Abortus Imminens
Abortus Imminens
Dosen Pembimbing :
DiSusun oleh :
NURUL FARIDA
0802200026
JURUSAN KEBIDANAN
2009/2010
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin hidup di luar
kandungan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20
minggu.
(Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,SpOG.Ilmu Kandungan.2005:303)
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat”tertentu”)pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar kandungan.
(Prof.dr.Abdul Bari Saifuddin, SpOG,MPH.Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.2007:145)
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar tanpa mempersoalkan penyebabnya.
(Prof.Sulaiman Sastrawinata,dr,SpOG(K),dkk.Obstetri Patologi Ilmu
Kesehtan Reproduksi Edisi 2.2005:1)
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buih kehamilan
belum mampu hidup di luar kandungan.
(Yuni Kusmiyati,S.ST,dkk.Perawatan Ibu Hamil.2009:149)
Abortus adalah usaha mengakhiri kehamilan dengan mengeluarkan hasil
pembuahan secara paksa sebelum janin mampu bertahan hidup , jika
dilahirkan.
(Helen Varney.Buku ajar Asyhan Kebidanan .2007:604)
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mampu hidup
diluar rahim (< 500 gram atau < 20-22 minggu)
(Printed by opique, dapat diakses via http://www.rofiqahmad.wordpress.com)
II. ETIOLOGI
Penyebab abortus merupakan gabungan dari beberapa faktor .Umumnya abortus
didahului oleh kematian janin.
Faktor-faktor yang yang dapat menyebabkan terjadinya abortus adalah:
1. Faktor Janin
Kelainan yang sering dijumpai pada abortus adalah gangguan petumbuhan zigot ,
embrio, janin atau plasenta. Kelainan tersebut biasanya menyebabkan abortus
pada trimester pertama, yakni:
a. Kelainan telur,telur kosong (blighted ovum),kerusakan embrio,atau
kerusakan kromosom(monosomi,trisomi,atau poliploidi)
b. Embrio dengan kelainan lokal
c. Abnormalitas pembentukan plasenta (hiplopasi trofoblas)
2. Faktor maternal
a. Infeksi
Infeksi maternal dapat membawa dapat membawa resiko bagi janin yang
sedang berkembang , terutama pada akhir trimester pertama atau awal
trimester kedua. Tidak diketauhi penyebab kematian janin secara pasti,
apakah janin yang menjadi terinfeksi ataukah toksin yang dihasilkan oleh
mikroorganisme penyebabnya.Penyakit-penyakit yang dapat
menyebabkan abortus:
Virus
Misalnya rubella,sitomegalovirus,virus herpes simpleks,varicella
zoster,vaccinia,campak,hepatitis,polio,dan ensefalomeilitis.
Bakteri- misalnya Salmonella typi.
Parasit- misalnya Toxoplasma gondii, plasmodium.
b. Penyakit vaskular-misalnya hipertensi vaskular
c. Penyakit endrokin
Abortus spontan dapat terjadi bila produksi progesteron tidak mencukupi
atau pada penyakit disfungsi tiroid:defisiensi insulin.
d. Faktor Imunologis
Ketidakcocokan (Inkompatibilitas) sistem HLA (Human Leukocyte
Antigen)
e. Trauma
Kasusnya jarang terjadi, umumnya abortus terjadi segera setelah trauma
tersebut, misalnya trauma akibat pembedahan:
Pengangkatan Ovarium yang mengandung korpus luteum
gravidatum sebelum minggu ke-8
Pembedahan intraabdominal dan operasi pada uterus pada saat
hamil.
f. Kelainan Uterus
Hipoplasia uterus , mioma(terutama mioma submukosa),serviks
inkompeten atau retroflexio uteri gravidi incarcerata.
g. Faktor psikosomatik _pengaruh dari faktor ini masih dipertanyakan.
3. Faktor Eksternal
a. Radiasi
Dosis 1-10 rad bagi janin pada usia 9 minggu pertama dapat merusak janin
dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran.
b. Obat-obatan
Antagonis asam folat,antikoagulan,dan lain-lain.Sebaiknya tidak
menggunakan obat-obatan sebelum kehamilan 16 minggu, kecuali telah di
buktikan bahwa obat tersebut tidak membahyakan janin ,atau untuk
pengobatan penyakit ibu yang parah.
c. Bahan-bahan kimia lainnya, seperti bahan yang mengandung arsen dan
benzen.
(Prof.Sulaiman Sastrawinata,dr,SpOG(K),dkk.Obstetri Patologi Ilmu Kesehtan
Reproduksi Edisi 2.2005:2-3)
III. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan Terjadinya
a. Abortus spontan
Keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi medis maupun mekanis
b. Abortus buatan
Sengaja dilakukan sehingga kehamilan dapat di akhiri
(Prof.Sulaiman Sastrawinata,dr,SpOG(K),dkk.Obstetri Patologi Ilmu
Kesehtan Reproduksi Edisi 2.2005:2)
2. Berdasarkan pelaksanaanya:
a. Abortus provokatus artificialis atau Abortus therapeuticus
Indikasi abortus untuk kepentingan ibu, misalnya :penyakit
jantung,hipertensi esensial, dan karsinoma serviks.
Keputusan ini ditentukan oleh tim ahli yang terdiri dari dokter ahli
kebidanan , penyakit dalam psikistri atau psikolog.
b. Abortus buatan kriminal
Pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh orang yang
tidak berwenang dan dilarang oleh hukum atau di lakukan oleh yang tidak
berwenang.
(Prof.Sulaiman Sastrawinata,dr,SpOG(K),dkk.Obstetri Patologi Ilmu
Kesehtan Reproduksi Edisi 2.2005:)
Alasan utama terjadinya keguguran pada awal kehamilan ialah kelainan genetik,yang
mencapai 75 hingga 90% total keguguran.Alasan lain terjadinya adalah kadar
progesteron yang tidak normal, kelainan pada kelenjar tiroid , diabetes yang tidak
terkontrol, kelainan pada rahim ,infeksi dan penyakit autonium.
(Helen Varney.Buku ajar Asyhan Kebidanan .2007:604)
V. TANDA DAN GEJALA
1. Abortus Imminens
a. Kram perut bagian bawah
b. Perdarahan sedikit dari jalan lahir
c. Fleksus ada(sedikit)
d. Ostium uteri tertutup
e. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
f. Uterus Lunak
2. Abortus Insipiens
a. Disertai nyeri/kontraksi rahim
b. Pendarahan dari jalan lahir
c. Perdarahan sedang hingga banyak
d. Ostium Uteri terbuka
e. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
f. Buah kehamilan masih dalam rahim, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
g. Ketuban utuh(menonjol)
3. Abortus Incomplitus
a. Kram perut bagian bawah
b. Pendarahan banyak dari jalan lahir
c. Pendarahan sedang hingga banyak
d. Ostium uteri terbuka
e. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
4. Abortus Komplitus
a. Nyeri perut bagian bawah sedikit atau tidak ada
b. Perdarahan dari jalan lahir sedikit
c. Perdarahan bercak sedikit hingga sedang
d. Teraba sisa jaringan buah kehamilan
e. Ostium uteri tertutup , bila ostium terbuka teraba rongga uterus kosong
f. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
5. Missed Abortion
a. Buah dada mengecil
b. Tanpa nyeri
c. Pendarahan bisa ada atau tidak
d. Hilangnya tanda kehamilan
e. Tidak ada bunyi jantung janin
f. Berat badan menurun
g. Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan
(Yuni Kusmiyati,S.ST,dkk.Perawatan Ibu Hamil.2009:150-152)
VI. PATOFISIOLOGI
(file:///D:/abortus/askep%20abortus%20iminens%20%C2%AB%20Bared18%27s
%20Weblog.htm)
Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara total.
Anjurkan Untuk tidak melakukan aktivitas fisik secara berlebihan atau melakukan
hubungan seksual.
Bila perdarahan:
Berhenti: Lakukan asuhan antenatal terjadual dan penilaian ulang bila terjadi
perdarahan lagi.
Terus Berlangsung: Nilai kondisi janin (uji kehamilan / USG).Lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik atau mola
hidatitosa)
Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas , pemantauan hanya
dilakukan melalui gejala klinik dan hasil pemeriksaan ginekologik.
Digunakan sebagai anti prostaklandin dan penghilang nyeri tetapi efektifitasnya dalam
mengatasi ancaman abortus, belum dapat dikatakan memuaskan.
Vit B Komplek
Hormon progesteron
(file:///D:/abortus/Bidan%20HETTY%20ASTRI.htm)
IX. KOMPLIKASI
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Infeksi
4. Syok
5. Tetanus
6. Payah ginjal akut
7. syok, dapat disebabkan oleh :
a. perdarahan yang banyak disebut syok nemoragik
b. infeksi berat atau sepsis disebut syok septic atau endoseptik
(file:///D:/abortus/abortus-imminens.html)
Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil terjadi melalui
ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus
membesar sebesar tuannya kehamilan ,serviks belum membuka, dan tes kehamilan
positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid
yang semestinya datang jika tidak terjadi pembuahan.Hal ini disebabkan oleh
penembusan vili koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi ovum. Perdarahan
implantasi biasannya sedikit, warnanya merah, dan cepat berhenti, tidak disertai
mules-mules.
(Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,SpOG.Ilmu Kandungan.2005:305)
X. PROGNOSA
(file:///D:/abortus/abortus-imminens.html)
Prognosis untuk kelanjut kehamilan menjadi buruk , jika seorang wanita mengalami
kombinasi perdarahan dan nyeri. Untuk menentukan sumber perdarahan dan memulai
terapi, jika memang diperlukan kehamilan perlu dievaluasi dengan melakukan
pemeriksaan fisik, serum B-Hcg dan progesteron, serta ultrasonografi.
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Diperkirakan frekuensi abortus berkisar 10-15%
(Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,SpOG.Ilmu Kandungan.2005:306)
(file:///D:/abortus/abortus-imminens.html)
(Sastrawinata,2005:2)
Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X.
(file:///D:/abortus/askep%20abortus%20iminens%20%C2%AB
%20Bared18%27s%20Weblog.htm)
Keluhan Utama:
(Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,SpOG.Ilmu
Kandungan.2005:304)
rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri
pingang akibat kontraksi uterus.
(file:///D:/abortus/askep%20abortus%20iminens%20%C2%AB%20Bared18%27s
%20Weblog.htm)
Riwayat Menstruasi:
(Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,SpOG.Ilmu
Kandungan.2005:304)
(fitriaida.blogspo//abortus iminens.com)
B. Data Objektif
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultrasi:
(file:///D:/abortus/askep%20abortus%20iminens%20%C2%AB
%20Bared18%27s%20Weblog.htm)
d. Pemeriksaan lain
1. Fleksus ada(sedikit)
2. Ostium uteri tertutup
3. Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
4. Uterus Lunak
II. DIAGNOSA,MASALAH,KEBUTUHAN
A. DIAGNOSA
Abortus Imminens
B. MASALAH
Cemas
(file:///D:/abortus/askep%20abortus%20iminens%20%C2%AB
%20Bared18%27s%20Weblog.htm)
Ketidak nyamanan akan rasa nyeri akibat kram pada abdomen bawah
atau nyeri pada punggung bawah.
C. KEBUTUHAN
Pemeriksaan rasa aman dan nyaman
Penjelasan tentang kondisi ibu
Berikan dukungan dnan motivasi
Informasi tentang makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
(med/mix.blogspot.com/..../abortus.html)
(file:///D:/abortus/abortus-imminens.html)
IV. INTERVENSI V. RASIONAL
(file:///D:/abortus/abortus-
imminens.html)
Anjurkan Ibu untuk makan Gizi yang cukup dapat mengganti sel-
makanan yang bergizi sel yang rusak.
(file:///D:/abortus/abortus-
imminens.html)
VI. IMPLEMENTASI
Menganjurkan Ibu ubtuk istirahat total di tempat tidur
Menganjurkan Ibu untuk makan makanan yang bergizi
Menganjurkan ibu untuk menghindari hubungan seksualdengan suami
Menganjurkan ibu untuk menghindari aktivitas berat
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medik
VII. EVALUASI
Pemeriksaan keadaan umum
Perdarahan: jumlah dan lamanya
Tes kehamilan dapat di ulangi
Konsultasi pada dokter ahli atau penanganan lebih lanjut
Pemeriksaan USG
(file:///D:/abortus/askep%20abortus%20iminens%20%C2%AB%20Bared18%27s
%20Weblog.ht
m)
POHON MASALAH
Gravida
Primi Multi
Abortus
Perdarahan dalam desidua basalis
Nekrosis jaringan sekitarnya Etiologi:
Janin kekurangan O2 dan nutrisi 1. Faktor Janin:
a. Kelainan telur
Hasil konsepsi terlepas
kromosom(monosomi,trisomi,atau poliploidi)
Dianggap sebagai benda asing dalam kavum uteri b. Embrio dengan kelainan lokal
c. Abnormalitas pembentukan plasenta
Pengeluaran hasil konsepsi (hiplopasi trofoblas)
2. Faktor maternal:
Uterus berkontraksi Nyeri a. Infeksi
Perdarahan b. Penyakit vaskular-misalnya hipertensi
Kehilangan banyak vaskular
cairan dan darah c. Penyakit endrokin
d. Faktor Imunologis
e. Trauma
f. Kelainan Uterus
g. Faktor psikosomatik
3. Faktor Eksternal:
a. Radiasi
b. Obat-obatan
c. Bahan-bahan kimia lainnya
meningkat
Penatalaksanaan:
Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah baring secara total.
Anjurkan Untuk tidak melakukan aktivitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan
seksual.
Bila perdarahan:
Berhenti: Lakukan asuhan antenatal terjadual dan penilaian ulang bila terjadi
perdarahan lagi.
Terus Berlangsung: Nilai kondisi janin (uji kehamilan / USG).Lakukan konfirmasi
kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik atau mola hidatitosa)
Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas , pemantauan hanya dilakukan melalui
gejala klinik dan hasil pemeriksaan ginekologik
Asam mefenamat
Vit B Komplek