Anda di halaman 1dari 14

SARANA DAN PRASARANA

“FASILITAS NAVIGASI”

 HARD WARE
 SOFT WARE
 LIFE WARE
Untuk memperoleh Sertifikat Operasi Bandar
Udara harus memenuhi :
a. tersedianya fasilitas danlatau peralatan penunjang
penerbangan, yang memenuhi persyaratan keamanan dan
keselamatan penerbangan sesuai dengan klasifikasi
kemampuan;
b. memiliki prosedur pelayanan jasa bandar udara;
c. memiliki buku petunjuk pengoperasian, penanggulangan
keadaan gawat darurat, perawatan, program pengamanan,
higiene dan sanitasi bandar udara;
d. tersedia personil yang memiliki kualifikasi untuk
pengoperasian, perawatan dan pelayanan jasa bandar udara;
e. memiliki daerah lingkungan kerja bandar udara, peta kontur
lingkungan bandar udara, peta situasi pembagian sisi darat
dan sisi udara;
Continue....
f. memiliki Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan di sekitar bandar udara;
g. memiliki peta yang menunjukkan fokasilkoordinat
penghalang dan ketinggiannya yang dapat
membahayakan kesefamatan penerbangan;
h. memiliki fasilitas pertofongan kecelakaan
penerbangan dan pemadam kebakaran sesuai dengan
kategorinya;
i. memiliki berita acara evafuasi/uji coba yang
menyatakan laik untuk dioperasikan;
j. struktur organisasi penyelenggara bandar udara.
(KM 47 tahun 2002,ttg SERTIFIKASI OPERASI BANDAR UDARA)
 Pemegang Sertifikat Operasi Bandar Udara dapat
langsung dikenai sanksi pencabutan sertifikat tanpa
melalui proses sebagaimana dimaksud, dalam hal
terbukti:
a. bandar udara tidak memenuhi standar keamanan dan
keselamatan penerbangan;
b. Sertifikat Operasi Bandar Udara diperoleh dengan cara tidak
sah;
c. pemegang sah Sertifikat Operasi Bandar Udara melakukan
tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatan
penerbangan;
d. pemegang Sertifikat Operasi Bandar Udara melakukan tindakan
yang membahayakan keamanan negara.
Hardware
 Fasilitas navigasi dan pengamatan
penerbangan, meliputi:
 Non Directional Beacon (NDB);
 Very High Frequency Omni Directional Range (VOR);
 Distance Measuring Equipment (DME);
 Primary Surveillance Radar (PSR);
 Secondary Surveillance Radar/Monopulse Secondary
Surveillance Radar (SSR/MSSR);
 ATC Automation (Automatic Dependent Surveillance/ADS,
Controller Pilot Data Link Communication/CPDLC
Processing, Radar Data Processing System/RDPS, Flight
Data Processing System/FDPS, Aeronautical Information
System/AIS);
 Fasilitas bantu pendaratan, meliputi :
 Instrument Landing System (ILS);
 Runway Visual Range (RVR);
 Approach Lighting System;
 Precision Approach Path Indicator (PAPI)/ Visual Approach
Slope Indicator (VASI);
 Runway Lead-in Lighting System/Sequence Flashing Light
(SQFL)/Runway Threshold Identification Light
(RTIL)/Runway Guard Light;
 Runway Edge Light/Threshold Light/Runway End Light;
 Runway Center Line Light/Taxiway Center Line Light/
Touch Down Zone Light/Stop Bar Light;
 Taxiway Edge Light/Turning Area Light;
 Taxi Guidance Sign;
 Rotating Beacon;
 Constant Current Regulator (CCR);
 AFL Control Desk;
 Wind Cone;
 Aircraft Docking Guidance System (ADGS).
Pelaksanaan persyaratan
kontraktor ...
– Kwalitas Tenaga Kerja yang melaksanakan pekerjaan ini
harus mempunyai keahlian dalam bidangnya, mempunyai
keahlian dan pengalaman dalam bidang kelistrikan, kontrol
dalam setiap saat harus berada dilokasi dan mudah dihubungi
selama pekerjaan berlangsung;
– Tenaga kerja lain adalah yang mempunyai kwalifikasi tenaga
ahli, supervisor, teknisi, pembantu teknisi dan tenaga kasar
jumlah nya disesuaikan dengan kebutuhan;
– Tersedianya tenaga ahli yang berdedikasi terhadap pekerjaan
dan dapat dipertanggungjawabkan hasil kerjanya;
– Pengalaman kerja Kontraktor pelaksana dalam pekerjaan
sejenis didalam maupun diluar negeri minimal 5 tahun
terakhir dan pengakuan lembaga sertifikasi internasional ISO
9000 atau sejenis.
Peraturan
 Annexes 14 (aerodrom)
 DOKUMEN : 14.01 TEKNIK ELEKTRONIKA
 KM 47 tahun 2002, tentang SERTIFIKASI OPERASI BANDAR UDARA
 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :
SKEP/82/VI/2005 TENTANG SERTIFIKASI PERALATAN
FASLEKTRIK BANDARA
 KM 48 tahun 2002, tentang PENYELENGGARAAN BANDAR UDARA
 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika
Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan
 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : SKEP/157/IX/03
TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN PERALATAN
FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK PENERBANGAN
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika
Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan;
Pemeliharaan fasilitas elektronika dan listrik penerbangan, bertujuan
untuk :
 mencegah peralatan tidak berfungsi sesuai standar;
 mencegah terjadinya kegagalan operasi;
 mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih besar;
 menjamin ketersediaan peralatan (Availability);
 menjamin keandalan operasional peralatan dengan memperpanjang
Mean Time Between Failure (MTBF);
 memperpendek waktu perbaikan atau Mean Time To Repair
(MTTR);
 memperpanjang umur operasi peralatan;
 mengurangi biaya perbaikan;
 meningkatkan dukungan langsung dan tidak langsung terhadap
keamanan dan keselamatan penerbangan.
Syarat pemeliharaan
Untuk mencapai tujuan pemeliharaan fasilitas
elektronika dan listrik penerbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, perlu dukungan unsur–unsur
manajemen sebagai berikut :
 sumber daya manusia sesuai dengan kualitas dan
kuantitas yang memadai;
 dana pemeliharaan peralatan;
 alat-alat kerja, alat-alat ukur, alat pengetesan, suku
cadang (modul dan/atau perlengkapan habis pakai) dan
dokumen teknik;
 pedoman pemeliharaan.
Human resources
 International English Language
Proficiencye ( I E L P )
 A T S Provider
 Recheck license for technition dan A T C
Pelatihan yang cukup dan kualitas teknisi.

Anda mungkin juga menyukai