TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Kehamilan
yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) juga disebut kehamilan matur
normal adalah 280 hari (40 minggu). Periode kehamilan dibagi menjadi
8
9
Payudara Sistem
Sistem Sistem Sistem
muskuloske
pencernaan reproduksi endokrin
-letal
estrogen
meningkat
Hormon janin sistem peningkatan Hormon
meningkat berkembang urinaria berat badan meningkat
perubahan
jaringan
mamae
penekanan aktifitas otot Basal
Motilitas uterus
vesica meningkat Metabolic
usus membesar
urinaria untuk Rate
menurun
menopang meningkat
frekuensi
peningkatan BAK suplai
Konstipasi vaskularisasi darah
meningkat peningkatan
serviks dan meningkat Suhu
penggunaan
vagina meningkat
energy
payudara
membesar energi
dan tegang menurun
1) Sistem pencernaan
sekresi usus berkurang. Usus besar bergeser kearah lateral atas dan
2) Sistem reproduksi
adalah 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini
turun kembali dan terletak tiga jari di bawa procesus xifoideus oleh
(Lowdermilk, 2015).
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
oleh proses hemodilusi yang terjadi pada akhir kehamilan, dan akan
3) Payudara
akan meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang sama areola
(Aprilia, 2010).
4) Sistem Muskuloskeletal
dengan tinggi badan (dalam meter) pangkat dua. Pada kulit akan
Kadang- kadang muncul dalam ukuran yang variasi pada wajah dan
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada
(Sunarsih, 2011).
5) Sistem Endokrin
adanya rasa tidak nyaman, rasa khawatir, takut, bimbang dan ragu atas
(Rahmananda, 2015).
1) Kebutuhan nutrisi
zat besi dan minuman cairan. Ibu hamil dan menyusui masing-masing
adalah 2300 dan 2800 Kkal. Pada trimester ketiga, janin mengalami
Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa lapar.
selain itu juga penting untuk ibu untuk pertumbuhan payudara dan
daging, susu, telur, keju dan ikan karena mengandung komposisi asam
amino yang lengkap. Susu dan produk susu sebagai sumber protein
memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil. Vitamin dapat terpenuhi
2015).
2) Kebutuhan eliminasi
berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tua nya kehamilan
bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika
kepala janin sudah mulai turun kepintu atas panggul, keluhan ini akan
karena penurunan kepala ke pintu atas panggul, buang air besar sering
3) Kebutuhan seksual
d) Ketuban pecah
4) Kebutuhan mobilisasi
17
kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat
5) Kebutuhan Istirahat
6) Imunisasi
TT1 dan TT2 minimal 1bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi
yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal
berikut :
badan cukup satu kali, bila tinggi badan < 145 cm, maka faktor
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas). Bila < 23,5 cm
kehamilan.
jantung janin (DJJ). Apabila trimester III bagian bawah janin bukan
kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin
lebih dari 160 kali / menit menunjukkan ada tanda gawat janin, dan
19
segera dirujuk.
rasa mual.
bayi.
f. Kunjungan ANC
20
masa sebelum hamil; (b) antenatal pada kehamilan normal; (c) persalinan
normal; (d) ibu nifas normal; (e) ibu menyusui; dan (f) konseling pada
ibu hamil; (i) penyuluhan dan konseling; (j) bimbingan pada kelompok
ibu hamil; dan (k) pemberian surat keterangan hamil dan kelahiran.
a. Pengertian Persalinan
dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, melalui jalan lahir atau jalan lain
serviks, dan janin turun kejalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana
janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan
bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan
disebut normal apabila progresnya terjadi pada usia cukup bulan (setelah
1) Letak Janin
sudut 45 derajat, membentuk letak oblik, yang tidak stabil dan selalu
2) Presentasi Janin
pada celah diantaranya dan ekstremitas bawah. Postur yang khas ini
ini terjadi ketika kepala janin meluas secara progresif dari presentasi
4) Posisi Janin
sebagai bagian presentasi janin terhadap sisi kanan atau kiri jalan
dua posisi kanan atau kiri. Oksiput, dagu (mentum), dan sacrum janin
atau bokong.
24
2) Janin dan plasenta (Passenger) keadaan janin meliputi letak janin dan
ada di bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pada
persalinan adalah pelvis minor, yang terdiri dari susunan tulang yang
lahir adalah pelvis minor atau panggul kecil. Panggul kecil ini terdiri
rasa tenang dan sabar, maka persalinan akan terasa mudah untuk ibu
25
(Manuaba, 2010).
dorongan ingin mengejan asli atau yang palsu. Untuk itu, seorang
dibutuhkan. Tenaga ibu akan menjadi sia–sia jika saat untuk mengejan
berikut.
a) Uterus
b) Serviks
c) Dilatasi
persalinan.
a) Serviks
b) Uterus
c) Vagina
e) Ekspulsi Janin
perubahan utama yang terjadi pada saat proses persalinan kala III,
yaitu:
a) Tanda Vital
b) Serviks
d) Pengeluaran ASI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelayanan (c) persalinan normal;
(d) ibu nifas normal; (e) ibu menyusui. Menurut Permenkes RI No. 28 tahun
2017 Bab III mengenai Penyelenggaraan Keprofesian pasal 19 ayat (3): dalam
normal; (c) penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II; (d) penanganan
inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif; (h) pemberian
uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan post partum; (i) penyuluhan
Bayi Baru Lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
37 – 42 minggu dengan berat lahir antara 2500 – 4000 gram dan panjang
mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500 – 4000 gram, umur kehamilan
Kesehatan RI, 2010). Penilaian bayi baru lahir terhadap asfiksia dengan
Tanda 0 1 2
Frekuensi Tidak ada Lambat dibawah 100 Diatas 100
Jantung
Usaha Tidak ada Lambat tidak teratur Menangis dengan
Nafas baik
Nilai 7-9 asfiksia ringan dan bayi normal dengan APGAR 10 (Dewi,
2010).
33
Kompresi paru
selama persalinan Refleks
Timbunan menelan
lemak dan belum
kadar glukosa sempurna
yang normal
Udara masuk ke
dalam paru Gumoh
Panas tubuh
normal
Usaha bernafas
Paru berfungsi
normal
tersisa 80-100 mL. setelah bayi lahir, cairan yang hilang tersebut
34
lingkungan.
saliva imatur saat lahir yaitu sedikit saliva diolah sampai bayi
baru lahir.
(Sondakh, 2013).
bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah. Pasal 20 ayat
tanda bahaya, pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang
36
tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu ke fasilitas
tubuh bayi dengan metode kangguru; (c) penanganan awal infeksi tali
luka tali pusat tetap bersih dan kering; dan (d) membersihkan dan
pemberian salep mata pada bayi baru lahir denga infeksi gonore (GO).
memar
muntah
(Saifuddin, 2010).
pencegahan infeksi.
yang diberikan bidan pada saat kunjungan kepada bayi umur 6 hari
a. Pengertian Nifas
mencapai otak lebih sedikit. Terjadi proses lokhea yang terdiri dari
2015).
2015).
merah
Serosa 7-14 hari Kekuningan atau Lebih sedikit darah dan lebih
plasenta.
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit, selaput
yang mati.
Sumber: Marmi (2015).
a. Pengertian Neonatus
b. Periode Neonatal
BBL atau neonatus yang sehat akan menyebabkan kelainan yang dapat
Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3 kematian
bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian BBL
terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Marmi, 2012). BBL yang
besar terjadi pada hari pertama, minggu pertama kemudian bulan pertama
c. Kunjungan Neonatal
meliputi:
pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke-3-7 dan 1 kali pada hari ke-8-28
(Saifuddin, 2010).
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel
Alat Kontrasepsi :
(1) Pengertian
lainnya.
2012).
(MAL)
b) Kondom
(1) Pengertian
(1) Pengertian
Keuntungan Keterbatasan
1. Efektivitas tinggi, 99,2- 1. Tidak mencegah Infeksi
99,4% (0,6-0,8 Menular Seksual (IMS)
kehamilan/100 perempuan 2. Tidak baik digunakan pada
dalam 1 tahun pertama) perempuan dengan IMS atau
2. Dapat efektif segera setelah perempuan yang sering berganti
pemasangan pasangan
3. Metode jangka panjang 3. Diperlukan prosedur medis
4. Sangat efektif karena tidak termasuk pemeriksaan pelvis
perlu lagi mengingat-ingat 4. Klien tidak dapat melepas
5. Tidak mempengaruhi AKDR sendiri
hubungan sosial 5. Klien harus memeriksa posisi
6. Meningkatkan kenyamanan benang AKDR dari waktu ke
seksual karena tidak perlu waktu. Untuk melakukan ini
takut untuk hamil perempuan harus memasukkan
7. Tidak ada efek samping jarinya ke dalam vagina ;
hormonal sebagian perempuan tidak mau
8. Tidak mempengaruhi kualitas melakukan ini.
dan volume ASI
Sumber: BKKBN (2012).
2) Kontrasepsi hormonal
a) Hormon Progestin
b) Hormon Kombinasi
Keuntungan Keterbatasan
Keuntungan Keterbatasan
c) Implant
silikon polidimetri.
Keuntungan Keterbatasan
d) Pil Kombinasi
Keuntungan Keterbatasan
1. Efektivitas yang tinggi (1 kehamilan per 1. Membosankan karena
100 perempuan dalam tahun pertama harus menggunakannya
penggunaan) setiap hari
2. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil 2. Tidak boleh diberikan
3. Tidak mengganggu hubungan seksual kepada perempuan
4. Mudah dihentikan setiap saat menyusui
51
e) Suntikan Kombinasi
Keuntungan Keterbatasan
1. Sangat efektif (0,1 -0,4 1. Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak
kehamilan per 100 atau perdarahan sela sampai10 hari.
perempuan selama tahun 2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara
pertama penggunaan) ringan, dan keluhan seperti ini akan
2. Risiko terhadap kesehatan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
52
c. Kewenangan Bidan
melaksanakan ketentuan pasal 18, pasal 25, dan pasal 28. Peraturan
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas
dari umur jika <16 atau >35 tahun akan membuat wanita rentan
3) Keluhan Utama
epilepsi pada populasi umum adalah 1 dari 200 dan terjadi padaa
(Syafruddin, 2013).
55
6) Riwayat Menstruasi
2013).
7) Riwayat Obstetri
terjadinya preeklamsi.
kehamilan.
tahun
57
belakang panggul.
8) Riwayat Kontrasepsi
(Prawirohardjo , 2014).
(Varney, 2011).
(Prawirohardjo, 2014).
b) Pada pola aktivitas saat hamil, ibu akan mudah lelah karena
2014).
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
sebelum hamil dan berat badan saat ini, dimana berat badan
2) Pemeriksaan Fisik
tampak lidah kotor dan gusi epulis yang merupakan akibat mual-
3) Pemeriksaan Khusus
4) Pemeriksaan Penunjang
jenis golongan darah agar dapat cepat mencari darah yang cocok
Diagnosis : G... PAPAH usia kehamilan ... minggu ... hari janin
pemeriksaan dalam.
persalinan
(Manuaba, 2012)
(Varney, 2011).
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
Kala I
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
apakah selaput ketuban sudah pecah? jika ya, apa warna cairan
KR, 2017).
sebagian ibu masih ingin makan pada masa fase laten persalinan
I, sering buang air kecil akibat rasa tertekan di area pelvis dan
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
x/menit.
2) Pemeriksaan fisik
menentukan bagian apa yang berada di sisi kanan dan kiri ibu
3) Pemeriksaan Khusus
3-4 cm fase aktif akselerasi, 4-9 cm fase aktif, dilatasi maksimal, 9-10
73
depan atau UUK kanan depan . Pemeriksaan ketuban dan catat dalam
selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih, M jika selaput
selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah, K jika
selaput ketuban sudah pecah tetapi air ketuban sudah tidak mengalir
sama dengan 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas
simfisis pubis, 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah
memasuki pintu atas panggul. Hodge II sama dengan 3/5 jika sebagian
sama dengan 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin
masih berada diatas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati
sama dengan 1/5 jika hanya 1 dan 5 jari masih dapat teraba bagian
terbawah janin yang berada diatas sympisis dan 4/5 bagian telah
masuk kedalam rongga panggul. 0/5 jika bagian terbawah janin sudah
tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah
intrauterin
2017).
1) Tiap 30 menit yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi
uterus.
2) Tiap 2 jam yaitu suhu tubuh ibu dan volume urin ibu
(JNPK-KR, 2017).
e. Anjurkan ibu untuk miring kiri dan tidak berbaring terlentang lebih
dari 10 menit.
2011).
2011).
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
KALA II
Langkah 1 : Pengkajian
1. Data subjektif
a. Keluhan utama
79
b. Data objektf
1) Pemeriksaan Umum :
Kesadaran :
Tanda vital :
2) Pemeriksaan fisik
bercampur darah.
3) Pemeriksaan Khusus
1) Pemeriksaan Dalam :
KR, 2017).
(JNPK-KR, 2017).
berkurang
(JNPK-KR, 2017).
puncak kepala agar tidak terjadi fleksi yang terlalu cepat dan
2017).
spontan.
KR, 2017).
(JNPK-KR, 2017).
2017).
2017).
2017).
Kala III
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
Keluhan utama
lelah. Selain itu juga ibu merasakan mules pada perutnya (Varney,
2011).
b. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
dan nadi.
2) Pemeriksaan fisik
KR, 2017).
3) Data bayi
2017).
2017).
d. Lakukan IMD!
88
KR, 2017).
f. Lahirkan plasenta!
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
Kala IV
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
Keluhan utama
(Varney, 2011).
b. Data objektf
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
perdarahan!
vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama dan
KR, 2017).
d) Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
dekontaminasi!
keringkan!
(JNPK-KR, 2017).
2017).
g) Lengkapi partograf!
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
94
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
kelahiran yang terdiri dari tanggal dan jam. Hal ini perlu dikaji
untuk menentukan usia bayi baru lahir. Selain itu, jenis kelamin
95
dan apgar skor pun perlu di kaji (Varney, 2011). Pada pengkajian
2011).
2) Pemeriksaan Umum
37,5 oC. Pengukuran suhu tubuh bayi dapat melalui anus atau
3) Pemeriksaan Fisik
yang luas pada sambungan sutura, tidak ada massa atau tonjolan
(Varney, 2011).
telinga berada pada garis lurus dengan mata, kulit telinga tidak
labio palato skhizis dan labio skhizis dan gigi, bibir tidak
tidak ada kelebihan kulit, tiroid berada pada garis tengah, tidak
(Saifuddin, 2013).
dalam dan pada saat yang sama perut bayi membuncit. Pada
setelah bayi lahir akibat cairan yang tersisa di paru janin, tidak
tambahan, areola tegak dan tidak ada rabas (Varney, 2010).. Tali
(Varney, 2011).
berselaput, jarak antar jari sama, karpal dan metacarpal ada dan
dan sama di kedua sisi, ekstremitas lurus. Sepuluh jari kaki dan
ketika bayi yang baru lahir dikejutkan oleh suara atau gerakan
menyebabkan areola dan puting susu ibu tertekan gusi, lidah dan
4) Pemeriksaan Penunjang
dan Sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.
Langkah 5 : Intervensi
2011).
(Prawirohardjo, 2014).
Rasional : Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat
h. Catat waktu dan karakteristik urine serta feses yang pertama kali
keluar
Rasional : Kontak dini antara ibu dan bayi yang telah dibina sejak
(Varney, 2011).
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
107
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
(Ambarwati, 2012).
untuk mengalami distosia bahu pada saat persalinan, hal ini dapat
pengurangan volume darah, hal ini berlangsung sampai 2-3 hari post
memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri,
menjadi lebih amis. Adat ini akan merugikan pasien karena justru
b. Data Objektif
110
1) Pemeriksaan Umum
Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik
sedikit (37,50C-380C). Biasanya, pada hari ke-3 suhu badan naik lagi
berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak
2015).
2) Pemeriksaan Fisik
fundus uteri (TFU) setinggi pusat (bayi lahir, 2 jari bawah pusat
(Varney, 2011).
3) Pemeriksaan Penunjang
2015).
Masalah : Masalah yang sering terjadi pada masa nifas adalah takut
pengeluaran pervaginam.
Rasional : Kontak dini antara ibu dan bayi yang telah dibina sejak
(Varney, 2011).
Langkah 6 : Implementasi
oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
Langkah 7 : Evaluasi
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
1) Keluhan utama
(Ambarwati, 2012).
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
Kesadaran :
Tanda vital :
(Varney, 2011).
2) Pemeriksaan fisik
linea nigra dapat terlihat (Helen Farer, 2008). tinggi fundus uteri
(TFU) setinggi pusat (bayi lahir, 2 jari bawah pusat (uri lahir),
yang keluar pada ibu jenis lokhia yaitu, lokhia rubra (1-3 hari,
Masalah : Masalah pada masa nifas adalah takut kencing karena luka
(Sinclair, 2010).
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subyektif
mules, sakit pada jalan lahir karena adanya jahitan pada perineum
(Ambarwati, 2012)
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
Kesadaran :
Tanda vital :
2) Pemeriksaan fisik
(TFU) setinggi pusat (bayi lahir, 2 jari bawah pusat (uri lahir),
yang keluar pada ibu.jenis lokhia yaitu, lokhia rubra (1-3 hari,
(Ambarwati, 2012).
2011).
(Sinclair, 2010)
Kunjungan Neonatus 1
124
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
2) Keluhan utama
Kebutuhan
Keterangan
Dasar
Nutrisi Produksi ASI akan optimal setelah hari 10–14 usia bayi. Bayi sehat
Eliminasi BAK dalam 24 jam pertama 15-60 ml dengan frekuensi lebih dari 20
kali dan untuk BAB turun 5-13% pada hari ke 4-5 diakibatkan
Istirahat Bayi tampak semi-koma saat tidur dalam; meringis atau tersenyum
adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM); tidur sehari
Personal Neonatus perlu mandi setiap hari. Kepala dan popok neonatus perlu
hygiene di bersihkan/diganti setiap kali area tersebut kotor dan perawatan tali
2011).
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
125
Kesadaran :
Tanda-tanda vital :
2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
(Ambarwati, 2012).
hasil tidak tampak lubang anus dicurigai atresia ani, terdapat ruam
popok adanya diaper rush, serta ekstremitas jumlah jari kaki dan
tangan lebih dari 5 (polidaktili), pelekatan antara dua jari atau lebih
(Ambarwati, 2012).
126
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
(Ambarwati, 2012).
3) Pemeriksaan Penunjang
kuman dan bisa terjadi infeksi local. Maka dari itu tali
2013).
punggung.
pemberi perawatan.
2013).
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
130
Kunjungan Neonatus 2
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
abdomen.
Masalah : Warna feses akan berubah. Bayi yang diberi ASI, fesesnya
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi
Kunjungan Neonatus 3
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
memberikan PASI
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subyektif
(Prawirohardjo, 2014).
waktu haid, dan amenore, pada kasus ini ibu yang mengalami
2014).
mahluk yang diciptakan tuhan pasti diberi rezeki untuk itu tidak
2014).
b. Data Obyektif
AKDR dan bila ibu mengalami edema dan nyeri tungkai, dada
(Prawirohardjo, 2014).
Masalah : Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga
menghilang.
masa menyusui
Langkah 6 : Implementasi
Langkah 7 : Evaluasi