Anda di halaman 1dari 8

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode

deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status – status suatu

gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian

dilakukan. Penelitian deskriptif analisis juga merupakan gambaran yang

sistematik, aktual dan akurat mengenai fakta – fakta serta ciri khas tertentu

yang terdapat dalam objek penelitian. Dengan kata lain peneliti dapat

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat

sekarang sesuai temuan dilapangan. Metode penelitian deskriptif analisis

selain berupaya menggambarkan kejadian sesungguhnya di lapangan, juga

merumuskan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data untuk

menjawab masalah, merumuskan kesimpulan serta menyusun laporan

penelitian1

1
http://www.bimbingan.org/pengertian-pendekatan-deskriptif-analitis.htm
B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan Tugas Akhir ini digunakan beberapa teknik pengumpulan

data, yaitu:

1. Studi kepustakaan, yaitu menggunakan sumber-sumber kepustakaan dan

data lain yang erat kaitannya dengan masalah yang ditulis sebagai landasan

teori dalam penulisan.

2. Observasi, yaitu mengamati secara langsung ke lokasi untuk mengetahui

kondisi lapangan dan data yang diperlukan.

3. Data Bandar Udara

Melalui data yang diberikan oleh Bandar udara yang bersangkutan, data –

data ini yang nantinya akan diperlukan sebagai bahan perhitungan

rancangan atau desain suatu perencanaan.

C. Gambaran Umum

1. Sejarah Bandar Udara

Pada awalnya Samarinda mempunyai Bandara Temindung Samarinda

yang beroperasi mulai 4 Juli 1974 hingga resmi ditutup 23 Mei 2018.

Ditutupnya Bandara Temindung Samarinda ini dikarenakan Bandara

Temindung sudah tidak bisa dikembangkan lagi. Problematika Bandara

Temindung antara lain runway yang terbatas (1040 m x 23 m), selain itu

Bandara Temindung rawan terendam banjir. Bandara Temindung juga berada


di lokasi padat penduduk sehingga rawan akan bahaya keamanan dan

keselamatan penerbangan.

Oleh karenanya diperlukan bandara pengganti yang lebih memenuhi

standar keamanan dan keselamatan untuk melayani kebutuhan transportasi

udara masyarakat Samarinda dan sekitarnya, khususnya Kalimantan Timur.

Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto

Samarinda atau Bandar Udara Internasional A.P.T Pranoto adalah Bandar

Udara yang menggantikan Bandar Udara Temindung Samarinda yang sudah

tidak bisa dikembangkan lagi melalui Surat Sekretaris Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara nomor: AU.109/1/5/DJPU.KP.ORG-2017 tanggal 10

Maret 2017 perihal Penetapan Penanggung Jawab dan Pembinaan Bandar

Udara Samarinda Baru.

Bandar Udara APT. Pranoto berada di Kelurahan Sungai Siring,

Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Lokasi Bandar udara berjarak 18,41 km dari pusat Kota Samarinda.


Gambar 3.1. Lokasi Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto
Samarinda
(Sumber: Google Earth, 2019)

Gambar 3.2. Master Plan Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung
Pranoto Samarinda, Layout Sisi Udara
(Sumber: Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto
Samarinda)

2. Sarana dan Prasarana Operasional

Berikut sarana dan prasarana operasional Bandar Udara

Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda:


a. Fasilitas Sisi Udara (Airside Facilities)

1) Runway ( Landas Pacu )

a) Arah/Direction : 04 - 22

b) Dimensi : 2250 m x 45 m

c) PCN : 56 F/C/X/T

d) Jenis Konstruksi : Asphalt Concrete

e) Stopway & RESA :

 Stopway : 60 m x 45 m

 RESA : 90 m x 90 m

 Runway Strip : 2370 m x 150 m

 Clearway : 120 m x 150 m

2) Taxiway ( Landas Penghubung )

Luas/Wide : 3.991 m2

Dimensi/Dimension : 173,50 m x 23 m

PCN : 56 F/C/X/T

Jenis Konstruksi : Asphalt Concrete

3) Apron

Luas/Wide : 36.900 m2

Dimensi/Dimention : 300 m x 123 m


PCN : 58 R/B/X/T

Jenis Konstruksi : Rigid

Parking Stand : 12

Kapasitas/Capacity :7

b. Fasilitas Sisi Darat (Landside Facilities)

1) Terminal :

2) VVIP : 743,60 m2

3) Lahan Parkir dan Landscape : 30.000,00 m2

4) Gedung Cargo : 1.148,00 m2

5) Main Fire Station ( PKP-PK ) : 455,52 m2

6) Airport Maintenance/Workshop : 311,70 m2

7) ATC Building ( Office ) : 412,00 m2

8) Hangar : 3.632,40 m2

9) Gedung Administrasi : 1.253,11 m2

10) Ground Water Tank (GWT) : 573,87 m2

11) Water Treatment Plant (WTP) : 420,40 m2

12) Sewage Treatment Plant : 360,00 m2

D. Kondisi Saat Ini

Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto

Samarinda memiliki fasilitas sisi udara yaitu berupa runway strip. Runway

strip eksisting saat ini memiliki dimensi 2370 m x 150 m pada sisi kiri dari
arah 22 ke 04, sedangkan runway strip sisi kanan dari arah 22 ke 04 saat ini

sebagian tanahnya masih bersengketa dengan warga setempat. Kondisi

runway strip eksisting yang terdapat pada Bandar Udara Internasional Aji

Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda saat ini yaitu permukaannya tidak

rata dan masih dapat ditemukan FOD (foreign object debris) berupa

bongkahan patching yang dapat menjadi hazard bagi pesawat yang akan

take—off dan landing. Selain itu pada runway strip sisi kanan dari arah 22 ke

04 saat ini di STA sampai STA terdapat penurunan tanah yang beda

ketinggiannya sekitar ± 80 cm. Runway strip juga kurang adanya penghijauan

atau kurang ditanami rumput yang berguna untuk menahan laju erosi.

E. Kondisi yang Diinginkan

Dengan kondisi runway strip eksisting di Bandar Udara Internasional

Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda maka direncanakan perbaikan

tanah dasar (subgrade) guna memenuhi fungsi utamanya yaitu untuk

mengurangi kerusakan apabila dalam keadaan darurat pesawat keluar dari

landasan, dan untuk melindungi pesawat selama take-off dan landing.

Direncanakannya perbaikan tanah dasar (subgrade) ini diharapkan dapat

memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat memberikan pelayanan yang

prima sesuai dengan prinsip 3S+1C (Safety, Security, Service-Compliance)

pada Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto

Samarinda.
F. Jadwal Kegiatan Penulisan

Penulis melakukan kegiatan On the Job Training terhitung dari

tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan 20 Februari 2020. Selama pelaksanaan

OJT, penulis mengumpulkan data terkait permasalahan yang ada yang akan

diangkat menjadi tugas akhir. Pada saat melaksanakan OJT pada bulan Juni

minggu ke-2, penulis mempersiapkan proposal judul yang akan diangkat

menjadi tugas akhir. Pada tanggal 26 Agustus 2019 penulis mempresentasikan

proposal judul yang akan diangkat menjadi tugas akhir di depan dosen

penguji.

Selanjutnya tahap pengolahan data dan penulisan tugas akhir yang

dibimbing oleh supervisor yang telah ditetapkan. Setelah proses penulisan

tugas akhir yang dibimbing oleh supervisor, penulis mempresentasikan hasil

tugas akhir yang telah dibuat dan direvisi oleh supervisor pada tanggal 20

Februari 2020 di depan dosen penguji yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai