CHECKER TO CHECKER
RATING AGRC
Makassar
09 – 13 Agustus 2021
presentedBy : aries.subagiyo@airnavindonesia.co.id
MATERI PEMBEKALAN
1. REGULASI
2. RUANG UDARA
3. KOMUNIKASI DASAR
4. KOMUNIKASI PENERBANGAN
5. SOP
1. REGULASI
4
1. REGULASI
Merupakan sebuah standrad manual perencannan atau penoperasian untuk Air Traffic Service
UU No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan telah disahkan dalam rapat paripurna DPR-RI pada tanggal 17 Desmber 2008 dan
ditanda tangani pada tanggal 12 Januari 2009. Undang Undang ini merupakan dasar hukum yang mencangkup transportasi
udara secara komprehensif.
Secara Filosofis jiwa dari UU No. 1 Tahun 2009 bermaksud memisahkan regulator dengan operator sehingga tugas dan
tanggung jawab masing-masing jelas, tidak tumpang tindih, dan transparan.
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda,
isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
5
1. REGULASI
SKEP 113 Tahun 2002 Tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan penempatan fasilitas penerbangan sesuai
dengan persyarata teknis.
- Tujuannya agar fasilitas penerbangan tersebut dapat beroperasi secara optimal, dalam mendukung pelayanan keamanan dan
keselamatan penerbangan.
6
1. REGULASI
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai dasar spesifikasi teknis peralatan yang digunakan untuk Telekomunikasi
Penerbangan
7
1. REGULASI
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai dasar spesifikasi teknis peralatan yang digunakan untuk Telekomunikasi
Penerbangan
8
1. REGULASI
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai dasar spesifikasi teknis peralatan yang digunakan untuk Telekomunikasi
Penerbangan
9
1. REGULASI
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai dasar spesifikasi teknis peralatan yang digunakan untuk Telekomunikasi
Penerbangan
HF A/G
10
1. REGULASI
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai dasar Kriteria yang di perlukan untuk menjadi Teknisi Penerbangan, tugas,
serta wewenangnya.
- Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai dasar peraturan tentang persyaratan, kewenangan, pendidikan dan
pelatihan, kewajiban dan sanksi administratif bagi pemegang lisensi dan rating personel navigasi penerbangan.
11
1. REGULASI
KP 35 Tahun 2019 Tentang Prosedur Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan
Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai acuan dalam menjalankan pemeliharaan dan pelaporan fasilitas
telekomunikasi penerbangan, seperti :
12
1. REGULASI
KP 35 Tahun 2019 Tentang Prosedur Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan
Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai acuan dalam menjalankan pemeliharaan dan pelaporan fasilitas
telekomunikasi penerbangan, seperti :
13
1. REGULASI
SKEP 83 Tahun 2005 Tentang Prosedur Pengujian Di Darat (Ground Inspection) Peralatan Fasilitas Elektronika dan
Listrik Penerbangan
Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai acuan dalam menjalankan Prosedur Pengecekan dan Pengujian Di Darat
(Ground Inspection) Peralatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan. Secara berkala (Periodic Test) dan secara Khusus
(Special Test)
KP 85 Tahun 2014 Tentang Petunjuk dan Tata Cara Penyelenggaraan Kalibrasi Fasilitas dan Prosedur Penerbangan
Merupakan Regulasi Nasional yang digunakan sebagai acuan Tentang Petunjuk dan Tata Cara Penyelenggaraan Kalibrasi
Fasilitas dan Prosedur Penerbangan.
14
2. RUANG UDARA
OVER FLYING
CTA / UTA
Area Control Center
(ACC)
FL 245
F A B C D E
15
Airspace Vertical MDimension
akassar Air T r a f f i c S e r v i c e C eOVERVIEW
nter
FIS (F460-F600)
ACC/Enroute Services
(F245-F460)
APP /TMA
(2500 ft -F245)
MDN
TJG
PKU
PNK
PLB BPN UPG
JYP
JKT SUB
JOG
BLI
17
2. RUANG UDARA
UMNO
UBPN
UPUA
UPKN
UAMN
UMKS
USBY UBLI
UNSA
18
2. RUANG UDARA
19
2. RUANG UDARA
20
2. RUANG UDARA
21
3. KOMUNIKASI DASAR
Definisi
Secara umum, komunikasi adalah penyampaian informasi dari sumber ke penerima melalui media komunikasi
Secara Terminologis komunikasi merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Merujuk pada Undang Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi maka Telekomunikasi
adalah setiap pemancaran, pengiriman, atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
22
3. KOMUNIKASI DASAR
Jenis Komunikasi
SIMPLEX DUPLEX
Simplex adalah Duplex adalah komunikasi
komunikasi satu arah. dua arah.
Disini pihak penerima Komunikasi Duplex terbagi
tidak dapat 2 yaitu:
memberikan
informasi balik. • Half Duplex : komunikasi
dua arah secara
Contoh : siaran bergantian
televisi dan siaran
radio Contoh : HT
• Full Duplex : komunikasi
dua arah secara
bersamaan
Contoh : Telepon
23
3. KOMUNIKASI DASAR
Spektrum Frekuensi
24
3. KOMUNIKASI DASAR
Propagasi
Read more at: https://elektronika-
Propagasi adalah proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima dasar.web.id/propagasi-gelombang-radio-gelombang-
elektromagnetik/
Copyright © Elektronika Dasar
26
3. KOMUNIKASI DASAR
• Power pancaran
• Kestabilan frekuensi
• Impedansi output
• Range Frekuensi
• Channel Spacing
• Power Requirement
27
3. KOMUNIKASI DASAR
28
3. KOMUNIKASI DASAR
• Sensitivity
• Selektivity
• Fidelity
• Range Frekuensi
• Frekuensi accuracy
• Power Requirement
29
3. KOMUNIKASI DASAR
30
3. KOMUNIKASI DASAR
Modulasi
31
3. KOMUNIKASI DASAR
m = Vm / Vc
32
3. KOMUNIKASI DASAR
Media Transmisi
Media Transmisi adalah jalur atau media yang dipakai untuk membawa informasi dari sender atau pengirim menuju ke receiver
atau penerima
(Guided) (Unguided)
33
3. KOMUNIKASI DASAR
34
3. KOMUNIKASI DASAR
35
3. KOMUNIKASI DASAR
Rumus Perhitungan
Frekuensi VSWR
f = 1/T ●menggunakan tegangan
Dimana : VSWR = | V (maks) | / | V (min) |
V (maks) = amplitudo maksimum gelombang berdiri
f = Frekuensi dalam satuan Hertz (Hz) V (min) = amplitudo minimum gelombang berdiri
T = Periode dalam satuan detik (sec ) ●menggunakan Impedansi
VSWR = ZL / Zo
ZL = impedansi beban
Zo = impedansi sumber
●menggunakan refleksi dan daya maju
VSWR = 1 + √ (Pr / Pf) / 1 - √ (Pr / Pf)
Pr = Daya yang dipantulkan
Pf = Daya maju
36
4. KOMUNIKASI PENERBANGAN
VHF – A/G
• VHF Air To Ground Communication (VHF A/G) adalah peralatan komunikasi penerbangan dari darat ke udara atau
sebaliknya, yang menggunakan frekuensi VHF dan biasanya digunakan oleh unit ATS (Air Traffic Service) dalam memandu
lalu lintas penerbangan dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan.
• Komunikasi VHF – A/G berdasarkan area pelayanan dibagi menjadi beberapa macam seperti :
> AFIS : Aerodrome Flight Information Service
> GMC : Ground Movement Control
> ADC : Aerodrome Control
> APP : Approach Control
> TMA : Terminal Area Control
> ACC : Area Control
• Komunikasi VHF – A/G berdasarkan peruntukannya juga terdapat beberapa macam seperti :
> ATIS : Aeronautical Terminal Information System
> Delivery
> Emergency
• Range Frekuensi VHF A/G secara umum adalah 118 MHz s/d 137 MHz
37
4. KOMUNIKASI PENERBANGAN
HF – A/G
• HF Air To Ground Communication (HF A/G) adalah peralatan komunikasi penerbangan dari darat ke udara atau sebaliknya,
yang menggunakan frekuensi HF dan biasanya digunakan oleh unit ACO (Aeronautical Communication Officer) dalam
memberikan informasi lalu lintas penerbangan dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan.
• Komunikasi HF – A/G berdasarkan area pelayanan dibagi menjadi beberapa macam seperti :
> FSS / FIC xxx Sector xxx : Flight Service Station
> FIC : Flight Information center
38
4. KOMUNIKASI PENERBANGAN
HF – SSB
• HF Single Sideband (HF SSB) adalah peralatan komunikasi penerbangan dari darat ke darat, yang menggunakan frekuensi
HF dan biasanya digunakan oleh unit ACO (Aeronautical Communication Officer) dalam memberikan informasi
penerbangan ke adjacent unit terkait lainnya dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan.
• Range Frekuensi yang digunakan adalah 3 MHz – 30 MHz
• Untuk saat ini kebijakan terkait operasional HF – SSB adalah di 24 lokasi
• Keuntungan modulasi SSB : hemat bandwidth dan hemat daya, penurunan noise (akibat termal)
• Kerugian modulasi SSB : sistem radio RX lebih kompleks, tuning RX lebih sulit (kompleks dan harus presisi)
39
5. SOP (Standard Operating Procedures)
SOP Pengoperasian
1. Menghidupkan peralatan :
> Memeriksa Kondisi Lingkungan
> Memeriksa Kebersihan
> Memeriksa Sumber Daya Listrik
> Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
> Memeriksa kondisi suhu ruangan
> Menghidupkan Peralatan
> Monitor seluruh tampilan indikator / parameter pada display
> Pastikan tidak ada indikator warning / alarm
> Melakukan tes transmit dan receive
> Menyampaikan kepada user bahwa radio siap digunakan secara operasional
> Catat kondisi peralatan dan kegiatan yang telah dilakukan pada log book
2. Mematikan peralatan :
> Memeriksa Kondisi Lingkungan
> Mematikan Peralatan
> Mematikan Sumber Daya Listrik
> Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
> Memeriksa Keamanan Peralatan
> Catat kondisi peralatan dan kegiatan yang telah dilakukan pada log book
40
5. SOP (Standard Operating Procedures)
SOP Pemeliharaan
4. Pemeliharaan Mingguan :
> Seluruh item kegiatan pada pemeliharaan harian
> Periksa tegangan catu daya PLN, Genset, UPS dan/atau stabilizer
> Lakukan meter reading TX dan RX
> Catat pada log book seluruh kegiatan yang dilakukan 41
5. SOP (Standard Operating Procedures)
SOP Perbaikan
42
TERIMA KASIH