!
f.
ISSN : 0854-5251
2T
Peranan Media Pengajaran dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan pada Program Manajemen Bisnis Jurusan
Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI
Dian Herdiana lJtama
- .+.+
T
l
'l
ABSTRAK
Masalah penelitian ini adalah mengenai kinerja mengajar guru. Inti kajiannya
difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengaiar guru, meliputi
kompetensi guru, motivasi, dan budaya organisasi. Pokok masalah yang diungkap
dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru, motivasi, dan
budaya organisqsi terhadap kinerja mengajar guru baik secara parsial maupun secara
bersama.
Kata kunclz kompetensi guru, motiuosi, budaya organisosi, kineqa mengaiar guru.
Gambar 1
Variabel-variabel yang Mempengaruhi Kinerja
Variabel
Perilaku Psikologi
Individu
Kemampuan dan (Apayang r Persepsi
Keterampilan r Sikap
o Mental r Kepribadian
r Fisik e Belajar
Latar Belakang e Motivasi
r Keluarga
o Tingkat Sosial
. Pengalaman Yariabel
Demografi
o Umur Organisasl
r Asal-usul r SumberDaya
o Jenis Kelamin o Kepernimpinan
o Imbalan
e Stuktur
e Desain Pekerjaan
Sumber: Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly,, Jr. (1996).
Organis as i, P erilaku, Struktur Proses, ( Alih Bahasa Nunuk Adiarni), penerbit
Binarupa
Aksara, Jakarta. h. 53
Robbins (200 I : 17 3) menj elaskan bahwa rintangan yang menghalangi karyawan.
kinerja merupakan fungsi interaksi antara Meskipun seorang individu mungkin bersedia
kemampuan atau ability (A), motivasi atau dan mampu, bisa saja ada rintangan yang
motivation (M) dan kesempatan atau menjadi penghambat. Sedangkan Rivai
opportunity (O) yang dapatdinyatakan dalam (2005:16) mengemukakan kinerja pada
formula kinerja: f (A x M X O). Artinya dasarnya ditentukan oleh tiga hal yaitu ( l
) ke-
kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, mampuan, (2) keinginan, dan (3) lingkungan.
motivasi, dan kesempatan. Dengan demikian Berdasarkan uraian di atas, Robbins
kinerja ditentukan oleh faktor-faktor (2001), Gibson et.al. (1996), dan Rivai(2005)
kemampuan, motivasi dan kesempatan. sepakat bahwa kemampuan dan motivasi
Kesempatan kinerja adalah tingkatan- mempunyai pengaruh terhadap kinerja.
tingkatan kinerja yang tinggi yang sebagian Mereka menggunakan istilah yang sama untuk
merupakan fungsi dari tiadanya rintangan- kedua faktor tersebut. Selain itu faktor
ll JPIS o Vol. 14 No. 27
o o Juli - Desember 2OO6
J
I
organisasi yang disebut oleh Gibson et.al. I ayat (10) kompetensi adalah seperangkat
(1996), faktor peluang yang disebut oleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
Robbins (2001), dan faktor lingkungan harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
menurut Rivai (2005) apabila ditelaah lebih atau dosen dalam melaksanakan tugas
jauh mempunyai maksud yang sama yaitu keprofesionalan. Dengan demikian yang
faktor peluang dari lingkungan organisasi. dimaksud dengan kompetensi guru adalah
Artinya kinerja individu dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
karakteristik organisasi atau sejauhmana ada pada seseorang agar dapat menunjukkan
lingkungan organisasi memberikan peluang perilakunya sebagai guru. Merujuk pada
kepada individu untuk menampilkan kinerja Undang-undangNo. 14 Tahun 2005 Tentang
yang tinggi. Karakteristik organisasi yang Guru Dan Dosen, pengukuran kompetensi
membedakan organisasi dengan organisasi guru dalam penelitian ini meliputi dimensi (1)
lainnya disebut budaya organisasi. Dengan pedagogik, (2) personal, (3) sosial, dan (4)
demikian budaya organisasi merupakan faktor profesional.
yang dapat mempengaruhi kinerja individu. Variabel kedua yang dijadikan kajian
Berdasarkan uraian di atas, terdapat tiga dalam penelitian ini adalah motivasi. Hoy dan
variabel yang dapat mempengaruhi kinerja Miskel (2001) meyakini bahwa salah satu cara
yang akan dijadikan kajian dalam penelitian yang baik untuk mendapatkan gambaran
ini, yaitu kompetensi, motivasi, dan budaya mengenai individu di sekolah adalah dengan
organisasi. mengkaji motivasi rnereka. Motivasi dalam
Gambar2 penelitian ini mengacu pada McClelland's
Dimensi-dimensi Kinerja Achievement Motivation Theory atau Teori
Motivasi Prestasi. McClelland mengelom-
pokkan kebutuhan manusiake dalam tigajenis
kebutuhan, yaitu: (l) Needfor achievement,
(2) Needfor power (3) Needfor ffiliation.
Need for achievement (keberhasilan)
merupakan kebutuhan manusia yang dapat
memunculkan motivasi. Keberhasilan manu-
sia dalam memenuhi/memuaskan kebutuhan-
nya dapat memunculkan motivasi. Needfor
power (kekuasaan), seseorang membutuhkan
Sumber: Robbins, Stephen P., (2001), kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain.
Organizational Behavior, New Jersey: Serendah apapun kedudukan/jabatan se-
Pearson Education International. seorang dalam suatu organisasi iatetap ingin
berkuasa dan berpengaruh terhadap yang
Variabel pertama yang dijadikan kajian lainnya. Needfor ffiliation (afiliasi), sebagai
dalam penelitian ini adalah kompetensi guru. makhluk sosial kebutuhan afiliasi merupakan
Muhibbin (2000:229) mengemukakan kebutuhan manusia yang penting untuk
kompetensi adalah kemampuan atau dipuaskan. Seperti kebutuhan/keinginan untuk
kecakapan. Menurut Undang-undang No. 1 4 disenangi, dicintai, dapat bekerja sama,
Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen pasal bersahabat, dan saling mendukung dalam
Rasto c Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Mengajar Guru
lf
-,,
1l
I
I
yang dimilikinya. Semakin tinggi skor oleh guru sebagai anggota organisasi sekolah
seseorang, semakin tinggi tingkat persepsinya yang membedakan sekolah tempat guru
terhadap motivasi kerja guru. bekerja dengan sekolah-sekolah lain.
Merujuk kepada teori motivasi dari Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan
McClelland, motivasi dalam penelitian ini skor angket persepsi guru terhadap budaya
meliputi dimensi needfor achievement, need organisasi sekolah tempat guru bekerja.
for power, dan need for ffiliation. Semakin tinggi skor seseorang, semakin tinggi
a. Dimensi Need for Achievemenr (kebu- tingkat persepsinya terhadap budaya
tuhan akan ppestasi), dalam penelitian ini organisasi sekolah.
didefinisikan sebagai dorongan guru untuk Meruj uk kepada pendapat Horizon (l 97 2),
bekerja lebih baik dari orang lain. Dimensi dimensi budaya organisasi yang digunakan
ini diukur melalui karakteristik individu dalam penelitian ini meliputi dimensi budaya
berprestasi, meliputi kreativitas, umpan organisasi berorientasi pada tujuan dan budaya
balik, memperhitungkan keberhasilan, dan organisasi yang beorientasi pada orang.
menyatu dengan tugas. a. Dimensi budaya organisasi berorientasi
b. Dimensi Need for Power (kebutuhan pada hasil atau tujuan, dalam penelitian
akan kekuasaan), dalam penelitian ini ini didefurisikan sebagai budaya organisasi
didefinisikan sebagai dorongan guru untuk yang menitikberatkan kepada hasil yang
mencapai kedudukan yang terbaik dalam dicapai organisasi daripada proses atau
organisasi. Dimensi ini diukur melalui teknik itu sendiri. Merujuk kepada
karakteristik individu berprestasi, meliputi pendapat Robbins (2001) dimensi ini
mempengaruhi dan mengendalikan orang diukur melalui indikator inovasi dan
lain dan respon terhadap masalah- pengambilan resiko, perhatian kerincian,
masalah organisasi dan-orientasi hasil.
c. Dimensi Needfor Affiliation (kebutuhan b. Dimensi budaya organisasi berorientasi
untuk berafiliasi), dalam penelitian ini pada orang, dalam penelitian ini dide-
didefinisikan sebagai dorongan guru untuk finisikan sebagai budaya organisasi yang
mengadakan hubungan yang erat dan memperhatikan anggota organisasi.
saling menyenangkan dengan orang lain. Merujuk kepada pendapat Robbins (2001)
Dimensi ini diukur melalui karakteristik dimensi ini diukur melalui indikator
individu berprestasi, meliputi kebutuhan perhatian terhadap pengembangan
akan perasaan diterima oleh orang lain di personil, orientasi tim, keagresifan, dan
lingkungan ia hidup dan bekerja (sense kemantapan.
of belonging), kebutuhan akan perasaan
dihormati (sense of importanr), kebu- TEMUAN PENELITIAN
tuhan akan perasaan ikut serta (sense of l. Pada variabel kinerja mengajar guru,
participation). dimensi melaksanakan pembelajaran
memiliki skor rata-rata tertinggi, yaitu
4, Operasional Variabel Budaya Or- sebesar 3 .43. Secara berurutan diikuti oleh
ganisasi
dimensi merencanakan pembelaj aran
Budaya organisasi dalam penelitian ini dengan skor rata-rata sebesar 3.38, dan
adalah sistem makna bersama yang dianut dimensi mengevaluasi pembel ajaran
JPIS o Vol. 14 o No. 27 o Juli - Desember 2006
i
t.
"::trixi3:;ff*xf.Hffi*1;iil?
rata'tata terendah yaitu sebesar
3.9g.
i;{#llfl,ulu,un,
pembelaJaran,
dan mengeva,uasi
cenderung sedang. Hal ini
s
ffil;;#1;,ffi,;fii;;i*;- $$?*:1;""i"":T:ti:ri:Hi:1
sebesar
diperoteh
s.ts43.p"d; ;;;;i;}"i" 1ij i;'69,
z' 5,':3_Tlngajar
sebesar 3.3e.
:[lr#;:l;m::tr:]
- Koefisien
l?thlduptine4"amengajarguru.
ryu;
'
;,il'tfi][il:'-"#J#fl;3.11t1f,
kompetensi profesional, torfJt.'nri
6. jalur dari-i, k; i sebesar personal, du,
\?Tq:tensi sosial, cen-
derungtinggi' Hal
sebesar 2.1453. pada tu*rnyutu
t
0-2111. Beidasarkan uii t diperoleh ini ditunjukkan oleh skor
rata-rata jawaban responden terhadap
fuj d,iiii angketvariabelkompetensiguru,sebesar
_ diperoleh t"0", sebesar t.gi3;.D;dr;
28
Rasto c p"ng
terhadap Kinerja Mengajir Guru
-Hr
;li,,r
,il
It
I
I
,.{