Anda di halaman 1dari 22

1.

Data pesawat tipe pesawat


Data pesawat tipe 6
Years
NoAlternateft Types
2013 2014 2015 2016 2017
1 Airbus
Airbus A321-200 1090 1479 1703 1707 1906
Airbus A330-200 2619 1488 1389 1406 2619
2 Boeing
B727-200 800 1171 1118 925 1310
B737-300 730 510 753 1232 1430
B747-100 448 720 328 820 1361
3 Mc Donnel douglas
DC8-63 1224 1345 1659 1656 2416
DC10-30 1518 1620 2090 1651 2477
4 Fokker F-28 897 934 1574 1672 1563

2 Data penumpang
Data penumpa 5
No Tahun Jumlah penumpang
1 2013 22158
2 2014 21837
3 2015 20118
4 2016 21868
5 2017 23422

3 Data temperatur4
Tahun Ta (oC) Tm (oC)
2013 23.8 22.5
2014 19.9 24.8
2015 24.6 26.6
2016 22.1 24.8
2017 24.8 26.5
Rata-rata 23.04 25.04

Data perencanaan
a. Ketinggian lokasi dari muka laut = 158
b. Kemiringan landasan (slo = 0.7 %
c. Panjang runway eksisiting= 1600 m
d. CBR Subbas= 7%
e. CBR Subgra= 20%
f. Pesawat rencana Ty B737- 900
Direncanakan pengembangan Runway untuk tahun rencana 2027
Ditanya :
1.Hitung proyeksi pergerakan pesawat di tahun 2027
2.Rencanakan kapasitas apron berdasarkan pesawat terbesar tahun rencana 2027
a. Gate position
b. Dimensi Apron
> Panjang Apron
> Lebar Apron
3. Rencana lebar Taxiway berdasarkan pesawat rencana
4. Rencana Exit Taxiway berdasarkan pesawat rencana
5. Rencana panjang Runway berdasarkan pesawat eksisting dan pesawat rencana
menggunakan metode ARFL
6. Rencanakan dimensi perkerasan Runway menggunakan metode LCN
7. Untuk data yang tidak diketahui dibuat asumsi sendiri
1. Proyeksi pergerakan pesawat
Penyelesayan:
a. Analisis temperatur Reference
Temperatur refer = Ta+1/3(Tm-Ta)

Dimana:
Ta = Temperatur rata-rata dari temperatur harian rata-rata dalam bulan terpanas
Tm= Temperatur rata-rata dari temperatur harian maksimum dalam bulan terpanas

Jadi:
Temeratur Ref. = 23.04 + 0.33 25.04 - 23.04
= 23.707

b. Koreksi terhadap Elevasi(Fe)


Faktor koreksi elevasi (Fe) ARFL bertambah sebesar 7% untuk setiap kenaiakan 300 m di hitung da
ketinggian muka laut. Maka perhitungan Fe sebagai beriku:
Fe1 =
+ 0.07 h
300
= 1 + 0.07 158
300
= 1.037 m
Maka di dapat nilai Fe s = 1.037 m

c. Koreksi terhadap temperatur (Ft)


Faktor koreksi temperatur (Ft) untuk memperhitungkan panjanag Runway terhadap temperatur se
1% untuk setiap kenaikan 1oC sedangkan untuk setiap kenaikan 1 m dari permukaan air laut rata-r
temperatur berkurang sebesar 6,5 oC . Sebagai standarnya di pilih temperatur sebesar 15 oC diatas
muka laut. Dari hasil perhitungan berdasarkan data temperatur dari BMKG di peroleh temperatur
referensi 20.66 oC. Maka perhitungan Ft sebagai berikut:
Ft= 1 + 0.01 T - 15 - 0.007 x h
= 1 + 0.01 20.66 - 15 - 0.007 x 158
= 1.067 m
Maka di dapat nilai Ft s =1.067 m
d.koreksi terhadap kemiringan Runway (slope) (Fs)
Faktor koreksi kemiringan Runway (Fs) sebesar 10% untuk setiap kemiringan 1%. Maka Fs sbb:
Fs = 1 + 0.1 x S
= 1 + 0.1 x 0.5%
= 1.001 m
Maka di dapat nilai Fs s =1.0005 m

e. Aeroplane Referance field length (ARFL)


ARFL = PL
FtxFex
1.400
=
1.067 x 1.037 x 1
= 1.361 m
Aeroplane Referance field length (ARFL) bandar 1.361 matar
2 Perhitungan kapasitas apron
a Gate position
Dalam menentukan jumlah Gate position dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Horonjef, 1988)
VxT
G =
U

Dimana :
G = Jumlah Gate Position
V = Volume rencana pesawat yang tiba dan berangkat
U = Faktor penggunaan (Utilitu Faktor)
Berdasarkan dari rumus diatas ditentukan untuk penggunaan mutual U, yakni 0,6-0,8 sedang
untuk penggunaan ekslusif U = 0,5-0,6 Gate Occupancy Time untuk tiap tipe pesawat berbe
sebagai berikut.
. Pesawat Kelas A Nilai T = 60 Menit
. Pesawat Kelas B Nilai T = 45 Menit
. Pesawat Kelas C Nilai T = 30 Menit
. Pesawat Kelas D Nilai T = 20 Menit
VxT 350 x 45
G = = = 19688 buah
U 0.8

Dalam menentukan ukuran Gate Position digunakan rumus :


Turning Radius (TR) = 1/2 (Wingspan + Wheel Track) + Forward roll
Diameter (D) = (2 x TR) + Wing Tip Clearence

Katagori wing Tip Clearence ditunjukkan pada tabel 4

Tabel 4. Wing Tip Clearence

Code Letter Code Letter


A 3m
B 3m
C 4.5 m
D 7.5
E 7.5
Sumber : (ICAO 2006)

Sehingga di dapat ukuran Gate Position:


Turning Radius (TR) = 1/2 (Wingspan + Wheel Track) + Forward roll
=###28.88 + 5.23 + 12
= 29.06
Diameter (D) = (2 x TR) + Wing Tip Clearence
= 2 x 29.06 + 3
= 61.11
B Dimensi Apron
Untuk menghitung panjang Apron diperhitungkan menurut panjang pesawat, berarti panjang Ap
perjenis pesawat dijumlahkan.
> Panjang Apron dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
P = G x W + (G-1) C + (2x PB)

Dimana :
P = Panjang Apron (m)
G = Gate Position (buah)
C = Wing Tip Clearence
W = Wingspan
PB = Panjang bada pesawat

P = G x W + (G-1) C + (2x PB)


=19688 x 28.88 + ### - 1 3 + 2 x 36.45
= 627707 m

> Untuk menghitung lebar Apron menggunakan pesawat terpanjang (Critical Aircraft), dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

L = 2 x PB + 3 x C

Dimana :
L = Lebar Apron
Pb = Panjang badan pesawat (m)
C = Wing Tip Cearence (m)

L = 2 x PB + 3 x C
= 2 x 36.45 + 3 x 3
= 81.9 m

C. Kebutuhan Apron
Persamaan yang digunakan untuk evaliasi kebutuhan Apron berdasarkan Japan International
Coorporatian Agency (JICA), dengan persamaan berikut :

CxT
N= +A
60

Dimana :
N = Jumlah pesawat yang akan diparkir di Apron
C = Jumlah gerakan pesawat pada jam sibuk
T = Waktu pesawat untuk menempati area parkir (30-60 menit)
A = Cadangan pesawat
CxT
N= +A
60

3 x 45
N=
60
= 2.25 buah

3. Taxiway
Dalam menentukan lebar Taxiway selain memperhatikan rekomendasi yang disyaratkan oleh ICA
juga memperhatikan pesawat terbesar dengan jarak Outer Main Gear Whellspan pesawat ditamb
clearence. Dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

Wt = Tm + 2 x C

dimana :
Wt = Lebar Taxiway
Tm = Outer Main Gear Wheelspan
C = Clearence
Lebar Taxiway yang direkomendasikan oleh (ICAO) di =tunjukan pada tabel 3.

Tabel 3. Lebar Taxiway (ICAO)


Kode (huruf)
Lebar Taxiway Penjelasan
A 7.5 m
B 10.5 m
C 1515
m m jika taxiway dimaksudkan untuk beroperasi pesawat
dengan wheelbase kurang dari 18 m
1818
m m jika taxiway dimaksudkan untuk beroperasi pesawat
dengan wheelbase sama atau lebih besar dari 18 m
D 1818
m m jika taxiway dimaksudkan untuk beroperasi pesawat
dengan aouter main gear wheelspan kurang dari 9 m
2323
m m jika taxiway dimaksudkan untuk beroperasi pesawat
dengan aouter main gear wheelspan sama atau lebih
besar dari 9 m
E 23 m
F 25 m
Sumber ICAO 1999

Sehingga di dapat lebar taxiway:


Wt = Tm + 2 x C
= 2 + 2x 3
= 8 m

4. Exit Taxiway
Dalam Exit Taxiway digunakan data-data sesuai dengan pesawat rencana dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jarak lokasi Exit Taxiway :
L0 = Jarak Touchdown + D

Jarak dari Touchdown ketitik A :

Dimana :
S1 = Kecepatan Touchdown (m/det)
S2 = Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan (m/det)
a = Percepatan (m/det)

S12 + S22
D=
2xa
= 877 ^ 2 + 780 ^ 2
2 x 124
= 5554.55

Jarak Exit Taxiway (L0) yang telah diperoleh harus dikoreksi terhadap elevasi dan temperatur
dengan furmula sebagai berikut :
Koreksi exit taxiway terhadap elevasi :

L1 = L0 x (1 + 0.07 x H/300)

Koreksi Exit Taxiway terhadap temperatur :


Syarat ICAO setiap kenaikan 5.6 0C diukur dari 15 0C Jarak bertambah 1 %

L2 = L1 (1 + 0.01 x T-15/5.6)

4.Rencanakan panjang runway berdasarkan pesawat eksisting dan pesawat rencana menggunakan m
ARFl

a. Perhitungan panjang runwai dengan metode ARFL untuk max take off weinght
> Direncanakan panjang landasa 1600 meter (Lr)
- Elevasi dari muka air 158 Meter (h)
- Temperatur di lapangan te 24 o C (Ft)
- Kemiringan landasan0.7 % (Fs)
> Tentukan panjang landasan pacu (ARFL) !

Penyelesayan
1. Koreksi terhadap kemiringan landasan (faktorkemiringan)
Fs = 1 +0.1 x S
= 1 +0.1 x 0.7
= 1.07 meter
2.Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 T - 15 - 0.007 x h
= 1 + 0.01 24 - 15 - 0.007 x 158
= 1.097 m
3.Koreksi terhadap ketinggian
Fe = 1 + 0.07 h
300
= 1 + 0.07 158
300
= 1.037 m

Persamaan yang di gunakan sebagai berikut:


ARFL =(LrxTtxFexFs)+Fw(1,12)
Dimena:
Lr =Panjang runway rencana (m)
Ft =Faktor koreksi temperatur
Fe =Faktor koreksi elefasi
Fs =Faktor koreksi kemiringan
Fw =Faktor koreksi angin permukaan

jadi panjang runway di dapat:


ARFL =(LrxFtxFexFs)+Fw(1,12)
= 1600 x 1.07 x ### x 1.037 2.3 1.12
= ### meter

b.Perhitungan panjang runwai rencana (Lr)


> Elefasi dari muka laut (h= 158 meter
> Temperatur udara = 24 o C
> kemiringan lansan (slop= 0.7 %
> Maximum Structural pay=13747 meter
> ARFL = 1950.48 m

Penyelesayan
1.Perhitungan panjang landasan pacu rencana (Lr)
1). Koreksi terhadap faktor kemiringan landasan (Fs)
Fs = 1 + 0.1 x S
= 1 + 0.1 x 0.7
= 1.07 meter
2). Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 T - 15 - ### x h
= 1 + 0.01 24 - 15 - ### x 158
= 1.097 m
3) Koreksi terhadap ketinggian
Fe =1 + 0.07 h
300
= 1 + 0.07 158
300
= 1.037 m

2.Setelah di lakukan koreksi terhadap faktor-faktor di atas maka panjang runway rencana (Lr)
untuk pesawat B 747- 400 adalah:
Lr=ARFl x Fs x Ft x Fe
= 1950 x 1.07 x 1.097 x 1.037
= 2375 meter
3.panjang runway yang di butuhkan sesuai dengan kondisi lokasi panjang dasar runway adalah
1600 meter. Lapangan terbang berada pada158 MDPL dan temperatur
penunjuk ada 24 o C gradient efektif runway 0.2 %. Tentukan panjang runway

Yang di butuhkan untuk lokasi tersebut.

Penyelesayan:
1). Koreksi elefasi
Fe =1 + 0.07 h
###
= 1 + 0.07 158
300
= 1.03687 m
2). Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 T - 15 - ### x h
= 1 + 0.01 24 - 15 - ### x 158
= 1.097 m
3). Koreksi gradien efektif
Fg = 1 + 0.1 x G
= 1 + 0.1 x 0.2
= 1.02 meter
4). Panjang runway yang di butuhkan
La =Lb x Fe x Ft x Fg
= 1600 x 1.037 x 1.097 x 1.020
= 1857 meter
n 300 m di hitung dari

adap temperatur sebesar


ukaan air laut rata-rata
sebesar 15 oC diatas
eroleh temperatur

%. Maka Fs sbb:
an rumus

yakni 0,6-0,8 sedangkan


tipe pesawat berbeda,
, berarti panjang Apron

ircraft), dengan

an International
disyaratkan oleh ICAO
pan pesawat ditambah
si dan temperatur

ana menggunakan metode


ay rencana (Lr)

ar runway adalah
6. Perhitungan Tebal Perkerasan Metode LCN
1. Data Perencanaan
a. Data Pesawat Rencana
> Jenis Pesawat Rencana = B737- 900
> Type Main Gear =Single Wheel Gear
> MTOW = ### lbs ≈ 52.39 kg
> Beban pada Nose Gear = 5%
> Beban pada Main Gear =95%
> Tekanan roda pendaratan= 170 psi
b. Data Tanah
> CBR Base =85%
> CBR Subbase= 7%
> CBR Subgrade=20%

2. Penentuan Harga Equivalen Single Wheel Load (ESWL)


Harga ESWL pesawat rencana ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
MTOW
ESWL = (1 x
- Beban pada Nose Wheel)
jumlah Main Gear
116
= x 1 - 0.05
2
= 55 lbs

3. Luas Kontak Area Ban


Beban Pada Tiap Gear (ESWL)
Kontak Area
=
Tekanan Roda
55.3
=
170
= 0.33 inchi2
4. Kontrol Beban Yang Bekerja Pada Roda Pendaratan Utama
a. Beban yang diterima kedua Main Gear adalah :
MG1 =MTOW x 95%
= 116 x 95%
= 111 kg
b. Beban untuk tiap Main Gear adalah :
Beban Pada Gandar (MG1)
MG2=
2
111
=
2
= 55.30 lbs

5. Menetukan Angka LCN


Setelah diperoleh nil 55 lbs dan nilai Kont 0.33 inchi2, dengan
menggunakan Tabel Nilai Tipikal dan Ukuran Beban dan Bidang kontak, atau dengan menggunakan
Gambar Kurva Klasifikasi Standard beban (ICAO) dan dikontrol dengan Gambar Load Clasification
Number (LCN) Hubungan Antara Beban Tekanan Ban dan Kontak Area, Untuk Perencanaan Perkeras
Flexible (ICAO) dan Rigid, maka dapat ditentukan angka LCN dengan cara sebagai berikut :
a. Tentukan posisi nilai K 0.33 inchi2 pada grafik kemudian tarik garis ke arah ke titik
sumbu 0,0
b. Tentukan posis 55 lbs, pada sumbu Y bagian kanan grafik, kemudian tarik garis
horizontal ke kiri hingga berpotongan dengan garis Kontak Area
c. Tempat perpotongan antara garis yang terbentuk oleh nilai ESWL dan garis yang terbentuk oleh
Kontak Area, Menunjukkan besarny90 dari suatu landasan pacu (Runway)

6. Tebal Total Perkerasan


Untuk Mendapatkan Tebal Total perkarasan, berdasarkan GambarKurva Perencanaan Perkerasan
Flexible Untuk Landasan, dengan mengacu pada besarnya angka LCN dan nilai CBR Subgrade.
cara penggunaan Gambar Kurva Perencanaan Perkerasan Fleksibel Untuk Landasan adalah sebagai
berikut :
a. Tempatkan Posisi (besarnya) nilai
20% pada sumbu X dari gambar tersebut.
b. Kemudian tarik garis vertikal sampai berpotongan dengan kurva nilai LCN yang telah didapat pad
point 5.c sebe 90 .
c. Pada titik yang berpotongan antara nilai
20%CBR
dan kurva nila 90 ,kemudian
dibaca berapa besar nilai yang didapat pada perpotongan di sumbu Y tersebut, itulah Total Tebal
Perkerasan yang dibutuhkan
45 inch==114 cm.

7. Tebal Subbase Coarse dan Tebal Base Coarse


Berdasarkan Gambar Kurva Perencanaan Perkerasan Flexible Untuk Landasan, dengan cara yang sa
seperti point 6. diatas tapi nilai CBR yang berbeda, sehingga akan didapat nilai-nilai sebagai berikut
a. Tebal Subbaseuntuk90 dan
LCNnilai
= C 7%
diperoleh tebal lapisan perke 35 inch≈ 88.9 cm
Tebal Subbas45 - 35 = 10 inch≈25.4 cm
b. Tebal Base Coarseuntuk LCNnilai
90 dan = C 85%
diperoleh tebal lapisan perke 9 inch≈ 23 cm
Tebal Base Coa10 - 9 = 1 inch≈2.54 cm

8. Tebal Lapisan Surface


Tebal Surfa =Tebal Total Perkerasan - Tebal Subbase - Tebal Base
=45 - 10 - 1 =34 inch≈86 cm

9. Hasil Analisis Tebal Perkerasan Lentur Runway Dengan Metode LCN


Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh komposisi lapisan perkerasan yaitu sebagai berikut
> Lapisan Surface
=34 inchi≈ 86.36 cm
> Lapisan Base= 1 inchi≈ 2.54 cm
> Lapisan Subbase
=10 inchi≈ 25.40 cm
> Total Perke=45 inchi≈ 114 cm
ngan menggunakan
Load Clasification
rencanaan Perkerasan
gai berikut :
ang terbentuk oleh

naan Perkerasan
CBR Subgrade. Adapun
asan adalah sebagai

ng telah didapat pada

t, itulah Total Tebal

dengan cara yang sama


nilai sebagai berikut :

aitu sebagai berikut :


panjang sayap
TIPE DAN KARAKTERISTIK PESAWAT TE
No. Tipe Pesawat Terbang dan Produksi Panjang badan Wing
pesawat terbang/fuselage (m) span (m)
1 AIRBUS A-300-600 (AIRBUS INDUSTRIES) 54.08 44.84
2 AIRBUS A-300-B2 (AIRBUS INDUSTRIES) 53.62 44.84
3 AIRBUS A-310 (AIRBUS INDUSTRIES) 46.66 43.89
4 AIRBUS A-318 (AIRBUS INDUSTRIES) 31.44 34.09
5 AIRBUS A-319 (AIRBUS INDUSTRIES) 33.84 33.91
6 AIRBUS A-320-200 (AIRBUS INDUSTRIES) 37.57 34.09
7 AIRBUS A-321-200 (AIRBUS INDUSTRIES) 44.51 34.09
8 AIRBUS A-330-200 (AIRBUS INDUSTRIES) 59 60.3
9 AIRBUS A-330-300 (AIRBUS INDUSTRIES) 63.69 60.3
10 AIRBUS A-340-300 (AIRBUS INDUSTRIES) 63.7 60.3
11 AIRBUS A-340-600 (AIRBUS INDUSTRIES) 67.8 63.7
12 AIRBUS A-380 (AIRBUS INDUSTRIES) 72.75 79.8
13 B-707-120B (BOEING) 44.22 39.88
14 B-707-320B (BOEING) 46.61 43.41
15 B-720B (BOEING) 41.68 39.88
16 B-727-100 (BOEING) 40.59 32.92
17 B-727-200 (BOEING) 46.69 32.92
18 B-737-200 (BOEING) 30.48 28.35
19 B-737-300 (BOEING) 33.4 28.88
20 B-737-400 (BOEING) 36.45 28.88
21 B-737-500 (BOEING) 31.01 28.88
22 B-737-600 (BOEING) 31.24 34.31
23 B-737-700 (BOEING) 33.63 34.31
24 B-747-100 (BOEING) 70.66 59.64
25 B-747-300 (BOEING) 53.82 59.66
26 B-747-400 (BOEING) 69.85 59.66
27 B-747-SP (BOEING) 56.31 59.64
28 DC-8-61 (McDONNELL DOUGLAS) 57.12 45.24
29 DC-8-62 (McDONNELL DOUGLAS) 46.16 45.24
30 DC-8-63 (McDONNELL DOUGLAS) 57.12 45.24
31 DC-9-32 (McDONNELL DOUGLAS) 36.37 28.45
32 DC-9-50 (McDONNELL DOUGLAS) 40.23 28.45
33 DC-10-10 (McDONNELL DOUGLAS) 55.55 47.35
34 DC-10-30 (McDONNELL DOUGLAS) 55.34 49.17
dasar roda tapak roda
ERISTIK PESAWAT TERBANG RENCANA
Wheel Wheel Empty Weight Maximum Take-Off Structural
Base (m) Tread (m) (kg) Weight/ MTOW (kg)
18.62 9.6 90.12 165.900
18.62 9.6 85.91 142.000
18.62 9.6 80.14 142.000
14.62 7.6 38.38 59.000
14.62 7.6 39.88 64.000
14.62 7.6 42.25 73.500
16.62 8.6 48.02 89.000
18.62 9.6 120.15 230.000
18.62 9.6 121.87 212.000
18.62 9.6 129.80 260.000
19.62 9.6 177.00 365.000
20.62 10.6 277.00 560.000
15.93 6.73 58 116.729.42
17.98 6.73 67.495.7 151.320.96
15.44 6.43 52 106.278.48
19.28 5.72 36..560 72.570
19.28 5.72 44,180.60 76.658
11.38 5.23 22.196.9 45.587
11.38 5.23 32.88 56.740
11.38 5.23 34,564.00 62.820
11.38 5.23 31.98 52.390
11.38 5.23 37.10 56.245
11.38 5.23 38.15 60,330
20.52 10.75 162.39 340,195
20.52 10.75 139,890.30 294,840
25.6 11 165,926.90 351,540
25.6 11 147,420.00 317,515
23.62 6.35 68,993 147,420
18.54 6.35 64,980.47 158,760
23.62 6.35 72,000 161,028
16.22 5 25,789.40 48,988.80
18.57 5 28,725.58 54,432
22.07 10.67 106,443.60 195,048
22.07 10.67 118,432.20 251,748
Panjang Rencana
Landasan Pacu dasar(m)
2,743.00
2,621.30
2,621.30
2,286
2,286
2,286
2,621.30
2,743.00
2,743.00
2,743.00
3,506.50
3,506.50
2,621.30
2,743.00
2,621.30
2,621.30
2,621.30
2,286
2,286
2,286
2,286
2,286
2,286
3,506.50
3,506.50
3,506.50
3,506.50
2,621.30
2,621.30
2,621.30
2,286
2,286
2,743
3,353

Anda mungkin juga menyukai