 70 % lalu lintas lebih banyak
dari satu arah, yang akan menghasilkan tiupan angin berlebihan bila
Ketika angin bertiup kencang dari satu arah, maka landasan hanya
b. Suhu udara
terhadap suhu yang terjadi pada sebuah bandar udara adalah bahwa
pacu.
c. Keadaan angin
2. Landas hubung/taxiway
keluar masuk pesawat dari landas pacu ke apron dan sebaliknya, atau dari
pesawat yang baru saja mendarat tidak mengganggu pesawat lain yang
3. Apron
Apron (2003), apron adalah suatu bagian tertentu dari bandar udara yang
bongkar muat barang atau pos, pengisian bahan bakar, parkir dan
pemeliharaan pesawat. Apron berada pada sisi udara (air side) yang
ditentukan oleh layout parkir, jumlah dan ukuran gates serta geometri
4. Holding bay
Menurut Basuki (1984), holding bay adalah apron yang tidak luas,
perkerasan yang dibuat dari campuran aspal dengan agregat, digelar di atas suatu
biasanya dipakai untuk runway dan taxiway atau tempat-tempat yang mengalami
Perkerasan lentur biasanya terdiri dari 4 lapisan mulai dari atas ke bawah
Lapisan ini dibuat dengan komposisi gradasi, kekuatan, dan abrasi yang
roda pesawat. Oleh karena itu lapis permukaan atau lapisan aus ini harus
perkerasan yang dapat menahan gaya lalu lintas dari beban roda dan
sama dengan lapis pondasi. Perkerasan yang sangat tebal biasanya terdiri
Tanah ini merupakan dasar dari struktur perkerasan dan dapat berupa tanah
atasnya agar tegangan yang terjadi akibat beban lalu lintas udara dapat direduksi
ke setiap lapisan dengan daerah distribusi yang luas sehingga tegangan yang
sampai ke tanah dasar (subgrade) tidak melampaui daya dukung tanah dasar.
pelat-pelat beton digelar di atas granular atau subbase course yang telah
tidak diperlukan. Perkerasan kaku biasanya dipakai pada daerah yang banyak
terkena limpahan minyak dan pengaruh panas blast jet seperti apron dan di ujung
landasan.
density, tentunya dengan moisture content yang tepat. Namun pemadatan yang
dibutuhkan tidaklah seketat untuk perkerasan lentur. Subbase course yang digelar
diatas subgrade terdiri dari material kerikil, batu pecah dengan gradasi baik,
kerikil campur tanah dan bahan kerikil yang diperbaiki dengan semen atau
campuran kerikil aspal. Tugas dan fungsi subbase course adalah mengatasi dan
akibat kembang susut yang berlebihan pada jenis tanah tertentu, dan memperbaiki
sebagai berikut.
22
Merupakan berat dasar pesawat, termasuk crew dan peralatan pesawat, tapi
2. Payload (muatan)
Adalah jumlah berat kosong operasi ditambah muatan. Jadi Zero Fuel
taxiway. Pada saat pesawat taxiing dari apron menuju ujung runway dia
kehilangan berat.
Maksimum)
pendaratan. Makin besar gaya-gaya itu, maka roda pesawat harus lebih
kuat.
23
Maksimum)
untuk lepas landas. Berat ini tidak termasuk bahan bakar untuk jalan
berat bahan bakar untuk perjalanan dan cadangan serta berat muatan.
Karakteristik Jumlah/Nilai/Ukuran
295 (3 kelas); 12 kelas satu, 42 kelas
Kapasitas tepat duduk
bisnis, 241 kelas ekonomi
Karakteristik Jumlah/Nilai/Ukuran
Sumber: Airbus, Pratt & Whitney, EASA, FAA, The International Directory of
Civil Aircraft
angin adalah pedoman pokok dalam penentuan panjang landas pacu. Landas pacu
sebuah bandar udara harus sedemikian rupa sehingga searah dengan arah angin
selama komponen angin samping (cross wind) tidak berlebihan. Maximum Cross
Wind yang diizinkan tergantung bukan saja kepada ukuran pesawat, tetapi juga
untuk cross wind untuk semua lapangan terbang kecuali utillity, landasan harus
komponen cross wind tidak melebihi 13 knots (15 mph), sedangkan untuk
atau lepas landas pada sebuah lapangan terbang pada 95 % dari waktu dengan
proses kontrol. Pemilihan metode peramalan yang paling tepat dipengaruhi oleh
waktu, jangka peramalan dan derajat ketepatan yang dikehendaki (Horonjeff dan
McKelvey, 1993).
didasarkan pada konsep time series, yaitu suatu pengujian pola data historis
lintas pada masa lalu menunjukkan hubungan yang serupa pada masa yang akan
yang ada.
26
dipilih salah satu yang dianggap paling mendekati. Pemilihan jenis grafik
ditentukan oleh kecenderungan data dan nilai koefisien penentunya (Putra, 1998).