Tesis
Diajukan oleh
Dodi Kurniawan
23519/I-1/2448/05
(AL-IMRON:110).”
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Ta’ala, yang dengan rahmatnya
tesis ini dapat selesai. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat akademis untuk
menyelesaikan Program Sarjana Strata dua (S-2) pada Program Studi Teknik Sipil
sarjana,
2. Ir. Iman Satyarno. M.E., Ph.D, selaku dosen pembimbing 1 yang memberikan
4. Ir. Hrc. Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D., selaku dosen penguji yang memberikan
6. Istriku, Bapak, ibu, kakak dan kakekku yang tercinta yang telah memberikan
v
9. kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Akhirnya penyusun berharap agar tesis ini dapat bermanfaat sebagai mestinya oleh
Penyusun
Dodi Kurniawan
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN................................................................................iii
PERSEMBAHAN...................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
INTISARI..............................................................................................................xiii
ABSTRACT..........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Pendahuluan.........................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
C. Manfaat penelitian...............................................................................................3
D. Batasan Penelitian................................................................................................3
E. Keaslian Penelitian...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Bahan Tambah Fiber Pada Beton........................................................................5
B. Kuat Tekan ..........................................................................................................7
C. Kuat Tarik............................................................................................................9
D. Kuat Lentur........................................................................................................11
E. Daktilitas Beton..................................................................................................12
F. Bantalan Kereta Api...........................................................................................12
BAB III LANDASAN TEORI...............................................................................16
A. Bahan Susun......................................................................................................16
B. Sifat Mekanik Beton..........................................................................................21
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN................... ...........................................25
A. Bahan dan Alat..................................................................................................25
vii
B. Pengujian Pendahuluan......................................................................................34
C. Pembuatan Benda Uji dan Perawatan................................................................37
D. Pengujian...........................................................................................................42
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................49
A. Bahan dan Pelaksanaan .....................................................................................49
B. Kuat Tekan.........................................................................................................51
C. Kuat Tarik..........................................................................................................54
D. Kuat Lentur........................................................................................................56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................61
A. Kesimpulan .......................................................................................................61
B.Saran...................................................................................................................61
Daftar Pustaka ........................................................................................................63
Lampiran
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
LANJUTAN DAFTAR GAMBAR
x
LANJUTAN DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
INTISARI
Pada saat ini bantalan beton untuk jalan rel kereta api semakin banyak
digunakan, keuntungan pemakaian bantalan beton dibandingkan dengan bantalan
kayu dan baja adalah stabilitas jalan rel lebih baik, umur lebih lama, pemeliharaan
rendah dan komponen – komponennya lebih sedikit. Bantalan beton yang ada
sekarang ini menggunakan mutu beton tinggi dan menggunakan baja tulangan
prategang. Permasalahan dari penggunaan beton mutu tinggi dan baja tulangan
prategang pada bantalan beton adalah biaya produksi menjadi semakin tinggi.
Salah satu solusi yang akan dicoba saat ini adalah dengan mengaplikasikan beton
fiber pada bantalan beton jalan kerata api.
Pada penelitian ini diharapakan meningkatkan kuat lentur balok beton
pada bantalan kereta api. Benda uji yang akan dibuat masing-masing satu untuk
beton fiber dan beton normal ukuran 20x25x200 cm dengan metode pengecoran
praletak / preplaced concrete. Pada beton normal diberi tulangan diameter 10 mm
dan beton fiber tanpa tulangan. Faktor air semen (fas) yang akan digunakan yaitu
0,45. Jumlah fiber yang akan digunakan pada penelitiam ini adalah 100 % dari
volume bantalan kereta api dengan berat fiber yaitu sebesar 242,9 kg/m3 beton
atau volume fraksi (Vf =6,31%).
Hasil uji kuat lentur balok beton normal pada umur 30 hari dengan
tulangan diameter 10 mm sebesar 7,41 MPa dan momen retaknya sebesar
8.680.000 Nmm. Hasil uji kuat lentur balok beton fiber penuh tanpa tulangan pada
umur 30 hari sebesar 7,93 MPa dan momen retaknya sebesar 12.400.000 Nmm.
Persyaratan momen minimum bantalan beton prategang tanpa retak yang
ditetapkan oleh PJKA (1986) yaitu momen minimum pada tengah bantalan adalah
sebesar 7.650.000 Nmm. Momen retak untuk beton prategang yang disyaratkan
oleh PJKA adalah 18.600.000 Nmm.
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
utama dalam konstruksi sudah lama dilakukan di Indonesia. Pada setiap pekerjaan
struktur banguan teknik sipil akan menghasilkan limbah besi tulangan yang cukup
besar (5-10)% dari total volume besi tulangan. Limbah besi tulangan tersebut
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan beton fiber, yaitu dengan cara membubut
Fiber serutan besi yang ada sekarang ini dihasilkan dari limbah mesin
bermanfaat, sehingga dapat meningkatkan nilai limbah tersebut. Dilihat dari hasil
buangan limbah mesin bubut, yaitu fiber yang mempunyai variasi ukuran sehingga
dapat dipergunakan sebagai bahan pembuat beton fiber. Limbah serutan besi dari
mesin bubut otomotif dan limbah dari besi tulangan diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan akan fiber yang ada di Yogyakarta dan mempunyai nilai yang sama
dengan fiber lainnya seperti : fiber baja, fiber glass, dan fiber bendrat.
Penelitian yang membahas beton fiber telah banyak dilakukan dan dari
hasil penelitian terlihat dari segi kuat tarik menunjukan peningkatan dibandingkan
dengan beton normal. Dari hasil pengujian kuat lentur setelah melewati beban
maksimum beton fiber masih dapat mempertahankan beban yang cukup besar.
(Ghambir, 2004).
1
Pembuatan beton fiber berbeda dengan pembuatan beton normal.
pembuatan beton fiber seperti pada proses pencampuran. Untuk mendapatkan hasil
panjang fiber dan jumlah fiber yang cukup. Semakin panjang dan banyak fiber
yang digunakan maka pada proses pengadukan semakin sulit dan kelecakan
pembuatan beton fiber perlu dicari metode penyelesaian. Salah satu cara dengan
Struktur jalan rel adalah struktur elastis, dengan pola distribusi beban
sebagai berikut : Beban dari roda kereta api diterima oleh rel lalu didistribusikan
dari dasar rel ke bantalan dengan perantara pelat landas, kemudian didistribusikan
lagi dari dasar bantalan ke ballast. Pada saat ini bantalan beton untuk jalan rel
adalah stabilitas jalan rel lebih baik, umur lebih lama, pemeliharaan rendah dan
komponen – komponennya lebih sedikit. Bantalan beton yang ada sekarang ini
Permasalahan dari penggunaan beton mutu tinggi dan baja tulangan prategang
pada bantalan beton adalah biaya produksi menjadi semakin tinggi. Salah satu
solusi yang akan dicoba saat ini adalah dengan mengaplikasikan beton fiber pada
2
Penelitian ini akan membahas tentang aplikasi beton fiber pada bantalan
beton untuk jalan rel kereta api tersebut. Penelitian ini menggunakan sistem fiber
penuh dimana seluruh volume dari balok beton di isi dengan fiber.
B. Tujuan Penelitian
mekanik beton fiber dengan menggunakan limbah fiber serutan besi, antara lain:
Modulus of Repture dan lendutan balok beton fiber untuk keperluan pembuatan
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut,
D. Batasan Penelitian
Agar dapat terfokus pada tujuan, maka penelitian ini memiliki batasan -
3
E. Keaslian Penelitian
Tulisan beton fiber telah banyak ditulis oleh para peneliti dengan bahan
kekurangan.
penelitian pembuatan bantalan kereta api dari beton fiber dengan metode
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ide dasar penambahan serat adalah, beton diberi serat yang ditambahkan
pada saat membuat adukan dimana serat dimasukan dengan cara ditaburkan
dengan orientasi random, seperti pada Gambar 2.1. Dengan adanya serat baja yang
tertanam dalam beton tersebut dapat mencegah terjadinya retak awal beton akibat
pembebanan maupun akibat panas hidrasi (Soroshian dan Bayasi, 1987 dalam
Suhendro, 2000). Jika serat (kawat baja) yang dipakai mempunyai modulus
elastisitas lebih tinggi dari pada beton, maka beton serat akan mempunyai kuat
tekan, kuat tarik, maupun modulus elastisitas yang sedikit lebih tinggi dari pada
b. Fiber tersebar
merata
Ayakan kawat dalam beton
Crack Surface
Adukan Beton
a. Pencampuran Fiber ke dalam adukan c. Fiber dengan orientasi random dalam beton
5
a. daktilitas
spalling.
dalam penggunaan beton fiber adalah penyebaran fiber, kelecekan dan korosi fiber
terutama fiber baja (Soroushian, dkk, 1992 dalam Widianto, 1995). Hasil dari
percobaan Giaccio, dkk (1986 dalam Hardiyono, 1994) dengan tersebarnya fiber
secara acak akan meningkatkan kuat lentur dan kuat tarik dibandingkan dengan
fiber yang disebar secara teratur dengan peningkatan kuat tarik sebesar 20 %.
(panjang fiber dibagi diameter fiber) dan konsentrasi fiber. Semakin tinggi aspek
dengan VB-time semakin tinggi dan nilai slump semakin rendah. Jika tidak diatasi
Menurut Soroushian dan Bayasi (1987 dalam Yulianto, 1997) semakin kecil
fraksi volume fiber atau semakin besar aspek rasio fiber maka akan semakin sulit