2 Data penumpang
Data penumpa 5
No Tahun Jumlah penumpang
1 2013 22158
2 2014 21837
3 2015 20118
4 2016 21868
5 2017 23422
3 Data temperatur4
Tahun Ta (oC) Tm (oC)
2013 23.8 22.5
2014 19.9 24.8
2015 24.6 26.6
2016 22.1 24.8
2017 24.8 26.5
Rata-rata 23.04 25.04
Data perencanaan
a. Ketinggian lokasi dari muka laut = 158
b. Kemiringan landasan (slo = 0.7 %
c. Panjang runway eksisiting= 1600 m
d. CBR Subbas= 7%
e. CBR Subgra= 20%
f. Pesawat rencana Ty B737- 900
Direncanakan pengembangan Runway untuk tahun rencana 2027
Ditanya :
1.Hitung proyeksi pergerakan pesawat di tahun 2027
2.Rencanakan kapasitas apron berdasarkan pesawat terbesar tahun rencana 2027
a. Gate position
b. Dimensi Apron
> Panjang Apron
> Lebar Apron
3. Rencana lebar Taxiway berdasarkan pesawat rencana
4. Rencana Exit Taxiway berdasarkan pesawat rencana
5. Rencana panjang Runway berdasarkan pesawat eksisting dan pesawat rencana
menggunakan metode ARFL
6. Rencanakan dimensi perkerasan Runway menggunakan metode LCN
7. Untuk data yang tidak diketahui dibuat asumsi sendiri
1. Proyeksi pergerakan pesawat
Penyelesayan:
a. Analisis temperatur Reference
Temperatur refer = Ta+1/3(Tm-Ta)
Dimana:
Ta = Temperatur rata-rata dari temperatur harian rata-rata dalam bulan terpanas
Tm= Temperatur rata-rata dari temperatur harian maksimum dalam bulan terpanas
Jadi:
Temeratur Ref. = 23.04 + 0.33 25.04 - 23.04
= 23.707
Dimana :
G = Jumlah Gate Position
V = Volume rencana pesawat yang tiba dan berangkat
U = Faktor penggunaan (Utilitu Faktor)
Berdasarkan dari rumus diatas ditentukan untuk penggunaan mutual U, yakni 0,6-0,8 sedang
untuk penggunaan ekslusif U = 0,5-0,6 Gate Occupancy Time untuk tiap tipe pesawat berbe
sebagai berikut.
. Pesawat Kelas A Nilai T = 60 Menit
. Pesawat Kelas B Nilai T = 45 Menit
. Pesawat Kelas C Nilai T = 30 Menit
. Pesawat Kelas D Nilai T = 20 Menit
VxT 350 x 45
G = = = 19688 buah
U 0.8
Dimana :
P = Panjang Apron (m)
G = Gate Position (buah)
C = Wing Tip Clearence
W = Wingspan
PB = Panjang bada pesawat
> Untuk menghitung lebar Apron menggunakan pesawat terpanjang (Critical Aircraft), dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
L = 2 x PB + 3 x C
Dimana :
L = Lebar Apron
Pb = Panjang badan pesawat (m)
C = Wing Tip Cearence (m)
L = 2 x PB + 3 x C
= 2 x 36.45 + 3 x 3
= 81.9 m
C. Kebutuhan Apron
Persamaan yang digunakan untuk evaliasi kebutuhan Apron berdasarkan Japan International
Coorporatian Agency (JICA), dengan persamaan berikut :
CxT
N= +A
60
Dimana :
N = Jumlah pesawat yang akan diparkir di Apron
C = Jumlah gerakan pesawat pada jam sibuk
T = Waktu pesawat untuk menempati area parkir (30-60 menit)
A = Cadangan pesawat
CxT
N= +A
60
3 x 45
N=
60
= 2.25 buah
3. Taxiway
Dalam menentukan lebar Taxiway selain memperhatikan rekomendasi yang disyaratkan oleh ICA
juga memperhatikan pesawat terbesar dengan jarak Outer Main Gear Whellspan pesawat ditamb
clearence. Dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Wt = Tm + 2 x C
dimana :
Wt = Lebar Taxiway
Tm = Outer Main Gear Wheelspan
C = Clearence
Lebar Taxiway yang direkomendasikan oleh (ICAO) di =tunjukan pada tabel 3.
4. Exit Taxiway
Dalam Exit Taxiway digunakan data-data sesuai dengan pesawat rencana dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jarak lokasi Exit Taxiway :
L0 = Jarak Touchdown + D
Dimana :
S1 = Kecepatan Touchdown (m/det)
S2 = Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan (m/det)
a = Percepatan (m/det)
S12 + S22
D=
2xa
= 877 ^ 2 + 780 ^ 2
2 x 124
= 5554.55
Jarak Exit Taxiway (L0) yang telah diperoleh harus dikoreksi terhadap elevasi dan temperatur
dengan furmula sebagai berikut :
Koreksi exit taxiway terhadap elevasi :
L1 = L0 x (1 + 0.07 x H/300)
L2 = L1 (1 + 0.01 x T-15/5.6)
4.Rencanakan panjang runway berdasarkan pesawat eksisting dan pesawat rencana menggunakan m
ARFl
a. Perhitungan panjang runwai dengan metode ARFL untuk max take off weinght
> Direncanakan panjang landasa 1600 meter (Lr)
- Elevasi dari muka air 158 Meter (h)
- Temperatur di lapangan te 24 o C (Ft)
- Kemiringan landasan0.7 % (Fs)
> Tentukan panjang landasan pacu (ARFL) !
Penyelesayan
1. Koreksi terhadap kemiringan landasan (faktorkemiringan)
Fs = 1 +0.1 x S
= 1 +0.1 x 0.7
= 1.07 meter
2.Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 T - 15 - 0.007 x h
= 1 + 0.01 24 - 15 - 0.007 x 158
= 1.097 m
3.Koreksi terhadap ketinggian
Fe = 1 + 0.07 h
300
= 1 + 0.07 158
300
= 1.037 m
Penyelesayan
1.Perhitungan panjang landasan pacu rencana (Lr)
1). Koreksi terhadap faktor kemiringan landasan (Fs)
Fs = 1 + 0.1 x S
= 1 + 0.1 x 0.7
= 1.07 meter
2). Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 T - 15 - ### x h
= 1 + 0.01 24 - 15 - ### x 158
= 1.097 m
3) Koreksi terhadap ketinggian
Fe =1 + 0.07 h
300
= 1 + 0.07 158
300
= 1.037 m
2.Setelah di lakukan koreksi terhadap faktor-faktor di atas maka panjang runway rencana (Lr)
untuk pesawat B 747- 400 adalah:
Lr=ARFl x Fs x Ft x Fe
= 1950 x 1.07 x 1.097 x 1.037
= 2375 meter
3.panjang runway yang di butuhkan sesuai dengan kondisi lokasi panjang dasar runway adalah
1600 meter. Lapangan terbang berada pada158 MDPL dan temperatur
penunjuk ada 24 o C gradient efektif runway 0.2 %. Tentukan panjang runway
Penyelesayan:
1). Koreksi elefasi
Fe =1 + 0.07 h
###
= 1 + 0.07 158
300
= 1.03687 m
2). Koreksi terhadap faktor temperatur
Ft = 1 + 0.01 T - 15 - ### x h
= 1 + 0.01 24 - 15 - ### x 158
= 1.097 m
3). Koreksi gradien efektif
Fg = 1 + 0.1 x G
= 1 + 0.1 x 0.2
= 1.02 meter
4). Panjang runway yang di butuhkan
La =Lb x Fe x Ft x Fg
= 1600 x 1.037 x 1.097 x 1.020
= 1857 meter
n 300 m di hitung dari
%. Maka Fs sbb:
an rumus
ircraft), dengan
an International
disyaratkan oleh ICAO
pan pesawat ditambah
si dan temperatur
ar runway adalah
6. Perhitungan Tebal Perkerasan Metode LCN
1. Data Perencanaan
a. Data Pesawat Rencana
> Jenis Pesawat Rencana = B737- 900
> Type Main Gear =Single Wheel Gear
> MTOW = ### lbs ≈ 52.39 kg
> Beban pada Nose Gear = 5%
> Beban pada Main Gear =95%
> Tekanan roda pendaratan= 170 psi
b. Data Tanah
> CBR Base =85%
> CBR Subbase= 7%
> CBR Subgrade=20%
naan Perkerasan
CBR Subgrade. Adapun
asan adalah sebagai