Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fajar Rachman Febriyan

NIM : 19311153
Mata Kuliah : Ekonomi Islam (C)
Tugas ke 3

Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang paling banyak mengingat mati dan palig dan
paling baik persipannya unrtuk kehidupan setelah mati. Maka itulah orang orang cerdas”. (HR.
Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaik Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah n0.
1384). Terkait hadist nabi diatas jika kita kaitkan dengan materi bab 10 yang ada pada Buku
Etika Berbisnis yang membahas tentang Individu Dalam Organisasi bahwa setiap muslim di
muka bumi ini yang memiliki kecerdasan harus bisa mengingat tentang kematian yang pastinya
akan di rasakan seluruh umat manusia. Mengapa setiap muslim harus mengingat kematian
mereka ? sebab dengan mengingat kematian merupakan termasuk ibadah tersendiri, dengan
meningangat kematian seseorang yang memiliki kecerdasan tentunya akan menggunakan akal
mereka untuk hal hal yang bermanfaat. Sebagai contoh jika kita merupakan seorang kader dari
sebuah organisasi tentu kita harus membuktikan dengan perbuatan dan tindakan yang sesuai
dengan apa yang sudah di janjikan disaat perekrutan. Dengan kita membuktikannya dengan
menggunakan kecerdasan yang kita miliki tentu hasil yang kita rasakan tidak hanya bermanfaat
bagi diri kita sendiri melainkan bisa bermanfaat bagi orang sekitar bahkan lingkungan lebih luas.

Kemudian dengan seorang muslim mengingat kematianya , mereka bisa lebih bisa
bertanggung jawab pada diri mereka sendiri baik itu urusan dunia atau akhirat. Dengan seseorang
mengingat kematiannya, tentu seseorang akan menjauhi perbuatan perbutan yang sekirannya
kurang bermanfaat dan lebih memperbanyak hal hal yang bermnafaat serta meningkatkan amal
seseroang untuk bekal seorang muslim di akhirat. Sebagai contoh seorang manajer yang berkerja
untuk sebuah organisasi atau perusahaan tentu harus menggunakan jiwa kepemimpinanya
dengan baik untuk mengonttrol para bawahnya beserta tugas tugasnya supaya agar terhindar dari
permasalahan internal yang nanti berdampak buruk bagi perusahaan. Selain itu kecerdasan yang
dimiliki seorang manajer harus diimbangi dengan ilmu keagamaan guna menjadi pondasi bagi
manajer dalam memimpin perushaanya, selain itu dengan menerapkan ilmu tersebut selain bisa
memudahkan manajer mempimpin perushaan sesuai syariat islam, manajer tetntunya
mendapatkan amal ibadah karena menerapkan ilmu keagamaan dalam menjalankan tugasnya
sebagai manajer sekaligus juga menyebarkan ilmu yang dia punya kepada orang lain dimana hal
tersebut merupakan amalan jariyah yang tentunya bisa menjadi bekal seseorang di kehiduapn
akhirat.

Pada zaman seperti sekarang ini banyak sekali orang orang yang memiliki kecerdasan
yang diatas rata rata. Mereka menggunakan kecerdasan mereka untuk melakukan hal hal yang
berguna bagi kehidupan yang akan datang , seperti misalnya menciptkan teknologi yang dapat
membantu aktivitas manusia, kemudian melakukan penelitian untuk menemukan hal hal yang
baru, dari semua itu merupakan anugrah yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia
yang ada di muka bumi ini. Namun dari anugrah yang diberikan kepada umat manusia beruapa
kecerdasan ini, tidak semua umat manusia menggunakan kecerdasan mereka untuk hal yang
bermanfaat, tidak sedikit orang diluar sana menggunakan akal mereka untuk melakukan hal hal
yang tidak penting. Seperti misalnya jika dikaitkan dengan bab 10 tentang individu dalam
organisasi, banyak manajer manajer atau karyawan perusahaan melaukan hal hal yangtidak
penting yang membuat peruahaan menjadi tidak bisa berkembang seperti seorang manajer yang
lari dari tanggung jawab, seorang karyawan yang tidak bisa bertanggung jawab padatugas yang
diberikan oleh atasan. Dari semua ini bisa dilihat bahwa orang yang memiliki kecerdasan belum
tentu memiliki perilaku yang baik , dalam kehidupan mereka, semua ini bisa dilihat bagaimana
seseorang menggunakan kecerdasan mereka dalam kehidupan mereka, jika seseorang
menggunakan kecerdasan yang mereka miliki untuk hal hal yang berguna bagi orang lain tentu ,
kecerdasan tersebut bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi orang lain juga, namun sebaliknya
jika kecerdasan seseorang untuk hal hal yang buruk makan , membuat orang tidak bisa merima
seseorang seperti itu, oleh karena didalam Islam penting bagi seseorang untuk mengamalkan
ilmu yang mereka miliki untuk dibagikan kepada orang lain, yang pada akhirnya akan berguna
bagi orang banyak.

Dari semua tanggapan saya diatas, saya menyimpulkan bahwa setiap manusia tentunya
pasti memiliki kecerdasan mereka masing masing, namum kembali lagi bagaimana dan untuk
apa kecerdasan itu digunakan, jika kecerdasan dapat digunakan dalam hal hal yang positf tentu
akan berdamapak baik bagi lingkugan sekitar, begitu pula sebaliknya jika digunakan hal ha
buruk tentu akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar, oleh karena itu kita sebagai hamba
Allah SWT yang telah dianugrahi dengan akal pikiran yang baik , sebaiknya anugrah tersebut
digunakan sebaik-baiknya sebab dengan mengamalkan ilmu pengetahuan yang kita miliki dapat
menjadi bekal untuk seorang muslim untuk kehidupan diakhirat.

Anda mungkin juga menyukai